Islamic Education
DOI: 10.21070/ijis.v12i2.1693

Analyzing Higher Order Thinking Skills (HOTS) in Arabic Language Instruction: Insights from Kitab Arabiyyah Baina Yadaik Volume 4A


Menganalisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) dalam Pembelajaran Bahasa Arab: Wawasan dari Kitab Arabiyyah Baina Yadaik Jilid 4A

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Higher Order Thinking Skills (HOTS) Arabic Language Education Instructional Content Analysis Cognitive Skills Curriculum Development

Abstract

This study delves into the cognitive aspects of Higher Order Thinking Skills (HOTS) within the commands and instructions presented in Kitab Arabiyyah Baina Yadaik Volume 4A. Employing a qualitative library research method and content analysis, this investigation scrutinizes the instructional content of the book. Findings reveal that the book contains both HOTS-aligned instructions, encompassing skills such as analyzing, evaluating, and creating (C4, C5, C6), as well as non-HOTS instructions related to understanding and applying (C2, C3). The study underscores the importance of discerning and optimizing HOTS components in instructional materials, providing valuable insights for educators and curriculum developers in Arabic language education.

Highlight:

  • HOTS Identification: Examines HOTS and non-HOTS components in instructional content.
  • Arabic Language Education: Focuses on enhancing Arabic language teaching and learning.
  • Curriculum Optimization: Provides insights for educators and developers to improve curriculum materials.

Keyword: Higher Order Thinking Skills (HOTS), Arabic Language Education, Instructional Content Analysis, Cognitive Skills, Curriculum Development

Pendahuluan

Buku ajar adalah bentuk hidup dari Kurikulum. Dalam pembuatan kurikulum itu sendiri memiliki pekerjaan inti dimana didalamnya membuat content atau membahas materi semenarik mungkin dan sesederhana mungkin. Saat penyusunan kurikulum sering muncul permasalahan pada penentuan taksonomi bloom. Sedangkan dalam tim penyusun terdiri dari berbagai orang dengan pendapat masing-masing.

Taksonomi berasal dari dua suku kata yaitu Tassein yang memilii arti mengklasifikasi dan Nomos yang memiliki arti aturan. Taksonomi bloom adalah suatu susunan tingkatan yang menjadi tanda keterampilan berpikir mulai dari tingkat yang rendah hingga tingkat yang tinggi. Taksonomi bloom istilah ini digunakan seorang psikolog bidang pendidikan yang melakukan penelitian pengembangan mengenai kemampuan berfikir dalam proses pembelajaran yaitu Benjamin Samuel Bloom[1]. Pembelajaran adalah sebuah program bisa diartikan proses, usaha, cara perbuatan yang menjadikan siswa untuk mempelajari ilmu yang sedang dipelajari[2]. Dalam pembelajaran itu sendiri perlu adanya pengukuran, penilaian dan evaluasi. Penilian adalah mengambil suatu keputusan dengan ukuran baik dan buruk. Sedangkan, evaluasi mencakup keduanya yaitu, mengukur dan menilai. Dengan adanya evaluasi ini kita mampu mengukur dan menilai tingkat pemahaman, tingkat kemmapuan dan tingkat kesulitan siswa[3].

Salah satu kemampuan intelektual dalam Taksonomi Bloom adalah kemampuan kognitif. Kemampuan kognitif adalah kemampuan yang komprehensif yang berkaitan dengan kemampuan mengingat, berpikir, bernalar, kreatifitas memiliki banyak ide, berimajinasi[4]. Dalam ranah kognitif kegiatan belajar juga ada keterkaitannya dengan mental setiap orang. Semakin tinggi keterampilan dan kemampuan dalam proses pembelajaran dan pengetahuan maka akan luas juga menerima wawasan dan pengetahuannya[5]. Teori belajar kognitif adalah teori belajar yang mementingkan proses daripada hari belajar. Dimana proses belajar ini tidak terpisah tapi mengalir, berkaitan anatara satu tema dengan tema lainnya dan komprehensif. Seperti halnya dalam pembelajaran bahasa arab mulai dari mufrodat, qiro’ah dan tadribat[6]. Perkembangan kememampuan kognitif bekerja secara bertahap sejalan dengan perkembangan saraf dan fisisk siswa. Perkembangan kognitif ini sangat berdampak pada siswa karena memiliki banyak manfaat seperti, seni fisik, motorik, bahasa, emosional, sosial[7].

Higher Order Thingking Skills (Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi) dari kata keterampilan adalah kemampuan mengunakan akal, pikiran, ide dalam mengubah, mengerjakan sesuatu menjadi lebih bermakna dan memberikan hasil dalam tugas/ pekerjaan[8]. Melihat keilmuan tingkat Internasional semakin hari semakin canggih dengan berkembangnya zaman. Pemerintah mulai tertarik untuk lebih mengembangkan keilmuan dalam negerinya yaitu melalui mengimplementasikan HOTS (Higher Order Thingking Skill) pada kurikulum pendidikan yaitu Kurikulum 2013. Pada kurikulum 2013 diberlakukan penyempurnaan standar penilaian dan standar isi. Standar penilaian adalah adaptasi yang menggunakan model-model dengan standar penilaian internasional. Sedangkan, standar isi disusun agar para peserta didik bisa berpikir kritis, analisis sesuai dengan standar internasional[9]. Dengan adanya implementasi HOTS dalam pembelajaran bahasa arab dapat meningkatkan kemampuan cara berpikir kritis pada siswa dan meningkatkan skill- skill mereka yang belum terlihat[10]. Selain itu dalam mengembangkan kemampuan siswa adalah salah satu fokus HOTS untuk meningkatkan kemampuan menganalisis para siswa[11].

