Abstract

This study aimed to assess the impact of crossword puzzle media (TTS) on vocabulary enhancement among 4th grade students at SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Employing a one-group pretest-posttest design, data was collected through observation, test questions, and documentation. The sample consisted of 28 students from class 4 al-farobi. The findings revealed a substantial increase in students' vocabulary, with pre-test and post-test averages of 60.71 and 82.50, respectively. The paired sample t-test confirmed a significant effect (p < 0.05) of crossword puzzles (TTS) on vocabulary enhancement. This study underscores the efficacy of utilizing crossword puzzles as an effective pedagogical tool for augmenting student vocabulary.

Highlight:

  • The study demonstrates the positive impact of crossword puzzle media (TTS) on enhancing vocabulary in 4th grade students.
  • Employing a one-group pretest-posttest design, data was collected through varied methods including observation, test questions, and documentation.
  • Significant improvement in students' vocabulary scores, supported by the paired sample t-test (p < 0.05), emphasizes the effectiveness of crossword puzzles (TTS) as a valuable pedagogical tool.

Keyword: Crossword Puzzles, Vocabulary Enhancement, 4th Grade Students, Educational Media, Pedagogical Tool

Pendahuluan

Pembelajaran yaitu cara yang dilakukan untuk membantu peserta didik dalam membentuk proses pembelajaran yang efektif dan tepat. Pembelajaran juga dapat dimaknai sebagai suatu aktivitas yang dilakukan oleh guru[1]. Sehingga membentuk prilaku peserta didik berubah menjadi lebih baik. Dan pembelajaran juga menjadi proses komunikasi, untuk itu pembelajaran ialah suatu kegiatan yang dalam upaya melibatkan seseorang dalam memperoleh pengetahuan, nilai-nilai positif serta keterampilan dengan memanfaatkan berbagai hal sebagai sumber belajar[2]. Bedasarkan azhar arsyad dalam kutipan yaumi ada empat alasan pentingnya penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran yaitu (1) guna untuk memenuhi kebutuhan peserta didik, (2) meningkatkan mutu belajar, (3) visi pendidikan dunia serta (4) tuntunan kerangka berpikir baru. Pembelajaran bahasa Arab tidak terlepas dari empat keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Empat keterampilan ini yang harus dikuasai oleh siswa dalam belajar bahasa arab[3]. Dalam pembelajaran diperlukan metode, strategi dan media yang tepat agar pendidikan menjadi lebih efektif, menarik dan dapat mengembangkan kemampuan peserta didik[4].

Dalam proses pembelajaran tercipta karena adanya hubungan antara individu dengan lingkungannya. Di samping itu proses pembelajaran pula seringkali kali mengalami kesulitan materi ajar sehingga dapat dibantu menggunakan adanya media pembelajaran serta proses pembelajaran dikatakan berhasil tentu sebab peran seorang guru[5]. Penggunaan media pembelajaran sangat penting pada era zaman kini , sebab dengan media pembelajaran dapat memberikan siswa menjadi aktif dan kreatif[6]. Serta proses pembelajaran pula lebih menyenangkan serta mampu meningkatakan mutu pendidikan dalam suatu proses belajar, menggunakan media pembelajaran tersebut dapat memberikan pengaruh bagi peserta didik. Dengan menggunakan media pembelajaran teka-teki silang (TTS) bukan hanya mempermudah serta mengefektifkan proses pembelajaran tapi bisa juga menghasilkan proses pembelajaran lebih mudah dan lebih menarik[7].

Media ialah bagian yang melekat dan tidak terpisahkan dari yang namanya proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran[8]. Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk memberikan isi materi pembelajaran. Media pembelajaran tentunya sangat penting guna menjadi penunjang pembelajaran bahasa arab didalam kelas supaya tidak terus-menerus terfokus pada buku pelajaran. Maka untuk mengurangi kejadian tersebut guru dituntut untuk selalu kreatif mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya. Media adalah salah satu yang mampu menganalisis, mengasah, menemukan sekaligus juga bisa sebagai ajang refreshing bagi siswa pada proses belajar dengan menggunakan media visual yaitu berbentuk TTS (teka-teki silang) [9].

