Abstract
This article aims to determine the role of the study of science in learning Arabic as well as the supporting and inhibiting factors in learning Arabic at the Al-Mizan Muhammadiyah Lamongan Islamic Boarding School for the period 2022-2023. The approach that the researcher uses is a qualitative descriptive approach using data collection techniques through observation, interviews and documentation. The results showed that there were ilqo 'activities held every Monday and Thursday, as well as muhadatsah activities which were held every Sunday morning. There are several factors that will support and hinder Arabic learning, namely: 1) The existence of rules and obligations as female students in participating in activities. 2) holding muhadatsah every Sunday morning and ilqo 'every Monday and Thursday as an addition to the daily mufrodat. 3) There is a special program or language class focused on language learning enthusiasts. The inhibiting factors are: 1) The lack of mufrodat that has not been mastered and taught. 2) Lack of awareness and interest of female students in learning Arabic. 3) Lack of ability of the PIP section who is a teacher and mentor in learning Arabic.
Pendahuluan
Belajar bahasa Arab merupakan hal yang sangat penting khususnya bagi generasi Muslim, karena dengan keterampilan berbahasa Arab akan mempermudah generasi Muslim dalam memahami ajaran Islam dari sumber aslinya yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.
Bahasa Arab dijadikan Allah SWT sebagai bahasa Al-Qur’an, maka terjadi perkembangan yang luar biasa pada bahasa ini, sehingga memunculkan berbagai peranan penting dalam interaksi kehidupan umat manusia, khususnya dalam pendidikan Islam. [1]
Salah satu orientasi yang menjadi motivasi belajar bahasa Arab yaitu orientasi akademik, dimana belajar bahasa Arab dengan tujuan memahami ilmu-ilmu dan keterampilan berbahasa Arab, seperti istima’, kalam, qira’ah dan kitabah. [2]
Bahasa Arab adalah kata-kata yang dipergunakan orang Arab untuk mengungkapkan segala tujuan atau maksud mereka Dari kedua pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa pembelajaran bahasa arab adalah proses interaksi antara peserta didik dan guru dalam proses belajar bahasa arab dengan tujuan memudahkan peserta didik memahami bahasa Arab. [3]
Pembelajaran adalah proses pendewasaan siswa menggunakan asas pendidikan. Keberhasilan pendidikan pembelajaran melalui proses komunikasi dua arah, mengajar dilaksanakan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. [4]
Pembelajaran bahasa sangat diperlukan sekali di era modern seperti ini. Belajar bahasa bukan hal yang mudah dan bukan hal yang sulit. Mudah atau sulitnya belajar bahasa itu tergantung dari individunya sendiri, situasi pembelajaran, dan seluruh aspek pembelajaran. Kesulitan yang dihadapi oleh para pengajar dan lembaga pendidikan, tujuan dari pembelajaran adalah pembelajaran bahasa bukan sekedar materi yang banyak dan tuntas, melainkan adanya kebermaknaan dalam proses belajar yang menjadi jembatan keberhasilan dalam pembelajaran dan pencapaian tujuan yang efektif. [5]
Dalam penelitian ini berfokus pada peran pengkajian ilmu pengetahuan dalam pembelajaran bahasa arab santriwati pondok pesantren Al-Mizan Muhammadiyah Lamongan melalui kegiatan yang bersifat non formal yang bertujuan memperkaya bahasa arab sanriwat, seperti ziyadah mufrodat, dan muhadatsah. Penelitian ini dapat menjadi penelitian baru yang berbeda dengan penelitian sebelumnya yakni untuk mengetahui peran pengkajian ilmu pengetahuan serta faktor pendukung dan penghambat santriwati dalam pembelajaran bahasa arab periode 2022-2023.
Metode Penelitian
Pada pengolahan data kali ini yang digunakan untuk memperoleh data yaitu, Meninjau lapangan, yaitu dengan melakukan observasi secara langsung kelapangan yaitu ke Pondok Pesantren Al mizan untuk mengetahui secara langsung kondisi yang terjadi.
