Islamic Education
DOI: 10.21070/ijis.v12i1.1685

Enhancing Arabic Vocabulary Mastery in Vocational Students: A Flashcard-Based Approach


Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab pada Siswa SMK: Sebuah Pendekatan Berbasis Flashcard

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Arabic Vocabulary Flashcard-Based Methods Language Instruction Vocational Education Pedagogical Practices

Abstract

This study, conducted at a vocational school, aimed to enhance students' Arabic vocabulary proficiency utilizing flashcard-based methods, including the "What’s Missing" and "Slowly-Slowly" games. Employing a qualitative-quantitative approach with a One-Group Pretest-Posttest Design, 22 students out of a total population of 280 were sampled. Data collection encompassed teacher and student activity observations, alongside pretest and posttest assessments. Teacher activity exhibited 83.8% engagement, while student activity demonstrated 87.5%. Analysis of pretest and posttest scores revealed a noteworthy increase from 67.13 to 87.18. Statistical analysis using SPSS demonstrated a significant improvement (p < 0.05), affirming the effectiveness of flashcard media in elevating Arabic vocabulary mastery. These findings advocate for the integration of interactive, visual aids in language instruction, with implications for broader pedagogical practices. 

Highlight:

  • Innovative Pedagogy: The study introduces a novel approach to language instruction using interactive flashcard-based methods, enhancing Arabic vocabulary acquisition in a vocational school setting.

  • Engaging Activities: Both teacher and student engagement levels were high, indicating the effectiveness of the chosen methodology in fostering active participation and learning.

  • Quantifiable Improvement: The significant increase in average scores from pretest to posttest underscores the positive impact of flashcard media on Arabic vocabulary mastery, as validated by statistical analysis using SPSS.

 

Keyword: Arabic Vocabulary, Flashcard-Based Methods, Language Instruction, Vocational Education, Pedagogical Practices

PENDAHULUAN

Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari peran penting bahasa sebagai alat komunikasi [1]. Salah satu Bahasa tersebut ialah Bahasa Arab. Orang Arab menggunakan bahasa Arab untuk mengkomunikasikan tujuan mereka.[2] Bahasa Arab terdapat 3 unsur Bahasa dan 4 keterampilan berbahasa. 3 unsur bahasa Arab yaitu baca tulis huruf Arab, tata bahasa dan kosakata. [3] 4 kemampuan berbahasa yaitu mendengar, berbicara, membaca, dan menulis[4]. Kosakata dalam bahasa arab disebut المفردات(al-mufrodat).

“أدوات حمل المعنى كما أنها في ذات الوقت وسائل للتفكير. فبالمفردات يستطيع المتكلم أن يفكر ثم يترجم فكره إلى كلمات تحمل ما يريد “

“(kosakata) adalah Alat pembawa makna sekaligus sarana berpikir. Dengan kosa kata, pembicara dapat berpikir dan kemudian menerjemahkan pikiran itu menjadi kata-kata yang menjelaskan apa yang dia ingin sampaikan” [5]

Sebagai bahasa asing di Indonesia, tentu bahasa Arab sulit dipelajari oleh siswa dikarenakan siswa harus menguasai kosakata yang harus dipenuhi.[6] Namun jika bahasa Arab diajarkan kepada siswa dimulai dengan memahahi 3 unsur bahasa Arab (baca tulis huruf Arab, tata bahasa dan kosa kata) maka mempelajari 4 keterampilan berbahasa Arab akan lebih mudah dibandingkan dengan tanpa memahami 3 unsur bahasa Arab terlebih dahulu. Oleh karena itu, menghafalkan kosakata merupakan faktor penting dalam belajar Bahasa Arab. “Penguasaan” berasal dari kata حفظ - يحفظ – حفظا yang artinya memelihara, menjaga, dan menghafalkan.[7]

Dalam kegiatan belajar mengajar, 3 unsur bahasa Arab bisa diajarkan dengan banyak metode. Pembelajaran baca tulis huruf Arab bisa dengan metode Alpabetik untuk mengenalkan nama dan bentuk huruf, pembelajaran tata bahasa Arab bisa dengan metode pengenalan kaidah, pembelajaran kosakata bahasa Arab bisa dengan metode makna kata dari benda asli atau tiruan bisa berupa kartu bergambar atau flashcard. [8]Flashcard adalah salah satu media pembelajaran berbasis visual yang berbentuk gambar. [9] Menurut Munthe dan Sitinjak dalam hasil penelitiannya menjelaskan manfaat flashcard yakni menarik perhatian siswa, meningkatkan antusias siswa dalam membaca dan membantu daya ingat siswa. [10]