Kesulitan belajar yang dialami pesertadidik kelas 4 SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo yaitu dalam proses pembelajaran kitabah dan terdapat pula sebagian kesulitan yang lain dalam proses menghafalkan atau mengingat mufrodat. Ada pula sebagian hal yang mudahbagi peserta didik yaitu dalam mengingat dan menghafalkan kosakata atau mufrodat. Akan tetapi dalam hal ini penerapannya kurang. Untuk itu supaya peserta didik mudah dalam mengingat maka perlu digunakan media TTS (teka-teki silang) yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk lebih mengingat kosakata atau mufrodat yang telah dihafal. Hal ini juga diperkuat oleh penggunaan metode qowaid wa tarjamah dan media pembelajaran yang kurang beragam yang digunakan oleh pendidik terdahulu dan hal ini dinilai kurang efektifdalam menambah hafalan kosakata atau mufrodat peserta didik. Sehingga dengan menggunakan media TTS yang menyenangkan ini peserta didik tidak hanya mampu menguasai kosakatadan mufrodat namun juga diharapkan mampu menyukai pembelajaran bahasa arab yang lebih menyenangkan.

Terdapat beberapa penelitian yang membahas tentang pengaruh media teka-teki. Pada penelitian Siska Nurma Yunitasari dkk Pengaruh Metode Permainan Kata Teka-Teki Silang dan Anagram terhadap Penguasaan Kosakata Siswa Kelas IV[10]. Pada penelitian tersebut bertujuan untuk menjelaskan pengaruh metode permainan kata teka-teki silang serta Anagram terhadap penguasaan kosakata peserta didik Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan pretest-posttest control group design menggunakan sampel 36 peserta didik. Uji hipotesis dilakukan dengan uji Anacova. hasil penelitian membagikan bahwa terdapat pengaruh signifikan metode permainan kata teka-teki silang serta Anagram terhadap penguasaan kosakata dengan nilai Sig. 0,000 < 0,05[10]. Pada penelitian ivaline febriansari, ayi sobarna, nurul afrianti yang berjudul pengaruh media teka-teki silang untuk meningkatkan kosakata bahasa arab kelas V di SD Muhammadiyah 4 Bandung. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh media teka-teki silang untuk meningkatkan kosakata bahasa arab peserta didik kelas V di SD Muhammadiyah 4 Bandung. Jenis penelitiannya yaitu quasi eksperimental tipe nonequivalent contol group design[11]. Pada penelitian Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah terdapat pengaruh media flash card terhadap pembelajaran kosakata bahasa Arab peserta didik SD Negeri Tlogorejo Sukodadi Lamongan. Penelitian ini ialah penelitian eksperimen dengan menggunakan desain one group pre-test dan post-test, yakni satu kelas diberi treatment dan jumlah peserta didik ialah 17 orang. Analisis data menunjukkan bahwa rata-rata nilai pre-test sebanyak 75,4, dan post-test sebanyak 81,76, artinya terdapat peningkatan nilai peserta didik sebesar 6,35[12]

Pada penelitian terdahulu bahwasanya media rubik dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dan dapat meningkatkan kosakata bahasa arab. Terdapat penelitian lain juga yang membahas bahwah media gambar juga dapat meningkatkan penguasaan mufradat bahasa arab siswa[12]. Sehingga peneliti menggunakan media teka-teki silang (TTS) diharapkan dapat meningkatkan kosakata bahasa arab siswa kelas 4 SD Muahammadiyah 2 Sidoarjo. Peneliti ingin membahas dan mencoba media TTS (teka-teki silang) pada pembelajaran bahasa arab ,untuk meningkatkan kosakata bahasa arab siswa. Adapun rumusan masalah dan tujuan yang peneliti lakukan yaitu guna untuk menguji pengaruh media teka-teki silang (TTS) terhadap peningkatan kosakata bahasa arab peserta didik kelas 4 SD Muhammadiyah 2 sidoarjo. Dan dengan menggunakan media teka-teki silang untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media TTS (teka-teki silang) terhadap peningkatan kosakata bahasa arab siswa kelas 4 pada SD Muhammadiyah 2 sidoarjo.

