Abstract

This study examines the implementation of Maharah Qira'ah (Arabic reading proficiency) learning in Grade VI students of Ula Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo. The research aims to understand the difficulties encountered by students in learning Maharah Qira'ah, both linguistic and non-linguistic, and provide effective solutions to address these challenges. Qualitative research methods, including interviews, observations, and documentation, were employed to gather data from the headmaster, curriculum vice-principal, Arabic teachers, and students. The collected data were analyzed using data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The findings revealed that Maharah Qira'ah learning encompassed planning, implementation, and evaluation stages. Linguistic difficulties involved difficulties in recognizing letter shapes, pronunciation, and punctuation, while non-linguistic difficulties encompassed teacher-related, student-related, methodological, and teaching media factors. The proposed solutions included introducing letter shapes, encouraging active student participation, fostering a positive perception of Maharah Qira'ah learning, teaching vocabulary through memorization, explaining sentence structure, providing comprehensive reading materials, offering repetitive and simplified exercises, analyzing words in context, enhancing teacher competence, motivating students, cultivating interest in Maharah Qira'ah, catering to students with limited religious knowledge, and utilizing preferred teaching methods and media. This study highlights the importance of addressing linguistic and non-linguistic difficulties to enhance Maharah Qira'ah learning outcomes. Further research can explore the effectiveness of alternative teaching methods and media preferences to optimize Arabic language acquisition.

Highlight:

  • Implementation of Maharah Qira'ah Arabic Learning in Grade VI
  • Linguistic and non-linguistic difficulties in Maharah Qira'ah learning
  • Solutions to overcome difficulties in learning Maharah Qira'ah

Keyword: Maharah Qira'ah, Arabic Learning, Linguistic Difficulties, Non-Linguistic Difficulties, Solutions

Pendahuluan

MaharahQira’ahyaitu disebut “Qara’a” kata yang berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti “membaca”[1]. Membaca adalah proses komunikasi yang dilakukan kepada para pembaca yang melibatkan antara lain para penulis untuk mengetahui dan memahami isi dalam suatu bacaan dan tulisan, didalam terdapat hubungan kognitif antara bahasa lisan dan tulisan yang kegiatan tersebut melihat antara tulisan yang ada di buku untuk menguasai ilmu pengetahuan yang ada pada Bahasa tersebut. Dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa arab tidak sedikit peserta didik yang mengalami kesulitan dalam maharah qira’ah, sehingga peserta didik lebih aktif serta kreatif dalam mengembangkan pembelajaran untuk meningkatkan maharah qira’ah Bahasa Arab dengan mudah[2].

Dalam pembelajaran maharah qira’ah banyak hambatan yang menjadi kesulitan bagi peserta didik salah satu ada di dalam pembelajaran mulai dari belum mempu untuk memahami kosa kata, tata kalimat, dan tulisan. Kesulitan Maharah Qira’ah sering muncul dalam pembelajaran bahasa Arab yang terbagi menjadi dua, yaitu kesulitan linguistik dan non linguistik. Kesulitan linguistik yaitu tata bunyi, kosa kata, tata kalimat, dan tulisan. Sementara yang termasuk dalam kesulitan non lingiuistik yang paling utama adalah kesulitan yang menyangkut perbedaan sosio kultural masyarakat Arab serta masyarakat non Arab[3].

Kesulitan maharah qira’ah yaitu pelafalan huruf dan kata. seperti pelafalan huruf ع (‘ain), mebedakan huruf خ dan غ, dan masih banyak lagi. Kemudian tanda baca dan tajwid. yang mana kesulitan tersebut merupakan salah satu penunjang siswa dalam menguasai keterampilan membaca[4].Berdasarkan hasil wawancara pada hari Rabu, tanggal 17 Januari 2022 dengan Ustadzah Nadhifa di Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Sidoarjo menyampaikan bahwa beberapa siswa mengalami kesulitan pembelajaran pada maharah qira’ah. Beberapa masalah yang mengalami kesulitan yaitu pelaksanaan pembelajaran Bahasa arab yang kurangnya penguasaan materi maharah qira’ah karena belum adanya media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran Bahasa Arab dan menyatakan bahwa peserta didik masih mengalami kesulitan maharah qira’ah dengan munculnya anggapan bahwa bidang studi Bahasa Arab termasuk bidang yang sukar dipelajari.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana Pelaksanaan, Kesulitan, Serta Solusi Pembelajaran Maharah Qira’ah Bahasa Arab Siswa Kelas VI Ula Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo?, Dengan ini adanya rumusan masalah maka penelitian bertujuan untuk Untuk Mengetahui Pelaksanaan, Kesulitan serta Solusi Pembelajaran Qira’ah Bahasa Arab Siswa Kelas VI Ula Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo.

