Abstract

This study employs a descriptive qualitative method to elucidate the process of implementing the Al-Ashri textbook in teaching Arabic to tenth-grade Multimedia students at SMK Pemuda Krian. The investigation encompasses three key phases: 1) Preparatory steps, involving student and classroom readiness, material preparation, and the adoption of an introductory mufradat learning strategy. 2) The learning process itself, where the teacher employs various techniques including the drilling method, sam'iah syafahiyah method, and qowaid wa tarjamah method, supplemented by the use of visual aids from the school environment. 3) Evaluation procedures, integrating formative and summative assessments. This research offers valuable insights into effective pedagogical strategies for Arabic language instruction, providing a framework for optimizing learning outcomes in similar educational settings.

Highlight:

  • The study delves into the implementation process of the Al-Ashri textbook for teaching Arabic to tenth-grade Multimedia students.
  • It encompasses three vital phases: preparatory steps, diverse teaching techniques, and comprehensive evaluation methods.
  • The research provides valuable insights for optimizing Arabic language instruction in similar educational contexts, emphasizing effective pedagogical strategies.

Keyword: Descriptive Qualitative Method, Al-Ashri Textbook, Arabic Language Instruction, Pedagogical Strategies, Learning Outcomes

PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan sesuatu yang urgent didalam proses pendidikan. Sehingga pembelajaran yang berhasil, akan menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang maksimal juga, demikian pula sebaliknya. Dalam pembelajaran bahasa, sebaiknya guru mampu membuat pembelajaran yang menyenangkan, menarik, dan dapat menguatkan pembelajaran, serta mewujudkan aktivitas komunikasi realistis yang mendorong pebelajar beraktivitas dengan bahasa yang dipelajarinya sehingga mencapai tugas yang bermakna[1].

Didalam pembelajaran bahasa arab terdapat berbagai macam komponen-komponen, komponen tersebut adalah tujuan, materi, metode, sumber belajar, media pembelajaran, evaluasi hasil belajar [2]. Salah satunya sarana,media, media tidak selalu berupa benda mati, dapat juga meliputi manusia itu sendiri bahkan juga setiap peristiwa proses pembelajaran terjadi, sebagai penunjang keberhasilan siswa untuk mencapai hasil pembelajaran bahasa arab yang sesuai dengan tujuan pendidikan[3].

Selain kurikulum,strategi pembelajaran dan metodologi pembelajaran terdapat faktor lainnya yang berpengaruh dalam mencapai hasil pembelajaran yang maksimal,yaitu media belajar,salah satu media belajar yang digunakan yaitu buku teks bahasa arab, buku teks ialah buku yang diterapkan diberbagai macam tingkatan Pendidikan dari sekolah dasar hingga universitas yang berhubungan dengan pengetahuan umum yang sesuai pada bidang nya, yang merupakan hasil riset berdasarkan kurikulum yang didesain khusus oleh para pakar yang berkompeten pada bidang nya [4]. Buku ajar adalah bahan terpenting untuk pendidikan, Oleh karena itu, para pendidik harus berhati-hati dalam merekomedasikan persiapannya. Terutama materi yang berkaitan dengan pengajaran bahasa Arab kepada penutur asing [5]. Buku ajar bahasa arab memegang peranan penting didalam proses pembelajaran bahasa arab karena buku ajar merupakan landasan acuan dan juga referensi yang digunakan pendidik maupun peserta didik untuk menggali informasi.

Pada penelitian ini peneliti ingin meneliti sejauh mana penggunaan buku ajar Bahasa arab Al-’ashri yang disusun pakar pendidik bahasa dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dari Majelis Dikdasmen yang digunakan oleh SMK Pemuda Krian, SMK yang berdiri di bawah naungan organisasi Muhammadiyah, dengan nilai Akreditasi A, sekolah kejuruan ini mempunyai tiga jurusan program keahlian antara lain program keahlian Akuntansi, Multimedia, dan Bisnis Daring dan Pemasaran [6].

Jadi dalam hal ini lembaga sekolah berperan sangat penting didalam menentukan sistem pembelajaran [7], termasuk pemilihan buku teks bahasa arab sesuai dengan kondisi serta kemampuan peserta didik dalam berbahasa arab untuk digunakan acuan buku ajar dalam pelajaran bahasa arab dikelas. Tidak hanya sekedar itu saja akan tetapi hal penting lainya yaitu bagaimana seorang pendidik atau pengajar mampu menggunakan buku teks tersebut dengan cara mengimprovisasi strategi, metode. Model dan juga buku teks bahasa arab tersebut sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan juga dapat memahami materi yang di ajarkan secara maksimal.

Penelitian ini ialah bagaimana penggunan kitab Al-’Ashri untuk siswa-siswi kelas X (Sepuluh) Multimedia 2 SMK Pemuda Krian bertujuan melihat aktivitas pembelajaran yang di lakukan siswa-siswi dengan pengaplikasian kitab Al-’Ashri sebagai acuan buku teks bahasa arab dalam pelajaran bahasa arab.

Berdasarkan penelitian sebelum nya yang dilakukan Uswatun khasnah (2018), yang telah mengulas tentang kelebihan dan kekurangan penggunuaan buku teks Al-’Ashri kelas 7 SMP Muhammadiyah 5 Tulangan dengan menggunakan penelitian kualitatif yaitu metode postpositivistik [8], juga penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mukaramah (2021), yaitu pembelajara bahasa arab dengan bahan ajar Al-Ashri SMK Muhammadiyah 2 Malang untuk Mengetahui faktor penghambat pembelajaran Bahasa Arab dengan menggunakan bahan ajar Al-ashri pada siswa kelas X dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif [9].

Penelitian terdahulu yang dilakukan Ridha Aulia (2021) berjudul Pengembangan Buku Al-Ashri untuk meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Arab siswa kelas VII penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif [10]. Dan penelitian terdahulu Primasti Nur Yusrin Hidayanti (2021) dengan judul Analisis Buku Bahasa Arab Tingkat MPDM Muhammadiyah yang meneliti buku teks bahasa Arab al-Ashri kelas 6 ditingkat MI dengan kurikulum 2013 Kementrian Agama RI. Dengan metode penelitian kualitatif deskriptif [11].

Perbedaan penelitian ini dari penelitian terdahulu, penelitian ini membahas bagaimana pengimplementasian model. Strategi maupun metode pembelajaran bahasa arab menggunakan buku ajar Al- ‘Ashri Sebagai buku teks Bahasa arab yang digunakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan untuk meneliti pembelajaran bahasa arab beserta mengamati model, strategi maupun metode pembelajaran dengan menggunakan buku Al-’ashri sebagai acuan pembelajaran bahasa arab.

Dengan tujuan untuk mengetahui persiapan, proses pembelajan dan juga evaluasi pembelajaran bahasa arab siswa-siswinya. Dengan landasan penting bahasa arab merupakan bahasa yang dipelajari untuk mentadaburi serta menafsirkan ayat qur’ani, hadits-hadist nabi dan juga memahami teks-teks bahasa Arab atau referensi yang berbahasa Arab [12]. mengingat bahasa arab merupakan bahasa internasional yang juga banyak sekali penuturnya di dunia.

METODE

Penelitian ini menerapkan metode penelitian kualitatif, jadi penelitian ini menekankan data-data deskriptif tertulis pada kondisi objek yang alamiah berdasarkan kondisi sosial yang sesuai dengan realitas [13]. Lokasi penelitian dilakukan di SMK Pemuda Krian, dengan subyek penelitian yaitu guruh Bahasa arab dan siswa-siswi kelas X multimedia 2 yang terdiri dari 20 siswa yang di dalam satu kelas.

