Abstract

General Background: Audio-visual media are crucial in education, enhancing students' understanding and retention. Specific Background: In Islamic Religious Education (IRE), particularly during the Ramadhan fasting theme, effective use of audio-visual media can engage students actively. However, there is a gap in knowledge regarding their application in elementary schools. Aims: This study examines how teachers at Jagul State Elementary School utilize audio-visual media, specifically the animated series "Upin and Ipin," in IRE. Results: Through descriptive qualitative research, findings indicate that the implementation of audio-visual media significantly improves students' learning outcomes, as evidenced by increased motivation and comprehension. Novelty: This study highlights the effective integration of engaging audio-visual materials in religious education. Implications: The research suggests that incorporating audio-visual media in IRE fosters a more dynamic learning environment, encouraging educators to adopt innovative teaching methods to enrich student experiences.

Highlights:

  • Enhanced Engagement: Audio-visual materials like "Upin and Ipin" actively involve students in the learning process.
  • Improved Comprehension: The use of audio-visual media significantly boosts students' understanding of Islamic concepts.
  • Dynamic Learning Environment: Incorporating innovative teaching methods fosters a more effective and enjoyable educational experience.

Keywords: Audio-Visual Media, Islamic Education, Ramadhan, Student Engagement, Learning Outcomes

Pendahuluan

Salah satu kebutuhan pokok setiap manusia adalah ilmu pengetahuan. Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan seseorang dan tidak dapat dipisahkan darinya, karena tanpa pendidikan seseorang tidak dapat tumbuh dan berkembang. Dengan demikian, dengan bantuan pendidikan seseorang dapat hidup dan berkembang, beradab dan menciptakan segala sesuatu yang positif [1]. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang secara sadar, sengaja dan penuh tanggung jawab terhadap, sehingga terjadi interaksi di antara keduanya [2]. Pendidikan Agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana untuk dapat mengembangkan peserta didik agar selalu mengetahui, memahami, mengimami serta mengamalkan ajaran agama islam dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran wajib di sekolah dasar. Tujuannya adalah untuk mengajarkan atau menanamkan ilmu agama kepada peserta didik melalui pengembangan rohani maupun materi. Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam di sekolah diharapkan dapat untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, serta pengamalan ajaran agama Islam terhadap peserta didik [3].

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pembicara kepada penerima [4]. Dalam proses belajar mengajar, guru merupakan salah satu sumber belajar bagi peserta didik yang mempunyai peranan sangat penting dalam menentukan jalannya belajar mengajar. Tugas mengajar sebagai sebuah profesi menuntut guru untuk mengembangkan keterampilannya sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik merupakan tugas seorang guru sebagai suatu profesi. Tugas seorang guru sebagai pendidik berarti menyampaikan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan kepada peserta didik [5].

Permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sulitnya memahami materi yang disampaikan oleh guru, yang mana disebabkan oleh kegiatan pembelajaran yang hanya menggunakan metode yang masih monoton yakni dengan metode ceramah, tanpa menggunakan media sebagai alat pendukung. Hal ini menyebabkan siswa tertinggal dan berdampak pada hasil belajar siswa yang hasil belajarnya sebagian besar di bawah KKM. Permasalahan di atas menuntut perlunya lingkungan belajar yang kreatif, inovatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pendidik dapat dengan mudah membuat media pembelajaran merupakan media audiovisual yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kegiatan pembelajaran [6].

