Religiosity and Emotional Regulation Predicting Resilience in Ghosting Victims
Kekuatan Keagamaan dan Pengaturan Emosi dalam Memprediksi Ketahanan pada Korban Ghosting
DOI:
https://doi.org/10.21070/ijis.v13i1.1793Keywords:
Religiosity, Emotional Regulation, Resilience, Ghosting, Young AdultsAbstract
Background: Resilience is an essential psychological factor that enables individuals to adapt positively to emotional challenges. Specific Background: Ghosting, a phenomenon prevalent among young adults, can lower psychological well-being. Knowledge Gap: Limited research has explored how religiosity and emotional regulation jointly contribute to resilience in ghosting victims. Aim: This study aims to examine the simultaneous and partial roles of religiosity and emotional regulation in predicting resilience. Results: Regression analysis showed that religiosity and emotional regulation significantly predict resilience, with emotional regulation contributing more strongly than religiosity. Novelty: This research provides new insights by addressing resilience within the unique context of ghosting, which has rarely been studied in psychological research. Implications: Findings emphasize the importance of integrating spiritual guidance and emotional regulation training in counseling and educational settings to improve resilience among young adults.
Highlights :
-
Religiosity and emotional regulation predict resilience
-
Emotional regulation contributes the most
-
Findings guide counseling for ghosting victims
Keyword: Religiosity, Emotional Regulation, Resilience, Ghosting, Young Adults
References
[1] I. A. Safitri and M. Syukur, “Solidaritas Sosial Antar Pengemudi Ojek Online dan Ojek Konvensional di Kabupaten Bone,” 2022.
[2] M. I. A. F. Anam Khoirul, “Analisis Keluhan Fisik Pengendara Ojek Online di Kabupaten Banyuwangi,” Solidaritas Sosial Antar Pengemudi Ojek Online dan Ojek Konvensional di Kabupaten Bone, vol. 2, no. ISSN 2622-0156, pp. 22–28, 2020.
[3] N. Zakinah, “Efisiensi dan Dampak Ojek Online Terhadap Kesejahteraan Driver Kota Makassar,” 2019.
[4] P. Aprilyanti, “Konflik Sosial Antara Pengendara Ojek Online Dengan Pengendara Ojek Pangkalan di Curug, Kelurahan Bojongsari Kota Depok,” Konflik Sosial Antara Pengendara Ojek Online Dengan Pengendara Ojek Pangkalan di Curug, Kelurahan Bojongsari Kota Depok, vol. 2, no. 1, pp. 1–14, 2017.
[5] M. Ferdila, D. Kasful, and A. Us, “Analisis Dampak Transportasi Ojek Online Terhadap Pendapatan Ojek Konvensional di Kota Jambi,” IJIEB: Indonesian Journal of Islamic Economics and Business, vol. 6, no. 2, 2021. [Online]. Available: http://e-journal.lp2m.uinjambi.ac.id/ojp/index.php/ijoieb
[6] P. Ojek et al., “Proses Pembentukan Identitas Sosial di Komunitas Oleh,” 2019.
[7] R. Yudhistira, A. Pratama, H. Koesyanto, and I. Artikel, “Kejadian Kecelakaan pada Pengemudi Ojek Online,” Higeia Journal of Public Health Research and Development, vol. 4 (Special 1), 2020, doi: 10.15294/higeia.v4iSpecial%201/34997.
[8] R. R. Hilman, “Kontruksi Sosial Ojek Online Perempuan (Studi Kasus Ojek Online Perempuan di Kota Surabaya),” 2019.
[9] P. P. Savira, “Kematangan Emosi dan Perilaku Agresif Pengemudi Ojek Online di Surabaya,” 1945.
[10] N. and T. Annisa, “Penggunaan Bahasa Emosi Antara Pengemudi Ojek Online dan Pelanggan: Tinjauan Psikolinguistik,” 2021.
[11] P. Jurnal et al., “Gambaran Beban Kerja Mental Dengan Produktivitas Kerja Pada Driver Ojek Online di Kota Medan,” vol. 6, no. 2, pp. 1–9, 2022.