Metode

Jenis penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Bahwa “penelitian pre-eksperimen hasilnya ialah berupa variabel dependen bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen”. Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol,dan sampel yang tidak dipilih secara random[13]. Metode eksperimen yang digunakan peneliti yakni dengan menggunakan satu kelompok saja yakni kelompok eksperimen tanpa kelas control, atau bisa disebut dengan quasi eksperimen. Sebelum diberikan perlakuan (treatment) kelompok eksperimen terlebih dahulu diberikan pretest. Selanjutnya baru diberi perlakuan dengan menggunakan mediaTTS (teka-teki silang). Setelah itu diberikan posttest[14]. Untuk populasi penelitian yaitu semua peserta didik kelas 4 SD Muhammadiyah 2 sidoarjo yang berjumlah 85 orang. Sedangkan untuk sampelnya yaitu kelas 4 al- farobi yang berjumlah 28 orang.

Kemudian terkait dengan teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan observasi, tes, serta dokumentasi [15]. Untuk tes nya yakni meliputi pretest dan posttest, adapun pretest yang dilakukan yaitu guna untuk mengetahui seberapa pemahaman yang dimiliki peserta didik serta seberapa jauh mufrodat yang telah di kuasai oleh peserta didik sebelum penerapan media teka-teki silang (TTS) dan untuk posttest diterapkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media teka-teki silang pada peningkatan kosakata bahasa arab peserta didik kelas 4 SD muhammadiyah 2 sidoarjo.

Desain penelitian ini ialah yaitu rancangan bagaimana penelitian itu dilaksanakan. Desain penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini ialah onegroup pretest-posttest design. Dalam desain penelitian ini, sebelum peserta didik diberikan perlakuan terlebih dahulu diberi sampel pretest (tes awal) dan di akhir pembelajaran diberikan sampel posttest (tes akhir). Desain penelitian ini digunakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai yaitu ingin mengetahui peningkatan kosakata bahasa arab peserta didik setelah penggunaan media pembelajaran TTS (teka-teki silang). Berikut merupakan tabel desain penelitian one group pretest-posttest design.[16]

Pretest Treatment Posttest
O1 X O2
Table 1.Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest

Keterangan :

O1 : tes awal (pretest) peserta didik sebelum diberikan perlakuan

O2 : tes akhir (posttest) setelah peserta didik diberikan perlakuan

X : perlakuan terhadap kelompok eksperimen yaitu pesertadidik dengan menggunakan media pembelajaran TTS (teka-teki silang) [17]

Sedangkan dokumentasi dipergunakan untuk memperoleh data siswa SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo serta jumlah peserta didik yang berupa dokumen [18]. Adapun teknik analisis data yang dipergunakan peneliti yaitu dengan mengunakan Uji Paired Samples T test.

Hasil dan Pembahasan

A. Hasil media teka-teki silang terhadap peningkatan kosakata siswa

Pada penelitian ini yang menjadi pembahasannya yaitu untuk dapat mengetahui adanya pengaruh penggunaan media Teka-Teki Silang (TTS)[19]. Proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti ialah pembelajaran kosakata bahasa arab dengan menggunakan media teka-teki silang (TTS)[5]. Proses pembelajaran yang dilakukan merupakan bagian dari proses penelitian yaitu proses pemberian perlakuan (treatment), yang dilakukan setelah selesainya pretest dan sebelum melakukan posttest pada peserta didik. Proses pembelajaran ini dilakukan pada 28 siswa (responden) kelas 4 SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo.

Waktu yang direncanakan dalam perlakuan (treatment) 30 menit, proses pretest dilakukan selama 30 menit mereka mengisi soal sebanyak 10 butir, lalu diberikan treatment selama 30 menit dengan menyajikan media teka-teki silang dengan menggunakan soal sebanyak 10 butir, peneliti menjelaskan cara mengerjakan soal teka-teki silang. lalu peneliti bertanya kepada peserta didik apakah media teka-teki silang ini menarik dan peserta didik mengatakan bahwa media teka-teki silang ini menarik untuk diterapkan di pembelajaran kosakata bahasa Arab. Kegiatan treatment ini relatif berjalan lancar yang dilaksanakan oleh peneliti. Setelah pemberian perlakuan (treatment), peneliti selanjutnya melakukan posttest terhadap peserta didik untuk melihat pengaruh media teka-teki silang terhadap peningkatan kosakata (mufrodat) bahasa arab yang dimiliki peserta didik. Kemudian peneliti akan menguraikan hasil dan analisis data pretest dan posttest dari penelitian proses pembelajaran kosakata bahasa arab yang sudah peneliti lakukan. Berikut uraian dari hasil penelitian yang sudah dilaksanakan.

