Abstract
Blended learning is a mixture of traditional education as well as an area of electronic education. Blended Learning is defined as Blended from the initial word "Blend" which is a blend or mixing, while learning comes from the word "learn" which means learning, studying, listening. From this explanation, the researcher appointed a research entitled Evaluation of the Application of Blended Learning in Arabic Learning at SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo. The study used qualitative methods with interviews conducted to determine the evaluation of the application of blended learning which was carried out face-to-face.
Pendahuluan
Pembelajaran merupakan hal mendasar yang dilakukan oleh setiap peserta didik dalam rangka menambah atau memperluas pengetahuan. Dalam suatu pembelajaran akan terjadi proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Dapat dikatakan juga bahwa pembelajaran adalah pengarahan serta dorongan yang diberikan oleh pendidik supaya terjadi suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilam, pendidikan karakter, dan sikap[1]. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik supaya belajar dengan baik.[2]
Dimasa pandemi seperti saat ini, program e-learning sangat diunggulkan didunia pendidikan. Dikarenakan seiring berjalannya waktu teknologi semakin canggih dalam menunjang dunia pendidikan. Program e-learning ini bukan hanya diunggulkan di bidang pendidikan saja. Akan tetapi, pemerintah juga sangat mendukung dengan adanya program pembelajaran tersebut. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Mentri Riset Teknologi serta Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir berkata “regulasi penyelenggaraan e-learning atau kuliah secara daring dalam waktu dekat akan diterbitkan pemerintah”[3].
Blended learning timbul bagaikan tangkisan mengenai kekurangan pembelajaran online dan offline. Hingga kini, blended learning disebut pembelajaran yang ampuh diterapkan di masa pandemi[4]. Model blended learning ini menyatukan pembelajaran antara online dan offline[5]. SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo merupakan sekolah yang terletak di daerah Jl.Kh.Samanhudi 81,Bulusidokare,Kec. Sidoarjo,Kab. Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Sekolah ini sudah terakreditasi A dan didalam pembelajaranya menggunakan kurikulum 2013.
Wabah Covid-19 ini membuat pendidikan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan jarak jauh yang belum pernah diterapkan di dunia pendidikan Indonesia. Proses belajar mengajar ini belum familiar oleh murid, guru, dan juga wali murid. Dikarenakan saat ini pembelajaran dialihkan melalui online sehingga peserta didik juga butuh beradaptasi dalam pembelajaran tersebut[6]. Hal ini merupakan problematika yang besar Maka dari itu, pembelajaran blended learning menjadi penanggulangan untuk memecahkan persoalan guna mencapai pembelajaran secara tatap muka. Berdasarkan pemaparan diatas, sehingga peneliti merasa tertarik guna melaksanakan penelitian yang berjudul “EvaluasiPenerapan Blended Learning PadaPembelajaran Bahasa Arab Di SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo”.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini,peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Dikarenakan penelitian ini memfokuskan pada proses pembelajaran tertentu di lingkungan sekolah. Penelitian yang dilakukan secara langsung pada tempat kejadian lebih cocok jika menggunakan metode kualitatif[7].
Penelitian kualitatif adalah pengumpulan suatu data yang dilakukan secara ilmiah dengan latar alamiah yang ditujukan untuk menafsirkan fenomena yang sedang terjadi dimana peran peneliti sebagai instrument kunci, juga pengambilan contoh sumber data dilakukan secara bertujuan dan semakin meningkat.
Dalam penelitian kualitatif menggunakan beberapa tahapan dan teknik, seperti: Pertama, observasi yaitu pengumpulan suatu data yang dilakukan secara cermat dan sistematik.
Hasil dan Pembahasan
A. Persiapan penerapan evaluasi blended learning pada pembelajaran Bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo
Evaluasi persiapan dalam penerapan menggunakan blended learning difokuskan kepada tiga aspek utama, pertama persiapan akan materi, kedua aplikasi dalam pembelajaran, dan ketiga penggunaan media[8].
Aspek pertama yang harus disiapkan adalah materi. Guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan kepada peserta didik dengan menyesuaikan pembelajaran dalam dua kondisi, yaitu kondisi online maupun kondisi offline. Dimana materi ini dirancang untuk dapat diterima oleh peserta didik yang mengikuti pembelajaran berbasis luring, sekaligus peserta didik yang mengikuti pembelajaran berbasis daring[9].
B. Evaluasi Penerapan blended learning pada pembelajaran Bahasa Arab disekolah SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo
Hasil wawancara yang diperoleh dengan guru bahasa arab disekolah SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo menyatakan bahwa evaluasi penerapan blended learning pada pembelajaran Bahasa Arab sebagai berikut :
Penerapan pembelajaran sudah disesuaikan dengan jadwal yang ada di sekolah, sehingga tidak ada permasalahan dalam penerapan pembelajaran dengan metode ini. Hal ini dikarenakan telah terpenuhinya 3 persiapan yang telah diulas di atas. Apabila telah dipersiapkan dengan baik. Maka, seharusnya penerapan pembelajaran juga berlangsung dengan baik.
Penerapan Blended Learning sangat mempermudah kegiatan belajar mengajar, khususnya dengan kondisi guru yang bersangkutan tidak dapat datang ke sekolah, maupun kondisi siswa yang tidak memungkinkan untuk datang ke sekolah, seperti dalam keadaan covid-19 kemarin, maupun dalam keadaan lain seperti sakit atau urusan darurat tertentu[10].
