Abstract

This study aimed to investigate the influence of picture card learning media on Arabic speaking skills and determine the significance and correlation between them among seventh-grade female students at the Integrated Islamic Junior High School Darul Fikri in Sidoarjo. The research employed a quantitative approach with a True Experimental design. The collected data were analyzed using correlation analysis. The findings indicated that the average score for Arabic speaking skills in the experimental group was 82.15, falling under the "good" category, while the control group scored an average of 79.45, categorized as "satisfactory." The hypothesis testing results demonstrated that there was no significant influence of picture card learning media on Arabic speaking skills among seventh-grade female students at the Integrated Islamic Junior High School Darul Fikri in Sidoarjo (t-value ≤ t-critical, 1.650 ≤ 2.013, α = 0.05). Therefore, it can be interpreted that the picture card learning media did not have an impact on Arabic speaking skills in this context. The study utilized a quantitative research method, specifically a True Experimental design, with a random selection of participants into experimental and control groups. The data were collected through a posttest, and the statistical analysis employed the t-test. The research results provide insights for educators and curriculum developers to reconsider the effectiveness of picture card learning media in enhancing Arabic speaking skills among female students.

Highlight:

  • The study aimed to investigate the influence of picture card learning media on Arabic speaking skills among seventh-grade female students in an integrated Islamic school.
  • The research adopted a quantitative approach with a True-experimental design, focusing on correlation analysis.
  • The results showed that there was no significant influence of picture card learning media on Arabic speaking skills among the students.

Keyword: Arabic Speaking Skills, Picture Card Learning Media, True-Experimental, Correlation, Secondary School

Pendahuluan

Bahasa Arab merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Menurut Tha’imah Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah) dan menulis (kitabah).[1]

Aziez dan Alwasilah berpendapat dalam Darwati Nalole bahwa dalam pengajaran bahasa modern termasuk bahasa Arab keterampilan berbicara merupakan salah satu jenis keterampilan yang ingin dicapai dan akan menjadi lebih mudah jika dalam prosesnya melibatkan secara aktif dalam upaya komunikasi dan menyatakan pula bahwa kita belajar membaca dengan membaca, karenanya kita belajar berbicara dengan berbicara. [2]

Media pembelajaran memiliki beberapa fungsi yaitu, sebagai alat bantu mewujudkan situasi belajar yang efektif, bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar, membangkitkan motivasi belajar peserta didik, dan meletakkan dasar-dasar yang konkret dari konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme. [3]

Penggunaan kartu bergambar yang digunakan guru dalam pembelajaran dapat memudahkan siswa dalam menerima dan memahami tentang sebuah kosa kata yang diberikan, sehingga dapat meningkatkan penguasaan kosa kata siswa, dan memudahkan guru dalam memperkenalkan siswa pada simbol, bentuk-bentuk huruf, warna, benda maupun kata kerja yang ada di sekitar. Selain itu media ini mudah dibuat, ekonomis, dan penggunaannya dapat divariasikan dalam berbagai jenis permainan yang dapat disesuaikan dengan materi yang diajarkan. [3]

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo adalah salah satu lembaga pendidikan jenjang Sekolah Menengah Pertama di Indonesia yang menerapkan sistem boarding school dimana semua siswinya diwajibkan untuk menetap tinggal di asramanya. Sekolah ini salah satu bagian jaringan Sekolah Islam Terpadu, model-model sekolah unggulan. Juga sekolah model Kualita Pendidikan Indonesia, yaitu konsultan di bidang pendidikan. Tidak hanya itu sekolah ini juga bagian dari jaringan pesantren ma’had dakwah Indonesia. Dengan kata lain sekolah Darul Fikri adalah gabungan dari kombinasi tiga Lembaga tersebut dan diramu menjadi satu model Lembaga pendidikan Islma di Sidoarjo.

Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo adalah sekolah yang memiliki program unggulan di bidang tahfidzul Qur’an selain itu seluruh siswinya juga diajarkan ilmu bahasa Arab salah satunya adalah maharah kalam karena di sekolah ini juga memiliki target yaitu semua siswinya terampil bahasa arab dengan bukti bisa berpidato menggunakan bahasa Arab.