Mata Pelajaran Bahasa arab banyak diterapkan di sistem Pendidikan Indonesia sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 912 Tahun 2013 yang berbunyi: “Memutuskan: Menetapkan Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab”. [11] SMK PEMUDA Krian merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan swasta dengan jurusan akuntansi, multimedia, bisnis pemasaran dan teknisk instalasi listrik. [12] Nama PEMUDA dari singkatan ‘Pendidikan Muhammadiyah Dunia Akhirat’. [13] SMK PEMUDA juga sekolah yang mewajibkan siswanya untuk mempelajari bahasa Arab.

Pelajaran Bahasa Arab di SMK PEMUDA Krian merupakan mata pelajaran wajib bagi seluruh siswa kelas X, XI dan XII. Durasi Mata Pelajaran bahasa Arab adalah 35 menit x 2JP dalam satu pekan. Berdasarkan wawancara dengan guru Bahasa Arab yakni Ibu fransy menegaskan bahwa guru bahasa Arab di SMK PEMUDA Krian hanya menggunakan papan tulis sebagai media pembelajaran. Maka dari itu, guru bahasa Arab membutuhkan media pembelajaran berbasis visual untuk membantu siswa dalam menguasai kosakata bahasa Arab. Berdasarkan wawancara dengan salah satu siswa bernama Hani kelas X Akuntansi, diperoleh kesimpulan bahwa siswa di SMK PEMUDA Krian kesulitan dalam mempelajari materi bahasa Arab saat kegiatan belajar mengajar dikarenakan menguasai kosakata tidak menarik bagi siswa karena guru hanya menulis kosata di papan tulis tanpa media pembelajaran untuk membantu menguasai kosakata. Oleh karena itu, diperlukan sebuah media pembelajaran yang dapat membantu siswa agar dapat meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata bahasa Arab.

Dalam penelitian ini, media flashcard dapat digunakan debagai sarana belajar dan bermain siswa. Salah satu permainan yang dapat dilakukan yaitu “What’s Missing” yaitu menghilangkan salah satu kartu dan meminta siswa untuk mencari tahu kartu apa yang hilang. Permainan lainnya adalah “Slowly-Slowly” yaitu guru mengajak siswa untuk menebak gambar pada flashcard secara perlahan-lahan sesuai dengan kosakata yang sudah disiapkan. Metode tersebut dapat meningkatkan kemampuan bekerja sama siswa karena permainan dilakukan secara berkelompok dan membuat suasana kelas menjadi aktif.

Penelitian terdahulu yang relevan yang menggunakan media flashcard telah dilakukan oleh Laela Vitrotin Maulida dengan penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Flash Card Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Mi Bahrul Ulum Kota Batu” tahun 2018. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Laela berfokus pada hasil belajar siswa, sedangkan fokus penelitian ini terdapat pada penguasaan kosa kata siswa. pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa

terdapat berdaan yang signifikan terhadap nilai pretest yaitu 60,66 menjadi 81,5 pada posttest. Hal tersebut mnunjukkan bahwa media flashcard dapat meningkatkan hasil belajar siswa. [14]

Temuan lainnya dilakukan oleh Lydia emilsa dengan penelitian “Pengaruh Penggunaan Media Flash Card terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas III SDN 188 Pekanbaru” tahun 2019. perbedaan penelitian yang dilakukakn oleh Lydia terdapat pada fokus penelitian yaitu keterampilan menulis narasi sedangkan penelitian ini memiliki fokus penelitian kemampuan menghafal kosakata bahasa Arab. Perbedaan lain dalam hal objek penelitian: siswa kelas III di SDN 188 Pekanbaru menjadi fokus penelitian tersebut, siswa kelas X di SMK PEMUDA Krian menjadi fokus penelitian ini. Menurut temuan Lydia, terjadi peningkatan di antara kedua tes tersebut (dari 55,94 menjadi 70,63). Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memanfaatkan media flashcard meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi dalam tugas tertulis. [15]

