Islamic Education
DOI: 10.21070/ijis.v7i0.1586

Application of Varied Lecture Methods in Islamic Learning at Madrasah Tsanawiyah Pasuruan, Indonesia


Penerapan Metode Ceramah Bervariasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah Pasuruan, Indonesia

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Islamic education Various Lecture Methods

Abstract

The purpose of this study was to determine the learning planning of Islamic religious education using the various lecture methods at Mts Darussalam and to determine the application of the various lecture methods in learning Islamic religious education and the inhibiting factors and solutions in learning Islamic religious education using various lecture methods. This research is a field research using a qualitative approach. The subjects of this study were the teaching teacher of the Qur'an and hadith, the teacher of fiqh lessons and one class IX student of MTs Darussalam. The method used in this research is observation, interviews and documentation. While the analysis and interpretation of the data used is data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicate that the application of the various lecture methods has been carried out optimally. The lecture method chosen is the discussion lecture method. Question and answer groups, assignments as well as demonstration and experimental methods. The implementation of learning using this method starts from the opening to the closing activities that run conducive and well. The inhibiting factors are the time factor of the facilities and infrastructure, and the supporting media that must be needed in the application of the method. However, the solution to the inhibiting factor is to maximize time and complete the learning media infrastructure needed in the learning process.

Pendahuluan

Menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban bagi ummat Islam. Pendidikan merupakan suatu proses seseorang untuk memperoleh pengetahuan, mengembangkan keterampilan,atau mengubah sikap. Pendidikan dapat diartikan bahwa pendidikan adalah pengalaman belajar yang sudah terencana dalam pendidikan formal maupun non formal, dengan tujuan untuk mengoptimalisasi pertimbangan suatu kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu agar mampu menjalankan perannya dalam kehidupannya.

Demi tercapainya hasil belajar yang maksimal, maka negara Indonesia selalu berusaha untuk mengembangkan metode-metode pembelajaran, terutama dalam pembelajaran PAI pada sekolah-sekolah agar mencetak pendidik dan peserta diidk yang berkualitas. Karena, menurut fakta yang ada, mengajar PAI lebih sulit dibandingkan mengajar mata pelajaran yang lainnya. Hal ini disebabkan pembelajran PAI lebih menitik beratkan pada pembentukan moral anak bukan semata-mata hanya menyampaikan materi saja. Bahkan dalam PAI terdapat tiga unsur yang hendak dicapai yakni kognitif, afektif dan psikomotorik.

Salah satu problem yang sering didapati pada saat pengajaran PAI adalah cara penyampaian materi kepada peserta didik dengan benar dan kondusif agar diperoleh hasil yang efektif. Sebagaimana hal tersebut terjadi di MTS Darussalam Gempol kejapanan Pasuruan. Selain itu problematika yang sering terjadi adalah peserta didik yang seringkali mengalami jenuh dengan apa yang disampaikan oleh pendidik, kurangnya perhatian pendidik dalam menemukan dan menggunakan metode pembelajaran serta meningkatkan mutu pengajaran atau pembelajaran dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa suatu metode pembelajaran mempunyai fungsi yang sangat penting dalam proses pembelajaran karena Salah satu keberhasilan dalam pembelajaran sedikit banyaknya ditentukan oleh metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik

Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang diterapkan di MTS Darussalam mendapati bahwa peserta didik kurang terfokus pada materi yang disampaikan oleh pendidik peserta didik lebih asik sendiri dengan teman sebangkunya serta kurangnya minat dan perhatian dalam materi pendidikan agama Islam yang diajarkan oleh karena itu pendidik memiliki peran yang sangat penting dalam mencari metode yang tepat untuk menunjang proses pembelajaran yang berlangsung.

