Abstract

This study aimed to investigate the challenges faced by students in Maharah Kalam (Arabic speaking skills) learning and the solutions implemented in an Islamic junior high school in Sidoarjo, Indonesia. The research employed a qualitative approach, using observation, interviews, and documentation as data collection techniques. The participants included Arabic language teachers and eighth-grade students. The findings revealed that Maharah Kalam learning comprised three stages: planning, implementation through group-based conversation practice, and evaluation. The difficulties experienced by students were attributed to linguistic factors, such as pronunciation, sentence structure, and vocabulary, as well as non-linguistic factors, including students' educational background, environment, lack of interest, and limited parental support. To address these challenges, the school introduced the mandatory BTQ (Baca Tulis Quran) activity outside regular lessons. This research contributes to the understanding of Maharah Kalam learning in the context of an Islamic junior high school and provides insights into the factors affecting students' Arabic speaking skills. Further research could explore additional strategies to enhance Maharah Kalam learning and consider the influence of motivation, learning environment, and technological integration.

Highlight:

  • Importance of Maharah Kalam in Arabic language learning.
  • Factors influencing difficulties in Maharah Kalam learning: linguistic and non-linguistic.
  • Implementation of BTQ activities as a solution to address challenges in Maharah Kalam learning.

Keyword:

Maharah Kalam, Arabic Language Learning, Challenges, Solutions, Qualitative Research

Pendahuluan

Dalam pembelajaran bahasa Arab terdapat empat aspek keterampilan berbahasa. Maharah kalam merupakan salah satu dari empat keterampilan tersebut, tiga diantaranya yaitu maharah istima’, maharah kitabah dan maharah qiro’ah. Maharah kalam merupakan kemampuan mengungkapkan bunyi, kata dan kalimat bahasa Arab secara baik dan benar serta dapat menggunakannya secara aktif dari hal-hal yang telah di dengar secara pasif[1]. Maharah kalam menjadi salah satu keterampilan terpenting dalam empat maharah setelah keterampilan mendengarkan dan sebelum keterampilan membaca serta menulis, sehingga guru memberikan perhatian penting dalam pembelajaran maharah kalam [2]. Dalam aktivitas keseharian, orang lebih banyak menggunakan kata-kata daripada menulis dan membaca. Untuk itulah mengapa maharah kalam memiliki nilai penting[3].

Adapun tujuan dari pembelajaran maharah kalam yakni agar mampu berkomunikasi secara baik dan dapat diterima secara sosial [4]. Untuk mencapai tujuan maharah kalam, siswa membutuhkan aktivitas atau kegiatan yang mendukung seperti hiwar (percakapan), berdiskusi atau dengan menyampaikan topik tertentu [5]. Maharah kalam tidak dapat dikuasai kecuali dengan banyak latihan[6]. Dari pemaparan diatas bisa dipahami bahwa indikator dalam keberhasilan pembelajaran bahasa Arab adalah kalam/berbicara dan merupakan ketrampilan dasar dalam pembelajaran bahasa sehingga maharah kalam menjadi output penting dari pembelajaran bahasa Arab dan diharapkan siswa dapat aktif dalam pembelajaran maharah kalam.

Pembelajaran maharah kalam dapat didukung dengan beberapa faktor atau unsur penting misalnya faktor ucapan yang berarti siswa dapat mengucapkan kalimat atau kata bahasa Arab secara jelas dan baik lalu yang kedua yakni faktor kosakata artinya ketika Siswa memiliki kosakata yang cukup maka siswa dapat mengungkapkan hal-hal dengan menggunakan bahasa Arab dengan lebih baik dan yang terakhir yakni faktor tata bahasa atau kaidah bahasa artinya ketika siswa memahami bagaimana kaidah penyusunan kalimat yang benar maka hal-hal yang diucapkan siswa akan sesuai dengan tata bahasa yang berlaku. Pembelajaran maharah kalam dapat dilakukan dengan berdiskusi, dialog, berpidato, drama dan sebagainya [7]