HOTS disebut juga Higher Order Thingking Skills adalah suatu konsep reformasi pendidikan berbasis taksonomi hasil belajar. Dalam dimensi kognitif ada 6 kemmpuan. yaitu : 1.)Pengetahuan C1, 2.)Pemahaman C2, 3.)Penerapan C3, 4.)Penyelidikan C4, 5.)Penilaian C5, 6.) Penciptaan C6. Indikator mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi atau disebut HOTS, yaitu : Penyelidikan C4, Penilaian C5, Penciptaan C6. Penyelidikan meliputi: 1.) menerima informasi dan mengklasifikasikan pada bagian lebih dalam guna mencari hubungan dan pola informasi tersebut, 2.) Mengetahui dan membedakan keadaan dan penyebab dari sebuah peristiwa. 3.) Mengenali pertanyaan. Penilaian meliputi: 1.) Memberi penilaian pada gagasan, metodologi dan solusi dengan menggunakan kriteria yang cocok untuk memastikan nilai efektivitasnya. 2.) Mengkritik, membuat hipotesa, melakukan pengujian. 3.) Menolak/menerima pernyataan sesuai kriteria yang sudah ditetapkan. Penciptaan meliputi: 1.) Membuat cara pandang/ membuat ide terhadap sesuatu. 2.) Menyusun cara untuk menyelesaikan masalah. 3.) Mengelompokkan bagian-bagian/unsur-unsur yang ada untuk membuat susunan baru yang belum ada sebelumnya[12].

Titik fokus dalam tes bahasa juga ada beberapa penilaian.[13]. Pentingnya mempelajari tujuan pembelajaran[14]. Adapun buku yang cocok untuk para pemula, untuk meningkatkan kompetensi profesional mereka dalam belajar bahasa arab, meningkatkan kosa kata sehari hari[15]. Dan sangat cocok untuk dijadikan buku acuan ditangan. Model pembelajaran yang sangat detail mulai dari awal dalam pembelajaran bahasa arab, dan buku tersebut sudah banyak dikalangan para pemula yang belum memiliki bekal ilmu bahasa arab[16]. Adapun buku bahasa arab yang banyak juga dipelajari seperti buku Salah satu buku bahasa arab yang bisa mengasah keterampilan dalam ranah kognitif dan menarik adalah Kitab Al-Arabiyyah Baina Yadaik. Diterbitkan oleh Al-Maktabah Ar-Raisah Al-Arabiyyah Lil Jami’, Riyadh, Arab Saudi. Selama beberapa bulan buku Arabiyyah Baina Yadaik ini menjalani ekperimen diberbagai wilayah didunia dan berbagai institusi pendidikan. Dan diserial jilid 4 ini menyikapi aspek-aspek yang perlu ditinjau, diubah, dikoreksi dan diinterpretasi meliputi unsur kebahasaan, keterampilannya dan di serial ini adalah level paling tinggi[17].buku Arabiyyah Baina Yadaik ini juga diperuntukkan pengajar dan peserta didik.[18] Buku tersebut memiliki 4 jilid. Jilid awal digunakan untuk Mubtadi’in (pemula), jilid tsani digunakan untuk Mutawashit (menengah). Jilid tsalist untuk Mutaqoddim (lanjutan), jilid robi’ untuk Takmili (Mahir).

Adapun penelitian terdahulu Menurut Rifdah Hanifa “Implementasi Model Penilaian HOTS (Higher Order Thingking Skills) Pada Penilaian Empat Ketrampilan Berbahasa Arab”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Jenis penelitiannya menggunakan penelitian studi pustaka. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi menginterpretasi bahan tertulis dengan konteks yang ada. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis isi. Penelitian ini fokus pada keempat ketrampilan dalam bahasa arab yaitu Maharah Kalam, Maharah Kitabah, Maharah Istima’, Dan Maharah Qiroa’ah[19]. Apri Wardana Pitonga “Implementasi HOTS Dalam Pembelajaran Bahasa Arab : Peluang Dan Tantangannya Di Era Digital”. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif metode studi kasus di Thursina Internasional Islamic Boarding School Malang Indonesia, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dan untuk menganalisis datanya menggunakan tiga tahap yaitu reduksi, penyajian data, dan verifikasi data dan terakhir menggunakan triangulasi data dan sumber data. Adapun tujuan penelitian ini bertujuan untuk melihat peluang dan tantangan di era digital saat ini[20]. Amin Nasir “Teori Pembelajaran HOTS Menggunakan Pendekatan Manusia Untuk Mendorong Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Arab”. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis datanya menggunakan validasi data dan triangulasi data. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keberanian para siswa untuk berbicara dalam pembelajaran bahasa arab[21].