Media memegang peranan penting dalam dunia pendidikan khususnya dalam mencapai proses pembelajaran [7]. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi optimalisasi daya ingat siswa. Jenis media pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi merupakan faktor yang sangat penting dalam keberhasilan pembelajaran [8]. Media pembelajaran merupakan perangkat pembelajaran yang memegang peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar, yang dapat mempermudah komunikasi antara tenaga pendidik dan peserta didik agar tercapainya suatu proses belajar mengajar yang efektif [9]. Media pembelajaran merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menyampaikan pesan kepada peserta didik. Media pembelajaran dapat berupa alat, manusia ataupun materi pembelajaran [10]. Tenaga pendidik dituntut secara kreatif untuk memilih perangkat pembelajaran yang tepat bagi peserta didik, di mana peserta didik dapat lebih mudah untuk memahami materi yang disampaikan . Maka dari itu pada tingkat sekolah dasar diperlukan adanya proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga peserta didik tidak mudah bosan ketika proses pembelajaran berlangsung. Media pembelajaran mengacu pada hal-hal yang tidak tersampaikan oleh tenaga pendidik ketika proses belajar mengajar berlangsung [11]. Pemilihan alat peraga merupakan hal yang sangat penting yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Hal terpenting dalam memilih media pembelajaran adalah pendidik dapat memilih media yang sesuai sebagaimana dikemukakan Dale, pembelajaran terbaik adalah melalui penggunaan media pembelajaran yang tepat dan akurat [12].

Media audio visual berperan penting dalam proses pembelajaran. Media audio visual juga meningkatkan pemahaman dan memperkuat daya ingat siswa [13]. Penerapan media audio visual dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan suatu hal yang sangat bermanfaat, karena dapat meningkatkan efektivitas penyajian materi pendidikan agama Islam di sekolah [14]. Dengan adanya penerapan media pembelajaran audio visual, tenaga pendidik diharapkan dapat dengan mudah menyajikan materi pembelajaran dengan lebih menarik dan membuat kegiatan belajar menjadi lebih efektif [15]. Media audio visual merupakan media pembelajaran yang mencakup unsur suara dan juga mencakup unsur visual seperti contoh: rekaman video, film, slide audio, dll. Film yang dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran ialah film yang mengandung nilai-nilai narasi pendidikan [16]. Sementara itu, cerita yang baik ialah cerita yang dapat mengembangkan kecerdasan, imajinasi, etika seseorang serta dapat mengembangkan potensi ilmu pendidikan [17].

Film Upin dan Ipin sangat populer dan mempunyai popularitas yang besar pada kalangan masyarakat Indonesia khususnya anak-anak karena isinya yang sangat mendidik dan cerita yang menarik. Film ini awalnya bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada anak-anak terhadap bulan Ramadhan. Film animasi upin dan ipin banyak mengandung nilai-nilai keagamaan dan pendidikan Agama Islam sehingga dapat dijadikan sebagai model dan sarana pendidikan bagi masyarakat, karena pada zaman sekarang sudah sangat jarang ditemukan film yang mengandung nilai pendidikan pada anak-anak [18]. Tak heran jika terdapat beberapa adegan yang tidak perlu ditiru dan diperlihatkan oleh anak-anak yang mana seharusnya tayangan itu ditunjukkan terhadap orang dewasa, sehingga diharapkan film animasi upin dan ipin dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan dan pertumbuhan pendidikan agama di kalangan anak-anak [19].

Hasil belajar merupakan keterampilan yang diperoleh dari siswa setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar [20]. Sudjana 2019 Hasil belajar merupakan kegiatan atau tindakan yang dirancang untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mencapai atau menguasai tujuan pembelajaran [21]. Menurut Suardi 2020 , mengatakan bahwa hasil belajar dapat diwujudkan sebagai perubahan perilaku siswa yang dapat diamati dan diukur sebagai perubahan sikap dan keterampilan [22]. Sedangkan menurut Humasah, Arina Sumarno 2018 , hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang dihasilkan dari proses pembelajaran [23]. Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ialah hasil yang dicapai oleh siswa setelah menyelesaikan suatu proses pembelajaran untuk melihat kemampuan siswa, apakah siswa dapat memahami, menerima, dan menguasai materi pembelajaran yang telah diberikan dan disampaikan oleh guru [24].

