Abstract
This study aims to develop instructional material for Al-Arabiyah Baina Yadaik's book As-Sakan utilizing Articulate Storyline. Employing the Research and Development (RnD) methodology, the ADDIE model (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation) is utilized for systematic development. Data collection techniques encompassed observation, interviews, expert validation, teacher and student questionnaires, as well as documentation. The material expert assessment yielded an average of 88%, indicating high suitability. Media experts also deemed the material highly feasible, scoring an average of 97%. Arabic teachers' response averaged at 97%, affirming its appropriateness. Moreover, grade 10 students achieved an impressive average score of 97.16%. Expert validations and user feedback demonstrate that this interactive learning medium, rooted in Articulate Storyline, is highly effective for Arabic language education, offering a promising avenue for enhanced learning experiences.
Highlight:
- Methodological Approach: This study employs the Research and Development (RnD) methodology, leveraging the systematic ADDIE model for the development of instructional material, ensuring a structured and effective process.
- Comprehensive Data Collection: The research utilized diverse data collection techniques including observation, interviews, expert validation, and questionnaires from both teachers and students, as well as thorough documentation, ensuring a holistic assessment of the developed material.
- High Suitability and Effectiveness: Expert assessments, media experts' evaluations, and positive responses from Arabic teachers and grade 10 students collectively demonstrate the high suitability and effectiveness of the interactive learning medium created with Articulate Storyline, promising an enriched learning experience in Arabic language education
Keyword: Instructional Material, Al-Arabiyah Baina Yadaik, Articulate Storyline, Research and Development, ADDIE Model
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu dan berpengaruh terhadap proses pembentukan karakter seseorang. Proses pendidikan semestinya selalu memiliki pendangan kedepan untuk generasi muda yang sesuai dengan perkambangan teknologi informasi. Perkembangan ilmu pegetahuan dan teknologi informasi saat ini sangat pesat, salah satunya adalah pendidikan. Keadaan ini menjadikan guru sebagai pendidik perlu memiliki kemampuan dalam pemanfaatan teknologi informasi. Guru diminta berinovasi dengan memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami.[1] Pembelajaran memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas pendidikan.[2] Pembelajaran sendiri ditentukan oleh berbagai aspek pendukung, yaitu: siswa, kompetensi guru, materi pembelajaran, media pembelajaran, fasilitas dan suasana pembelajaran di dalam kelas.
Pembelajaran bahasa memiliki komponen bahasa yang terdiri dari tiga unsur kebahasaan yaitu: Ashwat, Mufrodat dan Tarakib. Ketiga unnsur kebahasaan tersebut membantu pembelajar bahasa arab untuk mempelajari keterampilan berbahasa. Unsur bahasa inilah yang menjadi dasar dalam mempelajari bahasa arab, ketika tidak menguasai ketiga unsur bahasa ini maka tidak dapat menguasai keterampilan berbahasa dengan berbagai tingkatannya. Dalam pembelajaran bahasa Arab, ada empat maharah atau keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa, yaitu: Maharah istima’, Maharah kalam, Maharah qiroah dan Maharah kitabah.[3] Pembelajaran bahasa arab untuk non-penutur asli sudah diterapkan dengan memperhatikan faktor budaya dan latar belakang bahasa peserta didik serta memperhatikan tahapan usia peserta didik. Dalam hal ini perlu adanya inovasi dan kreativitas guru bahasa arab agar dapat mengajarkan materi yang menarik dan mudah dipahami peserta didik.[4] Bahasa Arab mempunyai ciri khusus yang berbeda dari bahasa lain. Karakteristik ini mencakup suara yang berbeda dan tidak ada dalam bahasa lain serta bentuk infleksi yang tidak ditemukan dalam bahasa lain. Hal ini dapat membuat bahasa Arab sulit bagi sebagian orang yang bukan penutur asli.