Dari penelitian terdahulu dalam pembelajaran Bahasa Arab banyak yang mengimplementasikan HOTS dalam pembelajaran bahasa arab. Yang memebedakan penelitian ini dengan beberapa penelitian terdahulu diatas adalah penelitian ini fokus pada implementasi HOTS sisi kognitif pada buku Arabiyyah Baina Yadaik Jilid 4A. Dalam rumusan Taksonomi Bloom terdapat HOTS yang menjadi landasan pemikiran tingkat tinggi. Peniliti memilih jilid 4A karena peniliti berpendapat bahwa instruksi yang ada pada Kitab Arabiyyah Baina Yadaik Jilid 4A itu untuk tingkat Takmili atau tingkat tinggi. Sedangkan HOTS (Higher Order Thingking Skill) adalah barometer kurikulum di Indonesia dengan demikian peniliti memilih jilid 4 juz awal karena memfokuskan terimplementasi HOTS atau tidak dalam jilid 4 juz awal tersebut. Maka, perlu difokuskan kajian penelitian ini apakah instruksi-instruksi di dalam Kitab Arabiyyah Baina Yadaik jilid 4A sudah sesuai dengan sisi kognitif HOTS. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui sisi kognitif HOTS pada perintah-perintah dan instruksi-instruksi di dalam Kitab Arabiyyah Baina Yadaik jilid 4A.

Metode

Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pustaka. Subjek penelitian bersumber pada Kitab Arabiyyah Baina Yadaik Jilid 4A. Data primer yaitu kitab Arabiyyah Baina Yadaik Jilid 4A, data sekundernya yaitu informasi yang berkaitan dengan kitab Arabiyyah Baina Yadaik Jilid 4A. Metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi. Dokumentasi adalah pengumpulan data-data yang sifatnya dokumen[22]. Teknik analisis datanya menggunakan analisis isi/ analisis content[11]. Analisis konten/isi yaitu teknik penelitian yang digunakan melakukan analisis secara sistematis, bukan hanya dari segi konten tapi juga dalam inti ataupun arti[23]. Adapun konsep yang sering dilakukan analisis isi ialah teknik mencatat lamabang, mengumpulkan secara kriteria masing-masing lalu diberi interpretasi dan ditarik kesimpulan akan ahal tersebut[24].

Analisis isi adalah memilih objek penelitian berupa buku yang menjadi sasaran analisis. Adapun langkah dalam pengumpulan data yaitu : Menganalisis instruksi-instruksi yang ada pada buku apakah jenisnya HOTS atau tidak.

Hasil dan Pembahasan

Dalam buku ajar mempunyai padanan dalam bahasa arab Al-Kitab Al-Madrasiy. Dalam buku ajar itu juga berisi materi pelajaran disusun sedemikian rupa agar mudah dipahami oleh konsumennya. Buku ajar juga salah satu pusat dan sumber informasi pengetahuan yang mampu memberikan aktivitas transformasi suatu pengetahuan.

Buku ajar merupakan rumpun dari ilmu pengetahuan. Setiap buku memiliki komponen- komponen yang menjadi karaktristik trsendiri seperti halnya pada Kitab Arabiyyah Baina Yadaik Jilid 4A. Pada kitab Arabiyyah Baina Yadaik Jilid 4A ada beberapa unsur diantaranya Al-Mufrodat dan Al-Tarakib. Dalam kitab Arabiyyah Baina Yadaik Jilid 4A ini mufrodat tersedia pada bacaan yang ada pada tiap materi. Begitu juga dengan tarakib terdiri dari nahwu dan shorf. Seseorang tidak akan mungkin bisa memebaca teks arab dan membuat kalimat tanpa memahami kaidah bahasa arab.

Peneliti melakukan analisis soal HOTS (Higher Order Thingking Skill) yang terdapat pada buku Arabiyyah Baina Yadaik Jilid 4A. Materi dalam buku ini dijelaskan pada 8 BAB. Setiap BAB ada materi-materi baru yang disampaikan. Diantaranya al-qiro’ah almakatsafah, qowaid 1, fahmul masmu’ 1, fahmul masmu’ 2, qowaid 2, al-qiro’ah al muuwassa’ah. lalu, dilanjutkan dengan instruksi-instruksi untuk menguji kemampuan dan pemahaman pada materi-materi tersebut. Adapun soal-soal HOTS (Hots Order Thingking Skill) C4 (Menganalisis), C5 (Mengevaluasi) ,C6 (Mengkreasi). Berikut adalah hasil pembahasana pada kitab Arabiyyah Baina Yadaik Jilid 4A.

A. Analisa HOTS (Higher Order Thingking Skill) pada BAB I

Dalam BAB I ini terdapat beberapa bacaan dan Tarakib-Tarakib yang membantu memahamkan materi dan mengevaluasi materi. Dalam setiap Tarakibnya juga mampu memumpuni tingkat kemahiran seseorang dalam mempelajari Kitab Arabiyyah Baina Yadaik Jilid 4A ini. Adapun beberapa contoh instruksi-instruksi yang ada pada BAB yang pertama adalah :

1.al-qiro’ah almakatsafah adalah terdapat suatu bacaan pada BAB pertama adapun beberapa contoh seperti dibawah ini:

Figure 1.Tadrib pertama

Instruksi pada tadrib pertama ini pada sisi kognitif adalah termasuk level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C4 yakni menganalisis. Dengan alasan didalam dalam soal tersebut diperintahkan memahami teks dengan baik dan benar dan menganalisis instruksi. Yang perlu digaris bawahi pada instruksi ini adalah setelah memilih jawaban benar atau salah diperintahkan untuk membenarkan.