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara untuk mengetahui penyebab rendahnya kemampuan hasil belajar siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Namun pada kenyataannya muncul permasalahan lain yaitu media pembelajaran yang digunakan oleh pendidik selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, dengan kata lain pembelajaran cenderung berpusat pada guru saja sehingga siswa lebih mudah bosan dan tidak fokus ketika proses belajar mengajar berlangsung. Oleh karena itu, penerapan media pembelajaran yang menarik memungkinkan siswa lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran . Sehingga media pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah dengan penerapan media audio visual. Beberapa penelitian terdahulu banyak yang membahas mengenai topik media pembelajaran, akan tetapi pembahasan mengenai media audio visual terhadap hasil belajar siswa masih sangat minim. Oleh karena itu dalam penelitian ini, penulis ingin melanjutkan temuan penelitian sebelumnya bahwa penerapan media audio visual masih sangat minim diterapkan oleh para tenaga pendidik di lembaga pendidikan karena kurangnya kesadaran dan pemahaman dalam menggunakan media pembelajaran audio visual.

Kajian ini ditulis dengan harapan agar semakin banyak tenaga pendidik yang tertarik untuk menerapkan dan menggunakan media pembelajaran audio visual dalam proses belajar mengajar. Karena kemampuan setiap siswa berbeda dalam menerima dan memahami materi yang telah disampaikan oleh tenaga pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui bagaimana guru di SD Negeri Jagul dalam menerapkan media audio visual dalam proses pembelajaran [25]. Berdasarkan dari tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka karya penelitian ini diharapkan dapat berguna ataupun bermanfaat untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah serta sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa dalam memahami materi pembelajaran pendidikan agama Islam.

Metode

Penelitian kualitatif deskriptif merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian kualitatif deskriptif menurut Arikunto (2020:3), merupakan studi tentang proses suatu peristiwa yang pada akhirnya mengarah pada suatu kesimpulan. Tujuan dari penulisan karya ini adalah untuk mengetahui dan mendemontrasikan penggunaan media audio visual dalam pembelajaran siswa [26]. Penelitian kualitatif dapat dipahami sebagai suatu metode penelitian yang menggunakan informasi deskriptif yang diperoleh dari orang-orang dan pelaku yang diamati dalam bentuk bahasa tertulis atau lisan [27].

Penelitian ini juga menggunakan data primer dari YouTube yaitu manga “Upin to Ipin” , dan data sekunder yaitu wawancara dengan siswa SD Negeri Jagul. Penelitian ini dilakasanakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi puasa ramadhan. Periode pelaksaanan penelitian ini pada bulan Desember 2023 hingga Juli 2024. Hal ini meliputi penyerahan judul, proses konsultasi, penulisan proposal, seminar proposal, revisi proposal, dan penelitian untuk makalah akhir.

Dalam penelitian ini teknik observasi, wawancara dan dokumentasi digunakan sebagai teknik untuk pengumpulan data. Observasi merupakan suatu tindakan yang bertujuan untuk memperoleh dan menggumpulkan informasi mengenai kondisi di mana penelitian dilakukan. Observasi dilaksanakan pada saat treatment dalam kegiatan belajar mengajar . Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk memperoleh informasi yang lebih rinci tentang responden. Data yang telah diolah kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Metode analisis deskriptif dilakukan dengan cara mendeskripsikan berbagai fakta yang diperoleh yang mana kemudian dianalisis [28]. Dalam penggunaan metode ini tidak hanya dijelaskan begitu saja akan tetapi memberikan penjelasan secara rinci serta pemahaman yang cukup. Setelah sumber informasi yang dijadikan rujukan telah diperoleh, maka dilakukan analisis isi terhadap bahan penelitian perpustakaan. Analisis isi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk mendeskripsikan teks secara objektif agar memperoleh suatu gambaran isi apa adanya, tanpa campur tangan peneliti [29]. Maka dari itu karena, peneliti harus melakukan pembahasan lebih dalam mengenai isi data benchmark, yang memerlukan waktu untuk membaca, memahami dan mendiskusikan data yang ada agar dapat membuahkan sebuah hasil.