Penelitian relevan lainnya juga dilakukan oleh Eva Wulansari (2014) berjudul “Keefektifan Penggunaan Media Flashcard Dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Di Sma Negeri 1 Sedayu Bantul”. Penelitian tersebut menunjukkan 4,012 > 2,009 memiliki signifikansi 48 desibel pada tingkat 5%. Siswa kelas 12 SMA Negeri 1 Sedayu Bantul memperoleh manfaat yang besar dari pembelajaran keterampilan menulis bahasa Jerman melalui penggunaan media flashcard dibandingkan dengan teknik yang lebih konvensional. [16] Dengan demikian, Kebaruan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini menggunakan media pembelajaran flashcard untuk fokus pada peningkatan penguasaan kosakata bahasa Arab siswa SMK PEMUDA Krian.

Rumusan masalah penelitian ini: 1) Bagaimana penerapan media flashcard terhadap peningkatan penguasaan kosakata bahasa Arab pada siswa SMK PEMUDA Krian? 2) Bagaimana keefektifan media flashcard terhadap peningkatan penguasaan kosakata bahasa Arab pada siswa SMK PEMUDA Krian?

Tujuan penelitian ini: 1) Mendiskripsikan penerapan media flashcard terhadap peningkatan penguasaan kosakata bahasa Arab pada siswa SMK PEMUDA Krian. 2) menguji efektifitas media flashcard terhadap peningkatan penguasaan kosakata bahasa Arab pada siswa SMK PEMUDA Krian.

Hipotesis yang peneliti rumuskan dalam penelitian ini yaitu = Media Flashcard efektif untuk meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Arab siswa SMK PEMUDA Krian, dan = Media Flashcard tidak efektif untuk untuk meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Arab siswa SMK PEMUDA Krian.

METODE

Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif kuantitatif.[17] Data- data berupa angka diperoleh dari hasil pelaksanaan pretest dan posttest, serta dari hasil observasi.

Metode yang digunakan di penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilaksanakan dengan tujuan mencari ada tidaknya efek yang terjadi pada subjek yang diteliti. [18] Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil belajar sebuah kelompok eskperimen yang sudah diberikan treatment dengan sebelum diberikan treatment

Desain yang digunakan adalah Pre-Experimental Design (Nondesigns). Pre-experimental design ialah rancangan yang meliputi hanya satu kelompok atau kelas yang diberikan pra dan pasca uji. [19] Ada beberapa macam bentuk pre-experimental designs, yaitu One-Shot Case Study, One-Group Pretest-Posttest Design, dan Intact-Group Comparison. Penelitian ini menggunakan design One-Group Pretest-PosttestDesign karena pada penelitian ini kelompok sampel diberikan pretest sebelum pembelajaran dan posttest setelah pembelajaran.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK PEMUDA Krian dengan jumlah 280 siswa yang terbagi menjadi 13 kelas. Alasannya ialah karena seluruh siswa sejak kelas X hingga kelas XII memiliki mata pelajaran bahasa Arab.

Sampel merupakan sebagian dari jumlah populasi. [20] Digunakan teknik Simple Random Sampling untuk memilih sampel penelitian. Untuk menentukan kelas sampel, peneliti mengambil sampel dari populasi secara acak, lalu terpilihlah 22 siswa sebagai sampel penelitian di kelas eksperimen.

Teknik yang dilakukan di tahap pengumpulan data yaitu: Teknik Observasi dan Teknik tes. Observasi merupakan cara memperoleh informasi tentang kondisi saat penelitian berlangsung. Observasi dilakukan saat treatment sedang dilakukan pada proses belajar mengajar berlangsung. Teknik tes dilakukan untuk

mengetahui ukuran tingkat pencapaian siswa. Tes yang digunakan berupa pretest dan postest. Pretestdilaksanakan pada peserta didik sebelum dimulai proses pengajaran dengan media flashcard sedangkan postest diberikan pada peserta didik setelah mendapatkan pengajaran dengan media flashcard. Terdapat 15 butir soal dalam tes.15 Soal tersebut terbagi dalam 2 bentuk soal yaitu soal pilihan ganda dan mencocokkan gambar.