Dalam penelitian ini terdapat sumber data yaitu data primer dan sekunder [14], melalui wawancara, observasi, dan juga dokumentasi. Yang didapatkam dengan mewawancarai guru bahasa arab yaitu Bu Fransy Herani Putri dan 20 siswa. Observasi mengamati persiapan pembelajaran hingga evaluasi pembelajaran dikelas 4 kali, dimulai pada tanggal 3 Mei 2023 dengan sub tema Al-Maktabah, pada 10 Mei 2023 dengan subtema Al-Maqshof, Pada tanggal 17 Mei 2023 dengan subtema Al-usroh, hingga 24 Mei 2023 dengan subtema Al-Waqt. Dari 4 kali observasi peneliti menenemukan kesamaan didalam tahapanya seperti: persiapan, proses, dan evaluasi sehingga akan dijelaskan detail pada final observasi pada tanggal 24 Mei 2023.

Adapun dokumentasi dengan mengumpulkan data berupa gambar, dokumen dll, disetiap proses kegiatan pembelajaran selama dikelas berupa Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP), absensi siswa, dan foto kegiatan pembelajaran bahasa Arab didalam kelas. Untuk data sekunder di ambil dari data yang sudah ada sebagai pendukung. Penelitian ini menggunakan model reduksi data, memaparkan data, dan kesimpulan [15].

HASIL DAN PEMBAHASAN

Islam merupakan agama mayoritas yang ada diIndonesia, oleh karena itu bahasa Arab memiliki peranan penting didalam nya, tak hanya digunakan sebagai bahasa komunikasi saja, akan tetapi bahasa arab juga merupakan pondasi didalam mempelajari dan memahami tata bahasa yang ada didalam Al- Qur’an, Hadist dan juga ilmu pegetahuan, yang mana pada masa kejayaan islam banyak sekali ilmuwan-ilmuwan muslim menulis karya-karya besarnya dengan menggunakan bahasa Arab.

Di Indonesia sendiri bahasa Arab tidak hanya diajarkan dilingkungan pesantren dan madrasah saja, akan tetapi juga disekolah umum seperti SD, SMP, SMA bahkan SMK sekalipun menjadikan bahasa Arab sebagai mata pelajaran yang diterapkan didalam kurikulum nya. Dalam hal ini tentu dalam segi pengimplementasian memiliki cara yang berbeda antara pesantren, madrasah dan juga sekolah umum, baik metode pembelajaran, media pembelajaran serta buku ajar yang digunakan sebagai pembelajaran bahasa Arab, termasuk penggunaan buku ajar nya di dalam pembelajaran bahasa Arab pada sekolah kejuruan.

Adapun sekolah kejuruan yang menerapkan mata pelajaran bahasa arab didalam kurikulum nya adalah SMK “PEMUDA” KRIAN (SMEA), yang beralamat Jl. Raya Kemasan, Kec. Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Berikut bagaimana pemaparan terkait penggunaan buku ajar Al- ‘Ashri di dalam pembelajaran bahasa Arab kelas multimedia 2 di SMK “PEMUDA” Krian.

A. Persiapan Pembelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran Bahasa Arab di SMK PEMUDA Krian diterapkan disemua jurusan yang meliputi Multimedia, Akuntansi dan Bisnis Daring & Pemasaran, dari kelas X hingga XII. Dengan menggunakan buku ajar utama Al-‘Ashri, dan fokus obyek yang di teliti yaitu kelas X multimedia 2 dengan total 20 siswa, yang dimana pembelajaran bahasa Arab dilaksanakan setiap hari Rabu pukul 10.40 siang atau jam ke-3 pelajaran, dengan total waktu 2 x 45 dengan rincian pembagian waktu 10 menit kegiatan pendahuluan, 25 menit kegiatan inti, 10 menit kegiatan penutup. Dalam persiapannya mengikuti pembelajaran Bahasa Arab menggunakan buku ajar Al- ‘Ashri dikelas, Intan Nur Aulia salah satu siswi kelas X multimedia 2 menuturkan persiapan yang dilakukanialahdenganmereviewkembalisebelumberangkatkesekolahmateriminggulalu yang sudahdipelajaridikelasdenganmembacaulangnash-nash yang ada di buku Al- ‘Ashri dan juga memuraja’ahmufrodat-mufrodat yang sudah di ajarkan guru, begitu juga selepaspulangsekolah juga mereviewulangmateri yang sudahdiajarkansiangtadi (Wawancara, Intan Nur- Aulia, 24 Mei 2023).

Selain menyiapkan materi, sebelum membuka pelajaran guru juga harus melihat kondisi kelas apakah kelas tersebut masih kotor atau bersih, seperti yang disampaikan ibu Fransy Herani selaku guru bahasa Arab SMK Pemuda Krian menuturkan “ Dalam persiapanpembelajaranhalpertama yang dilakukan guru yaitumenyiapkanmateri yang maudiajarkan, akantetapisebelumhaltersebutdilakukankondisikelasmemangselalukotor, oleh- karenaitusebelum guru memulaimenyampaikanmateri, guru memberikanwaktu pada siswauntukmembersihkankelasterlebihdahulu agar kelastersebutnyamandigunakandalam proses pembelajaran”.

(Wawancara, Ibu Fransy Herani, 24 Mei 2023). Setelah menkondisikan kebersihan kelas agar kondusif untuk digunakan kegiatan pembelajaran kemudian guru mengfokuskan peserta didik sebelum membuka pembelajaran dengan doa dan salam.

karenaitusebelum guru memulaimenyampaikanmateri, guru memberikanwaktu pada siswauntukmembersihkankelasterlebihdahulu agar kelastersebutnyamandigunakandalam proses pembelajaran”. (Wawancara, Ibu Fransy Herani, 24 Mei 2023). Setelah menkondisikan kebersihan kelas agar kondusif untuk digunakan kegiatan pembelajaran kemudian guru mengfokuskan peserta didik sebelum membuka pembelajaran dengan doa dan salam.

a) Strategi

Adapun persiapan guru sebelum memulai pembelajaran bahasa Arab dikelas yaitu menyiapkan strategi pembelajaran terlebih dahulu, menurut ibu Fransy Herani selaku guru Bahasa Arab SMK PEMUDA Krian dalam memilih strategi pembelajaran yg tepat, beliau menjelaskan Untukmayoritasanak-anak, sebagianbesarmasihbelumpernahmengetahui Bahasa Arab. Jadi untukpengenalannyamakalebihutamakeMufrodatnyaterlebihdahulu. Baru semisaluntuklatihanmakanantimenggunakanMuhadatsah yang adadibuku Al-‘Ashri . (Wawancara, Ibu Fransy Herani, 24 Mei 2023).