Hasil dan Pembahasan

A. Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana untuk dapat mengembangkan kemampuan peserta didik agar selalu mengetahui, memahami, mengimami serta mengamalkan ajaran agama islam dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang dilaksanakan berdasar ajaran Islam [30]. Pendidikan agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran wajib di sekolah dasar. Tujuannya adalah untuk mengajarkan atau menanamkan ilmu agama kepada peserta didik melalui pengembangan rohani maupun materi. Menurut Zakiyah Darajdat yang dikutip oleh Abdul Majid dan Dian Andayan, pendidikan agama Islam hendaknya selalu bertujuan agar siswa memahami dan menghayatai secara keseluruhan ajaran agama Islam agar mampu mencapai tujuan yang nantinya akan terwujud dan termotivasi untuk senantiasa memeluk ajaran agama Islam dalam pandangan hidup.” Dari pernyataan tersebut maka kita dapat menyimpulkam bahwasanya pendidikan agama Islam merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar untuk mewujudkan manusia seutuhnya yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta mampu memahami keberadaannya di muka bumi berdasarkan ajaran Al-Quran dan As-Sunnah dapat diringkas sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam pembelajaran untuk transmisi.

Media Pendidikan Agama Islam Menurut Azhar Arsyad, kata media yang berasal dari kata latin medius yang secara harafiah memiliki makna “tengah” atau “pengantar”. Steffi Adam dan Muhammad Taufik Syastra berpendapat bahwa media belajar merupakan segala sesuatu dalam proses pembelajaran, baik fisik maupun teknis, yang dapat membantu seorang guru memperlancar serta mempermudah penyampaian bahan pelajaran kepada siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat lebih mudah tercapai . Dari pendapat beberapa para ahli di atas maka dapat kita simpulkan bahwasanya pengertian media dalam kegiatan pembelajaran mencakup segala media, alat bantu ataupun bahan ajar yang dapat digunakan untuk menyampaikan sebuah informasi dari seorang pendidik kepada siswa. Tujuannya adalah untuk mendorong para pesrta didik agar mampu berpartisipasi dan aktif dalam kegiatan pembelajaran serta memberikan informasi dan motivasi.

B. Pengertian Media Audio Visual

Media audio visual merupakan suatu alat bantu yang dapat menyajikan sebuah gambar bergerak yang memiliki sebuah warna dan penjelasannya dalam bentuk teks dan suara. Penerapan media pembelajaran audio visual dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu upaya terencana yang mana sebaiknya dilakukan oleh tenaga pendidik agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga dapat meningkatkan memotivasi para siswa dalam kegiatan belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, audio visual merupakan segala sesuatu yang dapat di lihat dan di dengar. Menurut Hamdani 2019, pengertian media audiovisual adalah perpaduan antara suara (audio) dan gambar (visual) sehingga disebut dengan media audio visual. Media audio visual dapat memberikan sebuah sajian materi yang sangat menarik dan inovatif, dengan adanya penggunaan materi pembelajaran yang menarik, komprehensif dan optimal bagi siswa. Sanjaya 2020 berpendapat bahwa media audiovisual adalah alat komunikasi yang menyediakan unsur audio dan unsur visual yang dapat dilihat melalui panca indera, seperti contoh: film, rekaman video, gambar audio, dan lain-lain. Sedangkan menurut Febliza dan Zul 2020 mengatakan bahwasannya pembelajaran melalui media audio visual merupakan salah satu upaya pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan materi melalui indera pendengaran dan penglihatan. Melihat pendapat dari beberapa ahli yang ada, maka dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran audio visual merupakan sebuah alat bantu mediasi yang diserap melalui penglihatan dan pendengaran untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan ataupun sikap sehingga yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adapun Jenis-jenis media audiovisual antara lain :

a. Media audio visual senyap adalah alat bantu yang dapat menampilkan gambar serta suara secara bersamaan, seperti contoh vidio, slide Power Point, dll.

b. Audio visual bergerak merupakan alat bantu yang dapat digunakan untuk menampilkan unsur gambar dan suara yang dapat bergerak, misalnya audio film dan kaset video.

c. Media audio visual murni merupakan unsur visual dan audio yang berasal dari satu sumber, misalnya film, kaset video.

d. Audio visual tidaklah murni, ia merupakan suatu media dengan unsur gambar dan unsur suara yang berasal dari berbagai sumber, seperti film bingkai suara yang unsur gambarnya berasal dari proyektor slide dan unsur suara dari tape recorder.

