Islamic Education
DOI: 10.21070/ijis.v11i0.1648

Implementation of Al-Quran Learning with the Ummi Method for Students with Special Needs in Elementary Schools


Implementasi Pembelajaran Al-Quran dengan Metode Ummi pada Peserta Didik Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Quranic Learning Ummi Method

Abstract

This research is backgrounded by the lack of understanding of Qur'anic learning in students with special needs who should get the right learning and easy to understand. The objectives of this study are: (1) Analyzing the implementation of Qur'an learning with ummi technique for students with special needs at SD Muhammadiyah 2 Tulangan; (2) analyze the obstacles in the implementation of Qur'anic learning with the Ummi Method in students with special needs and (3) analyze the advantages and disadvantages of applying Qur'an learning with the Ummi Method at SD Muhammadiyah 2 Tulangan. The research method used is descriptive qualitative. The techniques used are Interview techniques, observation, documentation

Pendahuluan

Pendidikan bukan hanya bertujuan untuk anak normal saja, jelas bermanfaat untuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Namun, bukan hanya pelajar biasa saja akan tetapi anak dengan kebutuhan khusus juga harus bisa mendapatkan kelayakan pendidikan karena terpisah dari lingkungan pada umumnya. PembeIajaran bersifat untuk semua (Trainingforeverything) adalah pengaturan pilihan dalam membuat pengajaran komprehensif dapat diakses secara lokal, untuk melaksanakan pengajaran komprehensif jelas membutuhkan tempat yang nantinya akan disebut sebagai sekolah komprehensif. Sekolah Komprehensif dicirikan sebagai sekolah biasa yang akan mengakui ABK sebagai muridnya [1]

PembeIajaran Islam bukan hanya pembeIaj aran yang luas. Namun, pembeIajaran AI-Qur’anharus diterapkan secara tepat di sekolah Islam. Mengajarkan anak sejak usia dini akan lebih mudah dalam memahamkannya dan dapat menanamkan pada anak kecintaan terhadap Al Qur’an. Dengan pembeIaj aran kita dapat memahami berbagai ilmu yang sebelumnya belum kita tahu. SD Muhammadiyah 2 tulangan melaksanakan Pendidikan inklusi dengan begitu sekolah harus matang dalam mempersipakan pembeIajaran AI-Qur’andengan teknik sederhana. Karena di sekolah ada anak- anak dengan kebutuhan khusus yang harus mendapatkan kebebasan dan komitmen yang sama seperti anak-anak dengan kebutuhan luar biasa peserta didik reguler. [2]

Dalam membaca AI-Qur’anada beberapa pedoman yang harus dipikirkan dan dilaksanakan bagi yang membacanya, antara lain memahami kaidah-kaidah membaca.

Hukum dalam tajwid adalah FardhuKhifaya, sedangkan dalam mengamalkannya adalah

FarduAin. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Muzammil ayat 4 dan Al Furqon ayat32 [3]

ز د ْ ع َ ل َ ي ْ ه ِ و ر ت ِ ل ا ل ْ ق ُ ْ ر آ ن ت َ ْ ر ت ِ ي ً ل ;

أ َ ْ و

Artinya : Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah A I -Qur an itu dengan perlahan-lahan.

و َ ر ت َ ّ ْ ل ٰ ن ه ُ ت َ ْ ر ِ ت ْ ي ً ل ;

َ ك َ ؤ ا د َ , ه ف ُ ت ب ِ

ب ِ ِ ل ن ُ ث َ َ ك ۛ ك ٰ ذ ِ ل

ۛ و ا ِ ح د َ ة ً

ج ْ م ل َ ة ً

ٰ ا ُ ن ْ ل ق ُ ْ ر ْ ي ِ ه ا ع ل َ

ن ُ ِ ز َ ل َ ل ْ و َ َل ُ ر ْ و ا ك ف َ

ِ ذ ْ ي َ ن َ ل ا ل َّ '' َ و ق َ ا

Artinya :”Dan orang- orang kafir berkata, “Mengapa A I -Qur an tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” demikianlah, agar kami memperteguh hatimu dengannya dan kemu membacakannya secara tertil (berangsur-angsur, perlahan dan benar”).