Berdasarkan jenis pendekatannya, dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci. Penelitian ini menggunakan konsep naturalistik, yaitu apa yang terjadi dikancah penelitian menjadi ukuran data yang paling bisa diterima. [6] Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata baik tulisan maupun lisan dari informan serta perilaku yang diamati. [7]
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Analisis data penelitian kualitatif merupakan langkah reduksi data, pemilahan intepretasi data yang berupaya memberikan makna dari hasil pengumpulan data[8]. Adapun teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah teknik analisis data kualitatif oleh Miles dan Huberman, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. [9]
Hasil dan Pembahasan
Dalam Pembelajaran bahasa Arab ada beberapa metode yang diterapkan di pesantren. Penggunaan metode lebih bersifat situasional. Di sesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan juga ketersediaan media. Metode itu antara lain adalah: 1) Metode membaca 2) Metode Nahwu 3) Metode Terjemah 4) Metode Gabungan. [10]
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas, sesuai dengan pokok pembahasan peran pengkajian ilmu pengetahuan dalam pembelajaran bahasa arab santriwati pondok pesantren Al-Mizan Muhammadiyah Lamongan yaitu: Kegiatan dari Devisi Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP) ini dilaksanakan satu minggu 2 kali yaitu di hari senin dan kamis, kegiatan ini merupakan kegiatan bahasa yang diadakan oleh pengurus Ikatan Al-Mizan Putri devisi Pengkajian Ilmu Pengetahuan, yaitu kegiatan ilqo’ di setiap kamar, untuk kegiatannya yaitu penambahan mufrodat baru sebanyak 4-5 mufrodat kepada santriwati, dimana di hujroh tersebut ada pengurus kamar bagian bahasa untuk membantu dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Dalam pemberian mufrodat ini devisi pengkajian Ilmu Pengetahuan sudah menyiapkan beberapa mufrodat yang akan disampaikan kepada santriwati melalui pengurus kamar bagian bahasa. Kegiatan ini berupa penyajian kosa kata baru kepada para santriwati yang akan diterapkan dalam percakapan sehari-hari.
Bagian Pengkajian Ilmu Pengetahuan sebagai salah satu unit dalam organisasi santri yang berperan dalam kegiatan pembelajaran santri di bidang bahasa Arab. Tujuan-tujuan pembelajaran bahasa Arab dari bagian bahasa diwujudkan dalam program kerja yang dilaksanakan oleh bagian bahasa Pondok Pesantran Al-Mizan Lamongan seperti mengadakan kegiatan ilqo’ penyajian kosakata baru untuk santriwati setiap hari senin dan kamis jam 17.00-17.30. kegiatan ini dilaksanakan perkamarnya masing-masing, dibantu pengurus kamar, pengurus kamar dipanggil guna untuk diberikan mufrodat yang akan disampaikan kepada santriwati. kegiatan ini bertujuan untuk memperkaya kosakata bahasa Arab Santriwati dalam berbicara maupun menulis dengan menggunakan bahasa Arab.
Adapun kegiatan mingguan yang dilaksanakan oleh devisi pengkajian ilmu pengetahuan adalah, sebagai berikut:
Ahad Pertama dan keempat, melaksanakan kegiatan muhadatsah yang diikuti oleh seluruh santriwati Al-Mizan putri dari kelas 1-4, santriwati membawa bukunya yeng berisi kumpulan hiwar dalam kehidupan sehari-hari, kemudian malam sebelum kegiatan dimulai, bagian PIP memilihkan judulnya, setelah itu ahad pagi ketika kegiatan dimulai santriwati diminta untuk menghafalkan dan dilafalkan saling berdialog dengan teman sebaya. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih lisan santriwati dalam menggunakan bahasa Arab.
Ahad kedua, kegiatan yang dilaksanakan oleh bagian PIP yaitu istima’, seperti pemberian lirik lagu yang rumpang kemudian bagian PIP memutarkan lirik lagu 3-4 kali untuk didengarkan oleh santriwati dengan baik agar bisa mengisi lirik-lirik yang rumpang tersebut, setelah selesai kami mengoreksi hasil tugas santriwati dan dan memberi nilai.
Ahad ketiga, melaksanakan kegiatan belajar membuat cerita sesuai jadwal bahasa yang telah ditentukan kemudian dari bagian bahasa yang mengoreksi dari apa yang sudah dikerjakan santriwati tersebut.