C. Penerapan Media Audio Visual Terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Penggunaan media pembelajaran audio visual selama proses belajar mengajar berlangsung sangat diperlukan oleh tenaga pendidik dalam menyampaikan materi. Secara umum penggunaan media pembelajaran audio visual menjadikan proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan, efektif serta efisien.

Lebih rincinya maka diuraikan sebagai berikut [31] :

Pertama, memperkaya pembelajaran, penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran sangat berperan penting dalam memperkaya pembelajaran, memperluas pengalaman yang menarik.

Kedua, tercapainya ekonomi pendidikan yang bertujuan menjadikan proses Pendidikan lebih ekonomis melalui peningkatan pembelajaran . Tujuan utama Pendidikan adalah mencapai tujuan pembelajaran yang terukur pada tingkat yang lebih efektif dan efisien.

Ketiga, untuk membangkitkan minat dan perhatian siswa dalam kegiatan belajar, siswa dapat memperoleh pengalaman yang menarik dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh para siswa dalam belajar, maka semakin besar pula minat para siswa untuk dapat memecahkan rasa ingin tahunya.Keempat, membantu meningkatkan pengalaman siswa dalam meningkatkan kemauan dan keinginan siswa dengan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda, siswa mendapatkan pengalaman baru dan berbeda yang membuat mereka siap untuk melanjutkan kegiatan belajar.

Pemanfaatan media pembelajaran audio visual sangat penting untuk menunjang pelaksanaan proses pembelajaran baik secara daring maupun luring. Berdasarkan pada hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa media audio visual yang dikembangkan sangat baik dan layak untuk proses pembelajaran. Penggunaan media audio visual khususnya dalam proses pembelajaran daring lebih efektif sehingga siswa tidak hanya harus menyelesaikan tugas saja, namun dapat belajar dengan menyenangkan melalui media video pembelajaran yang dikirimkan. Sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa saat belajar. Penggunaan media audio visual dapat meningkatkan motivasi siswa, sehingga siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam kegiatan belajar. Proses penggunaannya juga mengikuti aturan dasar penting dalam penggunaan media, yaitu. persiapan, presentasi, distribusi dan kelanjutan.

D. Langkah - Langkah Penerapan Media Audio Visual

Agar sebuah kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, seorang pendidik harus mengetahui. dan memahami tahapan-tahapan dalam penggunaan media pembelajaran audio visual. Berdasarkan dari data analisis dan hasil penelitian yang diperoleh dari beberapa buku, majalah, dan penelitian terdahulu, peneliti telah menemukan beberapa informasi mengenai teori tahapan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran audio visual. Berdasarkan dari hasil penelitian, peneliti menentukan tahapan pembelajaran di kelas dengan menggunakan sumber audio visual, antara lain:

a. Hal pertama yang dilakukan guru pada tahap persiapan antara lain:

(a) Membuat RPP

(b) Guru memeriksa petunjuk penggunaan media pembelajaran audio visual

(c) Guru mempersiapkan dan menata peralatan yang digunakan untuk media pembelajaran audio visual.

b. Tahap Aplikasi/Pengajuan.

Langkah lain yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menggunakan media audio visual antara lain:

(a) Pendidik harus memastikan bahwa semua perlengkapan media pembelajaran audio visual lengkap dan siap untuk digunakan selama proses belajar mengajar

(b) Pendidik harus memastikan bahwasannya media pembelajaran audio visual telah memuat materi penjelasan yang mana bertujuan agar pembelajaran yang hendak dicapai, siswa diharapkan mampu untuk mencapainya.

(c) Adanya media pembelajaran audio visual selama proses pembelajaran.