Setiap tingkatan kelasnya mempelajari ilmu bahasa Arab dengan panduan kitab yang disesuaikan dengan jenjangnya. Kelas 7 mempelajari ilmu bahasa Arab dimulai dari yang paling dasar dengan salah satunya menggunakan buku panduan dari kitab durusul lughoh jilid 1 yang ditulis oleh Dr. V. Abdur Rahim. Begitu juga untuk kelas 8 mempelajari ilmu bahasa Arab dengan panduan kitab durusul lughoh jilid 2 dan kelas 9 menggunakan kitab durusul lughoh jilid 3.

Peneliti mengambil kelas 7 sebagai subjek pada penelitian ini, karena pada kelas ini pelajaran maharah kalam dan kosa kata yang dipelajari masih pada tahap materi dasar bagi pemula yang sebelumnya belum pernah mempelajarinya. Sedangkan, di kelas 8 dan 9 pelajaran maharah kalam yang dipelajari sudah masuk pada tahap materi yang lebih dalam, yang mana juga termasuk materi lanjutan dari materi sebelumnya yang sudah dipelajari.

Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka didapat rumusan masalah pada penelitian ini yaitu “adakah pengaruh media pembelajaran kartu bergambar terhadap keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo?”, “seberapa signifikan korelasi media pembelajaran kartu bergambar terhadap keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo?” dan “seberapa besar korelasi media pembelajaran kartu bergambar terhadap keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo?” Setelah menyimpulkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk meneliti lebih dalam terkait dengan pengaruh media pembelajaran kartu bergambar terhadap keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo, seberapa signifikan korelasi media pembelajaran kartu bergambar terhadap keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo dan seberapa besar korelasi media pembelajaran kartu bergambar terhadap keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo.

Sejauh penelusuran literatur terdahulu, ditemukan beberapa artikel yang memiliki relasi yang akurat dengan penelitian ini, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Nasra L Agel, Syahruddin Usman dan Rappe yang berjudul “Penerapan Strategi Al-Ta’bir Al-Mushawwar Dalam Meningkatkan Minat Belajar Bahasa Arab dan Maharatul Kalam.” penelitian ini bertujuan untuk menyajikan sebuah strategi yang dapat meningkatkan minat dan maharatul kalam melalui strategi al-Ta’bir al-Mushawwar pada peserta didik kelas X MA al-Khairat Gentuma Raya Kab. Gorontalo. Adapun hasil penelitian yang didapat yaitu menunjukkan bahwa strategi al-Ta’bir al-Mushawwar dapat meningkatkan minat dan maharatul kalam peserta didik kelas eksperimen dilihat dari rata-rata hasil pre-tes 55.75 dan post-test 84.00. [4] Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Muh. Haris Zubaidillah, Hasan dengan judul “Pengaruh Media Kartu Bergambar (Flash Card) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Arab.” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penguasaan kosakata bahasa Arab antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diajarkan dengan metode media kartu bergambar (Flash Card) pada peserta didik di STIQ Amuntai, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan . Hasil yang didapat pada penelitian ini yaitu kurangnya pengaruh media kartu bergambar (Flash Card) terhadap penguasaan kosakata bahasa Arab antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. [5] Selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Zhul Fahmy Hasani dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Arab Kartu “Domira” Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata.”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa dalam belajar bahasa Arab yang sesuai dan tepat untuk siswa kelas VI Madrasah Ibtidaiyah 02 Pemalang. Adapun hasil analisis pada penelitian ini yaitu, hasil respon siswa menunjukkan bahwa media kartu domira memudahkan mereka dalam belajar bahasa Arab khususnya pada peningkatan kosakata, secara keseluruhan media yang dikembangkan dapat meningkatkan motivasi siswa dan gairah belajar bagi siswa. [6]

Sedangkan peneliti disini ingin melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Media Pembelajaran Kartu Bergambar Terhadap Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Siswi Kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo sebagai lembaga pendidikan yang berbasis kepesantrenan dengan bertujuan untuk mengetahui pengaruh media kartu bergambar terhadap keterampilan berbicara bahasa arab terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan tes. Analisis data yang digunakan dengan analisis t test.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang difokuskan pada kajian fenomena objektif untuk diuji secara kuantitatif. [7] dengan jenis penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen adalah salah satu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. [8] Dalam penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan desain penelitian True-Experimental Design (eksperimen yang betul-betul) yang memiliki kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random. [8] Bentuk True-experimental designs ada 2 macam yaitu: Posttest Only Control Design dan Pretest-Posttest Control Group Design. Sedangkan penelitian ini menggunakan Posttest Only Control Design. Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random. Kelompok pertama diberi perlakuan (kelompok eksperimen) dan kelompok yang lain tidak (kelompok kontrol). Dalam penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh media pembelajaran kartu bergambar terhadap maharah kalam siswi, selanjutnya data yang dihasilkan akan diuji dengan uji hipotesis. Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang dikemukakan. Maka hipotesis akan diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t-tes dengan rumus :