Metode

Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan Deskriptif. Pendekatan Kualitatif merupakan pendekatan dan penelusuran agar dapat mengeksplor dan memahami sebuah keseluruhan dalam lingkungan[5]. Subjek penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Kurikulum, Guru Bahasa Arab dan Siswa Kelas VI Ula Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Sidoarjo.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Teknik Wawancara, Teknik Observasi dan Teknik Dokumentasi. Untuk Teknik Wawancara digunakan untuk memberikan pertanyaan kepada informan, Teknik Observasi digunakan untuk mengetahui kesulitan siswa yang timbul dalam pelaksanaan pembelajaran MaharahQira’ahserta bagaiamana pembelajaran qira’ah di Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Sidoarjo. Teknik Dokumentasi digunakan sebagai bukti gambar atau file. Peneliti juga mengembangkan hasil analisis data yang dikembangkan oleh Miles and Huberman meliputi: Reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.[6]

Hasal dan Pembahasan

Pembelajaran Maharah Qira`ah Kelas VI Ula di Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo

Perencanaan Pembelajaran Maharah Qira`ah Kelas VI Ula di Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Tanggulangin

Untuk megimplementasikan pembelajaran diawali dengan tahap perencanaan yaitu pembelajaran qira’ah dikelas VI Ula Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo.

Perencanaan pembalajaran qira’ah di Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Tanggulangin memiliki tujuan yaitu dengan mengembangkan siswa-siswanya agar lebih memahami/menguasai kaidah pembelajaran yang berlaku saat ini. Dari hasil wawancara dengan Ustadzah Nadhifa tersebut, perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh beliau tidak lengkap seperti tidak adanya membuat PROTA, PROMES, RPP, dan perangkat pembelajaran lainnya. Beliau hanya berpedoman pada silabus saja maka dari hasil pengawamatan saya kurang efektif dalam melakukan pembelajaran[7].

Menurut Majid dalam hal ini perencanaan pembelajaran dapat dipahami sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran[8].

Pelaksanaan Pembelajaran Maharah Qira’ah Kelas VI Ula di Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Tanggulangin

Dalam penulisan ini bertujuan untuk memverifikasi data sesuai dengan tahapan Implementasi pembelajaran maharah qira’ah pada Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo. Dengan pedoman yang telah di buat oleh Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo pelaksanaan pembelajaran maharah qira’ah dilaksanakan dengan menjelaskan teori-teori kemudian mempraktekkannya dalam sebuah bentuk kalimat.

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Tanggulangin, seperi yang diungkapkan oleh Bapak Sukadi terkait metode pembelajaran yg diterapkan yaitu metode electrik, yaitu yang menerapkan metode campuran untuk pembelajaran di kelas lebih aktif, dan tidak membosankan. Tema pembelajaran Maharah Qira’ah tentang perkenalan, pekerjaan, perpustakaan, rumah, kegiatan sehari-hari, dan keluarga.

Pembelajaran dalam maharah qira’ah pada kelas VI Ula Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo melalui serangkaian kegiatan sebagai berikut:

a. Salam Rangkaian Kegiatan Membuka Pembelajaran

1) pembuka dan doa bersama

2) Guru bertanya tentang keadaan siswa dan memeriksa siswa hadir atau tidak.

3) Guru memberikan Tujuan Pembelajaran Yang Ingin Dicapai oleh setiap siswa untuk memahami kosakata dalam pembelajaran maharah qira’ah

4) Guru memberikan penghargaan terhadap siswa

5) Guru menyampaikan lingkup materi dengan mengunnakan tema pembelajaran tematik terpadu, langkah pembelajaran, dan teknik penilaian.

b. Rangkaian Kegiatan Penutup Pembelajaran

1) Do’a penutup.

2) Salam penutup.

Evaluasi Pembelajaran Maharah Qira’ah Kelas VI Ula di Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Tanggulangin

dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai.[9] Evaluasi pembelajaran dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran telah selesai. Evaluasi dilakukan setiap setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, setiap satu pekan, setiap satu bulan, dan setiap ujian, baik UTS atau UAS.

Dalam evaluasi pembelajaran, ada tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan agar evaluasi yang dilakukan mendapatkan hasil yang maksimal [10]. Tahapan-tahapan tersebut antara lain yaitu:

a. Tahap Perencanaan

Menurut kepala sekolah, Zahid Syakur menjelaskan, kegiatan pembelajaran Bahasa Arab terutama Maharah Qira’ah media pembelajaran dan siswa masih mengalami kesulitan, sehingga para guru pengajar diharuskan membuat plant atau rencana dan metode untuk membuat siswa merasa senang dan memahami semua kosakata yang telah diajarkan.

b. Tahap Pelaksanaan

Peneliti menilai bahwa kelas kekurangan media pengajaran yang modern dan seorang pendidik belum memiliki pelatihan atau pengajaran yang membuat siswa merasa senang. Maka guru seharusnya membuat metode yang kreatif.

