Abstract
Research objectives: a. To find out the interest in learning Arabic in class VIII students at SMP Muhammadiyah 5 Tulangan b. To find out what methods are applied by teachers in increasing students' interest in learning Arabic. c. Factors that influence students' interest in learning Arabic. This type of research is qualitative by utilizing data collection techniques in the form of, a. Observation b. Interview c. Documentation d. Questionnaire. Data analysis was carried out using data collection analysis, data reduction, data presentation, and drawing conclusions or verification. Where the validity of the data is tested by triangulation, namely triangulation of sources, triangulation of techniques, triangulation of time as well as extension of observations and increasing persistence. The results showed that the analysis of students' interest in learning Arabic in class VIII at SMP Muhammadiyah 5Tulangan concluded that students' interest in learning Arabic in learning Arabic was quite high, seen from the results of the data through a questionnaire that was processed through the SPSS tool which revealed the average student interest in learning Arabic. high enough. This is evidenced by the attention of students in receiving good Arabic lessons, paying attention to the teacher who is explaining in an orderly manner and following the Arabic lesson to completion and doing the tasks given by the teacher according to the time determined by the teacher. So that the enthusiasm for learning Arabic is formed which tends to be high.
Pendahuluan
Bahasa Arab salah satu bahasa mayor di dunia. Bahasa ini banyak digunakan oleh Negara-negara di dunia, yakni kurang lebih 20 negara menggunakana bahasa Arab. Selain bahasa Arab memiliki banyak kosa kata, lafadz yang bagus serta memiliki makna yang luar dan menjadi bahasa yang mampu memahami makna-makna yang jelas. Bahasa Arab sering disebut sebagai bahasa lughotul dhot yang berarti bahasa yang mengalir, dimana cangkupannya begitu luas dan memliki penjelasan secara jelas atau detail [1].
Bahasa Arab ialah bahasa Agama Islam serta bahasa Al-Qur’an, sebagaimana dalam memahami isi kitab suci dan hadits maka seseorang yang beragama Islam harus terlebih dahulu mengenal dan mempelajari bahasa Arab. Hal ini diharuskan karena dalam memahami ilmu al-Qur’an dan hadits butuh memahami bahasa atau lafadznya yang dari bahasa Arab. Sehingga manusia tidak mudah keliru atau selamat dari penyelewengan ilmu agama. Menyepelekan dan menggampangkan bahasa Arab akan mengakibatkan lemah memahami ilmu agama serta jahil (bodoh) terhadap permasalahan hidup yang beragama [2].
Pentingnya bahasa Arab dalam kehidupan dan mendalami ilmu Agama sehingga butuh perhatian penting dalam dunia pendidikan untuk meprioritaskan pendidikan bahasa Arab pada kalangan pendidikan khususnya peserta didik. Pembelajaran yang sangat khusus dan membutuhkan waktu untuk memahami bahasa Arab dengan baik dan benar sangat dibutuhkan peserta didik dalam mendalami ilmu bahasa Arab.
Di Indonesia bahasa Arab terlihat dari banyak hal. Salah satunya dilihat pada rujukan terhadap poin-poin yang terlihat menyulitkan orang Indonesia sendiri dalam mempelajari bahasa Arab. Selain itu ada beberapa pihak yang kurang berkomitmen dalam mempelajari bahasa Arab sampai tuntas. Banyak yang hanya sekedar ingin tahu tanpa menguatkan niat di awal. Seperti pada nasehah dalam menuntut ilmu yang telah di dampaikan oleh Imam Syafi’I di kutip dalam bukunya Diwan al-Imam al-Syafi’i, ialah: saudaraku kamu tidak akan menggapai ilmu kecuali dari enam perkara. Pertama, daya nalar (kecerdasan), kedua ketamakan (serakah), ketiga kesungguhan (jihad), keempat persiapan dana (ekonomi), kelima sikap yang baik terhadap guru (tawadhu’), keenam membutuhkan waktu yang panjang dalam menggapainya [3].
Pentingnya mempelajari bahasa Arab dalam lingkungan pendidikan setara dengan pendidikan bahasa Asing lainnya. Pemanfaatan yang dihasilkan masing-masing beragam dan berbeda namun dengan mempelajari dan memahami bahasa Arab peserta didik akan lebih mudah mendalami ilmu agama Islam dan memahami isi dari Al-Qur’an yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari [4].