Melihat pentingnya maharah kalam dalam pembelajaran bahasa Arab, maka dalam proses pembelajaran bahasa Arab guru menyertakan pembelajaran maharah kalam didalamnya. Hal tersebut juga terjadi di MTs Al-Abror Sidoarjo, Maharah kalam menjadi salah satu keterampilan penting dalam aspek berbahasa. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, MTs. Al-Abror Sidoarjo merupakan sekolah berbasis Islam yang didalamnya memuat pembelajaran bahasa Arab dan maharah kalam menjadi salah satu fokus diantaranya. Pembelajaran maharah kalam dilakukan agar siswa dapat mengungkapkan hal-hal dengan bahasa Arab secara baik. Siswa diharapkan dapat aktif mengungkapkan hal-hal dengan bahasa Arab sebagai implementasi maharah kalam.

Namun disisi lain, pentingnya pembelajaran maharah kalam tidak menuntut kemungkinan terjadi adanya problem atau masalah didalamnya. Latar belakang pendidikan siswa kelas VIII MTs. Al-Abror Sidoarjo yang berbeda mengakibatkan perbedaan kemampuan dalam menguasai keterampilan berbicara sehingga dalam proses pembelajaran masih ada siswa yang mengalami kesulitan dalam melafalkan kata atau kalimat bahasa Arab karena hanya beberapa yang pernah mempelajari bahasa Arab pada jenjang SD/MI. Sehingga output yang dicapai dalam pembelajaran bahasa Arab dari segi maharah kalam masih kurang. Dan dari hal tersebut cukup mendukung peneliti dalam mengkaji bidang ini sebagai fokus penelitian.

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan maharah kalam antara lain, Hasil Penelitian Faturahman Fuad, 2019. Penelitian berjudul “Analisis Kesulitan Belajar bahasa Arab (Studi di Mts.N 01 Bandar Lampung)”. Metode yang digunakan oleh peneliti yakni penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif dengan hasil yang didapat berupa data non angka (kualitatif). Fokus penelitian tersebut yakni untuk mencari tahu bagaimana kesulitan dan faktor penyebab kesulitan yang dialami peserta didik dalam belajar bahasa Arab. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian tersebut ada beberapa faktor yang memepengaruhi kesulitan pembelajaran bahasa Arab. kurangnya minat dan motivasi murid dalam belajar bahasa Arab, kurangnya peranan oran tua serta penggunaan metode dalam penyampaian materi [8].

Hasil Penelitian Ratih Kusuma Ningtias, 2022. Penelitian berjudul “Analisis Kesulitan Belajar Maharoh Kalam Pada Mata Kuliah Bahasa Arab Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah Lamongan”. Fokus penelitian ini ialah untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dialami mahasiswa dalam belajar Maharah kalam pada mata kuliah Bahasa Arab. Adapun kesimpulan yang didapatkan ialah Faktor kesulitan belajar kalam pada mata kuliah bahasa Arab yang dihadapi mahasiswa PAI angkatan 2019 yaitu terletak pada kurangnya motivasi, tidak menguasai kosa kata Bahasa Arab, faktor lulusan sekolah umum menjadi salah satu faktor kesulitan yang dihadapi [9].

Hasil penelitian Melania Kohiriyah, Moh Yusuf Hidayat dan Rahnang, 2022. Penelitian berjudul “Analisis Kesulitan Belajar Bahasa Arab Pada Maharah Kalam Siswa Kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Al-Ihsan Pontianak Tahun Pelajaran 2021/2022”. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan kesimpulan yang didapatkan ialah, Proses pembelajaran Bahasa Arab kelas V di MI Al-Ihsan Pontianak telah terlaksana dengan baik berdasarkan teori kegiatan pembelajaran. Kesulitan yang dialami siswa ialah kesulitan dalam pemaknaan kata atau kalimat, kesulitan memahami pembentukan kata, kesulitan tersebut juga dipengaruhi tingkat intelektual siswa, lingkungan belajar yang pasif serta motivasi belajar yang tergolong sedang. Ada beberapa upaya yang telah dilakukan mengadakan program belajar diluar jam pembelajaran, menjelaskan pentingnya belajar bahasa Arab serta pemberian reward [10].

