Islamic Education
DOI: 10.21070/ijis.v12i2.1715

Empowering Global Islamic Education Through Arabic Public Speaking


Memberdayakan Pendidikan Islam Global Melalui Bahasa Arab di Depan Umum

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Indonesia

(*) Corresponding Author

Public Speaking Arabic Language Proficiency Islamic Education Teenagers Da'wah Efforts

Abstract

This study examines the role of public speaking in enhancing Arabic language proficiency among teenagers in Islamic education. With Arabic being pivotal in conveying Islamic teachings and public speaking central to da'wah efforts, this research fills the gap in understanding how public speaking can aid language acquisition and foster leadership skills. Surveys and interviews with teenagers attending Islamic educational programs reveal a positive correlation between engagement in public speaking activities and perceived Arabic language proficiency. Participants express increased confidence in communicating Islamic teachings through fluent Arabic language following public speaking training. These findings suggest integrating public speaking into Islamic educational curricula as a means to bridge the gap between traditional education and the contemporary millennial generation, fostering a generation skilled in both Arabic language and confident public speaking for effective da'wah.

Highlight:

1. Improved Arabic Skills: Public speaking enhances Arabic language proficiency for teenagers.
2. Confidence Boost: Teenagers gain confidence in communicating Islamic teachings through public speaking.
3. Education Integration: Public speaking bridges traditional Islamic teachings with millennial generation learning.

Keywords: Public Speaking, Arabic Language Proficiency, Islamic Education, Teenagers, Da'wah Efforts

Pendahuluan

Di era globalisasi yang dinamis, peran generasi muda dalam melestarikan bahasa arab sebagai bahasa dan warisan budaya memiliki signifikansi mendalam. Mereka, dibimbing di bawah panji bendera bahasa Arab, tidak hanya menjaga bahasa itu, tetapi juga menjadi pembawa nilai-nilai etika, identitas keagamaan, serta penyatu dalam masyarakat.[1] Generasi muda pundaknya terbebani berbagai harapan, terutama dari generasi sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa generasi muda adalah harapan utama untuk kemajuan bangsa. Mereka memiliki peran kunci dalam menentukan apakah bangsa ini akan berkembang menjadi sebuah masyarakat yang memiliki peradaban dan budaya yang baik, atau sebaliknya. Keseluruhan proses ini bergantung pada generasi muda.[2] Pidato ini mengungkapkan pentingnya peran generasi muda dalam memahami dan merawat bahasa arab, dan bagaimana bahasa tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk mengatasi tantangan di era milenial.[3] Kedisiplinan dalam mempelajari bahasa ini mencerminkan hubungan yang mendalam dengan warisan dan agama.

Generasi Terbimbing di Bawah Panji Bendera Bahasa Arab adalah istilah dalam pendidikan yang merujuk kepada generasi muda atau siswa yang belajar bahasa arab. Istilah ini sering digunakan di negara-negara non-Arab, di mana siswa belajar bahasa arab sebagai bahasa asing atau bahasa kedua.[4]

Tujuannya menciptakan generasi yang mahir dalam bahasa arab dan dapat berkomunikasi dengan lancar nan fasih.[5] Hal ini penting dalam era globalisasi dan komunikasi lintas budaya, di mana pengetahuan bahasa arab memiliki banyak peluang.

Pidato ini bertujuan untuk menginspirasi pentingnya bahasa Arab dalam kehidupan Muslim. Bahasa Arab lebih dari sekedar alat komunikasi antar manusia,tetapi juga lambang identitas dan agama.[6] Kesadaran akan fakta bahwa Al-Quran Karim dan Hadis diturunkan dalam bahasa arab memperdalam pemahaman kita tentang Islam. Pidato ini berusaha mendidik generasi milenial agar menjadi terampil berbicara di depan public , menguasai maharoh kalam, dapat menyampaikan ajaran Islam dengan percaya diri, dan menguasai Bahasa Arab.[7] Mendorong generasi muda untuk memahami pentingnya bahasa arab,merawat warisan dan agama mereka. Semoga kita dapat belajar dan memahami bahasa ini secara konsisten, mencerminkan keterikatan yang mendalam dengan agama dan warisan kita serta menjadi generasi yang terbimbing di bawah panji bendera bahasa arab.