Dengan demikian, banyak bidang pengetahuan akan mempelajari praktik terbaik untuk mengekstraksi huruf secara akurat dan masalah lain yang terkait dengan menafsirkan makna AI- Qur’ansecara akurat dalam pelafadzannya. Metode Ummi membaca AI-Qur’anmelibatkan membaca perlahan dan sengaja. Media seperti ensiklopedia hukum dan praktik Islam yang ditulis Masruri dan Yusuf membentuk kanon Teknik Ummi. Teknologi ummi sangat berbeda dengan teknologi yang terlihat pada struktur lain [4]. Sekitar tahun 2011, metode ummi muncul, memberi penerbit metodologi yang sederhana dan dapat dipahami secara universal. Hingga saat ini telah melibatkan lebih dari 1500 pelaku usaha di 25 provinsi di Indonesia.

Model pembeIaj aranMetode Ummi terbagi menjadi 4, yaitu:

a. Privat/Individual

Model pembeIaj aran AI-Qur’andibantu melalui siswa yang dipanggil atau ditampilkan secara terpisah sedangkan berbagai anak diberikan tugas membaca sendiri atau menulis buku Ummi. Pendekatan ini digunakan yaitu :

  1. Biasanya digunakan untuk jilid rendah.
  2. Dimanfaatkan secara luas untuk anak-anak usia TK.
  3. Jumlah murid banyak (bervariasi) sedangkan tenaga pendidik hanya satu.
  4. Dengan asumsi jilid dan halaman berbeda (dijadikan satu).

b. Klasikal Individual

Model membaca AI-Qur’andilakukan dengan membaca secara bersama-sama tidak dikoordinir oleh pengajar, kemudian setelah itu baru dilakukan oleh guru, pembeIaj aran terjadi secara mandiri. Prosedur ini digunakan jika:

  1. Umumnya digunakan untuk jilid 2 atau 3 atau lebih.
  2. Digunakan jika dalam satu kumpulan volumenya sangat mirip, halaman-halamannya khusus.

c. Klasikal baca simak

Model mentilawahkan Al-Quran yang dilakukan dengan membaca bersama-sama yang ditentukan oleh guru, dan pembeIaj aran dilanjutkan dengan membaca setelah guru dianggap selesai oleh guru. Misalnya, pelajari cara memastikan bahwa anak belajar dengan semangat sementara yang lain mengabaikan informasi tersebut. Teknik ini digunakan jika:

  1. Dalam satu pertemuan, jilidnya sama, halamannya berbeda.
  2. Biasanya digunakan secara luas untuk jilid 2 atau 3 ke atas

d. Klasikal Baca Simak Murni

Model bacaan murni ini sama dengan teknik membaca teladan, yang penting asumsi bacaan contoh bacaan yang teliti adalah volume yang benar dan halaman anak-anak berada dalam kelompok yang sama

Dalam pelaksanaanya, guru dalam keadaan duduk memangil siswa untuk maju sati persatu kemudian mengucapkan salam, membaca surah al-fatihah dan surat pendek. Setelah menghafal surat pendek, guru memahamkan konsep huruf dengan menggunakan flash card jika siswa masih jilid 1, untuk siswa yang sudah sampai di jilid 2-6 langsung mengaji menggunakan buku jilidnya masing-masing, kemudian membaca doa akhir pembeIaj aran [5] Dapat dirumuskan dari uraian di atas Model pembeIaj aran ummi yang digunakan oleh SD

Muhammadiyah 2 Tulangan menggunakan model pembeIaj aran AI-Qur’anprivat/individu yang diselesaikan melalui siswa yang dipanggil atau ditampilkan secara individu sedangkan anak-anak lain diberi tugas membaca sendirian dengan guru pandamping masing-masing [6]

Sebelum menggunakan Metode Ummi SD Muhammadiyah 2 Tulangan menerapkan metode membaca tartil dari mulai awal sekolah hingga tahun 2015. Saat itu sekolah belom menggunakan ummi. Kemudian tahun 2016 mulai menggunakan metode Ummi. Pelaksanaan pembeIaj aran untuk peserta didik berkebutuhan khusus semua anak berkumpul di dalam ruang sumber. Penerapan model untuk ABK mengunakan privat/ Secara eksklusif, para siswa dipanggil sendiri-sendiri sedangkan yang lain diberi tugas untuk membaca sendirian [7]