Figure 1.Rumus uji t-tes

Populasi dalam penelitian ini adalah kelas VII yang terdiri dari 6 kelas yaitu kelas VII A- VII C adalah siswa putra dan VII D – VII F adalah siswi putri, karena peneliti ingin berfokus kepada siswi putri maka yang menjadi sampel penelitian adalah siswi kelas VII E dengan jumlah 24 siswi dan VII F dengan jumlah 24 siswi. Adapun objek penelitian peneliti memilih secara random yaitu kelas VII E sebagai kelas eksperimen dan VII F sebagai kelas kontrol karena kedua kelas ini sama-sama sedang berfokus belajar bahasa Arab.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes. Teknik tes adalah teknik yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Tes ini diberikan untuk mengetahui keterampilan berbicara dengan menggunakan bahasa Arab siswa kelas VII di SMPIT Darul Fikri. Teknik pengumpulan pertama dalam penelitian ini adalah menggunakan tes lisan dengan bahasa arab untuk menguji ketrampilan berbicara siswa. Tes lisan dilakukan sebanyak 1 kali. Teknik tes dalam penelitian ini menggunakan jenis tes Posttest, yaitu digunakan pada akhir pertemuan setelah pemberian materi media kartu bergambar kepada siswa kelas eksperimen dan tanpa pemberian materi media kartu bergambar kepada siswa kelas kontrol

Hipotesis dalam penelitian ini adalah pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Variabel X yaitu Media Pembelajaran Kartu Bergambar dan variabel Y yaitu Maharah Kalam.

Hasil dan Pembahasan

Segala sesuatu jika dapat menyalurkan sebuah informasi dari sumbernya kepada penerima informasi disebutkan dengan media. Menurut Depdiknas (2003) istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Sehingga media yang digunakan dalam hal belajar-mengajar disebut dengan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan bagian dari sumber belajar yang merupakan kombinasi antara perangkat lunak (bahan belajar) dan perangkat keras (alat belajar). [9]

Sedangkan menurut Association for Education and Communication Technology (AECT), mengartikan kata media sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses informasi dan National Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Sedangkan Heinich, dkk (1982) mengartikan istilah media sebagai “the term refer to anything that carries information between a source and a receiver”. [10]

Istilah “media” bahkan sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata “teknologi” yang berasal dari kata latin tekne (bahasa inggris art) dan logos ( bahasa Indonesia “ilmu”). Menurut Webster (1983 : 105), “art” adalah keterampillan (skill) yang diperoleh lewat pengalaman, studi, observasi. Dengan demikian, teknologi tidak lebih dari suatu ilmu yang membahas tentang keterampilan yang diperoleh lewat pengalaman, studi dan observasi. Maka bila dihubungkan dengan pendidikan dan pembelajaran, teknologi memiliki pengertian sebagai perluasan konsep tentang media, dimana teknologi bukan sekadar benda, alat, bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan ilmu (Achsin, 1986:10). [11]

Dalam memilih sebuah media pembelajaran yang akan digunakan oleh seorang pengajar kepada siswanya haruslah menggunakan media yang tepat, efektif dan efesien. Agar segala informasi yang akan disampaikan oleh guru dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh siswa. Oleh sebab itu sebuah media merupakan salah faktor terpenting dalam sebuah pembelajaran.

Menurut Taufik kartu adalah kertas tebal berukuran kecil dan berbentuk persegi panjang, sedangkan kata adalah unsur bahasa yang memiliki makna dan yang dapat diucapkan atau dituliskan dan digunakan dalam berbahasa. Gambar merupakan hasil penyederhanaan dari bentuk sebenarnya. [12] Maka, dari pengertian diatas yang dapat difahami adalah bahwa kartu kata bergambar adalah sebuah kartu yang terbuat dari kertas tebal atau karton dalam bentuk persegi panjang yang diatasnya terdapat sebuah gambar dan kata.