Pembahasan

Khitobah, atau berpidato, secara linguistik berasal dari kata dalam bahasa Arab خَطَبَ _ يَخْطُبُ _ خِطَابَةً yang merujuk pada proses menyampaikan gagasan kepada orang lain secara langsung dalam bahasa Arab agar pendengar dapat memahaminya dengan baik. Pidato sebagai salah satu bentuk penyampaian gagasan dalam bentuk sapaan kepada public mempunyai beberapa manfaat dan tujuan penting. Salah satunya adalah memberikan dampak positif kepada pendengar, kemampuan berpidato di hadapan umum juga dapat menjadi bekal penting dalam mencapai kesuksesan karier. Selain itu, pidato seringkali menjadi alat yang digunakan oleh pemimpin untuk mengkomunikasikan informasi yang penting kepada para karyawan atau staf mereka. Bahasa Arab mengandung kekayaan yang relevan dalam setiap era.

Bahasa merupakan sarana utama dalam berkomunikasi, menguasai suatu bahasa berarti memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan komunitas yang menggunakan bahasa tersebut. Bahasa adalah sarana penting yang memungkinkan manusia berkomunikasi dalam kehidupannya, baik dalam skala pribadi maupun dalam interaksi sosial bersama.[8] Pada tingkat individu, bahasa digunakan sebagai cara untuk mengungkapkan ide dan menyampaikan perasaannya kepada orang lain. Namun, dalam konteks sosial, bahasa menjadi alat utama untuk berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya.[9] Berbicara adalah bentuk komunikasi yang memungkinkan individu berinteraksi satu sama lain dan memfasilitasi transfer makna, pengetahuan, serta informasi Sebagai bahasa Al-Qur'an dan bahasa agama, memahami bahasa Arab adalah kunci untuk memahami maknanya secara utuh. Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan dalam Al-Quransebagai wahyu dari Allah kepada manusia. Mengetahui Bahasa Arab tidak hanya berarti memahami struktur bahasa suatu komunitas, tetapi juga memungkinkan kita untuk menghindari tipu daya yang mungkin terjadi. Jadi, jangan pernah meremehkan pentingnya Bahasa Arab dalam pemahaman mendalam terhadap budaya dan pengetahuan.

Pidato tentang Generasi yang Dibimbing di Bawah Panji Bahasa Arab tidak hanya menyoroti pembentukan generasi terampil dalam Bahasa Arab tetapi juga menekankan pentingnya komunikasi yang lancar dalam era globalisasi dan interaksi lintas budaya.[2] Dalam konteks ini, pengetahuan tentang Bahasa Arab menjadi kunci untuk memanfaatkan beragam peluang yang tersedia. Dengan fokus pada generasi muda atau siswa yang belajar Bahasa Arab. Sesuai dengan judulnya, pidato ini bertujuan untuk membangun fondasi yang kuat bagi keluwesan komunikasi mereka. Pidato menegaskan bahwa pemahaman yang mendalam terhadap agama Islam, terutama terhadap Al-Qur'an dan As-Sunnah, memerlukan penguasaan yang baik terhadap bahasa Arab.[10]

Tokoh-tokoh seperti Imam Ibnu Taimiyah dan Imam Asy-Syatibi menekankan kebutuhan akan bahasa Arab dalam konteks agama Islam, penguasaan bahasa arab adalah sebuah kewajiban dalam praktik agama Islam.[11]