Figure 2.Tadrib kedua

Instruksi pada tadrib kedua ini walaupun berupa pilihan nomer 1-4 pada sisi kognitif adalah termasuk level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C4 yakni menganalisis. Dengan alasan didalam dalam instruksi tersebut diperintahkan memahami teks dengan baik dan benar dan menganalisis kesesuaian antara instruksi dengan jawaban. Yang perlu digaris bawahi pada instruksi ini adalah mampu menguasai teks bacaan sebelumnya karena, instruksi diatas tidak tercantum dalam pembahasan teks bacaan sebelumnya.

Figure 3.Tadrib ketiga

Instruksi pada tadrib ketiga beberapa contoh soal diatas pada sisi kognitif adalah termasuk soal level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C4 yakni menganalisis. Dengan alasan instruksi-instruksi diatas Menganalisis teks bacaan sebelumnya dan membutuhkan pengetahuan nahwu shorof yang baik untuk menjawab pertanyaan pada instruksi tersebut.

Figure 4.Intruksi Tadrib

Instruksi pada tadrib ini walaupun memasangkan akan tetapi butuh pengetahuan lebih luas. Adapun beberapa contoh instruksi diatas pada sisi kognitif adalah termasuk instruksi level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C4 yakni menganalisis. Dengan alasan pada instruksi-instruksi diatas yaitu Menganalisis, memasangkan kesesuaian antara kalimat dengan makna yang tersedia.

Figure 5.Interuksi tadrib ke tiga

Instruksi pada tadrib ketiga ini mencari kata pada kamus dan mengharokati maknanya. Untuk mencari pada kamus membutuhkan pengetahuan tentang nahwu shorof untuk bisa mengetahui harokati dan maknanya. Instruksi diatas pada sisi kognitif adalah termasuk soal level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C4 yakni menganalisis.

Figure 6.Instruksi tadrib Talkhas an Nash

Instruksi pada tadrib Talkhas an Nash ini pada sisi kognitif adalah termasuk soal level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C6 yakni mengkreasi. Dengan alasan pada instruksi diatas yaitu Membuat rangkuman dimana dari awal materi dan memperhatikan perintah-perintah berikutnya. Karena dalam merangkum juga membutuhkan ilmu nahwu shorof yang sangat banyak untuk menyusun kaliamt yang baik dan benar.

2. Qowaid I. Terdapat ilmu qowaid. Ilmu Qowaid adalah ilmu yang mencakup dua unsur penting yaitu ilmu nahwu dan ilmu shorf. Aadapun pada BAB pertama ini membahas tentang Shighoh Mubalaghoh adapun beberapa contoh seperti dibawah ini

Figure 7.Instruksi pada tadrib pertama

Instruksi pada tadrib pertama ini memerintahkan untuk menentukan Shighoh Mubalagoh pada sisi kognitif adalah termasuk instruksi level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C4 yakni menganalisis. Dengan alasan pada instruksi-instruksi diatas yaitu Menganalisis dan menentukan Shighoh Mubalagoh nya dan wazn nya. Lalu menyesuaikan antara jawaban dan materi yang dipelajari pada BAB ini

3. Fahmul Masmu’ I adalah salah satu bagian dari keterampilan mendengar bahasa arab. Adapun beberapa contoh seperti dibawah ini :

Pada tadrib pertama ini pada sisi kognitif adalah termasuk instruksi level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C4 yakni menganalisis. Dengan alasan pada instruksi-instruksi diatas menganalisis, mengingat teks bacaan yang sudah diputar dan yang sudah didengarkan lalu menyesuaikan dengan pilihan jawaban yang ada, dan memilih dengan benar.

Figure 8.Tadrib kedua

Pada tadrib kedua ini pada sisi kognitif adalah termasuk instruksi level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C4 yakni menganalisis. Dengan alasan pada instruksi-instruksi diatas menganalisis, mengingat teks bacaan yang sudah diputar dan yang sudah didengarkan lalu menyesuaikan dengan pilihan jawaban yang ada, dan memilih dengan benar

4. Fahmul Masmu’ 2 adalah salah satu bagian dari keterampilan mendengar bahasa arab. Adapun beberapa contoh seperti dibawah ini :

Figure 9.Tadrib pertama

Pada tadrib pertama ini pada sisi kognitif adalah termasuk instruksi level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C4 yakni menganalisis. Dengan alasan pada instruksi-instruksi diatas menganalisis, mengingat teks bacaan yang sudah diputar dan yang sudah didengarkan lalu menyesuaikan dengan pilihan jawaban yang ada, dan memilih dengan benar.

Figure 10.Tadrib pertama

Pada tadrib pertama ini pada sisi kognitif adalah termasuk instruksi level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C4 yakni menganalisis. Dengan alasan pada instruksi-instruksi diatas menganalisis, mengingat teks bacaan yang sudah diputar dan yang sudah didengarkan lalu menyesuaikan dengan pilihan jawaban yang ada, dan memilih dengan benar.

5. Qowaid 2 Terdapat ilmu qowaid. Ilmu Qowaid adalah ilmu yang mencakup dua unsur penting yaitu ilmu nahwu dan ilmu shorf. Aadapun pada BAB pertama ini membahas tentang Sifah Musyabbah adapun beberapa contoh seperti dibawah ini:

Figure 11.Tadrib pertama

Pada tadrib pertama ini pada sisi kognitif adalah termasuk instruksi level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C6 yakni mengkreasi. Dengan alasan pada instruksi-instruksi diatas mengkreasi Memberikan Sifah Musyabbah dari tiap fi’il yang sudah ada lalu dibuat jumlah mufidah. Dimana dalam pembuatan jumlah mufidah membutuhkan kosa kata dan nahwu shorof yang baik dan benar. Pada tadrib ini adalah pengaplikasian dan pemantapan pemahaman terhadap materi kali ini.