Problem pembelajaran bahasa Arab yang paling serius dan sering terjadi adalah kurangnya keseriusan belajar siswa dan keseriusan guru dalam mengajar: keseriusan belajar dan mengajar ini tidak bisa dimulai dengan sikap terpaksa untuk mengikuti sebuah struktur kurikulum sehingga memasung kebebasan berkreasi atau berekspresi untuk memperoleh pengetahuan dan menajamkan keterampilan belajar bahasa Arab. Belajar pada umumnya memberdayakan aspek fisik dan psikis manusia agar menjadi pribadi unggul dan efektif [5].
Baiknya, setiap pelajar yang sedang mempelajari bahasa Arab harus memiliki niat dan tekad berserta keinginan yang kuat agar mampu memahami bahasa Arab dengan sempurna. Setiap proses pembelajaran bahasa Arab itu membutuhkan waktu yang tidak sedikit dari itu peserta didik harus memiliki mental dan semangat yang kuat serta diikuti dengan kepercayaan diri yang tinggi guna mencapai tujuan untuk memahami pembelajaran bahasa Arab.
A.M. Sadirman berpendapat bahwasannya hadirnya minat dalam diri seseorang tidak terjadi secara tiba-tiba, akan tetapi timbul karena keaktifan, kebiasaan serta pengalamannya pada waktu pembelajaran dimulai. Karena itu ketika peserta didik aktif selama proses pembelajaran maka secara tidak langsung akan meningkatkan hadirnya minat dalam belajar serta membantu menghadirkan motivasi untuk dirinya sehingga dapat melaksanakan pembelajaran dengan maksimal, salah satunya dalam mempelajari bahasa Arab [6].
Minat merupakan factor internal peserta didik saat belajar, yang pada dasarnya hal yang fundamental dari diri seseorang, minat adalah kebutuhan yang sangat penting untuk melakukan suatu aktifitas baik dalam lingkungan belajar maupun lainnya. Suatu aktifitas akan berhasil bila seseorang mengawalinya dengan minat dan semangat yang kuat. Karena minat sendiri merupakan hal terpenting yang berkaitan dengan kondisi kejiwaan seseorang yang terikat kuat dengan sikap dan kepribadian terhadap objek di sekitarnya. Dengan demikian minat dapat membantu manusia agar mencapai kesuksesan bahkan kegagalan dalam hidupnya [7]
Dalam studi pertama observasi yang telah peneliti laksanakan ketika Magang 1 (PPL 1) di SMP Muhammadiyah 5 Tulangan. SMP Muhammadiyah 5 Tulangan merupakan salah satu satuan pendidikan dengan jenjang SMP di Kenongo, Kec.Tulangan, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur. Dalam proses menjalankan kegiatannya SMP Muhammadiyah 5 Tulangan berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sekolah berstatus SWASTA ini mampu memberikan wadah pendidikan yang baik terhadap generasi di dalamnya, dimana dapat dirasakan dalam proses pelaksanaan pembelajaran terlihat sekolah tersebut cenderung memberikan kenyamanan baik dalam kegiatannya maupun dalam keaktifan belajar para siswa. Menarik bagi peneliti untuk meneliti baimana minat siswa terhadap bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 5 Tulangan. Dengan sekolah yang memberikan banyak fasilitas di dalamnya beserta pendidik yang professional dibidangnya tidak menutup kemungkinan dalam proses pembelajaran akan mampu mengangkat minat siswa dalam memahami pembelajaran yang sebelumnya tidak mampu dipahami.
Maka dari itu, penelitian ini dianggap penting untuk dibahas dengat sedetai-detainya dalam penelitian, karena peneliti ingin mengetahui minat siswa dalam mempelajari bahasa Arab serta bagaimana usaha guru dalam meningkatkan minta belajar bahasa Arab siswa di SMP Muhammadiyah 5 Tulangan.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian adalah kualitatif deskriptif. Dalam subjek penelitian memperoleh informasi dari siswa kelas VIII-A dan Siswa kelas VIII-B, Guru, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 5 Tulangan dalam mendapatkan informasi mengenai proses pembelajaran bahasa Arab siswa. Dalam melancarkan proses penelitian serta menghasilkan data yang maksimal peneliti melakukan pendekatan bersama dengan siswa, guru dan kepala sekolah tersebut. Ada beberapa tahapan yang dilakukan peneliti dalam pencapaian pengambilan data. Peneliti melakukan penelitian di sekolah SMP Muhammadiyah 5 Tulangan khususnya pada kelas VIII-A dan VIII-B mengenai pembelajaran bahasa Arab siswa [8].