Analisis data digunakan dalam penelitian untuk memperoleh jawaban dari rumusan masalah serta menentukan hasil hipotesis. Rumus yang digunakan dalam menganalisis data observasi yaitu :

P = (Nilai pemerolehan)/(Skor maksimal) x 100%%

Keterangan :

P = Persentase

Hasil yang diperoleh kemudian diklasifikasikan persentasenya dengan tabel skala Likert berikut:

Persentase Kriteria
0% - 20% Sangat Kurang
21% - 40% Kurang
41% - 60% Cukup
61% - 80% Baik
81% - 100% Sangat Baik
Table 1. Interpretasi Skala Likert

Analisis data nilai peserta didik dihitung dengan rumus t-test. Sample Paired t test digunakan sebagai pembanding hasil nilai rata-rata antara pretest dan posttest. [21] Langkah menghitung t-test adalah :Tahap menghitung Mean, Menghitung perbedaan nilai hasil pretest dan posttest, Tahap menghitung Standar Deviasi, dan menghitung t-Signifikan. Seluruh kegiatan analisis data tersebut dilakukan dengan menggunakan software SPSS Versi 19. Dalam pengujian hipotesis, apabila hasil perhitungan t lebih besar dari tabel t maka artinya h0 ditolak dan h1 diterima. [22]Tahap pengujian hipotesis adalah merumuskan h1 dan h0, merumuskan taraf kepercayaan 95% atau signifikansi 5%, menentukan keriteria diterima atau ditolaknya h1, analisis data dengan menghitung t-test dan penentuan hipotesis dan kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penerapan Media Flashcard pada Siswa SMK PEMUDA Krian

1. Pelaksanan pembelajaran dengan media flashcard

Media flashcard diterapkan pada kelas eksperimen yang berlangsung selama 4 pertemuan mulai tanggal 4 – 9 Juni 2023 pada saat siswa sudah menyelesaikan seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pembelajaran dilakukan dengan 22 siswa. Selanjutnya, permainan dengan menggunakan media flashcard dimulai. Permainan yang dilakukan yaitu What’s Missing dan Slowly-Slowly. What’s Missing dilakukan dengan menghilangkan salah satu kartu dan meminta siswa menebak kartu apa yang hilang. Slowly-Slowly dilakukan dengan menampilkan flashcard secara perlahan-lahan, bagian depan flashcard ditutup dengan kertas untuk kemudian kertas penutup digeser secara perlahan hingga seluruh flashcard terbuka atau dapat ditebak oleh siswa. Materi yang digunakan diambil dari buku pelajaran ­Al-Ashri dengan bab Al-Madrasah, Al-Usroh­ dan Al-Hiwayah.

2. Metode pembelajaran dengan media flashcard

a) Pengajar mengawali kegiatan dengan menjelaskan materi yang akan dipelajari.

b) Pengajar memperkenalkan media flashcard yang akan digunakan kepada siswa.

c) Siswa membentuk 4 kelompok belajar yang terdiri dari 5-6 siswa.

d) Perwakilan kelompok maju secara bergiliran ke depan kelas untuk melakukan permainan What’s Missing dan Slowly-Slowly.

e) Kelompok yang mendapatkan poin tertinggi akan mendapatkan hadiah.

f) Pengajar melakukan pengulasan kosakata yang sudah dipelajari

3. Evaluasi Evaluasi dilakukan melalui observasi. Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses kegiatan pembelajaran menggunakan media flashcard di kelas eksperimen. Terdapat 10 butir pernyataan pada lembar observasi siswa dan 15 pernyataan pada lembar observasi guruObservasi dilakukan pada siswa kelas eksperimen pada tanggal 09 Juni 2023. Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses kegiatan pembelajaran menggunakan media flashcard di kelas. Terdapat 10 butir pernyataan pada lembar observasi siswa dan 15 pernyataan pada lembar observasi guru

a) Observasi Aktivitas Guru Keterangan : Skor (4) untuk “sangat baik”. (3) “baik”, (2) “kurang baik” , (1) “tidak baik”

Penilaian Jumlah Total Poin
Sangat Baik 7 7 x 4 = 28
Baik 8 8 x 3 = 24
Kurang Baik 0 0
Tidak Baik 0 0
Total 15 52 poin
Table 2. Hasil Observasi Aktivitas Guru