Menurut Bahri pelaksanaan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif, nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan peserta didik[11].

c. Tahap Penilaian

Penulis menemukan banyak sekali kekurangan pada siswa kelas VI Ula Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo. Sehingga penilaian keterampilan berbahasa arab dilihat setiap kemampuan siswa.

Menurut Majid langkah penting merancang penilaian pengetahuan agar tujuan pembelajaran tercapai, antara lain :

1) Menetapkan Tujuan Penilaian. Tujuan penilaian ditetapkan dengan mengacu pada RPP yang telah disusun.

2) Menetapkan Bentuk Penilaian.

3) Menentukan Teknik Penilaian.

4) Membuat Kisi-Kisi.

5) Membuat Soal dan menyusun Pedoman Penskoran.

Kesulitan Pembelajaran Maharah Qira`ah di Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Tanggulangin

Dalam pembelajaran ada dua kesulitan yang dihadapi yaitu kesulitam linguistik dan non linguistik[12] :

Faktor Linguistik

a. Mengenali bentuk huruf Arab.

Menurut wawancara siswi kelas VI Ula bernama Dyah Wuri Inayati, terkait kesulitan pembelajaran maharah qira’ah :[13]

“Saya masih merasa sangat kesulitan dalam belajar bahasa Arab karena saya belajar bahasa Arab sebelumnya saya tidak bisa membaca tulisan arab. Sampai sekarang sedikit demi sedikit saya belajar dan banyak bertanya sama teman dan pak guru. Kalau soal shorof atau tata kalimat saya tidak mengerti”

b. Pelafalan dalam mengucapan bahasa Arab yaitu kata yang telah dituturkan.

Menurut wawancara siswi kelas VI Ula bernama Sherly Novita terkait kesulitan pembelajaran maharah qira’ah :

“Kalau kesulitan ada pada pelafalan mas, kan orang susah ngomong F, jadi ketika membaca huruf bahasa Arab jadi P. Harokatnya paham sedikit- sedikit”

c. Mengenal tanda-tanda baca bahasa Arab.

Menurut hasil wawancara dengan Uastadzah Nadhifa terkait kesulitan pembelajaran maharah qira’ah : Di dalam kelas terdapat siswa yang memiliki kesulitan meliputi tanda baca, seperti pada bacaan lafadz yang didahului dengan huruf nasab, huruf jazm pada akhir lafadz tersebut dibaca sukun seperti pada lafadz من. Kesulitan ini yang menyebabkan siswa belum bisa berkonsetrasi pada cara membaca teks Arab.

Faktor Non linguistik

a. Faktor guru

1) Guru tidak bisa mengembangkan teknik yang efektif dan penyampaian materi yang menarik.

2) Kurang adanya motivsi dari guru

b. Faktor siswa

1) Kurangnya minat siswa Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Tanggulangin.

2) Latar belakang terhadap siswa seharusnya guru mengajar dengan baik serta memperhatikan perbedaan masing-masing pada siswa.

c. Faktor metode

Sesuai yang di ungkapkan kepada bapak Sukadi menurut hasil wawancara :

Bahwa metode eclectric menggabungkan seluruh metode yang digunakan dalam pembelajaran Qira’ah, sehingga metode tersebut tidak sesuai dengan kondisi siswa pada situasi.

d. Faktor media pengajaran alat atau media pembelajaran

Dari hasil observasi dan wawancara media pengajaran tidak memakai contoh peraga seperti proyektor dan lainnya. Media pengajaran masih menggunakan buku manual (kitab kuning), tidak ada media pembelajaran yang efektif..

Solusi Mengatasi Kesulitan Pembelajaran Maharah Qira`ah di Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Tanggulangin

Ada beberapa solusi yang ditawarkan untuk mengatasi kesulitan terhadap pembelajaran qira’ah pada siswa MADIN Salafiyah Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo, yaitu:

Linguistik

Untuk mengatasi kesulitan pada faktor linguistik, terdapat cara yang perlu dilakukan dalam melakukan pembelajaran maharah qira`ah sebagai berikut :

a. Dengan mengenali bentuk huruf arab maka perlu adanya solusi sebagai berikut:

1) Mengenalkan huruf dan bunyi huruf

2) Siswa diharuskan aktif dalam mengikuti pembelajaran maharah qira’ah

3) Siswa diberikan wawasan bahwa pembelajaran maharah qira’ah itu tidak sulit dan rumit.

b. Dengan pengucapan dan pelafalan Bahasa arab yang benar, maka solusi sebagai berikut :

1) Siswa ditanamkan asas lihat dan ucapkan

2) Siswa diajarkan menghafal mufrodat-mufrodat

3) Menjelaskan materi tarkib dan memberikan contoh kalimat

c. Dengan mengenal tanda-tanda baca Bahasa arab maka perlu adanya solusi sebagai berikut :

1) Menyediakan bagi anak-anak materi lengkap untuk membaca, kata-kata yang bermakna, dan dapat mengambil manfaat dari teknik tersebut.