6. Al-Qiro’ah Muuwassa’ah adalah terdapat suatu bacaan pada BAB pertama adapun beberapa contoh seperti dibawah ini:

Figure 12.Instruksi enganalisis teks bacaan

Instruksi pada sisi kognitif termasuk C4 menganalisis. Dimana instruksi diatas yaitu Menganalisis teks bacaan sebelumnya dan memahami secara mendalam maksud dari teks bacaan sebelumnya.

Figure 13.Instruksi pada sisi kognitif C6

Pada instruksi diatas termasuk pada sisi kognitif C6 yaitu Mengkombinasikan antara C2 yaitu menjelaskan dan C5 mengevaluasi. Menjelaskan dengan bahasa sendiri dari hasil pemahaman teks bacaan sebelumnya.

Figure 14.Tadrib ketiga

Pada tadrib ketiga ini pada sisi kognitif adalah termasuk instruksi level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C4 yakni menganalisis. Dengan alasan pada instruksi-instruksi diatas Menganalisis. Dimana soal di tadrib ini adalah tempat menguji kemampuan hasil analisis dari teks bacaan sebelumnya. Setelah menganalisis memasangkan antara ibarah dan makna yang sesuai.

Figure 15.Intruksi

Instruksi pada tadrib ini pada sisi kognitif adalah termasuk instruksi level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C5 yakni mengevaluasi. Dengan alasan pada instruksi-instruksi diatas Mengevaluasi mufrodat-mufrodat yang sudah dipelajari dan menyesuaikan dengan ibarah yang ada.

Figure 16.

Instruksi pada tadrib ini pada sisi kognitif adalah termasuk instruksi level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C6 yakni mengkreasi. Instruksi diatas ini tentang kombinasi antara menganalisis dan membuat jumlah. Menganalisis manakah pasangan yang cocok antara kalimat satu dengan kalimat yang lainnya. Setelah itu disusunlah menjadi jumlah mufidah. Dalam membuat jumlah mufidah juga perlu pengetahuan yang lain yaitu nhwu shorof dan susunan yang baik dan benar.

A. Analisa HOTS (Higher Order Thingking Skill) pada BAB II

Dalam BAB II ini terdapat beberapa bacaan dan Tarakib-Tarakib yang membantu memahamkan materi dan mengevaluasi materi. Dalam setiap Tarakibnya juga mampu memumpuni tingkat kemahiran seseorang dalam mempelajari Kitab Arabiyyah Baina Yadaik Jilid 4A ini. Adapun beberapa contoh instruksi-instruksi yang ada pada BAB yang kedua adalah :

1.Al-qiro’ah almakatsafah adalah terdapat suatu bacaan pada BAB pertama adapun beberapa contoh seperti dibawah ini:

Figure 17.Instruksi

Instruksi pada tadrib ini soal tentang benar atau salah akan tetapi, yang membuat instruksi ini HOTS adalah perintah selanjutnya yaitu membenarkan jika ada yang salah. Instruksi ini pada ranah kognitif termasuk HOTS (Higher Order Thingking Skill) C4 menganalisa.

Figure 18.Intruksi tadrib ke dua

Instruksi pada tadrib kedua ini walaupun berupa pilihan pada sisi kognitif adalah termasuk level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C4 yakni menganalisis. Dengan alasan didalam dalam instruksi tersebut diperintahkan memahami teks dengan baik dan benar dan menganalisis kesesuaian antara instruksi dengan jawaban.

Figure 19.Instruksi

Instruksi pada tadrib ketiga diatas pada sisi kognitif adalah termasuk insruksi level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C5 yakni mengevaluasi. Dengan sebab instruksi diatas menganalisis teks bacaan sebelumnya dan membutuhkan pemahaman secara mendalam, untuk menjelaskan dengan bahasa mereka sendiri. Dalam menjelaskan dengan bahasa sendiri mereka membutuhkan pengetahuan nahwu shorof yang baik untuk menjawab pertanyaan pada soal tersebut.

تدريب 3: ابحث عن الكلمات التالية في معجم عربي و سجل معانيها

الاجتهاد (ج, ه, د), تبسم (ت, ب, س), يتمازحون (م, ز, ح), يتفق (و, ف, ق), تتغلب (غ, ل, ب), يتخلف (خ, ل, ف)

Instruksi pada tadrib ketiga ini mencari kata pada kamus dan mengharokati maknanya. Untuk mencari pada kamus membutuhkan pengetahuan tentang nahwu shorof untuk bisa mengetahui harokati dan maknanya. Soal nomer 1-5 pada sisi kognitif adalah termasuk instruksi level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C4 yakni menganalisis.

2. Qowaid Terdapat ilmu qowaid. Ilmu Qowaid adalah ilmu yang mencakup dua unsur penting yaitu ilmu nahwu dan ilmu shorf. Aadapun pada BAB pertama ini membahas tentang isim zaman atau isim makan adapun beberapa contoh seperti dibawah ini

الوزن الجمل
الشرق.........................الديانات السماوية 1
كانت هجرة الرسول صلى الله عليه وسلم ...........التاريخ الهجرية 2
مكة المكرمة .................المسجد الحرام 3
Table 1.تدريب 2: املأ الفراغ باسم زمان أو اسم مكان مناسب, ثم زنه.