No Responden Nilai Pretest Nilai posttest
1. 001 80 80
2. 002 50 80
3. 003 60 70
4. 004 70 80
5. 005 50 90
6. 006 80 100
7. 007 50 70
8. 008 50 80
9. 009 40 70
10. 010 30 80
11. 011 60 80
12. 012 80 100
13. 013 50 70
14. 014 50 70
15. 015 50 50
16. 016 70 90
17. 017 70 80
18. 018 50 90
19. 019 70 80
20. 020 50 90
21. 021 90 100
22. 022 60 90
23. 023 70 100
24. 024 60 90
25. 025 40 70
26. 026 70 80
27. 027 80 100
28. 028 70 80
Table 2.Hasil Nilai Pretest dan Postest

Pada tabel 1 diatas yaitu hasil tes yang diperoleh siswa saat sebelum diberikan perlakuan (treatment) dan setelah di berikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan media teka-teki silang. Dari hasil nilai yang diperoleh, kemudian peneliti melakukan hasil perbandingan yang diperoleh siswa dengan menggunakan tabel sebagai berikut :

No Tes Rata-rata Nilai
1. Pre test 60.71
2. Post test 82.50
Peningkatan ( %) 21,78 %
Table 3.Hasil Perbedaan Nilai Pretest dan Posttest

Pada tabel 2 dapat disimpulkan bahwa dari rata-rata nilai pretest yang diperoleh peserta didik yaitu 60,71, lalu peneliti memberikan treatment media teka-teki silang (TTS) dengan soal sebanyak 10 butir soal yang diberikan peneliti pada peserta didik. Lalu diadakan posttest pada peserta didik dan hasilnya rata-rata nilai posttest peserta didik meningkat menjadi 82,50 dari pengolahan data tersebut dapat terlihat bahwa sebelum diberikan treatment pada peserta didik oleh peneliti hasilnya kurang memuaskan yaitu 60,71 lalu meningkat menjadi 82,50 hasil yang sangat memuaskan dari peningkatan yang diperoleh peserta didik.

B. Pembahasan hasil pengaruh media teka-teki silang terhadap peningkatan kosakata siswa

Setelah mendapatkan data dari pretest dan posttest, selanjutnya untuk mengetahui perbedaan antara data pretest serta data posttest yang telah dihasilkan dari hasil penelitian. Maka peneliti menghitung pengaruh serta signifikan data pretest serta data post test yaitu dengan menggunakan uji Paired Samples T Test[17]. Kemudain hasil dari perhitungan tersebut akan menghasilkan hasil yang akan dibandingkan dengan menggunakan tabel. Dalam melakukan analisis penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 19. hasil pengujian hipotesis menggunakan SPSS 19 for windows dengan tingkat signifikansi ditetapkan 0,05. Sebelum melakukan uji paired samples T-Test, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas distribusi data. hasil perhitungan pengujian hipotesis lebih merinci akan dijelaskan menjadi berikut:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Analisis uji statistik yang digunakan adalah One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testyang dibantu dengan SPSS 19 for windows [20]. Tes dikatakan normal apabila lebih besardari 0,05, jika lebih kecil dari 0,05 maka dikatakan tidak normal.Hasil dari uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 3.[15]

Figure 1.Tabel Hasil Analisis Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Bedasarkan hasil uji normalitas diketahui nilai signifikansi 0,541 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai data pretest dan posttest berdistribusi normal.