Data kualitatif yang digunakan yaitu sejarah singkat SMP Muhammadiyah 5 Tulangan, letak geografis sekolah, visi dan misi SMP Muhammadiyah 5 Tulangan, struktur organisasi SMP Muhammadiyah 5 Tulangan, hasil wawancara, deskripsi keadaan guru dan siswa, deskripsi sarana dan prasarana, deskripsi kegiatan yang di sekolah, deskripsi proses pembelajaran guru dan siswa di SMP Muhammadiyah 5 Tulangan [9].
Adapun tahapan dalam pengambilan data peneliti melakukan observsi terlebih dahulu untuk mengetahui keadaan sekolah dan proses pembelajarannya. Kemudian dilanjut dengan wawancara kepada pihak yang dibutuhkan dalam mengumpulkan informasi. Setelah informasi didapat peneliti mengambil beberapa dokumentasi yang dibutuhkan serta menyebarkan angket kepada siswa kelas VIII-A dan VIII-B [10].
Hasil dan Pembahasan
A. Analisis Minat Belajar Siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah 5 Tulangan
Di lihat dari banyaknya kelas XIII di SMP Muhammadiyah 5 Tulangan peneliti memutuskan untuk mengangkat dua kelas sebagai tujuan dalam penelitian ini yaitu kelas A dan Kelas B. hal ini bertujuan agar peneliti lebih focus dan memudahkan peneliti dalam menyegerakan prores pengumpulan. Berikut adalah hasil data yang diperoleh oleh peneliti dalam melaksanakan pengumpulan data di sekolah SMP Muhammadiyah 5 Tulangan. [11].
a. Hasil wawancara Siswa
1) Kelas VIII A
Kelas VIII A berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 13 laki-laki dan 15 perempuan. Hampir seluruh siswa kelas ini kurang minat dalam belajar bahasa Arab karena merasa kesulitan memahami maknanya dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Berikut ini hasil wawancara oleh Hasnah Hanifa yang menjelaskan sebagai berikut:
“Saya kurang suka belajar bahasa Arab kak, karena pelajarannya susah. Ditambah harus banyak menghafal. Kalau pas pelajaran bahasa Arab saya pusing, soalnya tidak bisa. Mungkin kalau saya lebih enak belajar bahasa Arab itu dengan cara bernyanyi kak. Kaya hafalan kosa katanya sambil bernyanyi.” Ungkap siswa tersebut (Hasna Hanifa)
Ditambah oleh Syalwa Aurelia
“Saya kurang minat kak dalam pelajaran bahasa Arab, soalnya pelajaran bahasa Arab susah. Dan kalau pelajarannya masuk saya mengusahakan untuk tetap mengamati dan fokus tapi banyak tidak pahamnya. Mungkin agar saya lebih bisa menikmati saya ingin pelajaran bahasa Arabnya dari nonton youtube mengadirkan pelajarannya lewat film atau lainnya agar tidak cepat bosan.” Ungkap siswa tersebut (Syalwa Aurelia )
Meskipun sebagaian besar dari satu kelas VIII-A banyak yang memiliki minat rendah pada pelajaran bahasa Arab akan tetapi ada beberapa siswa yang cenderung menyukai pelajaran bahasa Arab ini.
Berikut dari Ilham Putta Nacah Yang menjelaskan bawah:
“saya senang dengan pelajaran bahasa Arab, karena bahasa Arab adalah bahasa yang bagus, ketika pelajaran bahasa Arab masuk saya selalu mengamati dengan hati-hati agar saya bisa memahami. Memang agak sulit tapi itu tidak membuat saya menjadi tidak minat. Saya senang mempelajarinya karena saya termotivasi dengan kakek saya yang pintar bahasa Arab. Agar saya tetap bisa memahami dan tidak ketinggalan dalam pelajarannya saya mengikuti pembelajaran di luar sekolah seperti mengikuti kajian tafsir dan kajian kitab lainnya di masjid-mesjid itu sangat membantu saya dalam meningkatkan pemahaman saya terhadap bahasa Arab. Selain itu saya juga memiliki cita-cita untuk bisa kuliah di Madinah jadi harus bisa berbahasa Arab dari sekarang.” Jelasnya pada saat wawancara (Ilham Putra Nacah).