Adapun posisi peneliti saat ini, peneliti memfokuskan kajian pada bagaimana pembelajaran maharah kalam serta faktor penyebab kesulitan maharah kalam siswa dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut. Sementara penelitian yang berjudul “Analisis kesulitan belajar bahasa Arab (Studi di MTs.N 01 Bandar Lampung)” menjelaskan bagaimana kesulitan serta faktor penyebab kesulitan siswa dalam belajar bahasa Arab secara umum. Adapun letak perbedaan dengan penelitian berjudul “Analisis Kesulitan Belajar Maharoh Kalam Pada Mata Kuliah Bahasa Arab Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah Lamongan” ialah untuk mengetahui kesulitan belajar maharah kalam pada tingkat sekolah tinggi. Sedangkan titik perbedaan dengan penelitian berjudul “Analisis Kesulitan Belajar Bahasa Arab Pada Maharah Kalam Siswa Kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Al-Ihsan Pontianak Tahun Pelajaran 2021/2022” ialah pada subjek penelitian, lokasi serta solusi yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan dalam belajar Bahasa Arab pada maharah kalam.

Adapun beberapa tujuan dan fokus permasalahan dalam penelitian ini yakni, untuk mengetahui proses pembelajaran (perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi) maharah kalam siswa kelas VIII MTs. Al-Abror Sidoarjo, faktor kesulitan dalam pembelajaran maharah kalam dan solusi yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menjelaskan permasalah dan mengungkap situasi sosial dalam suatu kata-kata atau kalimat daripada angka-angka[11]. Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan ialah data kualitatif, karena penelitian berupa analisis maka perlu adanya uraian terperinci mengenai permasalahan yang dihadapi, sehingga data dipaparkan dalam uraian kalimat atau non angka. Lokasi penelitian ini ialah Mts. Al-Abror Sidoarjo. Adapun Subjek penelitian ini ialah guru bidang studi bahasa Arab serta siswa kelas VIII MTs. Al-Abror Sidoarjo. Subjek penelitian berarti orang yang terlibat memberikan informasi/informan, keberadaanya menjadi sumber data tentang masalah penelitian [12] . Dalam proses penelitian, peneliti menggunakan beberapa teknik untuk mengumpulkan data. Beberapa teknik tersebut antara lain wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tehnik wawancara yang dipilih ialah wawancara semi standar yang dilakukan dengan membuat garis-garis pokok atau hal

penting saja mengenai topik pembicaraan, sedangkan dalam prosesnya pertanyaan diajuakan secara bebas dan tidak kaku[11]. Kegiatan wawancara ini dilakukan dengan guru bahasa Arab dan siswa kelas VIII berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya. Adapun teknik observasi ialah pengamatan secara langsung maupun tidak langsung terhadap obyek penelitian untuk memperoleh informasi yang harus dikumpulkan dalam penelitian[11]. Teknik observasi peneliti gunakan untuk melihat proses pembelajaran maharah kalam siswa kelas VIII MTs Al-Abror Sidoarjo. Dan teknik dokumentasi yakni teknik pengumpulan data yang didapat dari buku, catatan atau hal lain dalam bentuk teks dan gambar [13]. Setelah data terkumpul, akan dilakukan analilis data yang dapat dipahami sebagai upaya untuk mengurai masalah atau atau fokus penelitian sehingga membentuk susunan yang jelas. Miles dan Hubermen menyatakan bahwa aktivitas analisis data meliputi, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan [14]. Peneliti melakukan proses pemilahan dan pengelompokkan data berdasarkan poin- poin yang dibuat, lalu merangkum dan menyajikannya sesuai fokus penelitian.