Zulkifli menyatakan bahwa kartu bergambar memiliki peran sebagai berikut [13] : 1) Sarana membawa anak mengenal keadaan di lingkungannya, 2) Mampu mengenal kekuatan sendiri, 3) Mendapat kesempatan mengembangkan fantasi dan menyalurkan kecenderungan pembawannya, 4) Berlatih menempa perasaannya, 5) Memperoleh kegembiraan, kesenangan dan kepuasannya, 6) Melatih diri untuk menaati peraturan yang berlaku.

Kelebihan kartu bergambar adalah sebagai berikut [13] : 1) Sifatnya Konkret, Gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata, 2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Karena tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek/ peristiwa tersebut, 3) Media dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Seperti benda-benda kecil yang tak mungkin dilihat dengan mata telanjang dapat disajikan jelas dalam bentuk gambar, 4) Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja untuk tingkat usia berapa saja sehingga dapat mencegah kesalahpahaman, 5) Harganya murah, mudah diperoleh dan digunakan tanpa peralatan khusus.

Kelemahan kartu bergambar adalah sebagai berikut : 1) Hanya menekankan persepsi indera mata, 2) Benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran, 3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

Kartu bergambar dapat diterapkan pada berbagai macam jenis permainan, suatu permainan dikatakan memiliki unsur pendidikan apabila dalam permainan itu ada keseimbangan. Keseimbanagan permainan dalam hal ini tergantung pada maksud dan tujuan dari pembuatan atau penciptaan permainan itu sendiri dan juga memikliki nilai guna, efektifitas, dan efisiensi yang dapat mengarahkan proses mendidik secara positif. [14]

Bahasa Arab merupakan bahasa yang berkembang dan tersebar luas ke seluruh penjuru bumi ini melalui dua fase: (1) melalui peperangan dan (2) melalui agama, ilmu pengetahuan, pengajaran, dan komunikasi. [15] Bahasa Arab memiliki peran yang sangat istimewa dan penting terutama bagi umat muslim, bukan hanya karena bahasa Arab memiliki nilai sastra dan gaya bahasa yang sangat tinggi bagi mereka yang mengerti dan memahaminya, sebab uslub bahasa Arab sendiri adalah uslub bahasa Al-Qur’an yakni kitab suci umat Islam yang sangat mengagungkan bagi manusia dan tidak ada manusia yang mampu menandingi keindahan dan kemuliaan uslubnya. [16] Keterampilan dalam berbahasa Arab ada empat, yaitu : 1) Keterampilan Mendengar, 2) Keterampilan Berbicara, 3) Keterampilan Menulis, 4) Keterampilan Membaca. Salah satu keterampilan berbahasa Arab yang sangat penting adalah keterampilan berbicara atau maharah kalam, karena maharah kalam adalah keterampilan seseorang untuk menyampaikan ide, gagasan, pikiran dan perasaan dengan kemampuannya dalam berbahasa Arab dengan bahasa Arab yang tepat dan benar sesuai kaidah bahasa Arab. [17] dan Kemampuan berkomunikasi bahasa Arab merupakan tujuan pokok dalam berbahasa. Karena hakikat dari bahasa adalah ujaran atau berbicara. [18]

Tujuan dari pembelajaran maharah kalam sebagai berikut [19] : 1) Memberikan kemudahan dalam berbicara. Peserta didik harus diberi kesempatan yang besar untuk berlatih berbicara sebagai upaya dalam mengembangkan keterampilan berbicara, 2) Kejelasan. Dalam hal ini peserta didik berbicara dengan tepat dan jelas, baik artikulasi maupun diksi kalimat-kallimatnya. Gagasan yang diucapkan harus tersusun dengan baik. Agar kejelasan dalam berbicara tersebut dapat dicapai, 3) bertanggung jawab. Peserta didik diberikan latihan berbicara yang bagus untuk memberikan penekanan agar bertanggunga jawab sehingga mampu berbicara secara tepat, dan dipikirkan dengan sungguh-sungguh tentang apa yang menjadi topik pembicaraan , siapa yang diajak bicara, tujuan pembicaraan dan bagaimana situasi dan kondisi pembicaraan pada saat itu, 4) Membentuk pendengaran yang kritis. Selain peserta didik diberikan latihan berbicara yang baik, tujuan utama program ini juga sebagai upaya untuk mengembangkan keterampilan menyimak secara tepat dan kritis, 5) Membentuk kebiasaan. Kebiasaan berbicara bahasa Arab dicapai dengan adanya niat yang sungguh-sungguh dari peserta didik itu sendiri. Kebiasaan ini dapat diwujudkan melalui interaksi dua orang atau lebih yang telah disepakati sebelumnya, tidak harus dalam komunitas besar.