Diketahui pada lembar observasi bahwa kriteria “Sangat Baik” dipilih sebanyak 7, kriteria “Baik” dipilih sebanyak 8, kriteria “Kurang Baik” dipilih sebanyak 0, dan kriteria “Tidak Baik” 0. dipilih sebanyak 0. Data tersebut kemudian dianalisis dengan rumus sebagai berikut :

P = (jumlah skor yang didapat)/(jumlah skor maksimal) x 100%

(1)

P = 52/60x 100%

P = 83,8%

Berdasarkan skala Likert, persentase dari perhitungan tersebut termasuk dalam kriteria “ Sangat Baik” yaitu sebesar 83,8%. Hal itu berarti tahap-tahap kegiatan yang dilakukan guru pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas meliputi tahap persiapan, tahap pelaksaan,dan tahap penutup berlangsung dengan sangat baik.

b) Observasi Aktivitas Siswa

Keterangan : Skor (4) untuk “sangat baik”. (3) “baik”, (2) “kurang baik” , (1) “tidak baik”

Penilaian Jumlah Total Poin
Sangat Baik 5 5x 4 = 20
Baik 5 5 x 3 = 15
Kurang Baik 0 0
Tidak Baik 0 0
Total 10 35 poin
Table 3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Diketahui bahwa kriteria “Sangat Baik” dipilih sebanyak 5, kriteria “Baik” dipilih sebanyak 5, kriteria “Kurang Baik” dipilih sebanyak 0, serta kriteria “Tidak Baik” dipilih sebanyak 0. Selanjutnya data tersebut di akumulasikan dengan rumus berikut :

P = (jumlah skor yang didapat)/(jumlah skor maksimal) x 100%

(2)

P = 35/40x 100%

P = 87,5%

Hasil observasi aktivitas siswa diketahui mendapat nilai persentase sebesar 87,5%. Dalam skala Likert, nilai 87,5% termasuk dalam kriteria “Sangat Baik”. Itu menunjukkan bahwa siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas dengan baik. Sehingga disimpulkan bahwa Kegiatan pembelajaran siswa ketika menggunakan media flashcard berlangsung dengan sangat baik, membuat siswa antusisas, dan menghidupkan suasana dalam kelas.

B. Hasil Analisis Keefektifan Media Flashcard dalam Menghafal Kosakata Bahasa Arab Siswa SMK PEMUDA Krian

Tes yang digunakan berupa pretest dan postest. pretest dilaksanakan pada peserta didik sebelum dimulai proses pengajaran dengan media flashcard sedangkan postest diberikan pada peserta didik setelah mendapatkan pengajaran dengan media flashcard.

Berikut hasil nilai pretest dan posttest

No. Nama Pretest Posttest
1. Aleksandra Tyas M. P. A 67.00 94.00
2. Ardea Aurellia Putri 60.00 78.00
3. Syahila 74.00 82.00
4. Chielda Rindy N 63.00 85.00
5. Desita Tri R. A 68.00 79.00
6. Dewiq Aristantya 65.00 88.00
7. Diah Wulandari 69.00 91.00
8. Dzakyyah Salamatus 72.00 86.00
9. Abdillah Jati 60.00 85.00
10. Hanifah Rushni 76.00 90.00
11, Indi Aulia 61.00 87.00
12. Maydatul Khawa 75.00 82.00
13. Mia Nur Cahyani 59.00 91.00
14. Mutiya Sera 77.00 82.00
15. Naisha Putri Ritanti 74.00 82.00
16. Novi Ria Anggraini 59.00 94.00
17. Nur Hidayatul Khoiriyah 66.00 89.00
18. Revalina Beiva Cahyani 77.00 96.00
19. Risqi Wahyu N 64.00 87.00
20. Salsabila Eka W. 58.00 91.00
21. Shovra Ramadhani 59.00 83.00
22. Viranti Maulidia Putri 74.00 96.00
Table 4. Hasil Nilai Pretest dan Posttest

Untuk mengetahui rata-rata nilai siswa, digunakan rumus berikut:

(3)

Berikut hasil rata-rata pretest dan posttest pada software SPSS V.19

Descriptive Statitcs
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pretest 22 40 100 67.1364 6.75627
Posttest 22 69 100 87.1818 5.30621
Table 5. Hasil rata-rata pretest posttest menggunakan SPSS

Dari analisis diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest siswa sebesar 67.13. Nilai tersebut masih belum bisa memenuhi kriteria nilai KKM mata pelajaran bahasa Arab yang telah ditetapkan yaitu 78. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan menguasai kosakata bahasa Arab siswa masih rendah. Berdasar hasil perhitungan diatas, maka terlihat adanya kenaikan rata-rata nilai siswa dari 67.13 saat pretest menjadi 87.18 saat posttest. Nilai rata-rata posttest siswa telah memenuhi kriteria KKM.