Terkait dengan hal tersebut salah satu peserta didik kelas IX MTs Darussalam menyampaikan bahwa pelajaran pendidikan agama Islam itu membingungkan dan terlalu banyak materi serta metode yang digunakan cenderung monoton dan membosankan. Sehingga untuk sebagian peserta didik kesusahan dalam mengingat serta menyerap materi pembelajaran yang disampaikan. Hal ini juga pernah disampaikan oleh salah satu guru Pendidikan Agama Islam bahwa pelajaran pendidikan agama Islam memang kurang diminati oleh peserta didik karena disebabkan banyaknya materi yang disampaikan dan kurang profesionalnya pendidik dalam memilih metode yang tepat.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis berminat dalam mengusung judul “Penerapan Metode Ceramah Bervariasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di MTS Darussalam Gempol Kejapanan Pasuruan”.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengususng pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif memiliki makna mendeskripsikan fakta keadaan suatu objek sesuai dengan kenyataan yang ada di lokasi penelitian. Bogdan dan Taylor mengemukakan bahwa metode penelitian kualitatif merupakan suatu perilaku dalam penilaian yang akan menghasilkan data yang bersifat deskriptif. berikut rangkuman dari metode penelitian kualitatif, ialah sebagai berikut:

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yakni penelitian Field Research yang diterapkan dengan menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif disebut sebagai metode tradisional karena metode ini sudah cukup lama digunakan dalam suatu penelitian. suatu penelitian dikatakan kualitatif karena peneliti berusaha untuk menggambarkan fenomena pada analisis ini sesuai dengan data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan deskripsi bukan menggunakan angka.

Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini subyek penelitiannya adalah satu orang pendidik dan tiga orang peserta didik, sedangkan objek penelitiannya adalah proses belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik PAI di MTs Darussalam.

Sumber Data

Data yang diperoleh pada penelitian ini mencakup 2 data, yakni data pokok dan data pelengkap. Data pokok yang didapat yakni perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan factor pendukung serta factor penghambat. Sedangkan data pelengkap yang diperoleh oleh peneliti dalam penelitian ini yakni: Sejarah riwayat berdirinya MTs Darussalam, visi dan misi, keadaan sarana dan prasarana, keadaan dewan guru, kepala sekolah serta tenaga administrasi, dan jumlah peserta didik di MTs Darussalam.

Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini yaitu: Responden, yaitu guru mata pelajaran PAI dan beberapa orang siswa MTs Darussalam. Informan, yaitu pihak-pihak yang mengetahui dan dapat memberikan informasi dalam kasus penelitian ini yakni Kepala Sekolah. Dokumentasi, yaitu catatan atau arsip tertulis yang berkaitan dengan MTs Darussalam.

Teknik Pengumpulan Data

Observasi

Teknik Observasi Adalah Tehnik Pengumpulan Data Melalui Pengamatan Atas Gejala, Fenomena Dan Fakta Empiris Yang Terkait Dengan Masalah Penelitian. Dalam Tehnik Ini, Penulis Dituntut Ikut Andil Dalam Kegiatan Keseharian Nara Sumber. Alat Yang Sering Digunakan Pada Tehnik Ini Misalnya Checklist, Rating Scale Atau Catatan Berkala Untuk Instruman Observasi. Adapun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi langsung yang dapat pula disebut sebagai observasi partisipasi. Dengan observasi ini, peneliti akan mendapatkan kata yang alami serta akurat.

Wawancara

Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan interaktif dengan sumber informasi untuk mendapatkan data sesuai masalah penelitian, yaitu dengan tanya jawab bersama nara sumber secara langsung. Dalam penelitian ini, peneliti memakai teknik wawancara tidak terstruktur untuk mengetahui pemahaman, persepsi-persepsi serta pengalaman seseorang. Penulis sudah melakukan wawancara dengan U. Noor Halimah, S.pd selaku wakakur madrasah, U. Manda, S.pd Paviliun selaku guru pengampu pelajaran PAI, Muhammad Affan Mahmudi selaku siswa kelas IX di MTs Darussalam, Mu’tashim Billah selaku siswa kelas IX di MTs Darussalam dan Abdullah Fahri Aziz selaku siswa kelas IX di MTs Darussalam.

Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan teknik dengan menggunakan dokumen, yaitu kumpulan fakta dan data yang tersimpan dalam bentuk teks yang didapatkan saat melakukan penelitian dilokasi penelitian seperti RPP mengajar, sejarah dan visi misi sekolah, data siswa, data guru atau artefak. Teknik ini biasa digunakan dalam penelitian sejarah atau penelitian teks. Dokumen yang peneliti dapatkan adalah RPP guru yang mengajar di Madrasah Tsanawiyah Darussalam, visi misi sekolah, data jumlah siswa selama dua tahun terakhir, dan jumlah guru formal.