Hampir semua siswa dalam kelas VIII A ini merasa kesulitan dalam menerima pelajaran bahasa Arab sehingga mengakibatkan kurangnya minat mereka dalam bahasa Arab. Akan tetapi ada beberapa siswa yang merasa berminat dan menyukai pelajaran bahasa Arab ini. Merasa terpacu dan tertantang ketika bertemu dengan pelajaran bahasa Arab karena bagi mereka bahasa Arab adalah bahasa yang unik dan terkesan sangat bagus untuk diucapkan atau dijadikan alat komunikasi sehati-hari
2) Pada Kelas VIII B
Dari hasil wawancara yang dilakukan pada kelas VIII B yang berjumlah 27 siswa terdiri dari 15 laki-laki dan 11 perempuan. Sama halnya dengan hasil wawancara pada kelas VIII A sebelumnya tingkat keminatan siswa begitu minim dalam mempelajari bahasa Arab. Berikut hasil dari wawancara yang peneliti ambil saat melalkukan observasi, perwakilan dari jawaban yang hampir sama mengenai kurang minatnya bahasa Arab siswa.
“Susah kak belajar bahasa Arabsaya kurang suka karena memahaminya butuh waktu lama dan kadang juga tidak paham sama sekali.” (Malika Syifa).
“Saya kurang minat, soalnya kurang menarik kak. Pelajarannya susah untuk dipahami. Tetapi saya tetap mengikuti pelajarannya meski kadang bikin pusing kalau sudah ditanya sama guru” (Kevin Afriza)
Dalam proses pembelajaran siswa harus memiliki minat untuk mendukung semangat belajar. Minat juga berfungsi untuk meningkatkan kemampuan yang ada dalam diri siswa sehingga menjadi sebuah prestask dalam belajar. Sama halnya dengan belajar bahasa Arab siswa harus memiliki minat untuk membangkitkan semangat dalam memahami pelajarannya karena bahasa Arab merupakan pelajaran yang dominan membutuhkan pemikiran yang lebih banyak dan ingatan yang lebih kuat [12].
b. Data angket
Dari hasil wawancara tersebut peneliti belum mendapatkan hasil yang tepat dalam mengetahui minat belajar siswa yang sebenarnya. Sehingga peneliti menggunakan angket untuk mendapatkan hasil yang relevan dan memiliki data yang akurat sebagai bukti dari minat belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Arab.
No | Pernyataan siswa terhadap Pembelajaran Bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 5 Tulangan | Respon |
1 | Menurut saya belajar bahasa Arab itu merupakan aktifitas yang menyenangkan | |
2 | Saya merasa kecewa jika guru bahasa Arab itu sering izin | |
3 | Saya merasa rugi jika tidak bisa mengikuti pelajaran bahasa Arab | |
4 | Ketika guru menjelaskan pelajaran, saya selalu mencatat | |
5 | Saya sering berbicara dengan teman saat guru menjelaskan pelajaran | |
6 | Untuk memperlihatkan minat belajar bahasa Arab, saya memiliki beberapa referensi bahasa Arab; yaitu buku paket bahasa Arab, kamus bahasa Arab, dan lain sebagainya. | |
7 | Pada waktu pelajaran bahasa Arab, saya sering merasa jenuh mengikuti pelajaran karena gurunya terlalu monoton dan tidak menerapkan strategi pembelajaran yang menyenangkan | |
8 | Saya sering izin keluar keluar ketika pelajaran berlangsung | |
9 | Saya selalu masuk tepak waktu setiap pelajaran bahasa Arab | |
10 | Ketika pelajaran selesai, saya selalu meluangkan waktu saya untuk mempelajari kembali pelajaran yang telah dijelaskan oleh guru | |
11 | Saya selalu bertanya kepada guru apabila belum paham tentang penjelasannya | |
12 | Saya pasti mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru | |
13 | Saya selalu menandai keterangan guru | |
14 | Pada saat guru bahasa Arab itu mengajar, saya merasa termotivasi untuk bisa berbahasa Arab | |
15 | Saya sudah pernah mempelajari bahasa Arab sebelumnya | |
16 | Saya selalu menyiapkan diri sebelum pelajaran bahasa Arab dimulai | |
17 | Untuk memperlihatkan kemampuan berbahasa Arab, saya mengikuti kursus/bimbingan belajar bahasa Arab di luar jam sekolah | |
18 | Pendapat saya belajar bahasa Arab itu mudah | |
19 | Pendapat saya belajar bahasa Arab itu sangat penting, karena bahasa Arab itu sarana untuk mempelajari hukum dan syariat Islam. | |
20 | Karena saya senang dengan bahasa Arab, saya selalu mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan bahasa Arab baik di sekolah maupun di luar sekolah. |
Tingkatan Minat | Jumlah Minat |
Tinggi | 50-100 % |
Sedang | 25 % |
Rendah | 10 % |
Deskripsi data hasil angket minat belajar siswa pada pembelajaran bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 5 Tulangan di tinjau dari unsur perhatian siswa dan dapat dilihat dari indikator perhatian siswa berdatarkan tabel kuessioner.