Uji Normalitas nilai hasil pretest posttest menggunakan Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut:

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
pretest .163 22 .131
posttest .108 22 .200*
Table 6. Hasil uji normalitas

Berdasarkan output data pada tabel Test of Normality di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi (Sig.) untuk semua data baik pretest maupun posttest pada uji Kolmogorov-smirnov > 0.05, maka dapat dikatakan bahwa data penelitian hasil belajar siswa berdistribusi normal, sehingga persyaratan normalitas terpenuhi.

Langkah selanjutnya ialah menghitung devisiasi nilai siswa dengan rumus berikut:

∑x^2 d =∑x^2 -(∑x)^2/N (4)

Setelah diperoleh hasil standar deviasi maka dilanjutkan dengan menghitung taraf signifikan dengan menggunakan rumus berikut :

t_0=(M_x-M_y)/√(((∑x^2 d+∑y^2 d〗)/(N_x+N_y-2))X(1/N_x +1/N_y ) ) (5)

Kemudian dilanjutkan dengan menentukan derajat kebebasan dengan menggunakan rumus berikut:

d_b=(N_x+N_y )-2 (6)

Dengan perhitungan menggunakan software SPSS V.19, diperoleh hasil sebagai berikut.

Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 pretest - posttest lower Upper
-20.04545 8.57170 1.82749 -23.84593 -16.24498 -10.969 21 .000
Table 7. Hasil perhitungan t-test

Dari hasil perhitungan menggunakan SPSS, diketahui bahwa nilai bernilai negative yaitu -10.969. hal itu disebabkan karena nilai rata-rata pada posttest lebih rendah daripada pretest. Diketahui bahwa derajat kebebasan yang didapatkan dari adalah 21 dengan Confidence Interval of the Difference adalah 5%. Hasil dari olah data tersebut menghasilkan taraf signifikasi (Sig. 2-tailed) sebesar 0.00. Ketika nilai signifikasi kurang dari 0,05, maka h0 ditolak dan h1 diterima. [23] Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah 0,00 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan media flashcard dalam meningkatkan penguasaan kosakata siswa SMK PEMUDA Krian.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Laela Vitrotin Maulida yang berjudul “Pengembangan Media Flash Card Pada Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Mi Bahrul Ulum Kota Batu” yang ditemukan peningkatan yang signifikan secara statistik dari skor pretest ke posttest (masing-masing dari 60,66 menjadi 81,5).

Hal ini sependapat dengan temuan penelitian Lydia Emilsa berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Flash Card Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas III SDN 188 Pekan Baru” yang menemukan peningkatan nilai ujian dari 55,94 pada hari sebelumnya. ke 70,63 pada posttest.

KESIMPULAN

Penerapan media flashcard dilakukan di SMK Pemuda Krian dengan 22 siswa pada kelas eksperimen melalui permainan What’s Missing dan Slowly-Slowly. Proses pembelajaran bahasa Arab dengan menerapkan media flashcard oleh guru berjalan lebih baik daripada penggunaan media pembelajaran konvensional seperti papan tulis. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai hasil observasi guru yaitu sebesar 83% dengan kriteia penilaian termasuk kategori “Sangat Baik”. Sedangkan dari hasil observasi aktivitas siswa, diperoleh presentase sebesar 87,5% Dengan kriteria penilaian termasuk kategori “Sangat Baik”. Proses pembelajaran berjalan dengan lancer dan kondisi kelas menjadi lebih aktif dengan diterapkannya media flashcard.