Bagian pengkajian ilmu pengetahuan merupakan salah satu unit dari organisasi IPM yang berusaha untuk mengatasi kesulitan santriwati dalam memahami bahasa Arab. Bagian bahasa berperan dalam pembelajaran santriwati melalui cara yang dilaksanakan secara non formal, yaitu: pertama, penyajian kosa kata bahasa Arab baru kepada santriwati sebanyak 4-5 kosakata setiap hari senin dan kamis. Muhadatsah yaumiyyah atau muhawaroh program latihan melakukan percakapan dengan bekal kosakata yang telah diberikan pada kegiatan penambahan mufrodat, merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki kaidah bahasa Arab. pemberian plakat di tempat yang strategis, lomba bahasa Arab yang bertujuan untuk mendorong semangat belajar para santriwati untuk menguasai lebih detail suatu materi bahasa Arab dan memberikan informasi-informasi dengan menggunakan bahasa Arab. Bagian bahasa di pondok pesantren Al-Mizan Muhammadiyah Lamongan juga memiliki berbagai macam kegiatan yang dapat membantu meningkatkan kemampuan bahasa Arab santriwati yang tercantum dalam program kerja bagian PIP.
Pengajar kegiatan dari bagian bahasa Pondok Pesantren Al-Mizan Muhammadiyah Lamongan merupakan santriwati kelas V (tingkat aliyah) yang menjabat sebagai pengurus IPM (ikatan pelajar muhammadiyah) devisi PIP (pengkajian ilmu pengetahun). Pemilihan pengurus dari bagian bahasa ini lebih diutamakan santriwati yang unggul di bidang bahasa Arab dan memiliki prestasi di sekolah. Para pengajar ini dituntut untuk terampil dan memiliki kemampuan menciptakan kegiatan pembelajaran bahasa Arab yang kreatif yang sesuai dengan keadaan santriwati.
Dalam melaksanakan kegiatan dan tata tertib, bagian bahasa dituntut untuk memahami dan menyesuaikan dengan keadaan para santriwati. Bagi santriwati kelas I-IV, wajib mengikuti seluruh kegiatan dan tata tertib dari bagian bahasa. Sedangkan untuk kelas V diniyah, hanya diwajibkan untuk mengikuti tata tertib dari bagian bahasa dan penanganan di bidang bahasa Arab dilakukan oleh ustadzah yang menjadi pembimbing bagian bahasa. Untuk kelas VI diniyah juga hanya diwajibkan untuk mematuhi tata tertib dari bagian bahasa dan penanganan dilakukan oleh Unit kesantrian.
Dalam kegiatan pembelajaran bahasa Arab di pondok tersebut, bagian bahasa menggunakan metode yang bervariasi untuk menghindari rasa jenuh pada santriwati. Tidak semua metode dalam bahasa Arab diterapkan dalam kegiatan bagian bahasa Pondok Pesantren Al-Mizan Muhammadiyah Lamongan, namun hanya dipilih beberapa saja yang dapat disesuaikan dengan materi ajar dan keadaan para santriwati, seperti: metode gramatikatarjamah dalam kegiatan ilqo’, metode langsung melalui penyampaian pengumuman kepada para santriwati dengan menggunakan bahasa Arab, Dalam kegiatan pembelajaran bahwa seluruh kegiatan dari bagian bahasa di Pondok pesantren Al-Mizan Muhammadiyah Lamongan dilaksanakan d luar jam sekolah agar tidak mengganggu pembelajaran siswa di sekolah.
Devisi pengkajian ilmu pengetahuan sebagai sub unit yang memiliki peran besar dalam mencapai tujuan pendidikan pondok pesantren Al-Mizan Muhammadiyah Lamongan. Dalam pembelajaran bahasa Arab terdapat beberapa faktor yang akan mendukung serta menghambat dalam pembelajaran bahasa Arab, yaitu:
Bagian bahasa memiliki beberapa macam tata tertib dan sanksi bagi santriwati yang melakukan pelanggaran, agar santriwati selalu menamakan kedisiplinan dalam berbahasa Arab. Melalui adanya tata tertib ini santriwati agar selalu menumbuhkan kesadaran dan kemauan yang telah ditetapkan. Salah satu tata tertib dari bagian pengkajian ilmu pengetahuan adalah diwajibkan bagi seluruh santriwati untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Arab.