Jadi dalam pembelajarannya ibu fransy menggunakan strategi pengenalan mufrodat untuk memudahkan pemahaman siswa-siswinya dikarenakan rata-rata siswa-siswi tersebut masih belum terlalu mengenal bahasa Arab, dimana didalam strategi pembelajaran Mufradat siswa-siswi tidak hanya menghafalkan kosa kata saja, melainkan dengan harapan siswa-siswi mampu lebih mudah menguasai kosa kata nya juga. Dengan tujuan peserta didik mampu menerjemahkan bentuk-bentuk mufradatdan mampu menggunakannya dalam sebuah kalimat dengan benar [16]. Sesuai dengan mufrodat yang diajarkan dibuku Al-Ashri. Dan didalam pengaplikasian agar siswa lebih menguasai mufrodat yang telah dipelajari, guru juga memberikan Latihan berupa Muhadatsah.

b ) Media

Sedangkan untuk media pembelajaran pendukung kegiatan pembelajaran bahasa arab dikelas menurut ibu Fransy Herani, “ Biasanya menggunakan proyektor itu perlu, tapi berhubung disini mempunyai kendala dalam jumlah proyektor dan terkadang harus berebutan dengan kelas lain jadi didalam pembelajaran tidak menggunakan proyektor dan cukup menggunakan papan tulis saja, meskipun sebenarnya pembelajaran bahasa Arab perlu adanya pendukung seperti misalnya video-video untuk membantu peserta didik menghafal kosa-kata dll. (Wawancara, ibu Fransy Herani, 24 Mei 2023). Jadi dalam hal media masih menggunakan papan tulis, spidol, dan juga benda-benda yang ada di sekitar sekolah.

c ) Metode

Adapun metode pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan buku Al-‘Ashri yang digunakan ibu Fransy, beliau memaparkan “ untuk metode yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa arab dikelas yaitu meteode langsung. (Wawancara,24 Mei 2023). Akan tetapi berdasarkan pengamatan secara langsung saat observasi terdapat beberapa metode yang digunakan didalam pembelajaran bahasa arab dikelas, seperti penggunaan metode pembelajaran Qowaid Wal Tarjamah di bagian Qiro’ah dikarenakan selama proses pembelajaran tersebut masih banyak bergantung pada bahasa ibu [17] , didalam menjelaskan materinya. Selain itu didalam pembelajara mufradat untuk menguatkan hafalan siswa-siswinya guru menggunakan metode drilling (DrillingMethod) yaitu mengerjakan sesuatu secara berulang-ulang dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan penguasaan suatu keterampilan [18], tentu dalam hal ini dalam ketrampilan menghafal dan menguasai suatu mufrodat. Dan terakhir yaitu dibagian pembelajaran Muhadatsah didalam praktiknya guru menggunakan metode Sam’iyahSyafahiyahdikarenakan didalam prosesnya guru mengedepankan audio-lingual yaitu mendengarkan dan berbicara yang merupakan salah satu fondasi terpenting dari metode ini, dengan mengesampingkan keterampilan bahasa lainya dan berfocus dalam praktik berbahasa nya [19].

d) Rincian Materi

Untuk materi yang ada dibuku Al- Ashri seperti yang ada pada table 1 berikut:

No. Semester Bab
1. Al- Wahdatul Ula At- Ta’aruf Al- Bayt Al- Madrasah Al- Maktabah
2. Al- Wahdatus Tsani Al- Maqshof Al- Usroh Al- Waqt Ahmad Dahlan
Table 1.Materi yang terdapat didalam Buku Al-Ashri

Adapun rincian materi 1x pertemuan pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan buku ajar Al-‘Ashri yang dipelajari pada saat final observasi dikelas X Multimedia 2 dengan tema Al- Waqt seperti yg ada pada tabel 1. Adapun RPP pembelajaran bahasa Arab dengan tema Al- Waqt. Di dalam RPP tersebut menjelaskan detail setiap kegiatan pembelajaran bahasa Arab di kelas. Dimulai dari Alokasi Waktu, Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi, Tujuan Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran dan Kegiatan Pembelajaran. Adupun buku ajar yang digunakan yaitu buku ajar Al’-Ashri yaitu buku yang diterbitkan Majelis Disdakmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur yang dimana isi bukunya telah disesuaikan dengan kurikulum Pendidikan Muhammadiyah dan kurikulum 2013. Adapun isi materi buku ajar Al-‘Ashri yaitu terdiri dari beberapa tema yang didalam tema tersebut terdapat beberapa aspek yaitu Mufradat, Muhadatsah, Qiro’ah, Tarkib, Tamrin , Imla’, Mahfudzat, danQoimulMufradat.

B. Proses Pembelajara Bahasa Arab

Adapun Langkah-langkah pembelajaran bahasa Arab menggunakan buku ajar Al-Ashri yang dilakukan dikelas pada tanggal 3 Mei 2023, Pertama, guru melakukan pengecekan persiapan belajar siswa, ruang kelas siswa dan media yang digunakan dalam proses mengajar. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk mereview materi sebelumnya. Kedua yaitu pembelajaran Mufradatyang terdapat pada buku Al-Ashri halaman 50. Disana terdapat 4 mufradat yang berkaitan dengan Al-Maktabah yaitu Mughlaqun (Tutup), Maktabah (Perpustakaan), Aminul Maktabati(Pustakawan) dan Maftuhun (Buka) . Adapun guru menerapkan metode drilling dengan membaca berulangkali setiap mufradat beserta artinya dengan fasih dan benar yang berkaitan dengan tema Al-Maktabahyang diambil dari buku Al’Ashri, diikuti dengan siswa-siswinya sampai siswa-siswinya tidak asing dengan kosa-kata yang dilafalkan sehingga siswa-siswi tersebut bisa melafalkan dengan benar dan fasih. Setelah siswa-siswi dapat melafalkan kosa-kata tersebut dengan baik dan benar Guru meminta siswa-siswinya melafalkan kosa-kata tersebut tanpa membaca buku berulang-ulang kali hingga menguasai dan menghafal setiap mufrodat yang ada dibuku Al-Ashri, kemudian guru menguji secara acak para siswa-siswinya.

Ketiga, Setelah pembelajaran Mufrodat selanjutnya yaitu pembelajaran Muhadatsah dengan tema ataupun dialog berdasarkan khiwar yang ada dalam buku ajar Al- Ashri’ halaman 51 yaitu Al-Maktabah, disini guru menggunakan metode Sam’iyahSyafahiyahdimana guru membacakan teks khiwar dengan judul Al-MaktabatulMadrasiyyatu(Perpustakaan Sekolah) yaitu percakapan antara Nabilah dan Munir kemudian siswa-siswi menyimak dan menirukan bacaan guru tersebut dengan membaca teks khiwar berulangkali hingga pelafalan ataupun intonasi benar, setelah hal tersebut dilakukan maka selanjutnya siswa-siswi berlatih melakukan khiwar tersebut tanpa membaca teks khiwar, kemudian guru membagi siswa menjadi dua kelompok sesuai jumlah tokoh yang ada didalam dialog khiwar, lalu kedua kelompok tersebut saling berdialog tanpa menggunakan teks.

Adapun lagkah-langkah dalam pembelajaran muhadatsah yang dilakukan didalam kelas. 1) Guru membacakan khiwar dengan tema Al-MaktabatulMadrasiyyatu(Perpustakaan Sekolah) sebanyak 3 kali berturut-turut kemudian siswa-siswi menyimak pelafalan guru tentang khiwar tersebut dengan pelafalan yang baik dan benar. 2) Kemudian guru menanyakan kosa-kata bahasa Arab yang kurang dimengerti dan siswa-siswi mecatat kosa-kata yang belum dipahami tersebut. 3) setelah itu guru menerjemahkan setiap khiwar agar siswa lebih memahami makna khiwar tersebut, siswa-siswi menyimak guru menerjemahkan teks khiwar yang disampaikan guru sebelumnya dengan seksama. 4) Selanjutnya siswa-siswi membaca secara bersamaan hingga pelafalannya terdengar baik dan benar 3 kali secara berturut-turut, kemudian guru memberikan waktu 5 menit untuk menghafal khiwar. 5) Kemudian guru meminta siswa-siswi berdasarkan teman sebangku untuk memerankan tokoh berdasarkan khiwar yang ada didalam buku didepan kelas satu persatu.