Terdapat lima langkah dalam memperkenalkan media pembelajaran audio visual yang dilakukan oleh guru di dalam kelas, pertama guru mampu mempersiapkan, membangkitkan kesiapan dan semangat siswa, kemudian mendengarkan materi audio visual, berdiskusi dan kemudian mengikuti guru, yaitu guru menawarkan pelatihan kepada siswa.

E. Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan terhadap 20 siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Jagul. Siswa diberikan media audio visual film upin dan ipin tema ragam ramadhan. Selama proses pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam AP dan ZW terpilih sebagai siswa dengan kategori hasil belajar baik. Dari hasil evaluasi yang telah dilaksankan melalui pertanyaan soal pilihan ganda dengan menggunakan media audio visual diketahui bahwa pada subjek AP dan ZW memperoleh hasil belajar dengan kategori baik.

Analisis ini berdasarkan pada hasil belajar siswa yang diperoleh dari evaluasi soal pilihan ganda. Berikut ini merupakan hasil analisis evaluasi soal mata pelajaran AP dan JW dengan soal yang diberikan:

Figure 1.Nilai hasil belajar siswa dengan kategori baik

Dapat dilihat bahwa 9 dari 15 soal penilaian AP mendapatkan jawaban yang benar. Dari hasil evaluasi di atas maka dapat dianalisis bahwasannya subjek AP memperoleh hasil yang baik dalam mengerjakan soal pilihan ganda. Sehingga dapat dianalisis bahwasanya subjek AP mengetahui cara untuk dapat menyelesaikan soal dengan baik dan hanya terdapat 1 jawaban yang salah.

Figure 2.Nilai hasil belajar siswa dengan kategori baik

Dari hasil evaluasi diatas maka dapat dianalisis bahwasanya pada subjek ZW telah menyelesaikan soal pilihan ganda dengan kategori baik dan hanya terdapat 2 jawaban salah. Sedangkan pada subjek NO dan RNS terpilih sebagai siswa dengan kategori nilai hasil belajar cukup. Mengenai hasil evaluasi soal pilihan ganda dengan menggunakan sumber audio visual NO dan RNS, mendapatkan hasil nilai cukup. Analisis ini dibuat berdasarkan pada nilai hasil belajara siswa yang diperoleh dari hasil evaluasi soal pilihan ganda pada materi tema puasa ramadhan.

Berikut ini merupakan hasil analisis soal evaluasi pada subjek NO dan RNS terhadap soal yang telah diberikan.

Figure 3.Nilai hasil belajar siswa dengan kategori cukup

Lembar jawaban subjek NO menunjukkan bahwa dari 10 soal evaluasi, NO mampu menjawab 7 jawaban benar dan 3 jawaban salah. Dari hasil evaluasi diatas dapat dianalisis bahwasannya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam subjek NO mendapatkan kategori cukup untuk soal pilihan ganda.

Figure 4.Nilai hasil belajar siswa dengan kategori cukup

Hal ini dapat dilihat dari jawaban subjek RNS pada soal penilaian, RNS mampu menjawab 6 soal benar dan 4 salah. Jawaban dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islma tersebut dapat dianalisis bahwa hasil nilai pada subjek RNS dapat dikategorikan cukup dalam soal evaluasi.

F. Kelebihan Dan Kekurangan Media Pembelajaran Audio Visual

Penting untuk dipahami bahwasanya lingkungan belajar memiliki banyak keunggulan dibandingkan lingkungan belajar lainnya. Namun pemanfaatan tersebut tidak ada artinya jika guru tidak mengetahui cara memanfaatkan atau memanfaatkannya. Jika seorang guru tahu cara menggunakannya, tetapi tidak dapat memahami dan menyesuaikan dengan materi pembelajaran yang diajarkan, maka dapat berdampak negatif juga terhadap proses belajar mengajar sehingga pembelajaran berlangsung secara tidak maksimal. Memperkenalkan penggunaan media pembelajaran audio visual dalam dunia pendidikan memberikan pengaruh yang positif bagi para siswa, sehingga siswa mampu merasakan kegaiatan belajar yang baru yang mana suasana kelas menjadi lebih komunikatif, dikarenakan materi pembelajaran yang ditampilkan, dikemas, dan disajikan semenarik mungkin sehingga dapat menarik perhatian seluruh siswa. Agar sebuah pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, sehingga siswa menjadi lebih termotivasi dan aktif untuk berpatisi dalam proses pembelajaran.