Dalam pembelajaran maharah kalam terdapat beberapa langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan oleh guru seperti yang dijelaskan oleh Rosyidi dan Ni’mah sebagai berikut [20] : 1) Pebelajar pemula, yaitu : a) Peserta didik dilatih bicara dengan memberi pertanyaan pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik, b) Pada saat yang bersamaan guru meminta peserta didik untuk belajar mengucapkan kata, menyusun kalimat dan mengungkapkan isi pikirannya, c) Guru mengurutkan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh peserta didik sehingga berakhir membentuk sebuah tema yang sempurna, d) Peserta didik diminta untuk menjawab latihan-latihan syafawiyah, menghafal percakapan, atau menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan isi teks yang telah peserta didik baca. 2) Pebelajar lanjut, yaitu : a) Peserta didik dilatih untuk berbicara dengan bermain peran, b) Peserta didik diajak untuk berdiskusi dengan tema tertentu, c) Peserta didik diberikan kesempatan oleh guru untuk bercerita tentang peristiwa yang terjadi pada peserta didik, d) Peserta didik diminta untuk bercerita ulang tentang informasi yang telah didengar dari televisi, radio, atau lain-lainnya. 3) Pebelajar tingkat atas, yaitu : a) Guru memilihkan tema untuk berlatih kalam, b) Tema yang dipilih hendaknya yang menarik bagi peserta didik atau yang berkaitan dengan kehidupan peserta didik, c) Memilihkan tema yang jelas dan terbatas, d) Peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih dua tema atau lebih sampai akhirnya peserta didik bebas memilih tema yang dibicarakan tentang apa yang mereka ketahui.

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Penelitian Kemampuan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab

Berdasarkan hasil nilai tes pada penguasaan keterampilan berbicara bahasa arab yang telah dilakukan oleh 24 responden kelas eksperimen dan 24 responden kelas kontrol, dinyatakan bahwa pada kelas eksperimen hasil nilai tertinggi yaitu 99 dan hasil nilai terendah yaitu 65. Maka, disimpulkan bahwa pada penguasaan keterampilan berbicara bahasa arab nilai rata-ratanya (M) sama dengan 82,87, nilai mediannya (Me) sama dengan 87, dan nilai modusnya (Mo) sama dengan 87. Sedangkan pada kelas kontrol hasil nilai tertinggi yaitu 93 dan hasil nilai terendah yaitu 60. Maka, disimpulkan bahwa pada penguasaan keterampilan berbicara bahasa arab nilai rata-ratanya (M) sama dengan 75,41, nilai mediannya (Me) sama dengan 75, dan nilai modusnya (Mo) sama dengan 60.

Berikut ini adalah nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol :

Kelas E ksperimen : Kelas Kontrol:

Figure 2.Tabel Nilai Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan tabel di atas, perolehan nilai kelas kontrol dan eksperimen pada fase post-test jika diurutkan berdasarkan kelompok interval pada kelas eksperimen maka pemerolehan nilai 100- 91 sebanyak lima orang, perolehan nilai 90-81 sebanyak sepuluh orang, perolehan nilai 80-71 sebanyak lima orang, perolehan nilai 70-61 sebanyak empat orang. Sementara kelas kontrol pemerolehan nilai 100- 91 sebanyak dua orang, perolehan nilai 90-81 sebanyak delapan orang, perolehan nilai 80-71 sebanyak tiga orang, perolehan nilai 70-60 sebanyak sebelas orang.

Figure 3.Tabel Distribusi Frekuensi Kelompok Kelas Eksperimen Kemampuan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa peserta didik dengan kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab kategori “sangat baik” terdapat 5 responden dengan presentase 20,83%, peserta didik dengan kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab kategori “baik” terdapat 10 responden dengan presentase 41,66%, peserta didik dengan kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab kategori “cukup” terdapat 5 responden dengan presentase 20,83%, peserta didik dengan kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab kategori “kurang” terdapat 4 responden dengan presentase 16,66%.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa dari rata-rata hasil nilai tes kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo dinyatakan bahwa kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo termasuk dalam kategori “Baik”.