Adapun instrumen yang digunakan peneliti adalah angket (kuessioner) dengan jumlah soal 20 butir dengan skor jawaban untuk pernyatan positif Sangat Setuju skor 5, Setuju skor 4, Netral skor 3, Tidak Setuju skor 2, dan Sangat Tidak Setuju skor 1. Dari angket tersebut ditinjau dari indikator perhatian siswa diperoleh data dan minat belajar siswa pada pembelajaran bahasa Arab dengan skor tertinggi yang dicapai siswa adalah 19 dan terendah adalah 1 (dari perhitungan angket pada SPSS)[13].
Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan perhatian siswa pada indokator serta hasil akhir dari data SPSS yang menyatakan bahwa dari 20 indikator terdapat 19 indikator valid dan 1 indikator non valid. Jadi minat belajar bahasa Arab siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah 5 Tulangan cenderung tinggi. Data ini valid berdasarkan bukti hasil dari perhitungan melalui SPSS.
B. Usaha Guru dalam meningkatkan minat belajar bahasa Arab siswa
Guru menjadi pemegang unggul di dunia pendidikan. Seseorang yang telah melaksanakan hak dan kewajiban yang sesuai dalam psosisinya maka ia telah menyelesaikan suatu peran. Sama halnya dengan guru dan peserta didik memerlukan peran guru dalam membantu proses perkembangan diri dan membantu meningkatkan minat dan bakat yang dimiliki [14].
Adapun beberapa usaha guru dalam meningkatkan minat belajar bahasa Arab siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah 5 Tulangan sebagai berikut:
a. Memberikan Pengertian dan Pemahaman akan pentingnya bahasa Arab
b. Mengajarkan mufrodat dengan demonstrasi secara langsung atau berupa gambar
c. Menghafal beberapa materi dengan lagu
d. Membuat game seru (Ice Breaking) di saat siswa mulai merasa jenuh.
C. Factor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah 5 Tulangan
Dari hasil penelitian peneliti menyimpulkan beberapa aspek yang menjadi factor yang dapat mempengaruhi minat belajar pada siswa di kals VIII SMP Muhammadiyah 5 Tulangan. Diantaranya sebagai berikut:
a.Motivasi guru kepada siswa terhadap belajar bahasa Arab.
b.Guru menerapkan pelajaran bahasa Arab dengan metode yang menarik seperti belajar dengan media, alat peraga, menghafal mufrodat dengan lagu
c.Guru memberikan game seru atau yang memotivasi disela-sela pembelajaran agar siswa tidak mudah jenuh
d.Memperhatikan keadaan lingkungan kelas sebelum memulai pembelajaran baik itu keadaan siswa atau hal-hal lain yang dapat mempengaruhi pembelajaran.
e.Fasilitas untuk guru dan siswa dalam mendukung kelancaran pembelajaran seperti beberapa alat peraga, leptop atau computer untuk menampilkan beberapa kisah atau cerita dalam bentuk bahasa Arab, dan beberapa buku yang menarik yang berisi materi basaha Arab untuk siswa.
f.Memberikan beberapa pelajaran tambahan sebagai pendukung minat belajar bahasa Arab siswa diantaranya: Pembelajaran mahara qiro’ah, mahara kitabah, mahara istima’ maharani imla’ dll.