Terdapat beberapa faktor penghambat penting dalam proses penggunaan media pembelajaran audio visual, yaitu permasalahan waktu yang dialami oleh pendidik pada saat menggunakan media pembelajaran audio visual. Pendidik membutuhkan persiapan yang lebih dalam mempersiapkan sumber bahan ajar sehingga selalu menyita waktu belajar yang pada akhirnya menyebabkan waktu mengajar menjadi kurang efektif karena waktu belajar yang kurang, sehingga kurang maksimal dalam penyampaian materi pembelajaran dan seringkali memerlukan waktu untuk mempelajari topik selanjutnya.

Simpulan

Berdasarkan pada hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan terhadap siswa dan guru Sekolah Dasar Negeri Jagul maka, dapat disimpulkan bahwa penerapan media audio visual dapat mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Jagul. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat ditingkatkan dengan menggunakan media pembelajaran audio visual. Hal ini dibuktikan dengan tersedianya data analisis perkembangan pembelajaran yaitu perkembangan yang sangat baik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan secara lisan atau tatap muka dengan guru wali kelas V terhadap beberapa pertanyaan seputar pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui media audio visual, media audio visual sangat membantu guru dalam proses pembelajaran. Kemudian berdasarkan wawancara yang telah dilakukan kepada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Jagul dapat disimpulkan bahwa siswa sangat senang selama proses pembelajaran. Dapat diketahui bahwa siswa berhasil menjawab soal evaluasi yang diberikan. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa dapat di kategorikan cukup baik dengan persentase yang diperoleh 60% dengan frekuensi 12 siswa dalam kategori baik dan persentase 40% dengan frekuensi 8 siswa dalam kategori cukup. Setelah menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru dalam bentuk pilihan ganda, tidak ada siswa yang mendapat nilai rendah atau masuk dalam kategori kurang.

