Abstract
Background: The need for character education in Indonesian schools underscores the importance of integrating Islamic values into the educational framework. Specific Background: This study examines parental involvement in fostering an Islamic culture at SD Muhammadiyah 2 Tulangan, highlighting challenges in parents' understanding and engagement with Islamic values. Knowledge Gap: There is limited research on the effectiveness of parental participation in promoting Islamic values in schools, despite existing policies. Aims: The research aims to assess parental synergy's role in building an Islamic culture and identify strategies for enhancing collaboration between parents and educators. Results: Findings reveal significant gaps in parents’ understanding and involvement, exacerbated by technological influences and differing interpretations of Islamic teachings. Novelty: The study proposes a framework to strengthen parental engagement through communication, workshops, and collaborative activities. Implications: The results emphasize the need for an integrated approach that involves both parents and teachers to foster a strong Islamic educational environment, ultimately developing students with robust character and essential life skills.
Highlights :
- Parental Engagement: Essential for fostering an Islamic culture in schools.
- Understanding Gaps: Parents often lack knowledge of Islamic values and their importance.
- Collaborative Strategies: Effective communication and workshops can enhance synergy between parents and educators.
Keywords: Islamic education, parental involvement, character development, educational framework, SD Muhammadiyah 2 Tulangan
Pendahuluan
Sekolah merupakan tempat Pendidikan dalam pembentukan kepribadian peserta didik dalam mengembangkan nilai – nilai ke Islaman. Maka sekolah harus membangun kerja sama dan penyatuan pandangan bersama keluarga untuk mewujudkan tercapainya misi dan tujuan sekolah dalam memberikan Pendidikan kepada anak – anaknya.[1]
Sinergitas orang tua dan sekolah dalam membangun budaya Islami sangatlah dibutuhkan untuk terwujudnya akhlakul karimah pada peserta didik di SD Muhammadiyah 2 Tulangan. Proses pelaksanaan sinergitas orang tua dalam membangun budaya Islami di SD Muhammadiyah 2 Tulangan dan dampak sinergitas orang tua dalam membangun budaya Islami di SD Muhammadiyah 2 Tulangan.
Hasil dari rencana sinergitas orang tua dalam membangun budaya Islami di SD Muhammadiyah 2 Tulangan ada beberapa tahapan yaitu:
1. Pertama membangun pemahaman bersama orang tua, antara lain: mengadakan workshop Pendidikan Islam dan mengadakan pelatihan cara terbaik memberikan Pendidikan sesuai nilai – nilai Islami. Membangun pemahaman bersama orang tua dapat dilakukan dengan mengadakan workshop Pendidikan Islam dan pelatihan cara memberikan pendidikan sesuai nilai-nilai Islami. Workshop membantu orang tua memahami prinsip-prinsip dasar Pendidikan Islam dan pentingnya pendidikan agama, sementara pelatihan memberikan panduan praktis untuk mendidik anak dengan metode yang sejalan dengan ajaran Islam, seperti menanamkan kejujuran dan disiplin. Ini mendukung kerjasama antara orang tua dan sekolah dalam membentuk karakter Islami pada anak-anak.[2]
2. Kedua membangun komunikasi bersama orang tua, antara lain: membangun forum komunikasi orang tua dan guru, mendorong orang tua menerapkan nilai – nilai Islami di rumah sekaligus menjadi panutan, membuat group komunikasi online. Membangun komunikasi bersama orang tua dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membentuk forum komunikasi antara orang tua dan guru untuk berdiskusi dan bertukar informasi terkait perkembangan anak. Selain itu, mendorong orang tua untuk menerapkan nilai-nilai Islami di rumah dan menjadi panutan bagi anak sangat penting dalam mendukung pendidikan di sekolah.[3]