Yayasan tersebut menjadi acuan untuk mengarahkan pelaksanaan pembeIaj aran al quran dengan teknik ummi sebagai pelajaran peserta didik berkebutuhan khusus di SD Muhammadiyah 2

Tulangan. Dengan penelitian ini akan mengetahui hasil dari keberhasilan siswa dalam penggunaan Teknik Ummi, kelebihan dan kekurangan dari teknik Ummi. Penelitian ini digunakan untuk memberikan keuntungan bagi kemajuan Teknik pembeIaj aran mengajar al quran uuntuk pemanfaat dan penerapan teknik ummi [8]

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi implementasi pembeIaj aran AI-Qur’andengan teknik Ummi bagi siswa berkebutuhan khusus di SD Muhammadiyah 2 Tulangan, (2) menganalisis tantangan penerapan pembeIaj aran AI-Qur’andengan metode Ummi. untuk siswa berkebutuhan khusus, dan (3) membandingkan manfaat relatif dari kedua pendekatan tersebut.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif karena ingin mendeskripsikan suatu kejadian yang sebenarnya dan menyampaikan informasi. Informasi yang diperoleh ilmuwan tersebut, akan digunakan sebagai semacam perspektif untuk menggambarkan pengajaran Qur’an dengan metode ummi untuk peserta didik berkebutuhan khusus [9]

Subyek penelitian ini yaitu ustadz/ustadzah, kepala sekolah, dan koordinator guru Al-Qur’an, dan guru Al-Qur’an. Jenis informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskripsi. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari guru Al-Qur’an. Selain itu data diskresioner dari penelitian ini adalah jurnal, buku, penelitian terdahulu.

Teknik pengumpulan data didapatkan dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan bersama dengan subyek penelitian. Observasi dilakukan secara metodis, mengenai apa yang akan diperhatikan, kapan dan dimana. Spesialis langsung memperhatikan latihan item yang sedang dipelajari. Dari data dokumentasi penulis memperoleh data berupa rapor sekolah, catatan siswa dalam membaca Al-Qur'an, foto-foto sambil mencari cara membaca AI- Qur’andi SD Muhammadiyah 2 Tulangan, serta foto-foto yang digunakan sebagai bahan pembeIaj aran. kebutuhan penelitian ini.

Teknik analisis data pada penelitian ini dimulai dengan reduksi data, pada tahap ini pelaksanaan pembeIaj aran Quran dengan teknik Ummi bagi siswa berkebutuhan khusus dalam SD Muhammadiyah 2 Tulangan. Kemudian penyajian data, dalam ulasan ini informasi yang diperkenalkan sebagai Pengajaran Quran menggunakan metode ummi untuk pelajar berkebutuhan khusus dengan Gangguan Pendengaran di SD Muhammadiyah 2 Tulangan. Selanjutnya adalah verifikasi, pemanfaatan strategi AI-Qur’andalam pelaksanaan prosedur ummi dalam membaca AI- Qur’anuntuk anak berkebutuhan khusus dengan gangguan pendengaran yang dibuat oleh SD Muhammadiyah 2 Tulangan.

Hasil dan Pembahasan

Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data berdasarkan penelitian yang telah selesai dan hasil yang ditunjukkan pada penyajian data di atas. Analisis data dilakukan dengan maksud untuk memperoleh hasil yang sesuai dari semua data yang disajikan dalam penelitian ini. Peneliti mengumpulkan informasi penerapan metode Ummi pengajaran AI-Qur’ankepada siswa berkebutuhan khusus di SD Muhammadiyah 2 Tulangan dengan berbagai cara, yang akan mereka analisis sesuai dengan jadwal pendataan yang telah ditentukan :

Pelaksanaan pembeIajaran AI-Qur’andengan metode ummi pada peserta didik berkebutuhan khususu dengan hambatan pendengaran di SD Muhammadiyah 2 Tulangan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan beberapa pihak yang bersangkutan dapat di analisi bahwa pelaksanaan PembeIaj aranAI-Qur’andengan metode Ummi berjalan dengan lancar sebelum adanya pandemi. Metode Ummi sudah diterapkan sejak awal berdirinya sekolah. PembeIaj aranAI-Qur’anMetode Ummi di wajibkan bagi seluruh peserta didik.