References

  1. W. Agung, D. Pamungkas, and H. D. Koeswanti, "Penggunaan Media Pembelajaran Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar," J. Ilmu Pendidikan, vol. 4, no. 3, 2021. [Online]. Available: https://doi.org/10.23887/jippg.v4i3
  2. T. Amma, A. Setiyanto, M. F. Sekolah, T. Ekonomi, B. Islam, and D. Oki, "Problematika Pembelajaran Agama Islam Pada Peserta Didik," 2021.
  3. Ardiansah, "Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Pelajaran PAI di SMA YPI Tunas Bangsa Palembang," Tarbawy: Jurnal Pendidikan Islam, vol. 5, no. 1, pp. 56–70, 2021. [Online]. Available: https://doi.org/10.32923/tarbawy.v5i1.833
  4. S. Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta, Indonesia: PT. Bina Aksara, 2021.
  5. P. Astutik, R. S. Untari, and A. M. Putri, "Penggunaan Media Animasi 'Muroja'ah for Kids' untuk Meningkatkan Hafalan Anak," Community Empowerment, vol. 6, no. 4, pp. 682–687, 2021. [Online]. Available: https://doi.org/10.31603/ce.4579
  6. Sunandar, "Penggunaan Media Video Animasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII Di SMP Nurul Huda Pesawaran," 2020.
  7. S. Darihastining, S. N. Aini, S. Maisaroh, and D. Mayasari, "Penggunaan Media Audio Visual Berbasis Kearifan Budaya Lokal pada Anak Usia Dini," Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 5, no. 2, pp. 1594–1602, 2020. [Online]. Available: https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.923
  8. S. P. M. S. M. P. Dr. Suharti and M. K. Dr. Sumardi, Strategi Belajar Mengajar. Jakad Media Publishing, 2020.
  9. T. Dyah Prastiti, "Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Terbuka Pelatihan Analisis Data Tindakan Kelas (PTK) Bagi Guru-Guru SMPN 7 Bondowoso," 2020.
  10. E. Ernawati, "Pemanfaatan Media Pembelajaran Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PAI Pada Siswa Kelas V SDN Kaliaget Timur," vol. 3, no. 2, 2022.
  11. R. Fauzi Lubis, "Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa," Jurnal Kreatifitas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam, vol. 9, 2020.
  12. M. Hidayat and M. A. U. Islamiah, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Sebagai Solusi Meningkatkan Hasil Belajar. Penerbit P4I, 2023.
  13. M. Laily, A. P. Astutik, and B. Haryanto, "Instagram sebagai Media Pembelajaran Digital Agama Islam di Era 4.0," Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, vol. 3, no. 2, pp. 160–174, 2022. [Online]. Available: https://doi.org/10.31538/munaddhomah.v3i2.250
  14. U. Manshur and M. Ramdlani, "Media Audio Visual Dalam Pembelajaran PAI," 2019. [Online]. Available: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/pai
  15. N. Safitri and A. Maharani, "Analisis Nilai-Nilai Keislaman Dalam Serial Kartun Upin Dan Ipin," vol. 7, no. 2, pp. 137–145, 2023.
  16. Nugraha, "Inovasi Media Pembelajaran Untuk Mata Pelajaran," 2021.
  17. R. M. Nur Sholeha Rahmasari, "Penerapan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI," [Online]. Available: http://jurnal.staikupang.ac.id/index.php/almanam
  18. N. Waeuseng, "Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Film Kartun Upin Dan Ipin Episode Tema Ramadhan," 2021.
  19. M. R. Ridla, "Profesionalitas Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Proses Pembelajaran," 2023.
  20. R. Rimbarizki, H. Susilo, and M. Pd, "Penerapan Pembelajaran Daring Kombinasi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik," [Online]. Available: http://edupost.id
  21. Risdiany and T. Lestari, "Pengaruh Film Kartun Upin Dan Ipin Terhadap Perkembangan Moral Anak," Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, vol. 3, no. 4, pp. 1366–1372, 2021. [Online]. Available: https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i4.577
  22. R. D. Rukmana, "Analisis Nilai-Nilai Agama Islam Dalam Tayangan Upin Dan Ipin Musim 15 Dugaan Puasa Episode 1," 2022.
  23. F. Sartika, E. Desriwita, and M. Ritonga, "Pemanfaatan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar PAI di Sekolah dan Madrasah," vol. 20, no. 2, pp. 115–128, 2020. [Online]. Available: https://doi.org/10.21831/hum.v20i2.32598.115-128
  24. M. P. A. P. G. S. D. U. M. T. T. Septy Nurfadhillah, Media Pembelajaran Pengertian Media Pembelajaran, Landasan, Fungsi, Manfaat, Jenis-Jenis Media Pembelajaran, dan Cara Penggunaan Kedudukan Media Pembelajaran. Jejak Publisher, 2021.
  25. S. Hardianti, "Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII SMPI Darul Hikmah Makasar," 2020.
  26. S. Arikunto, Prosedur Penelitian. 2020.
  27. Utami, "Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Di Sekolah Dasar," 2022.
  28. Widhayanti and M. Abduh, "Penggunaan Media Audiovisual Berbantu Power Point Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik di Sekolah Dasar," Jurnal Basicedu, vol. 5, no. 3, pp. 1652–1657, 2021. [Online]. Available: https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i3.975
  29. P. Wulandari, A. A. Salsabila, K. Cahyani, T. S. Nurazizah, and Z. Ulfiah, "Pentingnya Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar," Journal on Education, vol. 5, no. 2, pp. 3928–3936, 2023.
  30. E. M. M. E. L. Y. Yuni Anjarwati, "Penerapan Media Audiovisual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas III SDN 1 Hadiluwih," [Online]. Available: http://jurnaledukasia.org
  31. M. A. Tinker, "Review of Audio-Visual Methods in Teaching," J. Educ. Psychol., vol. 38, no. 3, pp. 191–192, 1947. [Online]. Available: https://doi.org/10.1037/h0050115