Instruksi pada tadrib ini sisi kognitif adalah termasuk soal level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C6 yakni mengkreasi. Dimana dalam pengerjaan instruksi ini mencari kata yang cocok dan merubahnya ke perintah selanjutnya.

تدريب 3: مثل لما يأتي بجمل من عندك

اسم مكان على وزن ((مفعِل)) ,اسم مكان على وزن ((مفعَل)) ,اسم زمان على وزن ((مفعِل)) , اسم زمان على وزن ((مفعَل)), اسم مكان من غير الثلاثي ,اسم زمان من غير الثلاثي

Instruksi pada tadrib ini pada sisi kognitif adalah termasuk instruksi level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C6 yakni mengkreasi. Dimana pada instruksi ini membuat jumlah dari perintah yang telah ditentukan.

3.Fahmul Masmu’ I adalah salah satu bagian dari keterampilan mendengar bahasa arab. Adapun beberapa contoh seperti dibawah ini :

فهم المسموع:

1. مشكلة الانسان ليست في قصر الوقت و إنما في طريقة تنظيمه
2. تحقيق العبودية لله من الأهداف الوسطى
3. الدعوة إلى الله من الاهداف الكبرى
4. علينا القيام بالأعمال التي تحبها أولا
Table 2.تدريب 1: أجب بوضع علامات () أو () مما سمعت

Pada tadrib ini pada sisi kognitif adalah termasuk soal level HOTS (Higher Order Thingking Skill), C4 yakni menganalisis. Dengan alasan pada soal-soal diatas menganalisis, mengingat teks bacaan yang sudah diputar dan yang sudah didengarkan lalu menyesuaikan dengan pilihan jawaban yang ada, dan memilih dengan benar.

تَدريب ۲: اخْتَرِ الجَوابَ الْمُنَاسِبَ بِوَضْعِ دَائِرَةِ حَوْلَ الحَرْفِ الصَّحِيحِ مِمَّا سَمِعْتَ

تتناول المقالة موضوغ....... أ. أصحاب الهمم العالية ب. الوقت ج. إدرة الوقت1.

2. يشكو أصحاب الهمم العالية من..... أ. ضيق الوقت ب. طول الوقت ج. عدم تنظيم الوقت

3. مشكلة االإنسان مع الوقت ....... أ. قصر عمره ب. كثرة دموحاته ج. عدم التخطيط

Pada tadrib kedua ini pada sisi kognitif adalah termasuk soal level HOTS (Higher Order Thingking Skill), C4 yakni menganalisis. Dengan alasan pada soal-soal diatas menganalisis, mengingat teks bacaan yang sudah diputar dan yang sudah didengarkan lalu menyesuaikan dengan pilihan jawaban yang ada, dan memilih dengan benar

1. Fahmul Masmu’ II adalah salah satu bagian dari keterampilan mendengar bahasa arab. Adapun beberapa contoh seperti dibawah ini :

تدريب 1: أجب بوضع علامات () أو () مما سمعت

التردد في اتخاذ القرارات يصيع الوقت

2. من مضيعات الوقت قراءة الكتب غير المفيدة.

3. موافقه الأصحاب ومجاملتهم من مضيعات الوقت

Instruksi pada tadrib pada sisi kognitif adalah termasuk instruksi level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C4 yakni menganalisis. Dengan alasan pada instruksi-instruksi diatas menganalisis, mengingat teks bacaan yang sudah diputar dan yang sudah didengarkan lalu menyesuaikan dengan pilihan jawaban yang ada, dan memilih dengan benar.

َدريب ۲: اخْتَرِ الجَوابَ الْمُنَاسِبَ بِوَضْعِ دَائِرَةِ حَوْلَ الحَرْفِ الصَّحِيحِ مِمَّا سَمِعْتَ

معنى قوله "ساغة و ساعة....." أ. اعمل ساعة و ارتح ساعة ب. اعمل ساعتين ج. اجمل جزءا من وقتك للتويح1.

تعالج مضيعات الوقت بحلول أ. وقتية ب. جذرية ج. وقتية أحيانا جذرية

Instruksi pada tadrib ini instruksi pada sisi kognitif adalah termasuk soal level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C4 yakni menganalisis. Dengan alasan pada instruksi-instruksi diatas menganalisis, mengingat teks bacaan yang sudah diputar dan yang sudah didengarkan lalu menyesuaikan dengan pilihan jawaban yang ada, dan memilih dengan benar.

5. Qowaid 2 Terdapat ilmu qowaid. Ilmu Qowaid adalah ilmu yang mencakup dua unsur penting yaitu ilmu nahwu dan ilmu shorf. Aadapun pada BAB pertama ini membahas tentang Isim Tafdhil adapun beberapa contoh seperti dibawah ini

تدريب 2 : هات أسم تفضيل من الكلمات الآتية, ثم ضعها في جمل من إنشائك.

أحضر – كرم – اقترب – استخرج – أمن – قوي – سافر – ضاق – جمل – استقم

Soal pada tadrib ini pada sisi kognitif termasuk C4 yakni menganalisis. Dalam tadrib ini mennetukan isim tafdhil dalam tiap kata lalu membuat jumlah.