Figure 4.Tabel Distribusi Frekuensi Kelompok Kelas Kontrol Kemampuan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa peserta didik dengan kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab kategori “sangat baik” terdapat 2 responden dengan presentase 8,33%, peserta didik dengan kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab kategori “baik” terdapat 8 responden dengan presentase 33,33%, peserta didik dengan kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab kategori “cukup” terdapat 3 responden dengan presentase 12,5%, peserta didik dengan kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab kategori “kurang” terdapat 11 responden dengan presentase 45,83%.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa dari rata-rata hasil nilai tes kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo sebesar 75,41, maka dapat dinyatakan bahwa kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo termasuk dalam kategori “Cukup”.

B. Analisis Data

1. Analisis Data untuk menjawab adakah pengaruh antara media pembelajaran kartu bergambar terhadap kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan peneliti, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi hubungan media pembelajaran kartu bergambar terhadap kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo sebesar 1.650 dimana nilai t hitung lebih kecil dari t tabel pada taraf signifikansi 5%. Artinya, hubungan ini adalah signifikan yang berartikan hipotesis ditolak. Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara media pembelajaran kartu bergambar terhadap kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo

2. Analisis Data untuk menjawab seberapa signifikan korelasi media pembelajaran kartu bergambar terhadap kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus independent sample t-test, besarnya pengaruh antara media pembelajaran kartu bergambar terhadap kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo diperoleh nilai thitung = 1,650. Dalam tabel nilai korelasi independent sample t-test dengan nilai dk sebesar 46 dan dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikansi 5% (2.013), maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Taraf signifikasi ( = 0.05 / 5%

dk = n1 + n2 – k = 24 + 24 – 2 = 46

Ttabel = 2.013

Figure 5.Hasil Uji Signifika

Keterangan :

a. Pada taraf signifikansi 5% ttabel 2.013

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa thitung lebih kecil dari segi signifikansi 5% maka hipotesa yang penulis ajukan yaitu “Ada korelasi yang signifikan antara media pembelajaran kartu bergambar terhadap kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo” ditolak. Artinya, tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara media pembelajaran kartu bergambar terhadap kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo.

3. Analisis Data untuk menjawab seberapa besar korelasi media pembelajaran kartu bergambar terhadap kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo.

Pertama, diperlukan uji hipotesis sementara untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara media pembelajaran kartu bergambar terhadap kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo. Analisis ini didasarkan pada data khusus variabel bebas (media pembelajaran kartu bergambar) dan data khusus variabel terikat (kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo sebelum data dihitung. Maka, untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan atau permasalahan penelitian, diajukan hipotesis sementara sebagai berikut:

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara media pembelajaran kartu bergambar terhadap kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara media pembelajaran kartu bergambar terhadap kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo

Apabila nilai thitung yang diperoleh lebih besar atau sama dengan nilai ttabel maka hipotesis diterima, sehingga ada hubungan yang signifikan antara media pembelajaran kartu bergambar terhadap kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo.

Sedangkan, apabila nilai thitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai ttabel maka hipotesis ditolak, sehingga tidak ada hubungan yang signifikan antara media pembelajaran kartu bergambar terhadap kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo.

Kedua, untuk menganalisis uji hipotesis tersebut, peneliti menggunakan analisis statistik korelasi dengan rumus Independent Sample T-Test, sebagai berikut