Keempat,yaitu pembelajaran Qiro’ah dengan judul teks FillMaktabah(Di Perpustakaan) halaman 52 dibuku Al-‘Ashri yang terdiri dari 2 paragraf 7 baris, didalam praktik pembelajarannya guru menggunakan metode Qowa’id wa Tarjamah. Adapun tahapan pembelajaran qiro’ahnya : 1) Sebelum guru membaca teks qiro’ah tersebut guru meminta siswa-siswinya untuk membaca teks qiro’ah tersebut secarasirri. 2) Kemudian guru menanyakan terkait mufradat yang tidak diketahui artinya dari teks qiroa’ah tersebut pada siswa. 3) Setelah dirasa cukup guru membacakan teks qiro’ah tersebut dengan pelafalan yang tepat dan benar sesuai dengan makhraj sebanyak 3 kali kemudian menerjemahkannya juga menjelaskan maksud dari isi teks qiroah beserta kaidah-kaidah dasar bahasa Arab yang telah di pelajari sebelum nya dengan bahasa Indonesia. 4) Sedangkan para murid menyimak bacaan guru, setelah itu guru meminta siswa -siswi membaca secarajahrteks qiro’ah tersebut secara bersamaan, setelah membaca secara jahr bersamaan. 5) Guru meminta siswa-siswi bergiliran dimulai dari siswa yang duduk dishaf paling depan untuk membaca dengan suara nyaring dan menerjemahkan satu persatu dan menanyakan maksud dari teks qiroah yang ia baca tersebut dan juga struktur bahasa arab berdasarkan yang sudah dipelajari, akan tetapi dalam hal ini tidak keseluruhan teks qiro’ah yang dibaca melainkan hanya satu kalimat dari sampai tanda titik saja, kemudian dilanjutkan oleh siswa lainya dst.

Kelima, Adapun pembelajaran tarkib dibuku Al-Ashri pada halaman 54 yaitu membahas Huruf Jar, yang hanya di contohkan dengan huruf Jar, Fii, ‘Alaa, Fauqa, Tahta saja. Adapun didalam pembelajaran nya guru sedikit menyinggungnya didalam teks qiro’ah dalam pembelajarna qiro’ah, misal pada teks qiro’ah terdapat contoh kalimat sebagai berikut, AdzhabuillalMaktabahFiiWaqtirRokhatii. Guru meminta siswa untuk menyebutkan huruf Jar yang terkandung dalam kalimat serta digabungkan materi qowaid yang lainnya yaitu qowaid dasar seperti DzommirMunfasil, DzamirMutassil, Mudzakkar, Muannast, Mufrad, Mutsanna, jamak, Mubtada’ dan Khabar. Hal ini berdasarkan wawancara sebelumnya dikarenakan sebagian besar siswa-siswi kelas X multimedia 2 masih belum benar-benar mengenal bahasa arab jadi didalam strateginya guru lebih mengedepankan pengenalan mufradat dan sedikit pembelajaran qowaid dasar didalam pembelajaran di kelas.

Selanjutnya Pada Tanggal 10 Mei 2023, seperti biasa guru mengondisikan persiapan belajar siswa, ruang kelas siswa dan media yang digunakan dalam proses mengajar seperti papan tulis,spidol dan buku Al-Ashri. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk mereview materi sebelumnya dengan tema Al-Maktabah(Perpustakaan).Selanjutnya guru memulai pembelajaran Mufradatyang terdapat pada buku Al-Ashri halaman 69 dengan tema Al-Maqshof. Adapun contoh mufradatnya yaitu berkaitan dengan Al-Mashrubatu (minuman) yang terdiri dari Syaayu (Teh), Khalib (Susu), Maa’un(Air). Sedangkan Al-Ath’amatuterdiri dari BathathisunMaqliyyun(Kentang goreng), Sajaqun(Sosis), Sandwitsyatun(Sandwich), DajajatunMaqliyyun (Ayam goreng),Makrunatun(Mie), Khubzun(Roti), Ruzzun(Nasi), Biskuwitun(Biskuit). Adapun metode penyampaiannya guru menerapkan metode drilling dengan membaca berulangkali setiap mufradat beserta artinya dengan fasih dan benar yang berkaitan dengan tema Al-Maqshofyang diambil dari buku Al’Ashri, diikuti dengan siswa-siswinya sampai siswa-siswinya tidak asing dengan kosa-kata yang dilafalkan sehingga siswa-siswi tersebut bisa melafalkan dengan benar dan fasih. Setelah siswa-siswi dapat melafalkan kosa-kata tersebut dengan baik dan benar Guru meminta siswa-siswinya melafalkan kosa-kata tersebut tanpa membaca buku berulang-ulang kali hingga menguasai dan menghafal setiap mufrodat yang ada dibuku Al-Ashri, kemudian guru menguji secara acak para siswa-siswinya.

Selanjutnya yaitu pembelajaran Muhadatsah dengan tema ataupun dialog berdasarkan khiwar yang ada dalam buku ajar Al- Ashri’ halaman 70 yaitu Al-Maqshof, disini guru menggunakan metode Sam’iyahSyafahiyahdimana guru membacakan teks khiwar berkaitan dengan Al-Maqshof(Kantin)yaitu percakapan antara Syarif dan Zumar kemudian siswa-siswi menyimak dan menirukan bacaan guru tersebut dengan membaca teks khiwar berulangkali hingga pelafalan ataupun intonasi benar, setelah hal tersebut dilakukan maka selanjutnya siswa-siswi berlatih melakukan khiwar tersebut tanpa membaca teks khiwar, kemudian guru membagi siswa menjadi dua kelompok sesuai jumlah tokoh yang ada didalam dialog khiwar, lalu kedua kelompok tersebut saling berdialog tanpa menggunakan teks.

Adapun lagkah-langkah dalam pembelajaran muhadatsah yang dilakukan didalam kelas. 1) Guru membacakan khiwar dengan tema Al-Maqshof(Kantin)sebanyak 3 kali berturut-turut kemudian siswa-siswi menyimak pelafalan guru tentang khiwar tersebut dengan pelafalan yang baik dan benar. 2) Kemudian guru menanyakan kosa-kata bahasa Arab yang kurang dimengerti dan siswa-siswi mecatat kosa-kata yang belum dipahami tersebut. 3) setelah itu guru menerjemahkan setiap khiwar agar siswa lebih memahami makna khiwar tersebut, siswa-siswi menyimak guru menerjemahkan teks khiwar yang disampaikan guru sebelumnya dengan seksama. 4) Selanjutnya siswa-siswi membaca secara bersamaan hingga pelafalannya terdengar baik dan benar 3 kali secara berturut-turut, kemudian guru memberikan waktu 5 menit untuk menghafal khiwar. 5) Kemudian guru meminta siswa-siswi berdasarkan teman sebangku untuk memerankan tokoh berdasarkan khiwar yang ada didalam buku didepan kelas satu persatu.

Adapun selanjutnya pembelajaran Qiro’ah dengan judul teks FillMaqshof(Di Kantin) halaman 71 dibuku Al-‘Ashri yang terdiri dari 2 paragraf 7 baris, didalam praktik pembelajarannya guru menggunakan metode Qowa’id wa Tarjamah. Adapun tahapan pembelajaran qiro’ahnya: 1) Sebelum guru membaca teks qiro’ah tersebut guru meminta siswa-siswinya untuk membaca teks qiro’ah tersebut secarasirri. 2) Kemudian guru menanyakan terkait mufradat yang tidak diketahui artinya dari teks qiroa’ah tersebut pada siswa. 3) Setelah dirasa cukup guru membacakan teks qiro’ah tersebut dengan pelafalan yang tepat dan benar sesuai dengan makhraj sebanyak 3 kali kemudian menerjemahkannya juga menjelaskan maksud dari isi teks qiroah beserta kaidah-kaidah dasar bahasa Arab yang telah di pelajari sebelum nya dengan bahasa Indonesia. 4) Sedangkan para murid menyimak bacaan guru, setelah itu guru meminta siswa -siswi membaca secarajahrteks qiro’ah tersebut secara bersamaan, setelah membaca secara jahr bersamaan. 5) Guru meminta siswa-siswi bergiliran dimulai dari siswa yang duduk dishaf paling depan untuk membaca dengan suara nyaring dan menerjemahkan satu persatu dan menanyakan maksud dari teks qiroah yang ia baca tersebut dan juga struktur bahasa arab berdasarkan yang sudah dipelajari, akan tetapi dalam hal ini tidak keseluruhan teks qiro’ah yang dibaca melainkan hanya satu kalimat dari sampai tanda titik saja, kemudian dilanjutkan oleh siswa lainya dst.