Bahan ajar adalah perangkat pembelajaran yang berupa materi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang akan digunakan untuk mencapai standar KI dan KD yang telah ditetapkan, bahan ajar dapat berupa cetak seperti buku.[5] Peran buku pelajaran sangat penting dalam pembelajaran bahasa Arab. Salah satu kitab yang digunakan di pesantren dan perguruan tinggi adalah kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik. Kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik ditulis oleh Dr. Abdurrahman bin Ibrahim Al-Fauzan, Ph.D., Mukhtar Ath-Thahir Husein dan Dr. Muhammad Abdul Khaliq Muhammad Fadl. Kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik ini diterbitkan oleh Al-'Arabiyah liljami', Riyadh, Arab Saudi. Kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik dibagi menjadi tiga bagian jilid yang masing-masing terbagi menjadi 2 kitab yaitu bagian pertama untuk pemula, bagian kedua untuk menengah dan bagian ketiga untuk siswa tingkat lanjut.[6] Buku Al-Arabiyah Baina Yadaik menjadi referensi utama sebagai buku teks pembelajaran untuk berbagai pesantren dan perguruan tinggi. Buku ini mencakup semua keterampilan berbahasa yaitu: Maharah istima', Maharah kalam, Maharah qiroah dan Maharah kitabah. Buku ini sudah bagus tetapi seiring berkembangnya teknologi, perlu adanya pengembangan menjadi media pembelajaran interaktif secara digital.
Sebagai seorang guru bahasa Arab harus menemukan cara untuk mengatasi masalah terkait kesulitan pembelajaran bahasa arab dan memudahkan siswa untuk memahami materi, salah satunya dengan penggunaan media pembelajaran.[7] Media pembelajaran dapat membantu menjadikan pengalaman belajar lebih bervariasi dan menarik bagi siswa. Penggunaan media pembelajaran dapat membantu siswa berpikir kritis dan memahami materi dengan mudah.[8] Dalam pembelajan bahasa arab sudah mulai menggunakan metode pengajaran dengan memanfaatkan sarana audio dan visual, seperti laboratorium bahasa, radio dan alat bantu visual seperti gambar, grafik, dan juga game.[9] Media pembelajaran merupakan bagian dari pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran. Media pembelajaran adalah sarana yang mendukung guru dalam proses pembelajaran, agar materi yang disampaikan oleh guru kepada siswa menjadi lebih mudah dipahami dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan lebih efektif.[10] Media pembelajaran merupakan bagian penting dalam proses belajar mengajar, serta media pembelajaran juga merupakan cara untuk memotivasi siswa dan meningkatkan penyampaian materi menjadi lebih mudah.[11] Pendidik dan peneliti terus melakukan pengembangan media pembelajaran yang kreatif, inovatif dan interaktif. Media pembelajaran interaktif merupakan media yang menciptakan hubungan interaktif antara siswa dengan lingkungan belajar, dengan memperhatikan aksi dan reaksi timbal balik dalam penyampaian materi pembelajaran.[12] Apalagi dalam pembelajaran bahasa arab yang biasanya kurang menarik perhatian siswa.[13] Siswa akan lebih tertarik belajar bahasa arab dengan adanya media pembelajaran karena beralihnya buku cetak ke media digital.[14]
Media pembelajaran interaktif merupakan media yang memiliki lebih dari satu media, antara lain berupa gambar, tulisan, audio dan video yang dapat membantu dan memudahkan pembelajaran bagi penggunanya.[15] Media pembelajaran interaktif dapat dirancang menggunakan software yang bernama Articulate Storyline. Aplikasi Articulate Storyline adalah perangkat lunak yang berfungsi sebagai alat presentasi dan alat pembelajaran interaktif. Media pembelajaran Software Articulate Storyline dapat digunakan untuk membuat materi pembelajaran dengan menggunakan kombinasi gambar, grafik, slide, teks, video, audio dan animasi agar pembelajaran menjadi lebih menarik dan juga dapat digunakan untuk membuat kuis interaktif.[16] Tampilan Articulate Storyline hampir mirip dengan Microsoft Power Point. Keunggulan Articulate Storyline adalah memungkinkan presentasi atau penyampaian materi yang lebih kreatif dengan fitur-fitur seperti timeline, film, gambar, karakter, dan kuis. Hasil pembuatan materi pembelajaran dengan Articulate Storyline dalam format web (html5) atau sebagai file aplikasi yang dapat digunakan di perangkat seperti laptop atau komputer tanpa akses internet.[17]