Hasil dan Pembahasan

A. Pembelajaran Maharah Kalam Siswa Kelas VIII MTs. Al-Abror Sidoarjo

Pembelajaran merupakan proses terencana yang mendorong seseorang untuk dapat belajar dengan baik[15]. Adapun maharah kalam ialah praktik atau berlatih berbicara [16], sehingga dapat dipahami bahwa pembelajaran maharah kalam adalah proses yang direncanakan untuk mendorong seseorang agar dapat belajar berbicara bahasa Arab. Pembelajaran maharah kalam pada siswa kelas VIII MTs. Al-Abror Sidoarjo terdiri dari 3 rangkaian, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan Evaluasi. Berikut peneliti paparkan secara lebih jelas:

1. Perencanaan

Rangkaian pembelajaran maharah kalam pada siswa kelas VIII MTs Al-Abror Sidoarjo yang pertama yakni adanya perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media, pendekatan maupun metode dalam pembelajaran serta sistem penilaian untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan [17]. Adapun perencanaan yang dilakukan oleh guru yakni dengan menyusun RPP dan silabus, serta menyiapkan media yang digunakan. Dengan adanya RPP maka dalam pelaksanaannya nanti langkah-langkah pembelajaran dapat dilakukan secara sistematis. Perencanaan pembelajaran ini perlu dilakukan karena memiliki beberapa manfaat diantaranya sebagai petunjuk dalam mencapai tujuan, sebagai alat ukur untuk mengetahui keefektifan suatu pembelajaran, dan dijadikan sebagai pedoman pembelajaran untuk guru dan siswa [17].

2. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaannya, Pembelajaran bahasa Arab pada siswa kelas VIII MTs Al-Abror Sidoarjo dilaksanakan 3 jam pelajaran dalam satu pekan yakni pada hari senin 2 jam pelajaran dan hari rabu satu jam pelajaran, dalam pembelajaran bahasa Arab tersebut di dalamnya sudah terdapat pembelajaran maharah kalam. Pembelajaran maharah kalam pada siswa kelas VIII MTs. Al-Abror Sidoarjo diawali dengan pendahuluan, pada tahap pendahuluan guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam kemudian menanyakan kabar siswa. Kemudian dilanjutkan dengan membaca do’a secara bersama. Sebelum memasuki materi baru yang akan dibahas, guru akan mengulas terlebih dahulu mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya, lalu dilanjutkan dengan penjelasan materi baru. Pembelajaran maharah kalam dilakukan dengan metode berkelompok atau berpasangan, guru menggunakan percakapan pada buku paket untuk melatih maharah kalam siswa. Guru memberikan contoh serta arahan untuk siswa cara pengucapan yang benar dan sesuai intonasi. Kemudian siswa mempraktikkan percakapan tersebut sesuai kelompoknya masing-masing. Pada akhir pembelajaran, siswa ditanya kembali mengenai pemahamannya terhadap materi yang telah dibahas.

Adapun media yang diguanakan dalam pembelajaran maharah kalam ialah buku paket bahasa Arab. Selain menggunakan buku paket bahasa Arab, guru menggunakan media powerpoint sebagai alat bantu dan pendukung dalam menjelaskan materi yang berkaitan dengan maharah kalam. Melihat proses pembelajaran maharah kalam siswa kelas VIII MTs Al-Abror Sidoarjo, respon siswa terhadap pembelajaran ialah cukup antusias bagi mereka yang memang sudah memiliki ilmu dasar bahasa Arab dari jenjang MI, sehingga mereka sudah bisa mengucapkan kata dan kalimat bahasa Arab dengan baik. Hal sebaliknya terjadi pada mereka yang belum pernah belajar bahasa Arab pada tingkat MI, mereka masih mengalami kesulitan dalam membaca atau mengucapkan kalimat bahasa Arab.