3. Ketiga Melibatkan orang tua dalam kegiatan Islami di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti memberikan dukungan terhadap program-program Islami yang diselenggarakan oleh sekolah, termasuk dalam hal sumber daya dan partisipasi aktif. Selain itu, orang tua juga dapat berperan dalam kegiatan bakti sosial yang diadakan oleh sekolah, yang tidak hanya memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan kepedulian dalam Islam, tetapi juga memberikan contoh nyata bagi anak-anak. Partisipasi dalam Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) bersama anak-anak mereka juga memperkuat ikatan antara keluarga dan sekolah dalam mendidik anak dengan nilai-nilai Islami. [4]
4. Keempat monitoring dan evaluasi melibatkan pembahasan mengenai sejauh mana kontribusi orang tua dalam mendukung perkembangan karakter Islami anak. Dalam proses ini, sekolah dan orang tua bersama-sama mengevaluasi keefektifan program-program yang telah dijalankan, mengidentifikasi keberhasilan maupun kendala yang dihadapi. Selain itu, evaluasi ini juga bertujuan untuk mendapatkan masukan dari orang tua dan mempertimbangkan perubahan atau penyesuaian program jika diperlukan, sehingga upaya pendidikan yang dilakukan dapat terus ditingkatkan dan lebih efektif dalam membentuk karakter Islami anak-anak.[5]
Ke lima, keterlibatan aktif orang tua dalam mendukung dan membangun budaya Islami di SD Muhammadiyah 2 Tulangan memiliki dampak signifikan terhadap pembentukan akhlakul karimah pada anak-anak. Dengan orang tua yang berperan sebagai teladan dalam menjalankan nilai-nilai Islami di rumah dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, anak-anak lebih mudah menyerap dan menerapkan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Sinergi antara sekolah dan orang tua ini memastikan bahwa pendidikan karakter Islami yang diajarkan di sekolah juga diperkuat di lingkungan keluarga, sehingga membentuk generasi yang berakhlak baik dan beriman.[6]
Metode
Penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi merupakan metode penelitian yang berfokus pada pemahaman mendalam tentang pengalaman subjektif individu atau sekelompok orang terkait suatu fenomena. Pendekatan ini meneliti bagaimana orang memahami, menghayati, dan memberikan makna terhadap pengalaman yang mereka alami. Pendekatan fenomenologi dalam penelitian kualitatif berfokus pada pemahaman bagaimana individu secara subjektif mengalami dan memberi makna terhadap suatu fenomena yang terjadi
Hasil dan Pembahasan
Landasan Hukum dari Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) ini. dilandasi oleh kebijakan-kebijakan yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Undang – undang No 25 tahun 2004, tentang sisitem perencanaan Pembangunan Nasional. [7] 2. Undang – undang No 20 tahun 2003, tentang sistem Pendidikan nasional. [8] 3. permendikbud RI nomor 7 Tahun 2022 tentang standart isi pendidikan dasar dan menengah.[9] 4. Permendikbud RI nomor 20 tahun 2018, tentang penguatan pendidikan karakter pada satuan pendidikan formal.[10] 5. Permendikbudristek RI nomor 5 Tahun 2022 tentang standar kopetensi lulusan pada anak usia dini, jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah.[11] 6. Permendikbudristek RI nomor 16 Tahun 2022 tentang standart proses.[12]
Tujuan rencana pengembangan sekolah ini di buat adalah :
1. Membentuk karakter yang kuat. seperti: Adab sopan santun kepada orang tua dan guru, 3S ( salam, sapa dan senyum), shalat berjamaah, shalat dhuha, ngaji dan tahfidzul qur’an dan pembiasaan infaq di hari jumat. 2. Membangun sinergitas antara orang tua dan guru dalam membangun budaya Islami di SD Muhammadiyah 2 Tulangan 3. Membentuk langkah – langkah sinergitas orang tua dalam membangun budaya Islami di SD Muhammadiyah 2 Tulangan.
Analisis kondisi sinergitas orang tua dalam membangun budaya Islami di SD Muhammadiyah 2 Tulangan saat ini antara lain:
1. Minimnya pemahaman orang tua tentang nilai – nilai ke Islaman. 2. Keterlibatan orang tua dalam membangun budaya Islami cukup rendah. 3. Tantangan teknologi dan pengaruhnya untuk orang tua dan anak. 4. Adanya perbedaan pemahaman tentang ke Islaman antara orang tua dan guru.