تدريب 4 : اجعل أسماء التفضيل التالية في جمل مفيدة : بحيث يكون مرة مجردا من (ال) ومرة محلى بها, ومرة مضافا إلى نكرة, و مرة إلى معرفة

أفضل – أرحم – أقوى

Instruksi pada tadrib ini pada sisi kognitif termasuk C4 yakni menganalisis. Dalam tadrib ini mennetukan isim tafdhil dalam tiap kata lalu membuat jumlah.

6. Al-Qiro’ah Muuwassa’ah bacaan yang terdapat pada BAB kedua ini. Adapun beberapa contoh seperti dibawah ini:

تَدْريب ۲: أَجِبْ عَنِ الْأَسْئِلَةِ التَّالِيَةِ بِاخْتِصَارِ.

. ٢- لماذا طَلَبَ أَبو بَكْرٍ مِنْ عُمَرَ، الا يغيبَ عَنْهُ طَويلاً؟ ..

3. ما رَأي أَبي بَكْرِ في الفَيْنِ؟..

- لماذا خَالَفَ عُمَرُ أَبا بَكْرِ في الفَيْنِ؟

Pada instruksi diatas termasuk pada sisi kognitif C6 yaitu Mengkombinasikan antara C2 yaitu menjelaskan dan C5 mengevaluasi. Menjelaskan dengan bahasa sendiri dari hasil pemahaman teks bacaan sebelumnya.

Setelah dianalisa dari kedua BAB diatas ada beberapa instruksi-instruksi yang tidak HOTS seperti halnya memahami, mengurutkan, memilih jawaban yang ada pada bacaan yang ada pada teks sebelumnya, mencocokan pasangan mufrod dan jamaknya. seperti contoh dibawah ini :

1. نشاط 1. أبدان
2. فائدة 2. عناصر
3. نفس 3. أقدار
4. قدر 4. أوقات
5. بدن 5. فوائد
6. خلق 6. أخلاق
7. وقت 7. أنفس
8. عامل 8. عوامل
9. عنصر 9. أنشطة
Table 3.تدريب 1: ضع خطأ تحت اسم الزمان أو اسم المكان و بين نوعه ووزنه كما في المثالين:

Pada tadrib ini soal nomer 1-9 pada sisi kognitif adalah termasuk soal level HOTS (Higher Order Thingking Skill) C2 yakni memahami. Dimana dalam mengerjakan soal seperti diatas harus memperbanyak kosa kata dan luas pemahaman.

قواعد اللغة (1)

تدريب 1: ضع خطأ تحت اسم الزمان أو اسم المكان و بين نوعه ووزنه كما في المثالين:

الوزن النوع الجمل
مقتل الرجل بين فكيه 1
يؤتى الحذر من مأمنه 2
ضع الشيء في موضعه 3
سافرت منضج الفاكهة 4
Table 4.تدريب 1: ضع خطأ تحت اسم الزمان أو اسم المكان و بين نوعه ووزنه كما في المثالين:

Pada tadrib ini pada ranah kognitif termasuk yang tidak HOTS (Higher Order Thingking Skill). Dengan alasan pada soal-soal ini hanya perlu pemahaman dari materi yang diberi pada BAB ini. Termasuk C3 Mengaplikasikan dengan benar materi qowaid dan pengaplikasian pada soal ini.

1. المزاح 1. أباح
2. الجد 2. يساعد
3. الكلام 3. اللعب
4. يعين 4. المدابعة
5. اللهو 5. القول
6. أجاز 6. الاجتهاد
Table 5.تدريب 2: صل بين الكلمتين المترادفتين

Pada tadrib ini pada ranah kognitif termasuk yang tidak HOTS (Higher Order Thingking Skill). Dengan alasan pada instruksi-instruksi ini hanya perlu pemahaman dari materi yang diberi pada BAB ini. Termasuk C2 Memahami dengan benar materi qowaid yang ada pada BAB ini.

تَدْريب ٣: رَتِّبِ الْأَفْكَارَ التَّالِيَةَ حَسَبَ التَّسَلْسُلِ الزَّمَنِيِّ.

1- امْتِحَانُ أَبِي بَكْرٍ عُمَرَ.

ب وصول تجارةِ عُمَرَ مِنَ اليَمَنِ.

ج مَرَضٌ أَبِي بَكْرِ الصِّدِّيقِ. د - قَبولُ عُمَرَ الخِلافَةَ.

هـ - انْقِطَاعُ عُمَرَ عَنْ زِيارَةِ أَبِي بَكْرٍ.

و الخِلافُ بَيْنَ أبي بَكْرٍ وَعُمَرَ فِي الفَيْنِ وَأَهْلِ الرِّدَّةِ وَخَالِدِ بْنِ الْوَلِيدِ.

ز وصول عُمَرَ إلى بَيْتِ أَبِي بَكْرٍ.

ح رَفْضُ عُمَرَ الخِلافَةَ.

Instruksi pada tadrib ini termasuk pada kategori tidak HOTS. Karena, instruksi diatas hanya mengurutkan alur cerita dari bacaan teks sebelumnya. Jadi termasuk C3 mengaplikasikan.