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bahasa Arab kelas 10 MAIT Darul Fikri Sidoarjo putri, bahwasannya siswa kelas 10 MAIT Darul Fikri Sidoarjo menggunakan kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik untuk pembelajaran bahasa Arab. Setiap siswa juga memiliki laptop yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Di dapati permasalahan yaitu siswa kelas 10 kesulitan dalam mengikuti pembelajaran bahasa arab karena siswa tidak memiliki buku Al-Arabiyah Baina Yadaik dengan alasan karena penjurusan ada di kelas 11 yang berarti siswa kelas 10 belum tentu masuk pada jurusan keagamaan dan buku Al-Arabiyah Baina Yadaik cukup mahal sehingga pihak sekolah tidak ingin memberatkan siswa untuk membeli buku Al-Arabiyah Baina Yadaik. Oleh karena itu, siswa kelas 10 tidak memiliki panduan belajar bahasa arab yang bisa dipelajari secara mandiri. Permasalahan selanjutnya, guru yang kesulitan dalam proses pembelajaran karena peserta didik tidak memegang atau tidak memiliki buku Al-Arabiyah Baina Yadaik. Dalam pembelajaran di kelas hanya tertuju pada guru yang masih menyampaikan materi dengan metode ceramah dan belum memanfaatkan media pembelajaran. Permasalahan yang terjadi membuat siswa tidak bisa memahami pembelajaran bahasa arab dengan baik.
Penelitian terdahulu tentang pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis aplikasi Articulate Storyline dilakukan Annisa Yulistya (2022) yang berjudul “Pengembangan media pembelajaran interaktif menggunakan aplikasi Articulate Storyline materi Manajemen SMA pada siswa kelas X untuk meningkatkan motivasi siswa”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (RnD) model ADDIE. Hasil uji ahli materi sebesar 95% dengan kategori sangat layak dan uji ahli media memperoleh presentase 93% dengan kategori sangat layak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah media pembelajaran yang dikembangkan efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa dengan presentase 92.72% dengan kategori sangat praktis. Penelitian lainnya berupa skripsi dari Muhammad Zul Iman yang berjudul “Pengembangan buku bahasa arab menggunakan mobile learning di SMP Muhammadiyah”. Penelitian ini menggunakan RnD model ADDIE. Hasil penelitian didapati bahwa produk bahan ajar yang dikembangkan mendapat penilaian sangat baik dengan presentase ahli materi 96.25% dan hasil presentase ahli media 92.18%. Kesimpulan dari penelitian ini memperoleh hasil 92.18% yang menunjukkan tingkat efektivitas produk media pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat baik dan efektif. Penelitian lainnya yang relevan juga dilakukan Indah Firdawela yang berjudul “Pengembangan media pembelajaran menggunakan aplikasi Articulate Storyline dengan model Think Pair Share di kelas 6 sekolah dasar”. Penelitian ini menggunakan metode RnD model ADDIE. Dari hasil uji ahli materi mendapat hasil presentase 91% dengan kategori sangat layak serta uji ahli media 76.5% dengan kategori layak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah media pembelajaran yang dikembangkan efektif dalam pembelajaran di kelas 6 sekolah dasar dengan presntase 91% kategori sangat praktis.
Berangkat dari permasalahan, peneliti melakukan penelitain yang berjudul “Pengembangan Buku Al-Arabiyah Baina Yadaik Materi As-Sakan Berbasis Articulate Storyline Kelas 10 di MAIT Darul Fikri Sidoarjo”. Pengembangan buku Al-Arabiyah Baina Yadaik yang dilakukan mencakup beberapa materi yang disesuaikan dengan budaya di Indonesia, tampilan buku yang digital, dan kuis soal yang berbentuk game serta pengembangan media pembelajaran yang memuat keseluruan keterampilan berbahasa. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Untuk mengetahui bentuk media pembelajaran berbasis aplikasi Articulate Storyline pada materi “As-Sakan” dari kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik untuk kelas 10 di MAIT Darul Fikri Sidoarjo yang bisa membantu pembelajaran bahasa arab dengan mudah dan menyenangkan, (2) Untuk mengetahui penilaian ahli media, ahli materi, respon guru dan respon siswa terhadap media pembelajaran interaktif berbasis Articulate Storyline pada materi “As-Sakan” dari kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik.