3. Evaluasi

Evaluasi dapat dipahami sebagai proses pengambilan keputusan yang diperoleh dari hasil belajar [18]. Sistem evaluasi yang digunakan guru untuk mengetahui keterampilan siswa dalam pembelajaran maharah kalam adalah dengan pengerjaan tadribat atau pengujian secara lisan yang dilakukan dengan praktik percakapan di depan kelas. Namun belum ada ujian lisan atau ujian praktik yang dilaksanakan saat PTS ataupun PAS, ujian praktik baru ada ketika siswa menginjak kelas IX. Hal tersebut sebagaimana yang diungkapkan guru bahasa Arab “untuk penilaian dan evaluasi biasanya saat pembelajaran berlangsung, siswa akan mempraktikkan percakapan di depan kelas. Ketika PTS atau PAS belum ada praktik untuk maharah kalam kelas VIII, nanti saat kelas IX baru ada”.

Evaluasi dalam pembelajaran bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan siswa dalam belajar, untuk mengetahui pemahaman siswa dalam pembelajaran serta untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengajaran [19].

B. Faktor Kesulitan Pembelajaran Maharah Kalam Siswa kelas VIII MTs Al-Abror Sidoarjo

Kesulitan belajar merupakan suatu keadaan sehingga siswa tidak bisa belajar sebagaimana idealnya sebuah pembelajaran [20]. Ada berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi kesulitan pembelajaran yang dialami siswa. Dalam proses kegiatan pembelajaran maharah kalam, Nurlaila mengungkapkan bahwa ada dua problematika dalam pembelajaran maharah kalam, yaitu :

Pertama, problematika linguistik, problematika linguistik berarti permasalahan dari segi bahasa seperti tata bunyi, kosa kata, tata kalimat dan tulisan [21]. Seperti kita ketahui bahwa bahasa Arab dan bahasa Indonesia memiliki perbedaan, sehingga masih banyak kesulitan yang dialami siswa kelas VIII MTs Al-Abror Sidoarjo, permasalahan dari segi bahasa yakni sebagian besar siswa kesulitan dalam melafalkan kata bahasa Arab, mengalami kesulitan dalam melafalkan sebagian huruf hijaiyah yang memiliki kesamaan dalam pengucapan (seperti huruf tsa’ dan sin), bahkan ada yang belum mengenal huruf hijaiyah. Sebagaimana yang dialami salah satu siswa yang menyampaikan kendalanya “saya kesulitan ketika di suruh berbicara dengan bahasa Arab, saya tidak hafal banyak mufrodat dan belum pernah belajar bahasa Arab sebelumnya”

Kedua, problematika non linguistik, permasalahan non bahasa yang meliputi sosial kultural yang berarti peserta didik bergantung pada buku catatan dan buku pelajaran karena masih mengalami kesulitan dalam menyebutkan kosa kata tentang lingkungan sekitar. Kemudian sosial budaya, dalam hal ini masih kurangnya kebiasaan dalam menggunakan bahasa Arab karena peserta didik tidak berada pada lingkungan yang memiliki kebiasaan berbahasa Arab. Lalu metodologi, pengajaran, minat dan motivasi serta waktu.

Dari kedua problematika tersebut, hal demikian juga yang dialami siswa kelas VIII MTs Al-Abror Sidoarjo. Dari segi bahasa mulai dari tata bunyi, kosa kata dan tata kalimat, siswa masih mengalami kesulitan. Dari segi non bahasa kesulitan dalam pembelajaran maharah kalam siswa kelas VIII MTs. Al- Abror Sidoarjo dipengaruhi latar belakang pendidikan siswa yang berbeda sehingga dari pemahaman juga berbeda. Kemudian faktor selanjutnya adalah minat dan motivasi, minimnya minat siswa dalam mempelajari maharah kalam serta kurangnya peran orang tua dalam mendampingi proses belajar di rumah.

Sebagaimana penuturan guru bidang studi bahasa Arab ketika kami wawancara “disini karena anak-anak tidak semuanya pernah belajar bahasa Arab di MI jadi agak susah ketika mereka disuruh berbicara bahasa Arab, apalagi sebagian besar dari mereka tidak mengaji di TPQ sehingga ada yang belum mengenal huruf hijaiyah”. “Siswa itu sendiri kurang minat dalam pelajaran bahasa Arab, peran orang tua yang seharusnya penting ini juga kurang, apalagi ketika orang tuanya sibuk, sehingga anak-anak ketika di rumah tidak ada yang memantau”, lanjutnya.