2) Memberikan kalimat yang mudah, dan diulang beberapa kata.

3)Menganalisis kata secara makrijul, membedakan suara huruf, dan simbol waqaf dan wasal

Non Linguistik

a. Guru/pengajar

1) Meningkatkan kompetensi guru.

2) Meningkatkan motivasi belajar siswa.

b. Siswa

1) Menumbuhkan minat belajar maharah qira’ah pada siswa.

Menurut Ahmad Susanto bahwa meningkatkan minat belajar meliputi [14] :

a) Menumbuhkan minat siswa.

b) Memelihara minat belajar siswa dengan cara menyenangkan.

c) Mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak baik.

2) Memberikan perhatian khusus kepada siswa yang latar belakang pendidikannya minim dari ilmu keagamaan.

c. Metode

Menggunakan metode dan media yang disukai oleh siswa.

d. Media

Azhar menyampaikan bahwa media atau sarana yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran membaca, yaitu[15] :

1) Referensi

2) Gambar dan papan tulis

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian "Analisis Pembelajaran Maharah Qira'ah Pada Siswa Kelas VI Ula Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo," dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran maharah qira'ah di Madrasah Diniyah Salafiyah Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo dilakukan melalui perencanaan yang mempertimbangkan pengembangan kaidah dan kosakata bahasa Arab. Metode electrik digunakan dalam pembelajaran, termasuk pengenalan huruf Arab, pelafalan, pengucapan, tanda baca, serta penerapan dalam kalimat. Evaluasi pembelajaran dilakukan melalui pertanyaan dan ujian. Kesulitan siswa dalam pembelajaran tersebut berkaitan dengan faktor linguistik dan non-linguistik, seperti mengenali huruf Arab, pelafalan, guru, siswa, metode, dan media. Solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut meliputi pengenalan huruf, partisipasi aktif siswa, memberikan pemahaman bahwa pembelajaran qira'ah tidak sulit, menghafal mufrodat, menjelaskan materi tarkib, menyediakan materi bacaan yang lengkap, mengajarkan kalimat mudah, menganalisis kata secara makrijul, meningkatkan kompetensi guru, motivasi belajar siswa, minat belajar siswa, dan pemahaman khusus untuk siswa dengan latar belakang pendidikan minim dalam ilmu keagamaan. Implikasi dan penelitian lebih lanjut dapat melibatkan penelitian tentang efektivitas metode electrik dalam pembelajaran maharah qira'ah, pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi siswa, dan pengembangan media pembelajaran yang sesuai dengan preferensi siswa.

References

  1. M. Huda, "Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran," Yogyakarta, Pustaka Pelajaran, 2013.
  2. Hamdani, "Strategi Belajar Mengajar," Bandung, Pustaka Setia, 2011.
  3. U. Nuha, "Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab," Yogyakarta, Diva Press, 2012.
  4. T. Hidayat, "Strategi Pembelajarah Qira’ah," Banyumas, PT. Tirta, 2016.
  5. S. Sugiyono, "Metodologi Penelitian Pendidikan Sebuah Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D," Bandung, Alfabeta, 2010.
  6. M. B. Miles and A. M. Huberman, "Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru," penerjemah: T. R. Rohidi, Jakarta, UI Press, 1992.
  7. Hasil wawancara Kepada Ustadzah Nadhifa Guru Madrasah Diniyah Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo.
  8. A. Majid, "Strategi Pembelajaran," Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2014.
  9. Z. Arifin, "Evaluasi Pembelajaran," Bandung, PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2013.
  10. D. Mardapi, "Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi Pendidikan," Yogyakarta, Nuha Medika, 2015.
  11. S. Bahri, "Strategi Belajar Mengajar," Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2006.
  12. U. Nuha, "Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab," Yogyakarta, Diva Press, 2012.
  13. Hasil Wawancara Pada Siswa Madrasah Diniyah Salfaiyah Islamiyah Tanggulangin Sidoarjo.
  14. A. Susanto, "Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar," Jakarta, Kencana, 2014, pp. 67-68.
  15. A. Azhar, "Media Pembelajaran," Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2013.