Adapun pembelajaran tarkib dibuku Al-Ashri pada halaman 72 membahas Tharaf berupa Tharaf Makan danTharaf Zaman akan tetapi guru tidak menyinggung materi tersebut, dikarenakan guru sudah menggabungkannya dengan materi tarkib sebelumnya yaitu Mubtada’ wa Khabar pada pembelajaran Qiro’ah yang sebelumnya, dimana materi tarkib tersebut dibahas guru setelah guru membacakan teks qiro’ah diawal bersamaan dengan menerjemahkan teks qiro’ah didalam bahasa Indonesia dan akan ditanyakan guru ketika pembelajaran qiro’ah. Adapun materi qowaid yang diajarkan yaitu qowaid dasar seperti DzommirMunfasil, DzamirMutassil, Mudzakkar, Muannast, Mufrad, Mutsanna, jamak, Mubtada’ dan Khabar. Hal ini berdasarkan wawancara sebelumnya dikarenakan sebagian besar siswa-siswi kelas X multimedia 2 masih belum benar-benar mengenal bahasa arab jadi didalam strateginya guru lebih mengedepankan pengenalan mufradat dan sedikit pembelajaran qowaid dasar didalam pembelajaran di kelas.

Adapun kegiatan pembelajaran bahasa Arab pada tanggal 17 Mei 2023 di kelas Multimedia 2, Pertama kali guru mengondisikan persiapan belajar siswa, ruang kelas siswa dan media yang digunakan dalam proses mengajar seperti papan tulis, spidol dan buku Al-Ashri. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk mereview materi sebelumnya dengan tema Al-Maqshof(Kantin) .Selanjutnya guru memulai pembelajaran Mufradatyang terdapat pada buku Al-Ashri halaman 80 dengan tema Al-Usroh(Keluarga). Dengan mufrodat yang beranggotakan keluarga seperti: Jaddatun(Nenek), Jaddun(Kakek), Abbun(Ayah), Ummun(Ibu), Khollun ( Saudara laki-laki ibu), Ammun ( Paman). Sama seperti sebelumnya metode penyampaiannya guru menerapkan metode drilling dengan membaca berulangkali setiap mufradat beserta artinya dengan fasih dan benar yang berkaitan dengan tema Al-Maqshofyang diambil dari buku Al’Ashri, diikuti dengan siswa-siswinya sampai siswa-siswinya tidak asing dengan kosa-kata yang dilafalkan sehingga siswa-siswi tersebut bisa melafalkan dengan benar dan fasih. Setelah siswa-siswi dapat melafalkan kosa-kata tersebut dengan baik dan benar Guru meminta siswa-siswinya melafalkan kosa-kata tersebut tanpa membaca buku berulang-ulang kali hingga menguasai dan menghafal setiap mufrodat yang ada dibuku Al-Ashri, kemudian guru menguji secara acak para siswa-siswinya.

Untuk pembelajaran Muhadatsah dengan tema ataupun dialog berdasarkan khiwar yang ada dalam buku ajar Al- Ashri’ halaman 81 yaitu Al-Usroh(Keluarga), disini guru menggunakan metode seperti minggu sebelumnya yaitu metode Sam’iyahSyafahiyahdimana guru membacakan teks khiwar berkaitan dengan Al-Usroh(Keluarga)yaitu percakapan antara Rasyid dan Salman kemudian siswa-siswi menyimak dan menirukan bacaan guru tersebut dengan membaca teks khiwar berulangkali hingga pelafalan ataupun intonasi benar, setelah hal tersebut dilakukan maka selanjutnya siswa-siswi berlatih melakukan khiwar tersebut tanpa membaca teks khiwar, kemudian guru membagi siswa menjadi dua kelompok sesuai jumlah tokoh yang ada didalam dialog khiwar, lalu kedua kelompok tersebut saling berdialog tanpa menggunakan teks.

Adapun lagkah-langkah dalam pembelajaran muhadatsah yang dilakukan didalam kelas. 1) Guru membacakan khiwar dengan Al-Usroh(Keluarga)sebanyak 3 kali berturut-turut kemudian siswa-siswi menyimak pelafalan guru tentang khiwar tersebut dengan pelafalan yang baik dan benar. 2) Kemudian guru menanyakan kosa-kata bahasa Arab yang kurang dimengerti dan siswa-siswi mecatat kosa-kata yang belum dipahami tersebut. 3) setelah itu guru menerjemahkan setiap khiwar agar siswa lebih memahami makna khiwar tersebut, siswa-siswi menyimak guru menerjemahkan teks khiwar yang disampaikan guru sebelumnya dengan seksama. 4) Selanjutnya siswa-siswi membaca secara bersamaan hingga pelafalannya terdengar baik dan benar 3 kali secara berturut-turut, kemudian guru memberikan waktu 5 menit untuk menghafal khiwar. 5) Kemudian guru meminta siswa-siswi berdasarkan teman sebangku untuk memerankan tokoh berdasarkan khiwar yang ada didalam buku didepan kelas satu persatu.

Sedangkan untuk sama seperti sebelumnya guru menggunakan metode Qowa’id wa Tarjamah. Adapun tahapan pembelajaran qiro’ahnya: 1) Sebelum guru membaca teks qiro’ah tersebut guru meminta siswa-siswinya untuk membaca teks qiro’ah tersebut secarasirri. 2) Kemudian guru menanyakan terkait mufradat yang tidak diketahui artinya dari teks qiroa’ah tersebut pada siswa. 3) Setelah dirasa cukup guru membacakan teks qiro’ah tersebut dengan pelafalan yang tepat dan benar sesuai dengan makhraj sebanyak 3 kali kemudian menerjemahkannya juga menjelaskan maksud dari isi teks qiroah beserta kaidah-kaidah dasar bahasa Arab yang telah di pelajari sebelum nya dengan bahasa Indonesia. 4) Sedangkan para murid menyimak bacaan guru, setelah itu guru meminta siswa -siswi membaca secarajahrteks qiro’ah tersebut secara bersamaan, setelah membaca secara jahr bersamaan. 5) Guru meminta siswa-siswi bergiliran dimulai dari siswa yang duduk dishaf paling depan untuk membaca dengan suara nyaring dan menerjemahkan satu persatu dan menanyakan maksud dari teks qiroah yang ia baca tersebut dan juga struktur bahasa arab berdasarkan yang sudah dipelajari, akan tetapi dalam hal ini tidak keseluruhan teks qiro’ah yang dibaca melainkan hanya satu kalimat dari sampai tanda titik saja, kemudian dilanjutkan oleh siswa lainya dst.

Adapun pembelajaran tarkib dibuku Al-Ashri pada halaman 54 yaitu membahas Mubtada’ dan Khabar beserta contoh susunan kalimatnya seperti: As-SabburatufilFashli, adapun cara guru memberi pemahaman terhadpat siswa-siswinya guru menyandingkan pengertian mubtada’ dan khabardengan subyek dan obyek didalam bahas Indonesia sehingga para siswa dapat memahami lebih mudah istilah tersebut.