[12] A. A. Putra, F. Himam, and N. S. Kusumastutie, “Studi Fenomenologi Kepuasan Kerja Pengemudi Ojek Online,” MEDIAPSI, vol. 8, no. 1, pp. 5–23, Jun. 2022, doi: 10.21776/ub.mps.2022.008.01.788.
[13] A. A. Agasni, E. S. Indrawati, and J. S. Soedarto, “Kecerdasan Spiritual Dengan Regulasi Emosi Mahasiswa Program Pendidikan Sarjana Kedokteran,” 2015.
[14] P. M. Yusuf and I. F. Kritiana, “Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Perilaku Prososial Pada Siswa Sekolah Menengah Atas,” 2017.
[15] R. D. Tri, “Pengaruh Konsep Diri dan Regulasi Emosi Terhadap Academic Burnout Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Yang Mengerjakan Skripsi,” 2022.
[16] K. Hanum, K. J. Psikologi, I. Darmawanti, and J. Psikologi, “Strategi Regulasi Emosi Pada Mahasiswa Dengan Banyak Peran,” n.d.
[17] M. P. Amanatullah, A. Atmasari, L. Hakim, and F. Psikologi Universitas Teknologi Sumbawa, “Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual Dengan Regulasi Emosi Pada Narapidana Kelas IIA Sumbawa Besar,” Jurnal Psimawa, vol. 3, no. 1, pp. 19–23, 2020. [Online]. Available: http://jurnal.uts.ac.id/index.php/PSIMAWA
[18] R. Firdaus and A. History, “Religiusitas dan Psychological Well-Being: Peran Mediasi Perilaku Prososial Pada Mahasiswa Aktivis Organisasi IMM,” Jurnal Psikohumanika, vol. 15, no. 2, pp. 96–110, 2023. [Online]. Available: http://ejurnal.setiabudi.ac.id/ojs/index.php/psikohumanika
[19] Z. Prasetyana and L. I. Mariyati, “Hubungan Antara Religiusitas Dengan Regulasi Diri Pada Santri Madrasah Diniyah di Sidoarjo,” 2020.
[20] A. C. Silaen and K. S. Dewi, “Hubungan Antara Regulasi Emosi Dengan Asertivitas (Studi Korelasi pada Siswa di SMA Negeri 9 Semarang),” 2015.
[21] J. Diskursus et al., “Hubungan Antara Kesulitan Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN 11 Sumbawa,” Jurnal Psimawa, 2019.
[22] I. Istiqomah, “Parameter Psikometri Alat Ukur Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ),” Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, vol. 4, no. 2, pp. 251–264, Dec. 2017, doi: 10.15575/psy.v4i2.1756.
[23] Sunarto, “Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Toko Kerajinan Kulit Kartika Magetan,” vol. 3, pp. 1–15, 2015.
[24] P. D. R. Pramintari, A. Hanafia, and N. S. Nurhidayah, “Hubungan Religiusitas dan Regulasi Emosi Terhadap Resiliensi Pada Dewasa Awal Korban Ghosting,” vol. 7, no. 2, pp. 1–12, 2023.
[25] M. Angelia, S. Tiatri, and P. H. Heng, “Hubungan Religiusitas dan Regulasi Emosi Siswa Sekolah Dasar,” Jurnal Misi Humaniora dan Sains Sosial, vol. 4, no. 2, pp. 451–457, 2020, doi: 10.24912/jmishumsen.v4i2.8252.
[26] E. Nursanti, N. Gadis, and L. Hariyanto, “Religiusitas Dengan Regulasi Emosi Pada Ibu Single Parent,” IDEA: Jurnal Psikologi, vol. 5, no. 2, pp. 65–72, Oct. 2022, doi: 10.32492/idea.v5i2.5201.
[27] D. Risyana, “Hubungan Antara Regulasi Emosi dan Perilaku Cyberbullying Pada Remaja,” 2019.
[28] S. Mauliza, “Hubungan Religiusitas Dengan Regulasi Emosi Pada Aktivis LDK Ar Risalah UIN Ar Raniry Banda Aceh,” 2021.
Downloads
Published
Issue
Section
Categories
License
Copyright (c) 2025 Mohamad Fani Bagas Ardiansah, Hazim Hazim

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