2 . Uji Paired Samples T test

Uji Paired Samples T test Menurut Priyatno (2017: 202) “ Uji t sampel berpasangan atau uji Paired Samples T Test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua kelompok data yang berpasangan”. Dalam penelitian ini Uji Paired Samples T Test dilakukan untuk menguji perbedaan hasil hasil belajar sebelum dan sesudah perlakuan, yang dapat dilihat melalui hasil pretest dan posttest. Perhitungan Uji paired sample T Tets dilakukan dengan bantuan program SPSS 19. [15]. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

  1. Jika nilai signifikansi (2-tailed) < Alpha Penelitian 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
  2. Jika nilai Signifikasnsi (2-tailed >Alpha Penelitian 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Test n Uji Paired Sample T-Test
28 t df Sig (2-tailed)
Pre test 60.71 -9.231 27 0.000*
Post test 82.50
Table 4.Hasil Analisis Uji Paired Simple T-Test

Sehingga bedasarkan hasil uji paired simple t-test pada tabel di atas dapat di simpulkan bahwa. Hasil perhitungan uji paired sample t-test sig (2-tailed) <Alpha Penelitian (0,000*<0,05), menunjukkan adanya pengaruh penerapan media teka-teki silang (TTS) terhadap peningkatan kosakata siswa. Hal tersebut membuktikan adanya pengaruh yang signifikan dari pengaruh media media teka-teki silang (TTS) terhadap peningkatan kosakata bahasa arab siswa

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Peningkatan kosakata bahasa arab siswa kelas 4 SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo terhadap materi sebelum diterapkannya media teka-teki silang (TTS) berdasarkan hasil nilai rata-rata pada tahap pre-test semua siswa berada pada kategori rendah yaitu 60,71. Hal inimenunjukan bahwa penguasaan kosakata siswa kelas 4 SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo pada materi sebelum diterapkannya media teka-teki silang (TTS) masih rendah. Berdasarkan hasil nilai rata-rata pada tahappost-test menunjukan semua siswa mengalami peningkatan nilai dibandingkan tahap pre-test. Adapun nilai rata-rata siswa yang dihasilkan pada tahap post-tes sebesar 82,50. Hal ini menunjukan peningkatan yang signifikan dari tahap sebelumnya, sehingga bisa dikatakan penggunaan media teka-teki silang (TTS) memiliki pengaruh yang baik terhadap peningkatan kosakata bahasa arab siswa. Pengaruh penggunaan media teka-teki silang (TTS) dianalisis dengan cara menguji nilai hasil pre test dan post test dengan menggunakan Uji Paired Samples T-Test yang menghasilakan sig (2-tailed) < Alpha Penelitian (0,000*<0,05) yang artinya Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini menunjukan bahwa media teka-teki silang (TTS) memiliki pengaruh padapeningkatan kosakata siswa kelas 4 SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo.