Adapun Langkah-langkah pembelajaran bahasa Arab menggunakan buku ajar Al-Ashri yang dilakukan dikelas pada tanggal 24 Mei 2023, Pertama, guru melakukan pengecekan persiapan belajar siswa, ruang kelas siswa dan media yang digunakan dalam proses mengajar. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk mereview materi sebelumnya. Kedua yaitu pembelajaran Mufradatyang terdapat pada buku Al-Ashri halaman 97. Disana terdapat 17 mufradat yang terdiri dari 11 isim yang menunjukkan waktu sepertiAs-Sa’atulWahidatu (Jam satu) sampaiAs-Sa’atusTsaniatuAsyaratu(Jam dua belas)dan juga 6 fi’il seperti mufradatYanamu (Tidur) . Adapun guru menerapkan metode drilling dengan membaca berulangkali setiap mufradat beserta artinya dengan fasih dan benar yang berkaitan dengan tema Al- Waqtyang diambil dari buku Al’Ashri, diikuti dengan siswa-siswinya sampai siswa-siswinya tidak asing dengan kosa-kata yang dilafalkan sehingga siswa-siswi tersebut bisa melafalkan dengan benar dan fasih. Adapun

Setelah siswa-siswi dapat melafalkan kosa-kata tersebut dengan baik dan benar Guru meminta siswa-siswinya melafalkan kosa-kata tersebut tanpa membaca buku berulang-ulang kali hingga menguasai dan menghafal setiap mufrodat yang ada dibuku Al-Ashri, kemudian guru menguji secara acak para siswa-siswinya. Dengan mufradat seperti gambar berikut:

Figure 1.Mufrodat dibuku Al- Ashri’ dengan tema Al-Waqt halaman 97

Adapun didalam prakteknya ketika pembelajaran dikelas.1) guru melafalkan kosa kataAs-Sa’atu (Jam)dengan nyaring sembari menunjuk sebuah jam didepan kelas, diikuti dengan siswa melafalkan berkali-kali setiap mufrodat misal As-Sa’atul Wahid (Jam satu)hingga mufradat terakhir seperti As-Sa’atusTsaniatuAsyaratu(Jam dua belas)yang ada pada gambar 1diatas. 2) Kemudian guru memberi sekitar 5 menit untuk menghafal setiap mufradat yang ada dalam teks. 3) Guru meminta siswa melafalkan tanpa melihat buku secara berulang ulang hingga pelafalannya baik dan benar sembari mngkoreksi pelafalannya. 4) kemudian guru memberi contoh penggunaan mufradat yang ada dibuku misalnya guru menyebutkan mufradat fi’il seperti Yal’abu(Bermain)kemudian dilanjutkan menyebutkan mufradat isim seperti As-Sa’atulRabi’atu (Jam empat) lalu guru menggabungkan kedua mufradat tersebut menjadi kalimat utuh misal La’ibtu hatta As-Sa’aturRabi’atu(Saya telah bermain sampai jam 4 ). 5) Kemudian guru memilih secara acak siswa- siswi satu persatu untuk mengetahui pemanhanan nya, berikut contoh salah satu jawaban siswi yang bernama Aisca IstaiqithtufiiAs-Sa’atirRabi’ati. Adapun jawaban dari masing-masing siswa sangat bervariasi menurut pengamatan peneliti siswa-siswi kelas X Multimedia 2 sebagian besar mampu mengimplementasikan mufradat tersebut dengan baik dan benar.

Ketiga, Setelah pembelajaran Mufrodat selanjutnya yaitu pembelajaran Muhadatsah dengan tema ataupun dialog berdasarkan khiwar yang ada dalam buku ajar Al- Ashri’ halaman 98 yaitu Al-Waqt, disini bu Fransy menggunakan metode Sam’iyahSyafahiyahdimana guru membacakan teks khiwar dengan judul As-Su’al ‘Anil Waqtyaitu percakapan antara Qosim dan Ghussan kemudian siswa-siswi menyimak dan menirukan bacaan guru tersebut dengan membaca teks khiwar berulangkali hingga pelafalan ataupun intonasi benar, setelah hal tersebut dilakukan maka selanjutnya siswa-siswi berlatih melakukan khiwar tersebut tanpa membaca teks khiwar, kemudian guru membagi siswa menjadi dua kelompok sesuai jumlah tokoh yang ada didalam dialog khiwar, lalu kedua kelompok tersebut saling berdialog tanpa menggunakan teks. Berikut gambar 2 dibawah merupakan khiwar yang digunakan dalam pembelajaran muhadatsah:

Teks Muhadatsah

Figure 2.Materi muhadatsah buku Al-Ashri halaman 98

Adapun lagkah-langkah lengkap dalam pembelajaran muhadatsah yang dilakukan didalam kelas. 1) Guru membacakan khiwar dengan temaAs-Suu’alualalWaqt sesuai gambar 2 sebanyak 3 kali berturut-turut kemudian siswa-siswi menyimak pelafalan guru tentang khiwar tersebut dengan pelafalan yang baik dan benar. 2) Kemudian guru menanyakan kosa-kata bahasa Arab yang kurang dimengerti dan siswa-siswi mecatat kosa-kata yang belum dipahami tersebut. 3) setelah itu guru menerjemahkan setiap khiwar agar siswa lebih memahami makna khiwar tersebut, siswa-siswi menyimak guru menerjemahkan teks khiwar yang disampaikan guru sebelumnya dengan seksama. 4) Selanjutnya siswa-siswi membaca secara bersamaan hingga pelafalannya terdengar baik dan benar 3 kali secara berturut-turut, kemudian guru memberikan waktu 5 menit untuk menghafal khiwar. 5) Kemudian guru meminta siswa-siswi berdasarkan teman sebangku untuk memerankan tokoh berdasarkan khiwar yang ada didalam buku didepan kelas satu persatu.

Adapun disaat praktiknya secara langsung didepan kelas dalam hal ini guru memberikan siswa-siswinya kebebasan untuk berekspresi dengan cara bebas mengimprovisasi khiwar yang dilakukan agar lebih menarik tanpa harus sesuai dengan teks khiwar yang ada dibuku. Untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa-siswi. Kendati guru memeberikan kebebasan untuk mengimprovisasi dengan gaya siswa-siswi itu sendiri didalam proses nya masih ada beberapa siswa-siswi yang masih grogi didalam mempraktikan muhadatsah tersebut didepan kelas. Dikarenakan beberapa faktor seperti : takut melakukan kesalahan dalam melafalkan suatu kosa-kata, terlalu gugup hingga melupakan bagian-bagian dialog, juga takut terhadap kritikan guru, takut ditertawakan teman sekelas ketika melakukan praktek muhadatsah didepan kelas bahkan ada beberapa siswa enggan untuk maju didepan kelas karena kurangnya motivasi ataupun dorongan dalam mempraktikkan muhadtsah didepan kelas.

keempat. Yaitu pembelajaran Qiro’ah dengan judul teks TandimulWaqt halaman 99 dibuku Al-‘Ashri yang terdiri dari 2 paragraf 7 baris, didalam praktik pembelajarannya guru menggunakan metode Qowa’id wa Tarjamah berikut ini teks bacaan qiro’ah pada gambar 3:

Teks Bacaan Qiro’ah

Figure 3. Teks Qiro’ah buku Al-Ashri tema Al-Waqt halaman 99

Berikut ini langkah-langkah pembelajaran qiro’ah: 1) Sebelum guru membaca teks qiro’ah tersebut guru meminta siswa-siswinya untuk membaca teks qiro’ah tersebut secarasirri seperti pada gambar 3. 2) Kemudian guru menanyakan terkait mufradat yang tidak diketahui artinya dari teks qiroa’ah tersebut pada siswa, pada proses ini terdapat satu siswa yang bernama Hafidz bertanya mengenai mufradat yaitu Yamdi(Menghabiskan) kemudian guru memberikan jawaban arti mufradat tersebut yakni menghabiskan. 3) Setelah dirasa cukup guru membacakan teks qiro’ah tersebut dengan pelafalan yang tepat dan benar sesuai dengan makhraj sebanyak 3 kali kemudian menerjemahkannya juga menjelaskan maksud dari isi teks qiroah beserta kaidah-kaidah dasar bahasa Arab yang telah di pelajari sebelum nya dengan bahasa Indonesia. 4) Sedangkan para murid menyimak bacaan guru, setelah itu guru meminta siswa -siswi membaca secarajahrteks qiro’ah tersebut secara bersamaan, setelah membaca secara jahr bersamaan. 5) Guru meminta siswa-siswi bergiliran dimulai dari siswa yang duduk dishaf paling belakang untuk membaca dengan suara nyaring dan menerjemahkan satu persatu dan menanyakan maksud dari teks qiroah yang ia baca tersebut dan juga struktur bahasa arab berdasarkan yang sudah dipelajari, akan tetapi dalam hal ini tidak keseluruhan teks qiro’ah yang dibaca melainkan hanya satu kalimat dari sampai tanda titik saja, kemudian dilanjutkan oleh siswa lainya dst.

Dalam praktiknya guru meminta siswa yang duduk diurutan paling belakang untuk membaca paragraf awal dan menyebutkan salah susunan mubtada’ wa khabar, kemudian siswa tersebut membaca teks tersebut dengan nyaring dan juga menyebutkan kaidah mubtada’wa khobar diparagraf awal yaitu Al-WaqtMaal(Waktu adalah uang). Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa-siswi tersebut mengetahui baik dari segi ide pokok teks qiroah maupun penguasaan qowaid bahasa Arab nya. Adapun qowaid yang ditekankan guru dalam pembelajarn qiro’ah ini hanya seputar Mubtada’ dan Khabar saja.

Hal tersebut disesuaikan berdasarkan sejauh mana kemampuan siswa dalam memahani gramatikal bahasa. Adapun didalam proses pembelajarannya secera keseluruhan siswa-siswi mampu membaca kembali teks qiro’ah dengan tepat dan benar, akan tetapi untunk memahami isi pokok teks qiro’ah siswa-siswi harus diberikan waktu untuk mencerna dan memahami isi teks tersebut.

Kelima, Adapun pembelajaran tarkib dibuku Al-Ashri pada halaman 100 yaitu membahas KhabarMuqaddam Wa Mubtada Muakkhar, akan tetapi guru tidak membahas tarkib tersebut dikarenakan guru sudah menggabungkannya dengan materi tarkib sebelumnya yaitu Mubtada’ wa Khabar pada pembelajaran Qiro’ah yang sebelumnya, dimana materi tarkib tersebut dibahas guru setelah guru membacakan teks qiro’ah diawal bersamaan dengan menerjemahkan teks qiro’ah didalam bahasa Indonesia dan akan ditanyakan guru ketika pembelajaran qiro’ah. Adapun materi qowaid yang diajarkan yaitu qowaid dasar seperti DzommirMunfasil, DzamirMutassil, Mudzakkar, Muannast, Mufrad, Mutsanna, jamak, Mubtada’ dan Khabar. Hal ini berdasarkan wawancara sebelumnya dikarenakan sebagian besar siswa-siswi kelas X multimedia 2 masih belum benar-benar mengenal bahasa arab jadi didalam strateginya guru lebih mengedepankan pengenalan mufradat dan sedikit pembelajaran qowaid dasar didalam pembelajaran di kelas.

C. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab

Untuk evaluasi di SMK PEMUDA Krian menggunakan evaluasi formatif dan sumatif. Untuk mengetahui sejauh mana progress yang telah dicapai peserta didik dalam proses pembelajaran bahasa Arab. Untuk evaluasi formatif terdapat dua macam, yaitu secara tulis dan lisan.

Adapun evaluasi formatif yang tertulis guru meminta siswa siswi mengerjakan beberapa Tamrinyang ditentukan guru dari 5 Tamrin yang dimana pada masing-masing Tamrin terdapat 5 soal yang ada dibuku Al- Ashri untuk dikerjakan dikelas kemudian dibahas bersama-sama, setelah itu guru juga mengambil nilai untuk mengetahui capaian siswa-siswinya. Berikut contoh gambar Tamrinat yang ada di dalam buku ajar Al-Ashri pada gambar 4:

Soal Tamr in

Figure 4.Tamrin 3 yang ada pada buku Al-Ashri tema Al--Waqt

Untuk evaluasi formatif tertulis ini didalam praktiknya guru tidak mengambil semua Tamrinatyang ada didalam buku akan tetapi beberapa tamrin saja yang benar-benar mewakili materi dari tema yang sedang dipelajari yaitu Al-Waqt, misal dalamTamrin 3 seperti yang terdapat gambar 4 diatas. Berikut langkah-langkah yang dilakukan guru: 1) Adapun didalam praktik nya siswa-siswi diminta guru untuk mengerjakan tamrin tersebut dengan perintah (Bacalah jam-jam sebagaiberikut) jadi pada tamrin ini guru memberikan waktu untuk mengerjakan soal-soal tersebut. 2) Guru meminta siswa untuk menulis jawaban pada samping gambar dibuku secara langsung. Untuk selanjutnya siswa-siswi diminta guru untuk mengerjakan tamrin selanjutnya yang diplih guru, yaitu tamrin 4 berikut isi soal-soal dari tamrin tersebut seperti pada gambar 5 dibawah berikut:

Soal Tamrin

Figure 5.Tamrin 4 yang ada buku Al-Ashri dengan tema Al-Waqt

Setelah mengerjakan tamrin 3 sebelumnya siswa-siswi melanjutkan mengerjakan tamrin 4 seperti pada gambar 5 diatas berikut. Pada tamrin ini siswa-siswi diminta untuk (JawablahPertanyaan-pertanyaantersebutsesuaidengangambar yang ditentukan). 3) Setelah mengerjakan semua tamrin guru meminta menukar buku secara acak dengan tujuan agar siswa-siswa tidak mengkoreksi hasil pekerjaan sendiri melaikan untuk dikoreksi bersama-sama, didalam prosesnya guru membacakan satu persatu soal kemudian dilanjutkan dengan jawaban, contoh pada tamrin 4 nomor 1. Guru membaca soal seperti berikutMataatadzhabuilalMadrosati? AdzhabuilalMadrosatifiisSya’atiSadisatii (Kapan kamu pergi kesekolah? Saya pergi kesekolah jam 6). 4) Setelah melakukan koreksi bersama-sama guru meminta menghitung nilai masing-masing siswa, dari 2 tamrin tersebut terdapat 5 soal jadi soal keseluruhan ada 10 soal dengan perhitungan benar di kali 10. Setelah itu guru memanggil nama satu persatu siswa untuk dilakukan pengambilan nilai. Adapun untuk evaluasi formatif lisan guru meriview kembali materi sebelumnya khususnya pada pembelajaran mufrodat. Adapun praktiknya guru menyebutkan mufrodat yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dengan tema Al-Usrotu (Keluarga), guru kemudian menyebutkan kosakata berbahasa Indonesia misal nya: Bapak, Ibu, Kakek, Nenek, dst. Kemudian siswa menjawab dengan bahasa arab seperti:Abbun(Bapak), Ummun(Ibu), Jaddun(Kakek), Jaddatu(Nenek).

Adapun evaluasi sumatif pembelajaran bahasa Arab di SMK PEMUDA Krian berupa Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) ketika siswa-siswi telah mempelajari materi keseluruhan dalam waktu tertentu. Adapun didalam ujian-ujian tersebut didalam nya terdapat soal-soal Multiple Choice dan juga Isian.