Teknik Analisis Dan Interpretasi Data

Data kualitiatif merupakan data yang berupa kata, kalimat, gambar serta bentuk lain yang memiliki variasi lebih banyak dari pada kuantitatif. Sehingga analisis data kualitatif dikatakan lebih sulit dibandingkan dengan analisis data kuantitatif. Analisis kualitatif ialah analisis yang berpatokan pada adanya keterkaitan antara masalah penelitian.

Reduksi data

Data kualitiatif merupakan data yang berupa kata, kalimat, gambar serta bentuk lain yang memiliki variasi lebih banyak dari pada kuantitatif. Sehingga analisis data kualitatif dikatakan lebih sulit dibandingkan dengan analisis data kuantitatif. Analisis kualitatif ialah analisis yang berpatokan pada adanya keterkaitan antara masalah penelitian

Data display

Display data dalam penelitian kualitatif dapat berbentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori. Miles dan sofwan mengemukakan bahwa:” yang paling sering di pakai dalam penyajian data di penelitian kualitatif yakni penyajian berbentuk teks naratif.

Conclusion drawing

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif kemungkinan dapat menjadi jawaban dari rumusan masalah yang mana telah direncanakan sebelumnya. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa rumusan masalah masih bersifat sementara, karena rumusan masalah akan berkembang ketika di lapangan.

Hasil dan Pembahasan

A. Perencanaan Pelaksanaan Metode Ceramah Bervariasi Dalam Pembelajaran PAI Di MTs Darussalam

Perencanaan pelaksanaan metode ceramah bervariasi dan penerapanya tentu membutuhkan persiapan yang matang dari guru. Oleh karenanya, sebagai guru yang profesional harus mampu membuat perencanaan-perencanaan sebelum melaksanakan pembelajaran PAI di kelas sebagaimana yang disampaikan oleh Ustadzah Manda Putri Pavilun S.Pd “Sebelum pembelajaran dimulai terlebih dahulu saya membuat perenanaan pembelajaran yang berupa RPP, sehingga dalam perjalanannya tidak keluar dari apa yang telah direncanakan”. Diantara perencanaan tersebut adalah:

  1. Merumuskan tujuan pembelajaran PAI dengan mengacu pada silabus yang sudah ditentukan
  2. Menyusun materi yang akan diajarkan dengan membuat RPP sesuai dengan silabus.
  3. Membuat langkah-langkah ceramah bervariasi yang akan dilaksanakan.pada pembelajaran PAI di kelas
  4. Memperagakan metode ceramah bervariasi serta mempersiapkan alat-alat yang diperlukan dalam pembelajaran terlebih lagi jika menggunakan metode demonstrasi dan eksperimen
  5. Pembuatan denah tempat duduk atau dengan menentukan kelompok belajar disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan.

B. Penerapan Metode Ceramah Bervariasi Pada Pembelajaran PAI Di MTs Darussalam

Yang pertama, guru memulai kelas dengan mengucapkan salam kepada peserta didik. Kemudian guru mengabsen peserta didik sesuai dengan data absensi siswa yang telah tersedia di meja guru. Guru juga mencatat siapa saja di antara peserta didik yang tidak hadir serta apa alasannya. Kemudian guru memulai pembelajaran dengan mengulangi pelajaran yang telah diajarkan di pertemuan sebelumya guna memantapkan kembali pemahaman peserta didik, serta meninjau kembali apakah peserta didik sudah dapat menerima pelajaran dengan pemahaman yang benar. Selanjutnya guru melanjutkan kembali materi lanjutan sesuai dengan RPP yang telah dirancang sebelumnya. Dalam hal ini, guru tidak hanya menyampaikan materi saja akan tetapi juga mengikutsertakan peserta didik turut andil dalam pelaksanaan proses penyajian materi yang telah disediakan, semisal turut memperagakan gerakan sholat yang benar, diskusi antar kelompok, tanya jawab, dan lain-lain. Sehingga di sinilah metode ceramah bervariasi ini diterapkan pada pembelajaran tersebut. Dengan metode demikian, peserta didik menjadi lebih aktif dan lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung serta kelas menjadi lebih hidup. Setelah penyampaian materi dan keikutsertaan peserta didik telah selesai, guru mengulas kembali materi yang disampaikan dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik, tetapi terkadang pula guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah guna mengetahui sejauh mana pemahaman mereka dan mengevaluasi. Kemudian ketika jam pelajaran telah usai, guru mengisi jurnal guru untuk mencatat materi apa yang telah disampaikan tadi. Dan yang terakhir guru menutup pembelajarannya dengan mengucapkan salam.