References

  1. J. S. Mustofa Abi Hamid, Rahmi Ramadhani, Masrul Juliana, Meilani Safitri, Muhammad Munsarif Jamaludin, No Title, Pertama. YAYASA KITA MENULIS. [Online].
  2. H. Syahrazad, “Faaidah al-Wasaail at-Ta’limiyyah fii Ta’lim al-Lughoh,” Faaidah al-Wasaail at-Ta’limiyyah fii Ta’lim al-Lughoh, vol. 2023.
  3. A. M. Yurman, A. M. Yurman, B. Islam, and U. Bahruddin, “Fa’aaliyyah Tathbiiq al-Wasaail al-Sam’iyyah al-Syafahiyyah li Tarqiyyah Maharah al-Kalam lada Thullab Madrasah As’ad al-Mutawassithah al-Islamiyah bi Madinah Jambi,” vol. 2021, pp. 54–71.
  4. Sirotul Rizky Amalia, “Fa’aaliati Istikhdami Wasilati al-Kalimati al-Mutaqatiati litarqiati Maharati al-kitabati litulaabi al-Madrasati al-Mutawasitati al- Islamiati al-Khukumiati al-Wahidati Jumbanji al-Bahthsi al-Jamii,” al bahts al jamii, pp. 01–80, 2019.
  5. P. Mufradat, S. Eksperimen, P. Siswa, K. Viii, and M. Kuningan, “Tashiru Istikhdami al-Wasaiti al-Mutaqatiati alaa Tahakumi al-Mufradati (Dirasati Tajribati alaa Tulaabii atshaamini fi aldarsi al-Mutawasita al-Islamii al-Khukumii ihdaa asratu Kuninjan)”.
  6. B. Muhammad, “Ahamiyyah Waduwar al-Wasaail at-Ta’limiyyah Wafailatuha fii at-Tahsil ad-Dhiraasi wa Tahsiini al-Mustawa at-Ta’limii,” 2023.
  7. R. I. Setiawan and U. Zuhdi, “Pengaruh media teka-teki silang terhadap hasil belajar ips siswa kelas IV SDN Siwalankerto II Surabaya,” Jpgsd, vol. 7, no. 1, pp. 2539–2548, 2019.
  8. E. Means, “al-Wasaail at-Ta’limiyah,” 2023.
  9. R. Aulia and I. Fauji, “The Development of Al-Ashri Book to Improve Arabic Vocabulary Mastery for 7th Grade,” Acad. Open, vol. 5, pp. 1–9, 2021, doi: 10.21070/acopen.5.2021.2197.
  10. S. N. Yunitasari, A. Santoso, and A. Sapto, “Pengaruh Metode Permainan Kata Teka-Teki Silang dan Anagram terhadap Penguasaan Kosakata Siswa Kelas IV,” J. Pendidik. Teor. Penelitian, dan Pengemb., vol. 4, no. 2, p. 202, 2019, doi: 10.17977/jptpp.v4i2.11974.
  11. nurul afrianti ivaline febriansari, ayi sobarna, “No Title,” engaruh media teka-teki silang untuk Meningkat. kosakata Bhs. Arab kelas V di SD Muhammadiyah 4 Bandung., 2020
  12. A. Reichenbach et al., “eksperimen mediarubik berbasis teka teki silang,” Prog. Retin. Eye Res., vol. 561, no. 3, pp. S2–S3, 2019.
  13. Sugiyono., ( Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alfabeta : Bandung. Bandung, 2010.
  14. Fatimah and Nuryaningsih, Buku Ajar Buku Ajar. 2018.
  15. I. L. Umroh, “Pengaruh Penggunaan Media Flash Card Terhadap Pembelajaran Kosa Kata Bahasa Arab (Study Eksperimen Terhadap Siswa Kelas 1 SD Negeri Tlogorejo Sukodadi Lamongan),” Dar el-Ilmi, vol. 6, no. 1, pp. 39–58, 2019.
  16. Aswir and H. Misbah, “PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE (TEKA-TEKI SILANG) TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS V SD NEGERI KALUKUANG KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWA SKRIPSI 2018,” Photosynthetica, vol. 2, no. 1, pp. 1–13, 2018, [Online]. Available: http://link.springer.com/10.1007/978-3-319-76887-8%0Ahttp://link.springer.com/10.1007/978-3-319-93594-2%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/B978-0-12-409517-5.00007-3%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.jff.2015.06.018%0Ahttp://dx.doi.org/10.1038/s41559-019-0877-3%0Aht
  17. U. P. Indonesia, “Metodologi dan Strategi Penelitian,” Pap. Knowl. . Towar. a Media Hist. Doc., p. 125, 2014.
  18. S. Lakoro, S. Eraku, and D. Yusuf, “Pengaruh Media Permainan Teka-Teki Silang Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Geografi Di Sma Negeri 1 Marisa,” Jambura Geo Educ. J., vol. 1, no. 1, pp. 32–38, 2020, doi: 10.34312/jgej.v1i1.4845.
  19. Prima Rias Wana, “Pengaruh Penggunaan Media Teka-Teki Silang (TTS) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran IPS Kelas V,” J. Pendidik. Mod., vol. 6, no. 2, pp. 100–107, 2021, doi: 10.37471/jpm.v6i2.207.
  20. M. A. Mawardhani, A. L. S. Dewi, and E. W. Andjariani, “Pengaruh Media Pembelajaran Crossword Puzzle Terhadap Hasil Belajar Kelas V SD,” J. Ilm. Mandala Educ., vol. 9, no. 1, pp. 1084–1090, 2023, doi: 10.58258/jime.v9i1.4744.