Pidato generasi terbimbing di bawah panji bendera Bahasa arab memiliki isi yang sangat menarik dan bermanfaat untuk pelatihan maharoh qiro’ah dan maharoh kalam atau praktek pidato Bahasa Arab menjadi fokus utama, mendorong para pelajar dan umat Islam secara keseluruhan untuk dengan sungguh-sungguh mempelajari bahasa Arab agar mampu memahami Islam secara menyeluruh, serta menjadi bagian dari generasi yang terdidik dan terpandu di bawah pengaruh positif bahasa Arab. Untuk memahami dengan baik Al-Qur'an, Sunnah,hingga sejarah Islam, penting bagi setiap individu Muslim untuk memperdalam pengetahuan mereka akan bahasa Arab.[12]

Pidato ini dirancang dengan tujuan agar dapat disampaikan kepada para pelajar, terutama generasi muda, sehingga mereka dapat mendengarkan dan mempelajarinya dengan antusiasme. Menyiapkan para calon dai untuk menjadi pemimpin masa depan di bawah panji bendera Bahasa Arab.[13] Di mana generasi milenial yang kini cenderung lebih tertarik pada hal-hal yang menarik tetapi tidak monoton. Salah satu cara efektif adalah dengan menggunakan pidato sebagai alternatif.[14] Dengan pesan yang kuat, pidato ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada setiap pendengarnya, untuk tidak melupakan pentingnya

belajar bahasa Arab sebagai bagian integral dari praktik keagamaan dalam Islam[15], khususnya menyampaikan pesan moral kepada generasi muda di era milenial melalui pidato yang menginspirasi ini.

Berikut ini isi dari pidato Generasi Terbimbing Di Bawah Panji Bendera Bahasa Arab :

أَصْحَابُ السُّمُوِّ هَيْئَةُ التَّحْكِيْمِ المُسَابَقَةِ

اَصْحَابُ السَّعَادَةِ النُّجُوْمُ الضَّيْفِيَّةِ

وَ اَيُّهَا المُسْتَمِعِيْنَ الكِرَامِ

قَبْلَ كُلِّ شَئٍ اُحَيِّيْكُمْ بِتَحِيَّةٍ اِسْلَامِيَّةٍ

تَحِيَّةً مُبَارَكَةً مِنْ عِنْدِ اللهِ تَعَالَى, تَحِيَّةً لِاَهْلِ الجِنَانِ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الحَمْدُ للهِ الحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيْرًا. تَبَارَكَ اَّلذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا, وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا.

فَإِنَّ خَيْرَ الحَدِيْثِ كِتَابَ اللهِ ,وَخَيْرَ الهُدَى هُدًى مُحَمَّدٍ, وَأَشَرُّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةِ بِدْعَةٌ , وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ, وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فٍى النَّارِ.

أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلَّا اللهَ وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللّهِ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالحَقِّ بَشِيْرًا وَ قَمَرًا مُنِيْرًا. وَهُوَ الَّذِي جَاَءَ بِنُوْرِ الاِسْلَامِ وَ َسعَادَةٍ لِجَمِيْعِ المُسلِمِيْنَ أَمَّا بَعْدُ.

اَيُّهَا المُسْتَمِعِيْنَ الكِرَامِ اسْمَحُوْا لِيْ أَنْ أُقَدِّمَ لَكُمْ خُطْبَةً عَرَبِيَّةً قَصِيْرَةً تَحْتَ سَبِيْلِ العُنْوَانِ :

الأَجْيَالُ المُتَرَبِّيَةِ تَحْتَ لِوَاءِ الُّلُغَةِ العَرَبِيَّةِ

أَيُّهَا السَّادَةُ كَمَا لَا يَخْفَى عَلَيْكُمْ أَنَّ الُّلَغةَ العَرَبِيَّةَ هِيَ أَفْصَحُ اللُّغَاتِ وَأَغْنَاهَا وَهِيَ لُغَةُ القُرْآنِ الكَرِيْمِ وَلُغَةُ اللهِ

الَّذِي أَنْزَلَ وَحْيَهُ بِهَا. بِهذِهِ اللُّغَةِ نَقْرَاُ كِتَابَ اللهِ وَبِهَا أَيْضًا نَتَعَبَّدُ إِلَى اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَاَلى

وَلَقَدْ ضَرَبْنَا لِلَّناَسِ فِي هذَا القُرْآنِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ لَعَلَّكُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ, قُرْآنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِيْ العِوَجِ لَعَلَّكُمْ يَتَّقُوْنَ

كَمَا قَالَ اللّهُ تَعَالَى فٍى القُرْآنِهِ الكَرِيْمِ :

إِنَّآ أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ { سورة يوسف : 2 }

وَقَالَ الشَيْحُ الإِسْلَامِ ابْنُ تَيْمِيَّةِ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى :

إِنَّ النَّفْسَ اللُّغَةُ العَرَبِيَّةُ مِنَ الدِّيْنِ,وَمَعْرِفَتُهَا فَرْضٌ وَاجِبٌ فَإِنَّ فَهْمَ الكِتَابِ وَالسُّنَّةِ فَرْضٌ وَلَا يُفْهَمُ إِلَّا بِلُغَةِ العَرَبِيَّةِ.

وَلَا يَتِمُّ الوَاجِبُ إِلَّا بِهِ فَهُوَ الوَاجِبُ .

وَقَالَ الإِمَامُ الشَاطِبِ رَحِمَهُ اللّهُ تَعَالَى :

فَعَلَى النَّاظِرِ فِى الشَّرِيْعَةِ وَالمُتَكَلِّمُ فِيْهَا أُصُوْلًا وَفُرُعًا أَلَّا يَتَكَلَّمَ شَيْئًا مِنْ ذلِكَ

حَتَّى يَكُوْنَ عَرَبِيًّا أَيْ كَالعَرَبِيِّ .

إِنَّ المُتَعَمِّلَ فِى التَّارِيْخِ الأُمَمِ وَالسِّيَادَاتِ وَتَعَقُبِ الأَمْجَادِ وَالحَضَارَاتِ يَلْفِيْ فِيْهَا رُكْنًا رَكِيْنًا وَقُطْبًا مَتِيْنًا مِنْ أَقْطَابِهَا

يُؤَدُّوْا مِنْ أَهَمِّ ثَوَابِتِهَا.ذَلِكُمْ هُوَ لِسَانُهَا وَلُغَتُهَا.

وَلَقَدْ مَنَّ اللّهُ عَلَيْنَا بِأَفْصَحِ اللِّسَانِ وَأَبْلَغَ البَيَانِ ,لُغَةُ القُرْآنِ وَالسُّنَّةِ هِيَ شِعَارُ الدِّيْنِ وَوِعَاؤُهُ.

فَالقُرْآنَ لَا يَقْرَأُ كَمَا أَنْزَلَهُ اللّهُ تَعَالَى إِلَّا بِالعَرَبِيَّةِ.

فَيَنْبَغِيْ عَلَى كُلِّ طَالِبٍ أَنْ يَجْتَهِدَ فِى التَعَلُّمِ اللُّغَةِ العَرَبِيَّةِ بِكُلِّ جُهْدٍ وَطَاقَةٍ لِأَنَّهَا مِنْ دِيْنِنَا يَعْنِيْ دِيْنَ الإِسْلَامِ.

وَبِهَذَا سَوْفَ نَصِلُ إِلَى كُلِّ مَا نَتَمَنَّاهُ مِنَ العُلُوْمِ الدِّيْنِيَّةِ وَنَكُوْنَ الأَجْيَالُ المُتَرَبِّيَةِ تَحْتَ لِوَاءِ الُّلُغَةِ العَرَبِيَّةِ.

"تَعَلَّمُوْا الُّلُغَةَ العَرَبِيَّةَ فَإِنَّهَا مِنْ دِيْنِكُمْ "

أَيُّهَا المُسْتَمِعِيْنَ الكِرَامِ ...

كَانَتِ الُّلُغَةِ العَرَبِيَّةِ تَتَّسِعُ لِكُلِّ زَمَانٍ. الُّلُغَةُ العَرَبِيَّةُ هِيَ لُغَةُ القُرْآنِ الكَرِيْمِ وَهِيَ لُغَةُ الدِّيْنِ

إِذَا نَفْهَمُ عَنِ الُّلُغَةِ العَرَبِيَّةِ فَسَوْفَ نَفْهَمُ عَنْ مَعْنَاهَا جَيِّدَةً.