- Adanya tata tertib dan kewajiban sebagai santriwati dalam mengikuti kegiatan.
- diadakannya muhadatsah setiap hari ahad pagi dan ilqo’ setiap hari senin dan kamis sebagai penambahan mufrodat sehari-hari, sehingga santriwati Al-Mizan dapat dengan mudah menerima apa yang diajarkan oleh bagian bahasa.
- Adanya program khusus atau kelas bahasa yang difokuskan kepada peminat belajar bahasa yang hanya 1 kamar dan didampingi oleh ustadzah bagian bahasa untuk santri yang berbakat dalam bidang bahasa tersebut dengan memberikan wadah untuk meningkatkan keilmua dalam menguasai bahasa.
Selanjutnya untuk faktor penghamabat dalam pembelajaran bahasa Arab yaitu:
- Minimnya mufrodat yang belum dikuasai dan diajarkan, sehingga santriwati dalam berbahasa masih sulit berkomunikasi dengan baik. Hal itu menyebabkan salah satu penghambat atau kesulitan santriwati dalam berbicara menggunakan bahasa Arab.
- Kurangnya tingkat kesadaran dan minat santriwati dalam mempelajari bahasa Arab .
- Kurangnya kemampuan bagian PIP yang menjadi pengajar dan pembimbing dalam pembelajaran bahasa Arab. Pengajar akan merasa kesulitan jika belum menguasai materi bahasa Arab dalam menerapkan metode yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan
- Minimnya sumber daya manusia dalam melaksanakan proses pembelajaran. Devisi PIP yang mengayomi santriwati dengan jumlah banyak.
- Fasilitas modern yang kurang memadai sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas kemampuan bahasa Arab santriwati.
Kesimpulan
Peran pengkajian ilmu pengetahuan dalam pembelajaran bahasa Arab santriwati Pondok Pesantren Al-Mizan Muhammadiyah Lamongan dengan mengadakan kegiatan yang bersifat non formal yang bertujuan melatih dalam berbahasa bahasa Arab Santriwati, seperti ishlahul lughoh, ziyadah mufrodat, muhadatsah. Dengan menerapkan kedisiplinan melalui tata tertib dan sanksi yang bersifat mendidik.
Sedangkan Faktor pendukung dalam pembelajaran bahasa Arab yaitu adanya tata tertib dan hukuman yang bersifat mendidik, sehingga santriwati dituntut untuk berbahasa dan agar menjadi kebiasaan santriwati dalam berbahasa Arab. Adapun Faktor Penghambat yang dihadapi oleh devisi Pengkajian kurangnya sumber daya manusia yang memadai yang menjadi pengajar dalam kegiatan bahasa Arab dan kurangnya tingkat kesadaran dan minat santriwati dalam mempelajari bahasa Arab.
References
- Ambo Pera Aprizal, ‘Urgensi Pembelajaran Bahasa Arab Dalam Pendidikan Islam Islam’, Jurnal Pendidikan Guru, 2.2 (2021), 39–56 https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v2i2.232
- Muhsin Muis, ‘Bahasa Arab Di Era Digital: Eksistensi Dan Implikasi Terhadap Penguatan Ekonomi Keumatan’, Al-Fathin: Jurnal Bahasa Dan Sastra Arab, 3.01 (2020), 60 <https://doi.org/10.32332/alfathin.v3i01.2319>.
- R. Zainudin, Pembelajaran Bahasa Arab. Jakarta: Pustaka Rihlah Group, 2005.
- Ismail Suardi Wekke, Model Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Deepublish, 2014.
- Ahmad Fikri Amrullah, Manajemen Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab (Jakarta: Prenada Media, 2021.
- Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan. Sidoarjo: Prestasi Pusaka Publisher, 2016.
- Lexy J. Moleong, Metodologi Peneitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2017.
- M. B. U. B. Arifin, Istikomah, A. P. Astutik, K. Hikmah, and F. N. Latifah, Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 1st ed. Sidoarjo: UMSIDA Press, 2020.
- Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2013.
- Ismail Suardi Wekke, Model Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Deepublish, 2014.