NO. X 1 X 2 x̅ 1 X 1 - x̅ 1 (X 1 - x̅ 1 ) 2 x̅ 2 X 2 - x̅ 2 (X 2 - x̅ 2 ) 2
1 93 88 82,87 10,13 102,6169 75,41 12,59 158,5081
2 65 63 82,87 -17,87 319,3369 75,41 -12,41 154,0081
3 99 60 82,87 16,13 260,1769 75,41 -15,41 237,4681
4 92 90 82,87 9,13 83,3569 75,41 14,59 212,8681
5 89 60 82,87 6,13 37,5769 75,41 -15,41 237,4681
6 88 68 82,87 5,13 26,3169 75,41 -7,41 54,9081
7 75 85 82,87 -7,87 61,9369 75,41 9,59 91,9681
8 87 85 82,87 4,13 17,0569 75,41 9,59 91,9681
9 75 68 82,87 -7,87 61,9369 75,41 -7,41 54,9081
10 75 60 82,87 -7,87 61,9369 75,41 -15,41 237,4681
11 87 60 82,87 4,13 17,0569 75,41 -15,41 237,4681
12 65 65 82,87 -17,87 319,3369 75,41 -10,41 108,3681
13 87 60 82,87 4,13 17,0569 75,41 -15,41 237,4681
14 70 87 82,87 -12,87 165,6369 75,41 11,59 134,3281
15 96 93 82,87 13,13 172,3969 75,41 17,59 309,4081
16 82 91 82,87 -0,87 0,7569 75,41 15,59 243,0481
17 87 60 82,87 4,13 17,0569 75,41 -15,41 237,4681
18 75 90 82,87 -7,87 61,9369 75,41 14,59 212,8681
19 70 75 82,87 -12,87 165,6369 75,41 -0,41 0,1681
20 92 80 82,87 9,13 83,3569 75,41 4,59 21,0681
21 80 87 82,87 -2,87 8,2369 75,41 11,59 134,3281
22 85 75 82,87 2,13 4,5369 75,41 -0,41 0,1681
23 87 90 82,87 4,13 17,0569 75,41 14,59 212,8681
24 88 70 82,87 5,13 26,3169 75,41 -5,41 29,2681
Jumlah 1989 1810 2108,626 3649,834
Table 1.Tabel Untuk Me ncari Koefisien Korelasi Antara Media Pembelajaran Kartu Bergambar Terhadap Kemampuan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Siswi Kelas VII Di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo

Mean : x̅1=Σ X1 / n1 = 1.989 / 24 = 82,87 S12 =Σ (X1 - x̅1)2 /n-1 = 2.108,62 / 24 - 1 = 91,67

Mean : x̅2=Σ X2 / n2 = 1.810 / 24 = 75,41 S22 =Σ (X2 - x̅2)2 / n-1 = 3.649,83 / 24 - 1 = 158,68

Setelah mendapatkan data hasil pos-test kelas eksperimen dan kelas kontrol, selanjutnya peneliti menghitung signifikansi data tersebut untuk mengetahui perbedaan antara keduanya (kelas eksperimen dan kelas kontrol) yang telah didapatkan dari hasil penelitian. Hasil dari perhitungan tersebut akan menghasilkan “t-hitung” yang akan dibandingkan dengan “t-tabel”.

Mencari besarnya t hitung :

Figure 6.Mencari Besar nya t hitung

Keterangan:

t= koefisien t

X1= sampel kelas eksperimen

X2= sampel kelas kontrol

1= rata-rata sampel kelas eksperimen

2 = rata-rata sampel kelas kontrol

s1= simpangan baku kelas eksperimen

s2= simpangan baku kelas kontrol

n1= jumlah responden kelas eksperimen

n2= jumlah responden kelas kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan peneliti, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi hubungan media pembelajaran kartu bergambar terhadap kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo o sebesar 1,650 dimana nilai t hitung lebih kecil dari t tabel pada taraf signifikansi 5%. Artinya, hubungan ini adalah tidak ada signifikan yang berartikan hipotesis ditolak. Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara media pembelajaran kartu bergambar terhadap kemampuan keterampilan berbicara bahasa arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu. Darul Fikri Sidoarjo.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa media pembelajaran kartu bergambar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan keterampilan berbicara bahasa Arab siswi kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Darul Fikri Sidoarjo. Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan media tersebut tidak memberikan manfaat yang lebih baik dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab siswi. Implikasi dari temuan ini adalah perlunya pengembangan metode pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Arab siswi kelas VII. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengeksplorasi metode pembelajaran alternatif yang dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan keterampilan berbicara bahasa Arab. Selain itu, penelitian lebih lanjut juga dapat mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kemampuan berbicara bahasa Arab siswi, seperti motivasi belajar, lingkungan belajar, atau penggunaan teknologi dalam pembelajaran.