Ada beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian ini, namun hanya sedikit yang mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis Articulate Storyline untuk pembelajaran bahasa Arab, terutama yang mencakup semua keterampilan berbahasa. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah peneliti fokus mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis Articulate Storyline pada kitab Al-Arabiyah Baina Yadaik materi As-Sakan yang mencangkup keseluruahan keterampilan berbahasa.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode penelitian (RnD) atau penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono, RnD atau penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk membuat produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.[18] Model penelitian RnD yang digunakan adalah model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation). Dalam penelitian RnD model ADDIE terdiri dari 5 langkah yaitu: 1) Analisi masalah; 2) Desain atau perencanaan; 3)Development atau pengembangan; 4) Implementasi; dan 5) Evaluasi.[19] Berikut ini adalah gambar diagram model ADDIE.
Prosedur penelitian dalam pembuatan produk antara lain sebagai berikut: 1) Tahap analisis terdiri dari dua tahap, yaitu analisis kerja dan analisis kebutuhan. Analisis kerja digunakan untuk mengidentifikasi masalah yang ada. Analisis kebutuhan digunakan untuk menemukan solusi dari masalah, yaitu melalui pengembangan media pembelajaran; 2) Tahap Design (Desain). Tahapan ini membuat perencanaan yang meliputi a). perencanaan instrumen penilaian yang digunakan yaitu berupa kuisioner untuk ahli materi, ahli
No | Skor Penilaian | Kriteria |
1 | 5 | Sangat layak pakai |
2 | 4 | Layak pakai |
3 | 3 | Cukup layak pakai |
4 | 2 | Kurang layak pakai |
5 | 1 | Sangat kurang layak pakai |
media, guru serta siswa. b). Merancang desain media pembelajaran dan penyusunan materi pembelajaran yang sesuai; 3) Tahap pengembangan. Pengembangan media pembelajaran dilakukan pada tahap ini. Media pembelajaran yang telah dirancang kemudian akan dilakukan uji validasi ahli terlebih dahulu sebelum dilakukan uji coba produk dilapangan. Setelah itu melakukan perbaikan produk sesuai dengan saran dari ahli; 4) Implementasi atau penerapan. Setelah dilakukan pengembangan, media pembelajaran yang telah dikembangkan akan dilakukan uji coba produk di lapangan sesuai dengan saran dari ahli; 5) Evaluasi (penilaian) adalah proses penilaian yang dilakukan guru dan siswa melalui angket yang sudah di sebarkan lalu dihitung nilai akhir penilaian untuk mengetahui kualitas media pembelajaran yang telah dikembangkan.[20]
Penelitian ini dilaksanakan di Kelas 10 MAIT Darul Fikri Sidoarjo Putri. Media pembelajaran yang telah dibuat divalidasi terlebih dahulu oleh ahli materi dan ahli media setelah itu dilakukan revisi sesuai saran dari ahli. Kemudian media pembelajaran yang sudah direvisi diujicobakan di kelas 10 MAIT Darul Fikri Sidoarjo Putri untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan. Untuk menguji produk media pembelajaran interaktif ini menggunakan instrumen penilaian berupa angket validasi ahli materi, ahli media, respon guru dan siswa. Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif dan kuantitatif. Informasi data kualitatif diperoleh dari observasi dan wawancara dengan guru Bahasa Arab kelas X MAIT Darul Fikri Sidoarjo serta saran dan komentar ahli materi dan ahli media. Adapun data kuantitatif berupa angket validasi dari ahli, respon guru serta siswa terhadap kelayakan media pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan Teknik analisis data berupa analisis validitas oleh ahli materi dan ahli media untuk mengetahui persentase validitas media pembelajaran. Ahli ini adalah dosen yang berada dibidangnya. Penilaian lembar angket berupa skala Likert dengan skor 1-5. Skala Likert adalah alat ukur yang dijadikan sebuah indikator atau acuan dalam penyusunan pertanyaan atau pernyataan.[21] Berikut adalah tabel Skala Likert[22] :