C. Analisis Solusi yang dilakukan MTs. Al-Abror Sidoarjo

Dari permasalahan yang diketahui dalam pembelajaran maharah kalam, maka perlu adanya solusi untuk permasalahan tersebut guna meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran maharah kalam. Adpun dari hasil penelitian yang dilakukan, untuk mengatasi permasalahan dari segi bahasa, guru bidang studi bahasa Arab bersama pihak sekolah telah berupaya untuk mengatasi permasalahn tersebut. Upaya yang telah dilakukan ialah dengan mengadakan kegiatan BTQ (Baca Tulis Qur’an). BTQ ini merupakan kegiatan diluar pembelajaran atau masuk dalam ekstrakurikuler, meski demikian kegiatan ini bersifat wajib bagi siswa-siswi MTs. Al-Abror Sidoarjo. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran bahasa Arab, khususnya maharah kalam.

Pelaksanaan kegiatan BTQ dilaksanakan setiap hari Sabtu setelah kegiatan pembelajaran usai. Pada awal kegiatan BTQ di setiap semester, siswa melakukan tes untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa yang selanjutnya mereka dibagi dalam 3 kelompok (dasar, menengah dan atas) sesuai dengan hasil tes. Sehingga dalam pelaksanaannya, siswa tidak dikelompokkan seperti pembelajaran dikelas melainkan dikelompokkan sesuai kemampuan masing-masing siswa. Kegiatan BTQ dinilai cukup efektif karena melihat latar belakang pendidikan siswa yang kebanyakan belum mengenal bahasa Arab. Sehingga pembelajaran BTQ dinilai menjadi pembelajaran pendukung bagi siswa dalam mengenal bahasa Arab dari tingkat dasar yaitu huruf hijaiyah. Sedangkan untuk mengatasi permasalahan dari segi non bahasa, siswa perlu diberikan motivasi serta dukungan untuk menumbuhkan minat siswa dalam mempelajari maharah kalam. Karena yang paling utama adalah minat yang muncul dari diri siswa.

Adapun peneliti memberikan rekomendasi untuk perbaikan dalam pembelajaran maharah kalam dengan guru memberikan kesempatan lebih besar bagi siswa untuk menerapkan maharah kalam, seperti drama, pidato, story telling dan role playing. Hal tersebut dapat memberikan suasana baru bagi siswa dan juga karena pembelajaan maharah kalam membutuhkan latihan secara rutin.

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada pembelajaran Maharah Kalam kelas VIII di MTs Al-Abror Sidoarjo, ditemukan bahwa proses pembelajaran tersebut melibatkan tiga tahap utama: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Faktor kesulitan yang dialami oleh siswa dalam mempelajari maharah kalam terdiri dari aspek linguistik, seperti tata bunyi, kalimat, dan kosa kata, serta aspek non-linguistik, seperti latar belakang pendidikan, lingkungan, kurangnya minat, dan kurangnya dukungan dari orang tua. Untuk mengatasi kesulitan ini, sekolah telah mengimplementasikan kegiatan BTQ (Baca Tulis Quran) sebagai upaya peningkatan kemampuan berbicara siswa di luar waktu pembelajaran reguler. Implikasi dari penemuan ini adalah pentingnya mempertimbangkan strategi pembelajaran yang lebih holistik dan terintegrasi dalam mengatasi kesulitan siswa dalam maharah kalam. Selain itu, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain yang memengaruhi kemampuan siswa dalam maharah kalam dan mengeksplorasi strategi pembelajaran yang lebih efektif dalam mengatasi kesulitan tersebut.