Analisis kondisi dan identifikasi tantangan nyata Pendidikan masa depan akan menyiapkan siswa untuk menjadi generasi penerus yang berkualitas. siap menghadapi tantangan dengan kecerdasan berpikir, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Serta memberikan pembekalan dengan keterampilan dalam mengatasi masalah.yakni keterampilan kemampuan memecahkan masalah, keterampilan kemampuan berfikir secara kritis dan keterampilan kemampuan untuk berkreatifitas.[13]
Visi: “Religius, Berakhlak mulia, dan berwawasan global”
Misi: Menyelenggarakan pembelajaran agama Islam yang mendalam dan menyeluruh, mencakup aspek teoritis dan praktis, untuk memastikan pemahaman yang kokoh dan terintegrasi.
Membangun karakter Islami yang kuat melalui pembelajaran nilai-nilai keagamaan, etika, dan moralitas.
Mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam proses pembelajaran agama Islam untuk membuat pembelajaran lebih menarik, interaktif, dan relevan dengan dunia digital yang berkembang.
Menjadi lembaga pendidikan yang responsif terhadap perkembangan zaman dan perubahan sosial, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai keagamaan yang kokoh
Tujuan: Menyusun rencana pembelajaran dengan mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dalam setiap aspek kurikulum, termasuk dalam mata pelajaran non-keagamaan.
Merancang materi pembelajaran yang relevan, menarik, dan sesuai dengan tahap perkembangan anak-anak.
Mengaktifkan pembelajaran praktis, seperti simulasi ibadah, kegiatan amal, dan proyek sosial, untuk menginternalisasi nilai-nilai agama Islam dalam tindakan nyata.
Megembangan keterampilan hidup dalam kurikulum, seperti keterampilan sosial, keuangan, dan kepemimpinan berbasis nilai-nilai Islami
Strategi pelaksanaan dalam membangun strategi yang tepat untuk membentuk kepribadian Islami peserta didik tidak bisa terbentuk dengan sendirinya, namun perlu adanya kemauan dan dorongan orang lain sebagai uswatun hasanah yang dapat diteladani, dalam hal ini adalah guru – guru di sekolah dan orang tua di rumah.[14]
Strategi pelaksanaan sinergitas dalam membangun budaya Islami di SD Muhammadiyah 2 Tulangan antara lain:
1. Membangun komunikasi bersama oranr tua, antara lain membangun forum komunikasi orang tua dan guru, mengadakan program bimbigan konseling, adanya buku monitoring, home visit, membuat group komunikasi on line.
2. Membangun pemahaman bersama orang tua, antara lain: mengadakan workshop Pendidikan Islam, mengadakan pertemuan rutin dalam rangka membangun dan menyamakan pemahaman tentang nilai – nilai ke Islaman serta mengadakan pelatihan cara terbaik memberikan Pendidikan sesuai nilai – nilai Islami.
3. Melibatkan orang tua dalam kegiatan – kegiatan Islami di sekolah, antara lain: memberikan dukungan terhadap program program Islami yang diselenggarakan sekolah, mengadakan bakti sosial dan ikut dalam Peringatan hari besar Islam ( PHBI ).
4. Memonitoring dan mengevaluasi antara lain: membahas sejauh mana kontribusi orang tua dalam mendukung perkembangan karakter Islami anak, mengevaluasi keefektifan program dan mendapatkan masukan serta perubahan apabila ada yang perlu di ubah.
Keikut sertaan orang tua dalam mengawal pendidikan akan terwujud keberhasilan pendidikan bagi putra – putrinya.Guru memberikan pembelajaran yang terbaik yang sesuai dengan kurukulum yang berlaku dengan cara yang kreatif dan inovatif, kemudian orang tua juga ikut berperan aktif dalam mengawasi proses pembelajaran serta menjadi tauladan dalam pembentukan karakter anaknya.[15]
Tanggal | Aktifitas Sholat | Character | Lifeskill | Hafalan |
1 | Subuh | Praktek Wudhu | Merapikan pakaian | An-nas |
2 | Dhuhur | Praktek sholat | Merapikan mainan | Al-Falaq |
3 | Ashar | Mengucap salam | Mandi sendiri | Al-Ikhlas |
4 | Maghrib | Doa makan | Mencuci tangan | Al-Lahab |
5 | Isya’ | Makan dan minum duduk | Melepas kaos kaki | An-Nashr |
6 | Tahajud | Doa tidur | Memakai kaos kaki | Al-kafirun |
7 | Dhuha | Doa keluar rumah | Menggososok gigi | Al-maun |
Penyusunan buku monitoring ini sebagai upaya membangun kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua, dalam rangka menciptakan budaya Islami sebagai harapan bersama. baik disekolah maupun dirumah. Kita berharap upaya ini memaksimalkan hasil proses pendidikan anak – anak di sekolah SD Muhammadiyah 2 Tulangan.