Berdasarkan hasil validasi ditentukan hasil angket berupa tanggapan dari ahli materi, media, guru dan siswa yang dianalisis dengan menggunakan data interval dengan teknik data deskriptif kuantitatif. Data interval merupakan data yang dinyatakan berupa angka sehingga bersifat kuantitatif[23]. Adapun rumus untuk menghitung presentase kualifikasi kelayakan media sebagai berikut:
Presentase nilai % = Jumlah perolehan skor/Jumlah skor tertinggi x 100%
Selanjutnya hasil akhir yang dihasilkan dari perhitungan angket validasi diubah menjadi kategori kualifikasi. Adapun kriteria media menurut skala Likert [24] sebagai berikut
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengembangan media pembelajaran berbasis Articulate Storyline pada buku Al-Arabiyah Baina Yadaik materi As-Sakan melalui langkah-langkah pengembangan model ADDIE (Analyze, Development, Design, Implementation, and Evaluation) yaitu sebagai berikut.
1.Analyze (analisis)
Pada tahap ini melakukan analisis untuk mengetahui permasalahan pada proses pembelajaran Bahasa Arab di kelas 10 MAIT Darul Fikri Sidoarjo. Hasil dari wawancara dengan guru bahasa arab kelas 10, mengatakan bahwa ”Siswa kelas 10 tidak memiliki buku Al-Arabiyah Baina Yadaik sebagai panduan belajar dan pembelajaran hanya dengan metode ceramah dan papan tulis”. Solusi dari permasalahan tersebut adalah perlunya media pembelajaran yang dapat digunakan guru dan siswa untuk pembelajaran. Hal ini didasari berdasarkan observasi awal terdapat sarana sekolah berupa proyektor serta siswa yang diperbolehkan menggunakan laptop saat pembelajaran. Maka dari itu peneliti melakukan pengembangan buku Al-Arabiyah Baina Yadaik materi As-Sakan dengan menggunakan software Articulate Storyline yang mencakup semua keterampilan berbahasa seperti: Maharah Istima’, Maharah Kalam, Maharah Qiroah, dan Maharah Kitabah.
No | Skor Penilaian | Kriteria |
1 | 81% - 100% | Sangat layak pakai, tanpa revisi |
2 | 61% - 80% | Layak pakai dengan perbaikan kecil |
3 | 41% - 60% | Cukup layak pakai dengan perbaikan besar |
4 | 21% - 40% | Kurang layak pakai dengan perbaikan besar |
5 | 0% - 20% | Sangat kurang layak pakai |
2.Design (Desain)
Pada tahapan ini melakukan perencanaan yang meliputi 2 tahapan yaitu: 1) Rancangan instrument penilaian lembar validasi serta angket guru dan siswa. 2) Rancangan pembuatan media pembelajaran berupa: Materi yang terdapat pada media ini adalah hasil pengembangan buku Al-Arabiyah Baina Yadaik materi As-Sakan versi digital sehingga mampu menarik minat siswa dalam pembelajaran. Tampilan desain background gambar dilakukan dengan template dari freepik yang kemudian disesuaikan menggunakan aplikasi Affinity Designer, serta software pendukung untuk mengedit audio. Berikut gambar tampilan aplikasi Affinity designer yang digunakan untuk membuat desain tampilan background, dapat dilihat pada gambar 1.2.
3.Development (Pengembangan)
Tahapan selanjutnya yaitu pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis Articulate Storyline yang sudah dirancang. Desain yang telah dirancang, kemudian di aplikasikan pada Articulate Storyline untuk pembuatan media interaktif. Berikut adalah tampilan aplikasi Articulate Storyline yang dapat dilihat pada gambar 1.3.