فَالقِمَّةَ الُّلُغَةَ العَرَبِيَّةَ يَعْنِيْ : مَنْ عَرَفَ لُغَةُ قَوْمٍ سَلِمَ مِنْ مَكْرِهِمْ .

فَلَا تَنْسَ ..تَعَلَّمُوْا الُّلُغَةَ العَرَبِيَّةَ فَإِنَّهَا مِنْ دِيْنِكُمْ

أَكْتَفِيْ هُنَا خُطْبَةً مِنِّيْ, هذَا فَأَرْجُوْا إِلَى اللّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ يُسَهِّلَ جَمِيْعُ أُمُوْرَنَا وَيَفْتَحُ قُلُوْبَنَا وَيَجْعَلَنَا جَمِيْعًا مِنَ المُتَكَلِّمِيْنَ

الُّلُغَةَ العَرَبِيَّةَ لِكَى نَكُوْنَ مِنَ الأَجْيَالِ المُتَرَبِّيَةِ تَحْتَ لِوَاءِ الُّلُغَةِ العَرَبِيَّةِ آمِيْن.....

شُكْرًا.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Terjemahan Pidato dalam Bahasa Indonesia

Para peserta yang terhormat para tim juri kompetisi

Yang berbahagia,para tamu undangan

Dan para pendengar yang terhormat nan budiman

Sebelum dimulainya segala sesuatu, saya menyapa Anda dengan salam Islamiyah,salam yang penuh keberkahan dari Allah Yang Maha Esa, salam untuk penghuni Syurga

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الحَمْدُ للهِ الحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيْرًا. تَبَارَكَ اَّلذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا, وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا.

فَإِنَّ خَيْرَ الحَدِيْثِ كِتَابَ اللهِ ,وَخَيْرَ الهُدَى هُدًى مُحَمَّدٍ, وَأَشَرُّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةِ بِدْعَةٌ , وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ, وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فٍى النَّارِ.

أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلَّا اللهَ وَ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللّهِ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالحَقِّ بَشِيْرًا وَ قَمَرًا مُنِيْرًا. وَهُوَ الَّذِي جَاَءَ بِنُوْرِ الاِسْلَامِ وَ َسعَادَةٍ لِجَمِيْعِ المُسلِمِيْنَ أَمَّا بَعْدُ.

Sebelumnya, ijinkan saya menyampaikan sebuah pidato singkat yang berjudul :

Generasi Terbimbing di Bawah Panji Bendera Bahasa Arab”

Para hadirin yang terhormat,Tidak ada keraguan bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih dan kaya. Bahasa ini adalah bahasa Al-Quran, bahasa yang digunakan Allah untuk menyampaikan wahyu-wahyu-Nya. Dalam bahasa ini kita membaca Kitab Allah (Quran) dan beribadah kepada Allah Yang Maha Mulia.

Dalam Al-Qur'an, Allah memberi umat manusia berbagai macam contoh agar manusia dapat memahami. Ini adalah Al-quran Sempurna dalam Bahasa Arab, agar manusia bertakwa.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an: “Kami menurunkannya dalam bentuk Al-Qur’an berbahasa Arab agar kamu dapat memahaminya.” (Q.S Yusuf: 2)

Imam Ibnu Taimiyah berkata: “Bahasa Arab adalah bagian dari agama dan memahami bahasa Arab itu wajib. Memahami Kitabullah dan Sunnah adalah wajib dan hanya bisa dipahami melalui bahasa Arab Kewajiban tidak bisa dipenuhi kecuali dengan bahasa Arab, karena itu adalah kewajiban."