Dengan adanya PembeIaj aran AI-Qur’anMetode Ummi di SD Muhammadiyah 2 Tulangan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi sekolah. Pasalnya tidak semua sekolah dasar menggunakan pembeIaj aran AI-Qur’andengan Metode Ummi. Hal ini menjadi nilai ples bagi SD Muhammadiyah 2 Tulangan.

a. Pelaksanaan

Durasi pelaksanaan pembeIaj aran AI-Qur’andengan metode Ummi untuk saat ini hanya 30 menit. Sebelum pandemi durasi waktu pembeIaj aran AI-Qur’an60 menit. Jadwal pelaksanaan pembeIaj aranAI-Qur’ankelas 1 pukul 07.10-07.40.

b. Model Pembelajaran

Model pembeIajaranAI-Qur’andengan metode Ummi yang di gunakan yaitu :

Privat/Individual : Model pembeIaj aran AI-Qur’andibantu melalui siswa yang dipanggil atau ditampilkan secara terpisah sedangkan berbagai anak diberikan tugas membaca sendiri atau menulis buku Ummi. Pendekatan ini digunakan jika:

1) Biasanya digunakan untuk jilid rendah.

2) Dimanfaatkan secara luas untuk anak-anak usia TK.

3) Jumlah murid banyak (berfariasi) sedangkan tenaga pendidik hanya satu.

4) Dengan asumsi jilid dan halaman berbeda (dicampur).

Privat/Individual biasanya dilakukan dengan cara siswa dipanggil satu persatu sementara yang lain diberi tugas untuk belajar. Model ini biasanya diterapkan dalam pembeIaj aran AI-Qur’anuntuk anak berkebutuhan khusus di SD Muhammadiyah 2 Tulangan. Dalam pelaksanaannya siswa membaca Al-Fatihah dan doa sebelum belajar dengan bersama- sama, kemudian siswa dipanggil satu persatu dengan membawa buku prestasi, hafalan surat pendek kemudian membaca ummi, dan yang terakhir penutup membaca doa akhir pembeIaj aran bersama-sama [10]

Untuk pelaksanana mengaji siswa berkebutuhan khusus belajar di dalam ruang sumber. Hafalan peserta didik berkebutuhan khusus tidak ada target, yang diutaman dalam halafalan surat pendek pada ABK yaitu pemahaman ayat dan pelafalan yang tepat.

Apa kendala dalam pelaksanaan pembeIajaran AI-Qur’andengan metode Ummi pada peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan pendengaran di SD Muhammadiyah 2 Tulangan

a. Kendala dalam PembeIajaran

Berdasarkan penyajian data, maka dapat di analisis bahwa kendala dalam pelaksanaan pembeIaj aran AI-Qur’andengan hambatan pendengaran berbeda-beda. Kendala yang ada pada ananda Thoriq yang memiliki hambatan pendengaran sedang, masih kurang jelas dan belum konsisten dalam menyebutkan tanwin AnandaAqila dengan hambatan pendengaran pendengaran ringan tidak ada kendala selama pembeIaj aran AI-Qur’ankarena ananda mudah memahami perintah.

b. Pencapaian

Pencapaian yang didapat oleh ananda thoriq saat ini sudah sampai di Ummi 2, mampu memahami hufur hijaiyyah, mampu membedakan harakat mampu danَُُُُِ menghafal surat An- Nas dengan mendiri. Pencapaian yang didapatkan oleh ananda saat ini sudah sampai di ummi 4, dan menghafal surat Al-Falah dengan mandiri.

Apa saja kelebihan dan kekurangan pelaksananaan pembeIaj aran AI-Qur’andengan Metode Ummi di SD Muhammadiyah 2 Tulangan.

Berdasarkan hasil wawancara

a. Kelebihan

1) Metode yang memberikan kasih sayang dan penuh toleransi. Metode ini menggunakan metodologi seorang ibu dimana ustadz/dzah menjadikan dirinya seorang ibu, mirip dengan seorang ibu yang memberikan kasih sayang

2) Menejemen pembeIaj aranAI-Qur’anmetode Ummi sangat bagus dan praktis

Yayasan-yayasan yang memiliki pembeIaj aran AI-Qur’anyang bagus, praktis yakin bahwa administrasinya memiliki pertimbangan tentang pembeIaj aran Al-Qur’an, pengurus mengambil bagian yang cukup besar di tempat kerja yang bermanfaat sehingga dapat lebih mengembangkan eksekusi secara ideal.