Berikut adalah Tampilan media pembelajaran yang telah dikembangkan dengan aplikasi Articulate Storyline:
No | Aspek Penilaian | Presentase% | Kriteria |
1 | Desain Tampilan | 100% | Sangat layak |
2 | Audio atau Suara | 100% | Sangat layak |
3 | Kemudahan Media | 92% | Sangat layak |
4 | Rata-Rata% | 97% | Sangat layak |
Setelah dilakukan pengembangan, kemudian produk media pembelajaran dilakukan uji validitas oleh ahli materi dan media. Penilaian oleh ahli materi dan media digunakan untuk bahan pertimbangan dalam memperbaiki revisi media pembelajaran dari aspek materi dan kelengkapan media. Uji validitas di nilai oleh ahli materi dan media. a) Ahli materi yang menjadi validator adalah dosen Farikh Marzuki , Lc., MA. Dengan hasil penilaian persentase rata-rata 88% dengan kriteria sangat layak. Ahli materi memberikan beberapa saran yang perlu diperbaiki yaitu: ”kesalahan penulisan beberapa kata dan sebaiknya diberi harakat pada kalimat yang disajikan”. Hasil penilaian Ahli materi dapat dilihat pada tabel 3
Kemduian setelah uji ahli materi, tahap selanjutnya adalah uji validitas Ahli media. b) Ahli media yang menjadi validator media ini adalah dosen Dr. Ida Rindianingsih, M.Pd. dengan hasil penilaian persentase rata-rata 97% dengan kriteria sangat layak. Ahli media memberikan beberapa saran yang perlu diperbaiki yaitu: ”perlu ditambahkan kalimat perintah pada setiap soal”. Hasil penilaian ahli media sebagai berikut:
4.Implementation (Penerapan)
Pada tahapan ini melakukan penerapan dengan uji coba produk atau praktek langsung di lapangan. Media pembelajaran yang sudah dibuat dan diperbaiki sesuai saran dari ahli dan dinyatakan layak digunakan selanjutnya diujicobakan pada guru dan siswa sebagai pengguna. Uji coba dilakukan pada siswa kelas 10 MAIT Darul Fikri Sidoarjo Putri dan guru bahasa arab dengan partisipan peserta didik sebanyak 19 orang. Untuk mempersingkat waktu uji coba produk, siswa dibentuk kelompok yang terdiri dari 4 kelompok. Setiap kelompok menggunakan satu laptop untuk praktek langsung media pembelajaran yang dikembangkan. Setiap kelompok mengikuti arahan dalam penggunaan media pembelajaran. Pada saat evaluasi soal, setiap siswa juga melakukan praktek langsung secara bergantian agar dapat merasakan pengalaman langsung menggunakan media pembelajaran. Setelah itu siswa diminta memberikan pendapat dan sarannya dengan mengisi kuisioner.
5.Evaluate (Penilaian)
Pada tahap ini melakukan evaluasi atau penilaian dari hasil implementasi uji coba media pembelajaran pada siswa kelas 10 MAIT Darul Fikri Sidoarjo Putri serta guru Bahasa Arab. Guru Bahasa Arab yang menilai media pembelajaran ini adalah Ustadzah Eli Rohmawati, S.Pd.I. dengan hasil penilaian rata-rata persentase 97% dengan kriteria sangat baik. Dari hasil uji coba pada guru bahasa arab ada beberapa komentar yaitu “media pembelajaran ini bagus, mudah digunakan untuk siswa dan untuk kedepannya tingkatkan lagi kreativitasnya”. Hasil angket respon guru dapat dilihat pada table 5 berikut:
Hasil angket respon siswa didapati rata-rata persentase 97.16% dengan kriteria sangat baik. Menurut tanggapan siswa “Media pembelajaran ini sangat bangus dan menarik sehingga dapat meningkatkan semangat belajar bahasa arab”. Beberapa siswa juga mengatakan mereka sangat terbantu dan mudah memahami dengan dibuatnya media pembelajaran ini. Hasil respon siswa dapat dilihat pada tabel 6.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa permasalahan siswa kelas X MAIT Darul Fikri Sidoarjo tidak memiliki panduan belajar buku Al-Arabiyah Baina Yadaik serta belum ada penerapan media pembelajaran. Media pembelajaran di kelas 10 MAIT Darul Fikri Sidoarjo belum digunakan secara maksimal. Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran bahasa arab. Dalam mengajar seharusnya guru menggunakan media pembelaajaran yang sesuai kebutuhan siswa. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengembangkan media pembelajaran interaktif yang dapat digunakan guru dan siswa untuk pembelajaran. Penelitian ini menjelaskan langkah-langkah pengembangan media pembelajaran interaktif pada buku Al-Arabiyah Baina Yadaik materi As-Sakan dengan menggunakan software Articulate Storyline. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (RnD) dengan menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation). Observasi, wawancara, angket dan dokumentasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Hasil evaluasi uji ahli materi mencapai rata-rata 88% dengan kategori “sangat layak”. Hasil evaluasi uji ahli media rata-rata 97% dengan kategori “sangat layak”. Selain itu, hasil respon guru bahasa Arab mencapai rata-rata 97% dengan kategori “sangat baik”. Evaluasi jawaban dari angket siswa memberikan hasil sangat baik yaitu 97,16%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif berbasis Articulate Storyline pada buku Al-Arabiyah Baina Yadaik materi As-Sakan kelas 10 MAIT Darul Fikri Sidoarjo sangat layak digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab.
References
- A. Rahmawati And I. Mulyawati, “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Articulate Storyline Pada Materi Bangun Ruang Sederhana Kelas V Sekolah Dasar,” Vol. 7, No. 3, 2022.
- D. Hardianto, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Deni Hardianto”.
- D. A. Bin I. Al-Fawzan, Idhoat.
- D. S. Bin M. Al-Qahtani, “Itijahat Hadithat Fi Ta’limi Al-Arabia Lughat Tsaniatan,” P. 682, 2019.
- Nurdyansyah And N. Mutala’liah, “Pengembangan Bahan Ajar Modul Ilmu Pengetahuan Alambagi Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar,” Progr. Stud. Pendidik. Guru Madrasa Ibtida’iyah Fak. Agama Islam Univ. Muhammadiyah Sidoarjo, Vol. 41, No. 20, Pp. 1–15, 2015.
- M. R. Pahlefi, “Analisis Buku Al-‘Arabiyyah Baina Yadaik Jilid I,” Al-Ittijahjurnal Keilmuan Dan Kependidikan Bhs. Arab, Vol. 12, No. 2, Pp. 157–176, 2020.
- S. Mahpara, “’Ahamiyat Alwasayil Altaelimiat Fi Tadris Allughat Alearabiat Lighayr Alnaatiqin Biha,” Prosinding Konf. Nas. Bhasa Arab Iv Um, Pp. 221–233, 2021.
- Umar Al Faruq, “’Ahamiyatu Istikhdami Alwasaili Atta’limiyati Fii Ta’limi Allughati Al Arabiati Linatiqyna Bighayriha,” Vol. 01, No. 02, 2014, [Online]. Available: Https://Ejournal.Unida.Gontor.Ac.Id/Index.Php/Lisanu/Article/Download/455/414%0d
- P. (2017) Ekayani, “Pentingnya Penggunaan Media,” No. March, 2017, [Online]. Available: Https://Www.Researchgate.Net/Publication/315105651
- A. Furoidah, “Media Pembelajaran Dan Peran Pentingnya Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran Bahasa Arab,” Al-Fusha Arab. Lang. Educ. J., Vol. 2, No. 2, Pp. 63–77, 2020, Doi: 10.36835/Alfusha.V2i2.358.
- D. T. P. Yanto, “Praktikalitas Media Pembelajaran Interaktif Pada Proses Pembelajaran Rangkaian Listrik,” Invotek J. Inov. Vokasional Dan Teknol., Vol. 19, No. 1, Pp. 75–82, 2019, Doi: 10.24036/Invotek.V19i1.409.