References

  1. S. P. M. Rahardjo and S. Maryati, "PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MAHARAH AL-KALAM BERBASIS MEDIA BITHAQAH JAYBIYAH DI MTS NEGERI SUMBER BUNGUR PAMEKASAN," J. Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, pp. 1–104, 2021.
  2. D. Nalole, "Meningkatkan Keterampilan Berbicara (Maharah al-Kalam) Melalui Metode Muhadatsah dalam Pembelajaran Bahasa Arab," J. Al Minhaj, vol. 1, no. 1, pp. 129–145, 2018.
  3. G. P. F. Dewi, "PENGEMBANGAN GAME EDUKASI PENGENALAN NAMA HEWAN DALAM BAHASA INGGRIS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SISWA SD BERBASIS MACROMEDIA FLASH," Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2012.
  4. L. S. and R. Agel, "Nasra, “PENERAPAN STRATEGI AL-TA’BIR AL-MUSHAWWAR DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR BAHASA ARAB DAN MAHARATUL KALAM,” J. Bhs. dan Sastra Arab, vol. 10, no. 1, pp. 88–115, 2021.
  5. M. H. Zubaidillah and H. Hasan, "Pengaruh Media Kartu Bergambar (Flash Card) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Arab," Al Mi’yar J. Ilm. Pembelajaran Bhs. Arab dan Kebahasaaraban, vol. 2, no. 1, p. 41, 2019, doi: 10.35931/am.v2i1.90.
  6. Z. F. Hasani, "Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Arab Kartu ‘Domira’ Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 02 Pemalang," Lisanan Arab. J. Pendidik. Bhs. Arab, vol. 1, no. 02, pp. 123–143, 2018, doi: 10.32699/liar.v1i02.204.
  7. Musfiqon, "Metodologi Penelitian Pendidikan," Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012.
  8. Sugiyono, "Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D," Bandung: Alfabeta, 2017.
  9. A. Muhson, "Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi," J. Pendidik. Akunt. Indones., vol. 8, no. 2, 2010, doi: 10.21831/jpai.v8i2.949.
  10. T. Nurseto, "Membuat Media Pembelajaran yang Menarik," J. Ekon. dan Pendidik., vol. 8, no. 1, pp. 19–35, 2012, doi: 10.21831/jep.v8i1.706.
  11. A. Arsyad, Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers, 2019.
  12. Z. Fajriah, "PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ARAB (MUFRADAT) MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR (Penelitian Tindakan Pada Siswa kelas I MI Nurul Hakim Kediri Lombok Barat Tahun 2015)," J. Pendidik. Usia Dini, vol. 9, no. 1, pp. 107–126, 2015. [Online]. Available: https://doi.org/10.21009/JPUD.091
  13. A. N. A. Rani, B. Risyak, and S. Sasmiati, "Penggunaan Media Kartu Bergambar Untuk Mengembangkan Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini," J. Pendidik. Anak, 2015. [Online]. Available: http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/PAUD/article/download/10766/7398
  14. W. Muna, "Kartu Permainan: Media Pembelajaran Bahasa Arab Kontekstul," Al-Ta’dib, vol. 7, no. 1, pp. 84–100, 2014. [Online]. Available: https://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/al-tadib/article/view/245/235
  15. H. Nur, "Penerapan Metode Muhadatsah Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Maharah Kalam Peserta Didik," Lentera Pendidik. J. Ilmu Tarb. dan Kegur., vol. 20, no. 2, pp. 177–187, 2017, doi: 10.24252/lp.2017v20n2i4.
  16. J. Brier and L. D. Jayanti, "Genealogi Bahasa Arab (Perkembangannya Sebagai Bahasa Standar)," vol. 21, no. 1, 2020. [Online]. Available: http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203
  17. Rahmaini, "Strategi Pembelajaran Maharah Kalam Bagi Non Arab," Ihya Al Arab., vol. 1, no. 2, pp. 227–233, 2015.
  18. M. Hendri, "Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Melalui Pendekatan Komunkatif," POTENSIA J. Kependidikan Islam, vol. 3, no. 2, p. 196, 2017, doi: 10.24014/potensia.v3i2.3929.
  19. M. Iqbal, "Penggunaan Metode Mim- Mem Untuk Mengembangkan Keterampilan Berbicara," Al Mi’yar J. Ilm. Pembelajaran Bhs. Arab dan Kebahasaaraban, vol. 1, no. 2, p. 113, 2018, doi: 10.35931/am.v1i2.48.
  20. I. Arkadiantika et al., "Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab," vol. 3, no. 1, 2019. [Online]. Available: http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jtp/article/view/6709%0Ahttp://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-arab/article/view/39394%0Ahttp://infestasi.trunojoyo.ac.id/simantec/article/view/3809%0Ahttp://lpm.iain-jember.ac.id/download/file/DISKUSI_PERIODI