Setiap hari orang tua memberikan penilaian terhadap apa yang dilakukan anak – anaknya dengan memberikan tanda checklist pada kolom yang tersedia serta memberikan paraf.
References
- A. R. Mala, "Membangun Budaya Islami di Sekolah," *Membangun Budaya Islam di Sekolah*, vol. 11, no. 1, pp. 1–13, 2015.
- Tsaniyatus Sa’diyah, "Penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Karakter Pribadi yang Islami," *Kasta: Jurnal Ilmu Sosial, Agama, Budaya dan Terapan*, vol. 2, no. 3, pp. 148–159, 2022. doi: 10.58218/Kasta.V2i3.408.
- S. Dan Kristi Wardani Rezkita, "Pengintegrasian Pendidikan Lingkungan Hidup Membentuk Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah Dasar," *Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an*, vol. 4, no. 2, pp. 328, 2018. Available: https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/trihayu/article/view/2237
- N. Lestariningsih, Y. Mulyono, and A. Ayatusa’adah, "Integrasi Nilai-Nilai Keislaman dalam Kurikulum dan Perkuliahan Program Studi Tadris Biologi," *Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika*, vol. 5, no. 2, pp. 39, 2018. doi: 10.23971/eds.v5i2.763.
- M. N. Fahmi and S. Susanto, "Implementasi Pembiasaan Pendidikan Islam dalam Membentuk Karakter Religius Siswa Sekolah Dasar," *Pedagogia: Jurnal Pendidikan*, vol. 7, no. 2, pp. 85–89, 2018. doi: 10.21070/pedagogia.v7i2.1592.
- Y. Suryadarma and A. H. Haq, "Pendidikan Akhlak Menurut Imam Al-Ghazali," *At-Ta’dib*, vol. 10, no. 2, pp. 362–381, 2015. Available: https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tadib/article/view/460
- Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, "UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional," Peraturan BPK, pp. 1–32, 2004.
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, "Tentang Sistem Pendidikan Nasional," *Demografi dan Res**, vol. 49, no. 0, pp. 1-33, 2003.
- M. Ri, "Permendikbudristek RI Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah," *JDih Kemendikbud*, pp. 6–8, 2022.
- Permendikbud, "Permendikbud RI No. 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal," pp. 8–12, 2018.
- V. F. Dr. Vladimir, "SKL Permendikbud 5 Tahun 2022," *Gastronomía Ecuatoriana y Turismo Local*, vol. 1, no. 69, pp. 5–24, 2022.
- Permendikbudristek, "Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi tentang Standar Proses pada Pendidikan Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah," *Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah*, vol. 1, no. 69, pp. 5–24, 2022.
- H. Mursalin, "Tantangan Guru Pendidikan Agama Islam pada Era Society 5.0," *Edukasi Islam: Jurnal Pendidikan Islam*, pp. 216–228, 2022.
- M. K. U. Bk and H. Hamna, "Strategi Pembentukan Karakter Islami Siswa Sekolah Dasar di Masa Transisi Covid-19 Menuju Aktivitas New Normal," *Jurnal Bidang Pendidikan Dasar*, vol. 6, no. 2, pp. 135–148, 2022. doi: 10.21067/jbpd.v6i2.6866.
- A. Kholil, "Kolaborasi Peran Serta Orang Tua dan Guru dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Secara Daring," *Jurnal Pendidik Guru*, vol. 2, no. 1, pp. 88–102, 2021. doi: 10.47783/jurpendigu.v2i1.191.