- Supriadi And Haslinda, “Pengembangan Media Pembelajaran Mufradat Bahasa Arab Berbasis Adobe Flash Pro Cs6 Bagi Siswa Smp,” J. Literasi Digit., Vol. 2, No. 1, 2022, Doi: 10.54065/Jld.2.1.2022.114.
- M. N. Mamonto, “Desain Pengembangan Media Pembelajaran Dengan Articulate Storyline Untuk Pembelajaran Maharah Kalam Dalam Hiwar Kelas 9 Mts,” Al-Mu’arrib J. Arab. …, Vol. 2, No. 1, Pp. 18–33, 2022, [Online]. Available: Https://Www.Jurnal.Lp2msasbabel.Ac.Id/Index.Php/Al-Muarrib/Article/View/2432%0ahttps://Www.Jurnal.Lp2msasbabel.Ac.Id/Index.Php/Al-Muarrib/Article/Download/2432/1033
- I. Firdawela And R. Reinita, “Pengembangan Media Pembelajaran Articulate Storyline Menggunakan Model Think Pair Share Di Kelas Iv Sekolah Dasar,” J. Pgsd J. Ilm. Pendidik. Guru Sekol. Dasar, Vol. 14, No. 2, Pp. 99–112, 2021, Doi: 10.33369/Pgsd.14.2.99-112.
- A. M. Regianti And Nurdyansyah, “Pengembangan Media Interaktif Fabel Untuk Meningkatkan Minat Baca Dan Ketrampilan Menulis Peserta Didik,” Autentik J. Pengemb. Pendidik. Dasar, Vol. 7, No. 2, Pp. 70–81, 2023.
- A. B. Deni Sapitri, “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Articulate Storyline Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X,” Http://Ejournal.Unp.Ac.Id/Index.Php/E-Tech, Vol. 02number01, No. Print Xxxx-Xxxx– Online 2715-2049, Pp. 1–8, 2020, Doi: 10.1007/Xxxxxx-Xx-0000-00.
- A. Moch Bahak Udin By Arifin, Buku Ajar Statistik Pendidikan. 2021.
- S. Nurmala, R. Triwoelandari, And M. Fahri, “Pengembangan Media Articulate Storyline 3 Pada Pembelajaran Ipa Berbasis Stem Untuk Mengembangkan Kreativitas Siswasd/Mi Siti Nurmala 1 , Retno Triwoelandari 2 , Muhammad Fahri 3,” J. Basicedu, Vol. 5, No. 6, Pp. 5024–5034, 2021.
- I. N. P. T. Tegeh, I Made; Jampel, “Pengembangan Buku Ajar Model Penelitian Pengembangan Dengan Model Addie,” J. Dimens. Pendidik. Dan Pembelajaran, Vol. 3, No. 1, Pp. 24–29, 2015.
- R. A. H. Cahyadi, “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Addie Model,” Halaqa Islam. Educ. J., Vol. 3, No. 1, Pp. 35–42, 2019, Doi: 10.21070/Halaqa.V3i1.2124.
- W. Budiaji Et Al., “Skala Pengukuran Dan Jumlah Respon Skala Likert (The Measurement Scale And The Number Of Responses In Likert Scale),” J. Ilmu Pertan. Dan Perikan. Desember, Vol. 2, No. 2, Pp. 127–133, 2013, [Online]. Available: Http://Umbidharma.Org/Jipp
- R. A. Oktaviara And T. Pahlevi, “Pengembangan E-Modul Berbantuan Kvisoft Flipbook Maker Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Materi Menerapkan Pengoperasian Aplikasi Pengolah Kata Kelas X Otkp 3 Smkn 2 Blitar,” J. Pendidik. Adm. Perkantoran , Vol. 7, No. 3, Pp. 60–65, 2019.
- M. Ade Heryana, Sst, “Data Dan Skala Ukur Kuantitatif,” Pp. 1–15, 2011.
- S. Nabila, I. Adha, And R. Febriandi, “Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book Berbasis Kearifan Lokal Pada Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar,” J. Basicedu, Vol. 5, No. 5, Pp. 3928–3939, 2021, [Online]. Available: Https://Jbasic.Org/Index.Php/Basicedu/Article/View/1475