Imam Asy-Syatibi, semoga Allah merahmatinya, berkata :

"Orang yang bekerja dalam sejarah bangsa-bangsa, keagungan dan kejayaan, harus benar-benar memahami dasar-dasar dan cabang-cabangnya dengan benar. Bahasa Arab adalah fondasinya. Allah telah memberikan keberuntungan kepada kita dengan bahasa paling jelas, bahasa Al Quran dan Hadist. ini adalah bahasa dan logatnya."

Oleh karena itu, Setiap pelajar harus berusaha semaksimal mungkin untuk belajar bahasa Arab karena ini adalah bagian dari agama kita, yaitu agama Islam. Dengan cara ini, kita akan mencapai apa yang diinginkan dari ilmu agama dan menjadi generasi yang dibesarkan di bawah panji bendera bahasa arab.

“Belajarlah bahasa Arab karena itu bagian dari agamamu.”

Para pendengar yang terhormat...

Bahasa Arab memiliki keluwesan untuk setiap zaman. Bahasa Arab adalah bahasa Al-Quran dan bahasa agama. jika kita faham bahasa arab, maka kita akan memahami maknanya dengan baik.

Mengenal bahasa Arab berarti :

Siapa yang memahami bahasa suatu kaum, ia terhindar dari tipu daya mereka.

Jadi jangan lupa! Belajarlah bahasa Arab karena itu adalah bagian dari agama mu."

Saya cukupkan sampai di sini semoga Allah memudahkan kita semua, membuka hati kita, dan menjadikan kita fasih berbahasa Arab. Semoga kita termasuk dalam generasi yang dibesarkan dan terbimbing di bawah panji bendera bahasa Arab. Aamiin.

Terima kasih.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Simpulan

Dari karya pidato yang diciptakan, penulis menyadari bahwa menciptakan pidato yang menarik bagi pelajar, terutama generasi milenial, tidaklah mudah. Ini karena penulis harus secara cermat memilih kata-kata yang memiliki nilai yang bermanfaat untuk didengar, dipelajari, atau diimplementasikan oleh generasi milenial. Pidato harus disusun dengan jelas tanpa bertele-tele sehingga pesan yang tersembunyi di dalamnya dapat dipahami dengan baik, serta memberikan nilai-nilai positif yang dapat diadopsi oleh generasi milenial untuk masa depan mereka di bawah panji bendera Bahasa Arab.

Pidato ini menekankan pentingnya generasi muda dalam melestarikan bahasa Arab sebagai warisan budaya dan agama. Mereka bertanggung jawab membawa nilai-nilai etika, identitas keagamaan, dan persatuan di masyarakat.

Bahasa Arab bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga kunci untuk memahami ajaran Islam yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadits. Penguasaan mendalam bahasa Arab membuka jendela menuju budaya dan pengetahuan. Pidato ini mendorong para pelajar untuk mempelajari Bahasa Arab melalui pidato karena sangat asik, membangun keterampilan berbicara, dan menyampaikan nilai-nilai agama dengan percaya diri. Generasi terbimbing ini diharapkan menjadi pemimpin moral di masa depan yang cerah.

Penulis berharap bahwa pidato ini dapat memberikan manfaat dan dapat dijadikan materi ajar bagi para pelajar, terutama generasi saat ini, dalam proses pembelajaran bahasa khususnya maharoh kalam, maharoh istima’ dan praktek latihan pidato sebagai metode pembelajaran yang tidak menoton dan menarik.