Adapun rangkaian pembelajaran bahasa Arab dari persiapan pembelajaran, proses pembelajaran samapai evaluasi pembelajaran berdasarkan observasi bisa dikatakan guru sangat siap dalam persiapannya untuk mengajar pembelajaran bahasa arab dikelas dan sesuai denaga susunan rencana pembelajaradan guru juga menkondisikann kebersihan kelas sebelum pembelajaran dimulai, akan tetapi didalam memberikan dorongan moral seperti motivasi-motivasi pada siswa-siswi agar semangat mengikuti pembelajaran bahasa Arab masih sangat diperlukan,mengingat masih ada beberapa siswa-siswi yang dikelas yang mengantuk dikelas, dan kurang nya fokus serta perlu adanya motivasi untuk menghilangkan anggapan bahwasanya bahasa Arab bukanlah pembelajaran yang penting didalam sekolah kejuruan. Karena pada dasarnya guru bahasa Arab merupakan salah satu faktor pendukung untuk meningkaktkan motivasi sisw-siswi [20]

Adapun didalalam proses pembelajaran menggunakan buku ajar Al-Ashri terdapat 4 pondasi yaitu Mufradat, Muhadatsah, Qiro’ah, Tarkib, danTamrinyang sudah dirasa mewakili dari 4 keterampilan bahasa yaitu Maharah Istima’, Maharah Kalam yang terdapat pada pembelajaran Muhadatsah, sedangkan Maharah Qiro’ah dan Maharoh kalamnya sudah terinput didalam pembelajaran Qiro’ah dan juga Tamrin. Akan tetapi dari 4 pondasi yang diatas terdapat pondasi lainya yaitu Imla’, Mahfudzat, danQoimulMufradat yang tidak diajarkan guru kepada murid-muridnya selama kegiatan pembelajaran dikelas dikarenakan kendala waktu.

Akan tetapi evaluasi pembelajaran bahasa Arab tersebut akan sangat efektif untuk benar-benar mengukur kemampuan bahasa siswa- siswinya jika dikombinasikan dengan evaluasi pembelajaran bahasa yaitu dengan tes khusus bahasa yang meliputi tes unsur bahasa dan juga tes keterampilan menggunakan bahasa. Adapun tes unsur bahasa yaitu TesAshwat, TesMufradat dan TesQowaid'. Sedangkan tes keterampilan bahasa yaitu MaharahIstima', Maharah Kalam, MaharahQiro'ah, MaharahKitabah[21].

KESIMPULAN

Berdasarkan data yang sudah dipaparkan tersebut, terkait penggunaan buku ajar Al-Ashri didalam pembelajaran bahasa Arab X Multinedia 2 SMK PEMUDA Krian, dapat diambil kesimpulan, Strategi yang digunakan guru dipembelajaran bahasa Arab dikelas, yaitu strategi pembelajarann Mufradat. Adapun metode yang digunakan yaitu metode drilling untuk pembelajaran mufradat, metode sam'iyah syafahiyan untuk pembelajaran muhadatsah, metode qowaid wa tarjamah untuk pembelajaran qiro'ah. Adapun media yang digunakan yaitu papan tulis dan benda- benda disekitar sekolah. Adapun buku ajar yang digunakan yaitu buku ajar Al-Ashri yang diterbitkan oleh Majelis Disdakmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur dengan kurikulum Pendidikan Muhammadiyah dan Kurikulum 2013, yang didalamnya terdapat 2 wahdah dan disteiap wihdah terdapat 4 materi yaitu At- Ta'aruf, Al- Bayt, Al- Madrasah, Al- Maktabah, Al- Maqshof, Al- Usroh, Al- Waqt, Ahmad Dahlan. Adapun didalam satu sub tema terdapat pembelajaran yaitu Mufradat, Muhadatsah, Qiro’ah, Tarkib, Tamrin, Imla’, Mahfudzat, danQoimulMufradat. Adapun evaluasi yang digunakan yaitu formatif dan sumatif. Didalam evaluasi formatif terdapat 2 kategori yaitu evaluasi secara lisan dengan mereview materi sebelumnya dan evualuasi tulisan yang berupa tamrin. Adapun sumatif dilakukan diwaktu tertentu setelah seluruh materi dipelajari keseluruhan yaitu dengan UTS dan UAS.

References

  1. A. Muradi, “PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB,” Arab. J. Pendidik. Bhs. Arab Dan Kebahasaaraban, vol. 1, hlm. 42, 2014.
  2. A. Syamsuddin, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2006.
  3. A. W. Rosyidi dan M. Ni’mah, Memahami Konsep Dasar PEMBELAJARAN BAHASA ARAB. Malang: UIN-Maliki Press, 2011.
  4. K. Hikmah dan R. Astuti, “Analisis Perbandingan Kualitas Buku Teks Bahasa Arab Ta’lim Al-Lughoh Al-Arobiyah Dan Al-‘Ashri : Kajian Isi, Penyajian Dan Bahasa,” Halaqa Islam. Educ. J., vol. 2, no. 1, hlm. 12–29, Jun 2018, doi: 10.21070/halaqa.v1i1.1608.
  5. A. Fauzani, IDHO'AT LI MU'ALLIM AL-LUGHOH AL- ARABIYYAH LIGHAIRI AN-NATHIQINA BIHA. 2010
  6. Website, http://www.smk-pemuda-krian.sch.id/about.
  7. M. Thoha, “DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH,” 2012.
  8. U. Khasanah, U. KHASANAH, Penggunaan Kitab Al ’Ashri Pada Pembelajaran Bahasa Arab di Kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Tulangan. Sidoarjo: Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 2018.
  9. MUKARAMAH, PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DENGAN BAHAN AJAR Al-ASHRI (STUDI KASUS PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2021.
  10. R. Aulia dan I. Fauji, “The Development of Al-Ashri Book to Improve Arabic Vocabulary Mastery for 7th Grade,” Acad. Open, vol. 5, Agu 2021, doi: 10.21070/acopen.5.2021.2197.
  11. P. N. Y. Hidayanti, M. A. Taufiq, dan F. Maturedy, “Analisis Buku Bahasa Arab Tingkat MPDM Muhammadiyah,” 2021.
  12. M. W, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Teras, 2011.
  13. Suryana, Metodologi Penelitian ( Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif),. Bandung: Universitas Pendiidikan Indonesia, 2010.
  14. Sugiyono, Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2017.
  15. M. R. Fadli, “Memahami desain metode penelitian kualitatif,” vol. 21, no. 1, 2021.
  16. H. Q. Khansa, “STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB”.
  17. A. Aziz, Thorooiqu Tadris Al-lughat Al-Arabiat lil Natatiqin Balagat Ukhraa , 2002
  18. L. D. Febrianto dan M. Mulkan, “Fa'aaliatu Tariqat Al-Hafar 'alaa Isti'ab Al-Mufradat fii Madati Al-Lughah Al-Arabiyati li Talamidh,” Lisan Nathiq, vol. 2 No 2, hlm. 18, Mei 2021.
  19. A. Fauzani, IDHO'AT LI MU'ALLIM AL-LUGHOH AL- ARABIYYAH LIGHAIRI AN-NATHIQINA BIHA.
  20. Muh. Arif dan A. Musgamy, “PENGEMBANGAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA ARAB: Studi Analisis Teori Motivasi Pembelajaran,” Jamiy J. Bhs. Dan Sastra Arab, vol. 10, no. 2, hlm. 326, Okt 2021, doi: 10.31314/ajamiy.10.2.326-334.2021.
  21. J. Miladya, “EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB”.