3) Guru Ummi harus melewati proses standarisasi kualitas/sertifikasi

Adapun syarat seorang guru metode ummi adalah sebagai berikut: fasih berbahasa arab, menguasai ilmu tajwid gharib dan hakiki, membaca AI-Qur’ansetiap hari, fasih dalam metode ummi, pengetahuan da'i dan murobbi, keterampilan manajemen waktu, dan kewajiban untuk memberikan instruksi berkualitas tinggi.

4) Menggunakan metode yang bermutu tinggi.

Alur kerja berdasarkan kualitas adalah alat yang komprehensif untuk menghasilkan metode hasil tinggi dengan mengidentifikasi banyak siklus yang harus ada untuk mencapai tingkat kualitas yang diinginkan agar berhasil.

b. Kekurangan

1) Target waktu terlalu lama

Dalam menjalankan Metode pengajaran AI-Qur’antentu memiliki target agar siswa mampu mambaca AI-Qur’andengan tepat dan benar. Dalam hal inidisebabkan banyaknya jumlah buku dan jumlah halam, maka terget pencapaian semakin lama

2) Jumlah halaman setiap jilid terlalu banyak

Jumlah halaman dalam jilid ummi terlalu banyak, hingga 40 Halaman. Dalam berbagai volume hanya menampung sekitar 20-25 halaman.

Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat peneliti simpulkan bahwa pembeIaj aran AI-Qur’an dengan metode ummi pada peserta didik berkebutuhan khusus di SD Muhammadiyah 2 Tulangan terlaksana dengan baik dengan menggunakan teknik pembeIaj aran privat/individual untuk memudahkan siswa dalam memahamkan dalam membaca Al-Qur’an. Peserta didik berkebutuhan khusus memiliki kendala disetiap pencapaiannya. Metode Ummi memiliki kelebihan dan kekurangan, dengan begitu SD Muhammadiyah dapat mengatasi semua kendala untuk memudahkan dalam pelaksanaan pembeIaj aranAL-Qur’an.

References

  1. A. Alifah, "Metode pembeIajaran baca tulis alqur’an bagi siswa tunanetra sekolah dasar luar biasa ma’arif muntilan," Doctoral dissertation, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Magelang, 2019.
  2. M. M. Auliya'ilhaq, "Pengaruh penerapan metode ummi terhadap kemampuan membaca AI- Qur’anpeserta didik di SD al-falah assalam Tropodo Sidoarjo," Doctoral dissertation, 2018.
  3. D. R. Desiningrum, "Psikologi anak berkebutuhan khusus.," 2017.
  4. L. Hanum, "PembeIaj aranPAI Bagi Anak Berkebutuhan Khusus.," Pendidikan Agama Islam, 2017.
  5. B. S. &. A. S. Hanur, "Melayani dengan hati: Menghapus Diskriminasi dan Segregesi antara Anak Reguler dengan Anak Berkebutuhan Khusus melalui Sekolah inklusif YBPK Kota Kediri.," Jurnal Kependidikan dan Syariah, pp. 27 - 40, 2019.
  6. S. B. Harapan, "Strategi penerapan metode ummi dalam pembeIaj aranAl-Qur'an," Scopindo media pustaka, 2020.
  7. U. &. J. A. R. Hasunah, "Implementasi Metode Ummi dalam PembeIaj aranAlquran pada Santri di Pondok Pesantren Salafiyah Al-Mahfudz Seblak Jombang," Jurnal Pendidikan Islam, pp. 160-175, 2017.
  8. D. Hermawan, “Penerapan Metode Ummi dalam PembeIaj aranAl-Qur'an,” 2019.
  9. N. M. Nisak, "Implementasi Kurikulum PembeIaj aranAl Qur’an di Sekolah Dasar," Islamic Education Jurnal, pp. 150 - 164, 2018.
  10. S. Sugiono, "Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r & d.".