References

  1. R. Kartika, M. I. Fasa, and S. Suharto, “Perkembangan Ekonomi Kreatif Dikalangan Generasi Millenial Muslim Dengan Melihat Peluang Di Kemajuan Zaman,” J. Bina Bangsa Ekon., vol. 15, no. 1, pp. 257–266, 2022, doi: 10.46306/jbbe.v15i1.150.
  2. A. In’am, “Peranan Pemuda Dalam Pendidikan Sosial Kemasyaraakatan,” INTIZAM J. Manaj. Pendidik. Islam, vol. 3, pp. 1–10, 2020.
  3. Cahya Edi Setyawan and Khairul Anwar, “Peran Bahasa Arab Dalam Pendidikan Islam Sebagai Urgensitas Mengahadapi Revolusi Industri 4.0,” Lahjah Arab. J. Bhs. Arab dan Pendidik. Bhs. Arab, vol. 1, no. 1, pp. 11–19, 2020, doi: 10.35316/lahjah.v1i1.571.
  4. B. Pallawagau and R. Rasna, “Pemerolehan Bahasa Asing Sebagai Bahasa Kedua (Kajian Pemerolehan Bahasa Arab),” JAEL J. Arab. Educ. Linguist., vol. 2, no. 2, pp. 64–76, 2022, [Online]. Available: https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/jael/article/view/31151
  5. Y. Yunita and R. Pebrian, “Metode Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Arab Maharah Al-Kalam di Kelas Bahasa Center for Languages and Academic Development,” J. Pendidik. Agama Islam Al-Thariqah, vol. 5, no. 2, pp. 56–63, 2020, doi: 10.25299/al-thariqah.2020.vol5(2).5838.
  6. A. E. Warliati, “Persepsi Peranan dan Tanggug Jawab Abdi Dalem Keraton Kacirebonan dalam Pelestarian Warisan Budaya,” Tulisan Ilm. Pariwisata, vol. 6, no. 1, pp. 16–26, 2023.
  7. S. Rohelah and B. Hanun, “Hubungan Kegiatan Latihan,” J. Islam. Stud., vol. 5, no. 2, pp. 2541–1667, 2020.
  8. A. AR, T. Takdir, A. Munawwir, and N. Nurlatifah, “Memahami Perbedaan Antara Bahasa Arab Fushah Dan ‘Ammiyah,” J. Naskhi J. Kaji. Pendidik. dan Bhs. Arab, vol. 3, no. 1, pp. 22–29, 2021, doi: 10.47435/naskhi.v3i1.543.
  9. U. Hasanah, “Internalisasi Bahasa Asing Sebagai Upaya Membangun Sumber Daya Manusia Generasi Milenial,” J. Sos. Dan Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 1, no. 2, pp. 93–104, 2022, [Online]. Available: http://digilib.uinsby.ac.id/9421/5/Bab
  10. S. Rahmawati, S. N. Maulida, and S. Patimah, “Pengenalan Dasar Bahasa Arab Dan Inggris Sebagai Bentuk Peningkatan Pengetahuan Bagi Generasi Milenial Di Desa Bantargadung Sukabumi,” Al-Khidmah J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 1, no. 1, pp. 1–9, 2023, doi: 10.51729/alkhidmah.1189.
  11. A. Sya’roni, “Metode Pembelajaran Bahasa Arab di Sekolah Menengah Pertama,” Rayah Al-Islam, vol. 4, no. 02, pp. 274–287, 2020, doi: 10.37274/rais.v4i02.341.
  12. A. A. Ghaffar, “Imersi Bahasa sebagai solusi dalam pembelajaran bahasa arab,” vol. 20, pp. 1–23, 2023.
  13. A. Rahman, “Peran Lingkungan Bahasa Arab Dalam Meningkatkan Penguasaan Bahasa Arab Pada Pesantren Izzur Risalah Panyabungan,” Pros. Konf. Nas. I Has. Pengabdi. Masy., vol. 1, no. 1, pp. 83–92, 2021.
  14. M. Supeni, “Peningkatan Rasa Ingin Tahu dan Prestasi Belajar Menulis Teks Pidato Persuasif Melalui Penerapan Pendekatan Scientific pada Peserta Didik Kelas IX D Semester I SMP Negeri 2 Banjarmangu Tahun Pelajaran 2019/2020,” J. Ris. Pendidik. Indones., vol. 2, no. 4, pp. 585–591, 2022.
  15. N. A. Purba and K. Jamil, “Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Pembelajaran Bahasa Arab di Pesantren Moderen Ta’dib Al-Syakirin Kelas VII,” J. Educ. Res., vol. 4, no. 3, pp. 1259–1264, 2023, doi: 10.37985/jer.v4i3.335.