Berdasarkan hasil penelitian analisis minat belajar bahasa Arab siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah 5 Tulangan beserta hasil dari observasi dan wawancara tersebut peneliti menyimpulkan bahwa minat belajar bahasa Arab siswa dalam pembelajaran bahasa Arab masih di bawah rata-rata minat belajar pada umumnya hal ini dikarenakan beberapa faktor diataranya faktor prolematika linguistik yang meliputi: kesusahan dalam melafadzkan bunyi bahasa Arab, kurangnya kosa kata (mufroddat)yang dihafal, kurangnya pemahaman dalam menata kalimat bahasa Arab, dan kesulitan menulis Arab. Adapun aspek non linguistik meliputi: kurangnya penguasaan materi, peserta didik, metode yang diterapkan guru, kebutuhan dan media yang ada, waktu yang sedikit, serta suasana dan lingkungan belajar yang kurang mendukung. Sehingga dampaknya bisa menurunkan semangat dan minat belajar siswa terhadap pembelajaran bahasa Arab[15].
Peran guru bahasa Arab dalam hal ini terus berupaya dalam meningkatkat minat belajar siswa agar dapat mengikuti dan memahami pelajaran bahasa Arab dengan baik, berbagai upaya telah diterapkan oleh guru salah satunya terus memberikan semangat dan motivasi terhadap siswa dalam mempelajari bahasa Arab, mengajarkan kosakata bahasa Arab dengan demonstrasi secara langsung atau berupa gambar, dan menerapkan berbagai game seru disela-sela pembelajaran yang bertujuan tetap mempertahankan semangat belajar siswa sehingga tidak ada kebosanan. Usaha yang dilakukan memili hasil yang baik dari yang awalnya siswa hanya sekedar mengikuti namun setelah guru berupaya dengan berbagai cara tersebut dapat meningkatkan sedikit demi sedikit dari minat belajar bahasa Arab siswa. Hal ini dibuktikan dari semakin berkembangnya pemahaman bahasa Arab siswa.
Ada beberapa faktor-faktor yang dapat mendukung minat belajar bahasa Arab siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah 5 Tulangan yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan baik dengan alat peraga, media yang bersifat elektronik ataupun mempraktekkan dengan nada dan lagu dalam menghafal maupun berbicara bahasa Arab. Dikenalkan dengan pelajaran seputar bahasa Arab seperti mahara qiro’ah, mahara kitabah, mahara istima’ maharani imla’. Memberikan game seru disela-sela pembelajaran, dan menghadirkan fasilitas pendukung untuk meningkatkan belajar bahasa Arab siswa seperti buku-buku yang unik berbaur bahasa Arab, film atau documenter yang berkaitan dengan bahasa Arab, alat-alat peraga untuk memprakterkkan bahasa Arab. Hal ini adalah sebagian besar faktor untuk dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Arab.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengelolahan data penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka peneliti mendapatkan hasil tentang minat belajar bahasa Arab siswa, metode pembelajaran, usaha pendidik dalam meningkatkan minat belajar bahasa Arab siswa, masalah atau tantangan yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran bahasa Arab beserta factor-faktor yang dapat menambah minat belajar bahasa Arab siswa.
Dalam minat belajar bahasa Arab siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah 5 Tulangan berdasarkan hasil dari olah data kuessioner mengungkapkan bahwa siswa kelas VIII-A dan VIII-B memiliki minat yang cenderung tinggi dalam pelajaran bahasa Arab. Hal ini dibuktikan dengan perhatian siswa dalam menerima pelajaran bahasa Arab yang baik, memperhatikan guru yang sedang menjelaskan dengan tertib serta mengikuti pelajaran bahasa Arab sampai selesai dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sesuai dengan waktu yang telah ditentukan guru.
Usaha guru dalam meningkatkan serta mempertahankan minat belajar siswa pada pelajaran bahasa Arab ialah guru menerapkan usaha yang luar biasa sehingga membantu dalam meningkatkan dan mempertahankan semangat belajar siswa tersebut. Pertama guru memberikan motivasi belajar serta pengertian dan pemahaman akan pentingnya belajar bahasa Arab sehingga dapat membantu siswa untuk lebih bisa memahami dan menikmati proses belajar bahasa Arab dengan baik dan senang hati. Mengajarkan mufrodat dengan demonstrasi secara langsung atau berupa gambar sehingga tidak ada kebosanan yang disarakan oleh siswa selama pembelajaran berlangsung. Menghafal beberapa materi dengan lagu atau nada hal ini sangat digemari oleh siswa sehingga semakin semangat dalam menghafal kosa kata bahasa Arab. Membuat game seru (Ice Breaking) untuk lebih meningkatkan semangat belajar siswa dan terhindar dari rasa ngantuk atau bosan. Dari usaha guru tersebut banyak yang menghasilkan minat siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sehingga siswa dapat terus mengikuti pelajaran bahasa Arab dengan baik meski dengan pelan-pelan dalam memahaminya.