Sehingga blended learning memiliki fleksibilitas waktu dengan kapan waktu pelaksanaan yang sudah ditetapkan. Karena meski tanpa datang ke sekolah kegiatan seperti mencatat, menjawab, maupun menyimak materi tetap dapat dilakukan dari rumah[11].
Apabila dalam keadaan sakit yang tidak diperbolehkan datang ke sekolah, siswa dapat melakukan penalaran maupun berpikir dari rumah dengan demikian tetap dapat turut serta dalam keberlangsungan pembelajaran. Sehingga dalam kondisi apapun, penerapan ini dapat dilakukan, tanpa harus menunggu kebijakan pemerintah tentang pembelajaran dengan sistim 50% di sekolah dan 50% di rumah. Metode pembelajaran blanded learning dapat menjadi solusi untuk penggunaan dalam segala kondisi[12].
C. Tindak lanjut blended learning pada pembelajaran Bahasa Arab disekolah SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo
Tindak lanjut blended learning pada pembelajaran Bahasa arab di SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo dengan menerapkan pembelajaran konvensional di kelas serta pembelajaran daring (online) berbasis Google Classroom dalam menyampaikan materi maupun penugasan[13].
Hasil wawancara yang diperoleh dengan guru bahasa arab disekolah SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo menyatakan bahwa evaluasi penerapan blended learning pada pembelajaran Bahasa Arab sebagai berikut :
Evaluasi pembelajaran dalam pelaksanaan metode blended learning adalah terukur pada kesiapan materi, metode, dan media[14]. Apabila tidak siap dalam pelaksanaan metode, maka tujuan pembelajaran juga tidak dapat dicapai atau tidak tersampaikan secara sempurna. Jika dikalkulasi hanya 75% yang tersampaikan untuk siswa yang berada di rumah, atau bagi siswa yang mengikuti pembelajaran secara daring[15].
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pembelajaran bahasa arab melalui pembelajaran blended learning di SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo Tahun ajaran 2020/2021, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pembelajaran bahasa arab melalui blended learning memiliki tiga proses tahapan dalam pembelajaran pelaksanaan dan proses tahapan.
Pada tahap persiapan evaluasi pembelajaran blended learning di SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo berupa persiapan akan materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran.
Penerapan evaluasi pembelajaran menggunakan blanded learning dapat terlaksana dengan baik, apabila tiga aspek yang harus disiapkan, dipersiapkan dengan baik. Pembelajaran menggunakan metode ini juga dapat diterapkan secara fleksibel, dimana dimaksudkan adalah akses yang bisa dilakukan siswa tanpa harus ke sekolah (daring), dan tetap dapat dinikmati dengan baik oleh siswa yang belajar langsung di sekolah (luring).
Tahap tindak lanjut yang dilakukan difokuskan pada persiapan guru sebelum memulai pembelajaran. Dimana evaluasi terukur pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan blanded learning, yang apabila dipersiapkan dengan baik, maka tujuan pembelajaran akan tersampaikan dengan sempurna.
References
- D. I. Suciati, “Penerapan Pembelajaran Blended Learning Pada Masa Pandemi Covid- 19 Di Mi Ma ’ Arif Mayak Ponorogo 2020/2021,” Iain Ponorogo, 2021.
- Ardyansyah And L. Fitriani, “Efektivitas Penerapan Metode Discovery Learning Dalam Pembelajaran Imla ’,” Vol. 8, No. 2, Pp. 229–244, 2020.
- M. Arifin, “Blended Learning Di Perguruan Tinggi: Dalam Hubungannya Dengan Profesionalisme Dosen Dan Kepuasan Belajar Mahasiswa,” Universitas Pendidikan Indonesia, 2007.
- E. Lutfiyatun, “Gamifikasi Bahasa Arab Dengan Model Blended Learning,” Tarbiyatuna J. Pendidik. Ilm., Vol. 6, No. 2, Pp. 117–128, 2021.
- D. Puspitarini, “Blended Learning Sebagai Model Pembelajaran Abad 21,” Ideguru J. Karya Ilm. Guru, Vol. 7, No. 1, Pp. 1–6, 2022.
- B. Mahmud And Hamzah, “Pembelajaran Efektif Dalam Pengajaran Bahasa Arab Tingkat Menengah,” J. Bhs. Arab Pendidik. Bhs. Arab, Vol. 1, No. 1, Pp. 23–36, 2020.
- R. F. N. Halle, “Penerapan Model Blended Learning Berbasis Whatsapp Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar, Berpikir Kritis, Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Mipa Smak Kesuma Mataram 2018/2019 Pada Materi Usaha Dan Energi,” Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2019.
- A. Musgamy, “Tarīqah Al - Qawāid Wa Al -Tarjamah,” Vol. 4, No. 2, Pp. 391–402, 2015.
- S. Aida, A. Suprapti, And M. Nasiun, “Meningkatkan Keterampilan Membaca Awal Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik Dengan Menggunakan Media Audio Visual,” J. Ilm. Potensia, Vol. 3, No. 2, Pp. 56–63, 2018.
- Nirwana, “Penerapan Metode Tanya Jawab Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Di Smp It Plus Al-Mubarak Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros,” Universitas Muhammadiyah Makassar, 2020.
- A. Saputra And K. Anwar, “Metode Pembelajaran Bahasa Arab Di Madrasah Tsanawiyah Mathal’ul Anwar Sidowaluyo Kalianda Kabupaten Lampunt Selatan,” An Naba’ J. Pemikir. Dan Penelit. Pendidik. Islam, Vol. 1, No. 2, Pp. 18–25, 2018.