C. Penghambat Dan Bagaimana Solusi Dalam Penerapan Metode Ceramah Bervariasi Pada Pembelajaran PAI Di MTs Darussalam

Metode ini juga memiliki beberapa faktor penghambat dalam penerapannya, antara lain sebagai berikut:

  1. Faktor waktu, metode ceramah bervariasi ternyata membutuhkan waktu ekstra dalam penerapannya. Oleh karenanya guru harus pandai-pandai membagi waktu agar dapat menyampaikan materi dengan baik dan dengan metode yang ingin digunakan tersebut.
  2. Faktor sarana dan prasarana, sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam penerapan metode ini terbilang cukup banyak. Apabila sarana dan prasarana tidak tersedia dengan lengkap maka pembelajaran yang berlangsung tidak bisa maksimal dan dapat mempengaruhi pemahaman siswa dalam menangkap materi.
  3. Faktor siswa, faktor penghambat lainnya adalah dari peserta didik itu sendiri. Siswa yang tidak mau memperhatikan guru di kelas bisa menjadi faktor yang dapat menghambat proses pembelajaran di kelas.

Menurut guru PAI di MTs Darussalam, dengan diterapkanya metode ceramah bervariasi dalam pembelajaran yang dilakukan mampu menjadikan kelas lebih hidup dan tingkat antusias peserta didik meningkat. Hal ini dikarenakan mereka tidak merasa jenuh dengan materi yang diajarkan lantaran metode yang digunakan bervariatif.

Kesimpulan

Pendidik pendidikan agama islam MTs Darussalam telah menerapkan metode ceramah bervariasi dalam pembelajaran pendidikan agama islam. Penerapan metode ceramah tersebut telah terlaksana dengan baik. Penerapan metode tersebut telah dirancang sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran pendidik. Yang diterapkan dalam pembelajaran PAI dapat mempengaruhi beberapa aspek pembelajaran. Proses pembelajaran PAI di MTs Darussalam Gempol Kejapanan Pasuruan diawali dengan pendidik Menyusun perencanaan pembelajaran, kemudian menerapkan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah dirancang sebelumnya. Metode yang dipilih pada pembelajaran PAI tersebut yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode demonstrasi dan eksperimen. Dengan menggunakan metode tersebut, situasi proses belajar mengajar yang berlangsung lebih aktif dan kondusif, terhindar dari kebosanan, serta membantu untuk memudahkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan oleh pendidik. Dalam penerapa metode tersebut terdapat factor yang menjadi penghambat yakni memerlukan waktu yang lebih banyak, seta sarana dan prasarana yang cukup dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Solusi yang dapat dilakukan oleh pendidik yakni mengelola waktu dengan sebaik mungkin, serta menyediakan sarana prasarana sebagai media penunjang proses pembelajaran, dan selalu mengajak siswa menjadi aktif saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

References

  1. M. B. Usman, Metodologi Pengajaran Islam, 1997
  2. R. Mudiyaharjo, Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar Pendidikan Pada Umumnya Dan Pendidikan Di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002
  3. Zuhairini, Metode Khusus Pendidikan Agama Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008.
  4. Muhaimin, Paradigme Pendidikan Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008
  5. M. B. Usman, Metodologi Pengajaran Islam, 1997
  6. Musfiqon, Panduan Lengkap Metodologi Penelitian, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2012
  7. Sugiyono, Metodologi Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2010.
  8. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2014
  9. Musfiqon, Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2012 Margono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2014,
  10. A. H. d. Hariyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: CV Pustaka Setia , 1998,
  11. Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2011,
  12. U. M. P. Paviliun, Interviewee, Dampak Penggunaan Metode Ceramah Bervariasi Dalam Pembelajaran PAI. [Interview].