Dari factor-faktor yang dapat mendukung minat belajar bahasa Arab siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah 5 Tulangan ini adalah suatu upaya yang harus dihadirkan dan disadari baik pendidik maupun peserta didik. Menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan baik dengan alat peraga, media yang bersifat elektronik ataupun mempraktekkan dengan nada dan lagu dalam menghafal maupun berbicara bahasa Arab. Dikenalkan dengan pelajaran seputar bahasa Arab seperi mahara qiro’ah, mahara kitabah, mahara istima’ maharani imla’. Memberikan game seru disela-sela pembelajaran, dan menghadirkan fasilitas pendukung untuk meningkatkan belajar bahasa Arab siswa seperti buku-buku yang unik berbaur bahasa Arab, film atau documenter yang berkaitan dengan bahasa Arab, alat-alat peraga untuk memprakterkkan bahasa Arab. Hal ini adalah sebagian besar factor untuk dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Arab.
References
- N. Hanani, “Prospek Pendidikan Bahasa Arab di Indonesia Pada Era Perkembangan Zaman,” Didakt. Relig., vol. 4, no. 2, pp. 23–38, 2016, doi: 10.30762/didaktika.v4.i2.p23-38.2016.
- A. Pane and M. Darwis Dasopang, “Belajar Dan Pembelajaran,” FITRAHJurnal Kaji. Ilmu-ilmu Keislam., vol. 3, no. 2, p. 333, 2017, doi: 10.24952/fitrah.v3i2.945.
- Hasna Qonita Khansa, “Strategi Pembelajaran Bahasa Arab,” Pros. Konf. Nas. Bhs. Arab II, pp. 53–62, 2016, [Online]. Available: prosiding.arab-um.com.
- K. Pembelajaran Bahasa Arab Di Perguruan Tinggi Fatwiah Noor STAI Kandangan Kalimantan Selatan, “Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Tujuan Khusus,” Ejournal.Unhasy.Ac.Id, vol. 2, no. 1, pp. 2580–5045, 2018, [Online]. Available: http://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/alfusha/article/download/1220/902.
- S. Taurus Tamaji, “Pembelajaran Bahasa Arab Dalam Perspektif Filsafat Ilmu,” J. Ilm. Pendidik. Bhs. Arab, vol. 1, no. 2, p. 80, 2020.
- F. R. S. S. Chandrasekhar and jurusan teknik mesin Laily Noor Ikhsanto, “PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR BAHASA ARAB PESERTA DIDIK KELAS VII B PUTRI DDI TAKKALASI,” 2020.
- B. A. B. Ii and P. M. Belajar, “Minat Belajar Minat,” pp. 13–60, 2011.
- R. B. Pratama, “Metodologi Penelitian,” Angew. Chemie Int. Ed. 6(11), 951–952., pp. 28–55, 2019.
- A. Muhith, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Penerapan Quantum Learning),” p. 139, 2013.
- H. Ningrum, “ANALISIS REsNDAHNYA MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB DI SMP IT AL- JAWAHIR,” pp. 1–93, 2022.
- Cecep, “Strategi Guru Bahasa Arab Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab,” 2020.
- T. Husniati, “Peningkatan Kecerdasan Emosi Siswa dengan Metode Quantum Learning pada Pembelajaran Bahasa Arab di MTs N Bantul Kota,” J. Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2013.
- Maria N. D. K. Indrayana, “Tampilan Iklan Televisi Menurut Perspektif Etika Kekristenan,” Nirmana, vol. 6, no. 1, pp. 9–42, 2004, [Online]. Available: http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/dkv/article/view/16250.
- Ansori, “pembel,” 2015.
- I. mustofa Khairudin, “Faktor-faktor yang mempengaruhi minat pembelajaran bahasa arab pada siswa kelas x di sma ma’arif nu 1 sokaraja kabupaten banyumas,” p. 93, 2018.