References

  1. Zulhannan, "Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif," Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2015.
  2. A. W. Rasyidi and S. R. Febriani, "Uslub Ta'lim Maharah al-Kalam Bi Asas al-Dzaka'at al-Muta'addah Fi al-Marhalah al-Ibtidaiyyah," Arab. J. Bhs. Arab, vol. 4, no. 2, p. 193, 2020, doi: 10.29240/jba.v4i2.1432.
  3. S. Nasution, "Tadris Maharah Al-Kalam Fi Madrasah Tsunaiyyah Al-Lughah Al-Stanawiyah," Ling. J. Ilmu Bhs. dan Sastra, vol. 10, no. 2, p. 97, 2016, doi: 10.18860/ling.v10i2.3262.
  4. Hilmi, "Metode Inovatif Pembelajaran Maharah Kalam," J. Intelekt. Ar-Raniry, vol. 10, 2021.
  5. A. Hermawan, "Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab," Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.
  6. A. Fikri, "Fa'aliyah Ta'lim Maharah al-Kalam Li Thalabah Qism Ta'lim al-Lughah al-'Arabiyah bi Jami'ah al-Islamiyah al-Hukumiyah Kerinci 'Ala Asas al-Thariqah al-As'ilah wa al-Ajwibah," Arab. J. Bhs. Arab, vol. 4, no. 2, p. 317, 2020, doi: 10.29240/jba.v4i2.1785.
  7. S. Asyrofi and T. Pransiska, "Desain Pembelajaran Bahasa Arab," Yogyakarta: Pustaka Ilmu, 2019.
  8. F. Fuad, "Analisis Kesulitan Belajar Bahasa Arab," Al-Lisan J. Bhs., vol. 4, 2019.
  9. R. Kusuma, "Analisis Kesulitan Belajar Maharoh Kalam Pada Mata Kuliah Bahasa Arab Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah Lamongan," Darajat J. PAI, vol. 5, 2022.
  10. M. Khoiriyah, M. Y. Hidayat, and Rahnang, "Analisis Kesulitan Belajar Bahasa Arab Pada Maharah Kalam Siswa Kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Al-Ihsan Pontianak Tahun Pelajaran 2021/2022," Armala J. Pendidikan dan Sastra Bhs. Arab, vol. 3, 2022.
  11. D. Satori and A. Komariah, "Metodologi Penelitian Kualitatif," Bandung: Alfabeta, 2020.
  12. M. Musfiqon, "Metode Penelitian Pendidikan," PRESTASI PUSTAKA, 2012.
  13. J. Soewadji, "Pengantar Metodologi Penelitian," Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2012.
  14. Sugiyono, "Memahami Penelitian Kualitatif," Bandung: Alfabeta, 2014.
  15. A. Pane and M. Darwis Dasopang, "Belajar Dan Pembelajaran," FITRAH Jurnal Kaji. Ilmu-ilmu Keislaman, vol. 3, no. 2, p. 333, 2017, doi: 10.24952/fitrah.v3i2.945.
  16. Y. Hady, "Pembelajaran Mahārat al-Kalām Menurut Rusdy Ahmad Thu'aimah dan Mahmud Kamil al-Nâqah," al Mahāra J. Pendidik. Bhs. Arab, vol. 5, no. 1, pp. 63–84, 2019, doi: 10.14421/almahara.2019.051-04.
  17. A. Majid, "Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Guru Kompetensi," Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2019.
  18. A. A. Rahman and C. E. Nasryah, "Evaluasi Pembalajaran," 2019.
  19. U. Ridho, "Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab," An Nabighoh J. Pendidik. dan Pembelajaran Bhs. Arab, vol. 20, no. 01, p. 19, 2018, doi: 10.32332/an-nabighoh.v20i01.1124.
  20. Rofiqi and moh zaiful Rosyid, "Diagnosis Kesulitan Belajar Pada Siswa," batu: Literasi Nusantara, 2020.
  21. Nurlaila, "Maharah Kalam dan Problematika Pembelajarannya," Al-Af'idah, vol. 4, no. 2, pp. 55–65, 2020.