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan pada kitab Arabiyyah Baina Yadaik Jilid 4A, ditarik kesimpulan beberapa hal sebagai berikut. Bahwasanya terdapat HOTS yang mencakup C4 (Menganalisa) seperti membenarkan kata yang salah, mengenali pertanyaan, menganalisis teks bacaan untuk menjawab instruksi, mengingat bacaan yang telah didengarkan (fahmul masmu’), menyimpulkan teks bacaan, dsb. C5 (Mengevaluasi) seperti mengevaluasi teks bacaan, menafsirkan/mencari kata pada kamus, merangkum teks bacaan, dsb. C6 (Mengkreasi) seperti membuat jumlah mufidah, melengkapi kalimat yang kosong, membuat jumlah mufidah dari materi qowaid yang ada. Akan tetapi, ada juga instruksi-instruksi yang tidak termasuk HOTS mencakup C2 (Memahami) seperti memahami teks bacaan, memahami lawan kata dari kosa kata, memahami persamaan kosa kata, mengubah kata, dsb. C3 (Mengaplikasikan) seperti mengurutkan alur cerita dari teks bacaan, menyesuaikan bacaan,dsb.

References

  1. I. Makhisoh and E. N. Suroyya, “Analisa Butir Soal Ujian Madrasah Bahasa Arab Menurut Taksonomi Bloom,” vol. 4, p. 13, 2022.
  2. Muhimmatul Choiroh, “Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Media E-learning.,” Naskhi, vol. 3, no. 1, pp. 41–47, Apr. 2021, doi: 10.47435/naskhi.v3i1.554.
  3. U. Ridho, “Dalam Pembelajaran Evaluasi Bahasa Arab,” an-nabighoh, vol. 20, no. 01, p. 19, Jun. 2018, doi: 10.32332/an-nabighoh.v20i01.1124.
  4. D. A. Bujuri, “Analisis Perkembangan Kognitif Anak Usia Dasar dan Implikasinya dalam Kegiatan Belajar Mengajar,” LITERASI, vol. 9, no. 1, p. 37, Aug. 2018, doi: 10.21927/literasi.2018.9(1).37-50.
  5. R. Pahliwandari, “Penerapan Teuri Pembelajaran Kognitif Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan.,” vol. 5, no. 2, p. 11, 2016.
  6. B. Zahrotul, “Implikasi Teori Belajar Kognitif J. Piaget dalam Pembelajaran Bahasa Arab dengan Metode Audiolongual,” vol. Vol,3 No. 1, Mar. 2021.
  7. “Aam Subekti, dkk (Peningkatan Kognitif melalui Metode Bernyanyi)”.
  8. S. Beddu, “Implementasi Pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik”.
  9. P. Sinambela Nauli Josip Mario, “Kurikulum 2013 Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran,” Generasi Kampus, vol. No.6, 2013.
  10. S. Mustofa, A. Desrani, and A. W. Ritonga, “HOTS in Arabic Learning: A Study of The Implementation of HOTS on Students’ Critical Thinking Ability,” AlTarib, vol. 10, no. 2, pp. 133–144, Oct. 2022, doi: 10.23971/altarib.v10i2.4088.
  11. M. Ainin, “Universitas Negeri Malang Moh.ainin..fs@um.ac.id”.
  12. P. P. Astutik, “Integrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Dan Higher Order Tnhingking Skill (HOTS) Dalam Pembelajaran Tematik SD,” p. 12.
  13. K. bin A. Al-Damegh, Asasiaat AlTaqyim Fii Ta’lim Lughoh.
  14. Dr. M. Kamel, “Baramij Ta’li, Arabiyah LI muslimin Nathiqin bi Lughat Ukhra,” Universitas Ummul Quro.
  15. “Alrasid Allughowi Al Arabiy Litalamid Al Safif Al Sifat Al uwlaa Min Marhalat At Ta’lii,”.
  16. D Abdurrahman bin Ibrahim Alfauzan, I Idhoats Limu’alimi Lughoh Arabiyyah Lighoiri An-Natiqina Bihaa.
  17. A. B. I. F. Muhammad Abdul Kholiq Muhammad F, Al-Arabiyyah Baina Yadaik., juz awal.
  18. Syarifah, “Analisis Seleksi dan Gradasi Materi Buku Teks Bahasa Arab Al-Arabiyyah Baina Yadaik,” Sustain, vol. Vol.3, 2020.
  19. R. Haniefa, “Implementasi Model Penilaian Hots (Higher Order Thinking Skills) Pada Penilaian Empat Keterampilan Berbahasa Arab,” TLMI, vol. 1, no. 1, pp. 49–71, Jan. 2022, doi: 10.53038/tlmi.v1i1.11.
  20. A. W. Ritonga, “Implementasi HOTS di Sekolah Dasar,” 2021.
  21. A. M. S. Nasir Amin, “Teori Pembelajaran HOTS Menggunakan Pendekatan Manusia Untuk Mendorong Siswa Dalam Belajar Bahasa Arab,” Lisanuna, vol. 10, No. 2, 2022.
  22. N. Nilamsari, “Memahami Studi Dokumen Dalam Penelitian Kualitatif,” p. 5, 2014.
  23. F. Z. D. Ardilla, “Analisis Muatan Higher Order Thingking Skill (HOTS) Buku IPA Kelas VIII SMP Semester 2 di MTs Negeri 1 Sidoarjo”.
  24. G. Y. Arafat, “Membongkar Isi Pesan Dan Media Dengan Content Analysis,” alhadharah, vol. 17, no. 33, p. 32, Jan. 2019, doi: 10.18592/alhadharah.v17i33.2370.