Hasil analisis nilai pretest dan postest siswa menunjukkan adanya kenaikan signifikan terlihat dari meningkatnya nilai pretest yaitu 67.13 menjadi 87.18 pada postest. Analisis data menggunakan metode t-score di SPSS v.19 diperoleh hasil signifikasi (sig 2-tailed) sebesar 0.000. hal tersebut menunjukkan bahwa sig 2-tailed < 0.05 sehingga disimpulkan diterima dan ditolak. Artinya media Flashcard efektif terhadap peningkatan kemampuan penguasaan kosakata Bahasa Arab di SMK Pemuda Krian.

References

  1. G. Keraf, "Diksi dan Gaya Bahasa". Jakarta: Gramedia, 2004.
  2. M. Mawardi, M. Mustafa, and M. Tamin, "Metode Pembelajaran Mufradat dalam Menghafal Kosakata Bahasa Arab di Sekolah Menengah," AL IBRAH: Journal of Arabic Languange Education, vol. 5, no. 1, pp. 22–31, Jul. 2023. [Online]. Available: http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/ibrah/article/view/2913. [Accessed: Jun. 10, 2023].
  3. A. A. S. Haq, "Hubungan Antara Kesiapan Belajar dan Hasil Belajar Bahasa Arab pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Agama Islam Universitas Negeri Jakarta". Jakarta, 2016, p. 13.
  4. H. G. Tarigan, "Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa". Bandung: Angkasa, 2008.
  5. F. Rosikh, "Ta’lim mahaarah alkalam lilnaatiqin bighayr allughat al arabia," Jurnal Ummul Qura, vol. 3, no. 2, p. 20, Aug. 2013. [Online]. Available: http://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/qura/article/view/2021. [Accessed: Jun. 12, 2023].
  6. L. V. Rahmawati, "Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab berbasis Computer Based Test di MTS Negeri 8 Sleman Tahun 2020/2021". Yogjakarta, 2021.
  7. A. W. Munawwir, "Al Munawwir". Jakarta: Yappi-Sinta-Pondok Pesantren Krapyak, 2022.
  8. A. F. Effendy, "Metodologi Pengajaran Bahasa Arab". Malang: Misykat, 2017, p. 21.
  9. M. R. Akbar, "Flashcard Sebagai Media Pembelajaran dan Penelitian". Sukabumi: CV. Haura Utama, 2022.
  10. A. P. Munthe and J. V. Sitinjak, "Pengertian Flashcard, Manfaat Serta Kenadala Menerapkan Flashcard Pada Pelajaran Membaca Permulaan," Jurnal Dinamika Pendidikan, vol. 11, no. 3, p. 214, Nov. 2018.
  11. "Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 912 Tahun 2013 tentang Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab."
  12. Admin Smedaka. (Sep. 15, 2020). Sambutan Kepala Sekolah. [Online]. Available: https://smk-pemuda-krian.sch.id/about [Accessed: Jun. 1, 2023].
  13. Cakim. (Feb. 25, 2014). Sejarah Berdirinya Smk Krian. [Online]. Available: https://id.scribd.com/doc/64245981/Sejarah-Berdirinya-Smk-Krian. [Accessed: Jun. 1, 2023].
  14. L. V. Maulida, “Pengembangan Media Flashcard dalam Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V di MI Bahrul Ulum Kota Batu”. Malang, 2018.
  15. L. Emilsa, “Pengaruh Penggunaan Media Flash Card terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas III SDN 188 Pekanbaru”. Riau, 2019.
  16. E. Wulansari, “Keefektifan Penggunaan Media Flashcard Dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Jerman di SMA Negeri 1 Segayu Bantul”. Yogjakarta, 2014.
  17. S. Arikunto, "Prosedur Penelitian". Jakarta: Rineka Cipta, 2019, p. 3.
  18. S. Arikunto, "Prosedur Penelitian". Jakarta: Rineka Cipta, 2019, p. 203.
  19. P. D. Sugiyono, "Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D". Bandung: Alfabeta, 2009, p. 109.
  20. P. D. Sugiyono, "Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D". Bandung: Alfabeta, 2009, p. 127.
  21. S. Arikunto, "Prosedur Penelitian". Jakarta: Rineka Cipta, 2019, p. 35.
  22. M. B. Arifin, "Statistik Pendidikan". Sidoarjo: Umsida Press, 2021.
  23. S. Santoso, "Panduan Lengkap SPSS Versi 23". Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2014, p. 75.