Abstract

Animated media can be an interesting medium for children and adults who want to learn Arabic vocabulary. Animated media is also very helpful for teachers to attract the attention of students. By bringing up research that discusses animation media, it is hoped that it can help learning Arabic vocabulary at MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng, as well as the effectiveness of animation media in increasing Arabic vocabulary. This research uses a quantitative approach with a quasi-experimental method. This study uses descriptive analysis, and to determine the effectiveness of the media by comparing the results of the pretest and posttest scores. The results obtained are that the vocabulary animation media is able to improve the ability to master Arabic vocabulary at MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng.

Pendahuluan

Bahasa Arab merupakan Bahasa yang sangat istimewa dari bahasa-bahasa lain, karena dipilih oleh Allah menjadi bahasa yang digunakan dalam Al-Qur’an, hal ini dikarenakan nilai sastra dalam Al-Qur’an sangat tinggi.[1] Banyaknya perkembangan dalam Bahasa Arab membuat persyarikatan bangsa-bangsa menjadikan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi pada tanggal 18 Desember tahun 1937. Hal ini dikarenakan banyaknya penutur Bahasa Arab, salah satu negara yang menjadi penutur Bahasa Arab adalah negara Indonesia. Dibuktikan dengan banyaknya lembaga pendidikan, pesantren serta komunitas yang mempelajari Bahasa Arab.[2]

Tambah berkembangnya teknologi maka pembelajaran tidak hanya dilakukan di kelas atau lembaga saja. Banyak masyarakat dan komunitas atau bahkan anak yang sedang belajar di rumah membutuhkan pembelajaran tambahan. Hal ini bisa dilakkan dengan menambah kosakata Bahasa Arab, dalam kondisi pandemi seperti ini guru dituntut untuk menjadi kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran. Karena kegiatan belajar mengajar banyak dilakukan daring maka penambahan kosakata baiknya dalam bentuk yang menarik, mudah dan dapat dipahami oleh peserta didik. seperti penggunaan media pembelajaran animasi. [3]

Media animasi juga salah satu hal yang menarik dan digemari banyak kalangan. Media animasi juga disebut sebagai media gambar yang bergerak dan memiliki suara. Media animasi adalah gabungan dari beberapa gambar yang diproses dengan teknologi dan akan menghasilkan sebuah gerakan.[4] Media animasi bisa jadi media yang menarik untuk anak-anak maupun orang dewasa yang ingin belajar kosakata Bahasa Arab. Media animasi juga sangat membantu guru untuk menarik perhatian peserta didik.

MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng adalah Madrasah Ibtidaiyah yang berlokasi di desa kedungbanteng. Sekolah ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap, seperti proyektor, komputer, wifi, dan kelas atau lab untuk anak belajar. Kurangnya efektivitas pembelajaran jarak jauh membuat permasalahan banyak terjadi selama pelaksanaan pembelajaran dari rumah. Permasalahan muncul dari kurang fahamnya siswa atas materi yang diberikan secara online pada saat pembelajaran online. Karena banyaknya penurunan tingkat pendidikan di Indonesia sebab pandemi covid-19 maka, pemerintah menerapkan sisitem tatapmuka terbatas. Namun hal ini juga di tetapkan jika status covid-19 pada wilayah sekitar sekolah mengalami pemulihan atau penurunan kasus.[5]

Selain itu kurangya persiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Arab dikrenakan kompleksitasnya materi yang membuat motivasi belajar siswa menjadi rendah. Banyak siswa yang beranggapan bahwa pembelajaran bahasa arab merupakan hal sulit dan membuat siswa menjadi merasa jenuh, hal ini dikarenakan pembeljarannya menggunakan teknik atau metode pembelajaran yang kurang menarik.[6]

Pembelajaran tatap muka merupakan solusi yang baik bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar online. Pembelajaran secara tatap muka pada masa pandemic atau wabah seperti ini menimbulkan banyak pendapat dari masyarakat. Sebagian orangtua, siswa serta guru ingin pembelajaran segera dilaksanakan tatap muka. Sesuai dengan surat edaran yang sudah dikeluarkan oleh menteri, yaitu pembelajaran tatap muka dapat dilakukan pada daerah yang sudah berada pada zona hijau.

Namun pembelajaran tetap dilakukan dengan sistem tatap muka terbatas dan mematuhi protokol kesehatan. Tatap muka terbatas dilakukan dengan cara mengurangi jumlah siswa yang ada di kelas, menjadwal jam masuk kelas, mengurangi durasi pembelajaran.[7]

Dari permasalahan di atas maka, penulis ingin mengangkat penelitian yang membahas media animasi sehingga dapat membantu pembelajaran kosa kata Bahasa Arab pada MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng, sehingga peneliti melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Media Pembelajaran Animasi Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab di MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng Melalui Tatap Muka Terbatas”.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti disini adalah kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu bentuk penelitian ilmiah yang mengkaji satu permasalahan dari suatu fenomena., serta hubungan dari permasalahan yang ditetapkan. Hubungan yang dimaksud bisa berbentuk kausalitas atau fungsional.[8]

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan metode eksprimen semu. Eksperimen semu merupakan penelitian yang dilakukan dengan tidak mengunakan kelas pembanding. Subjek penelitian dalam pembelajaran kelompok mengikuti pembagian kelas yang sudah ada.[9]

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik samplingrandom atau acak. Teknik sampling ini diberi nama tersebut karena didalam pengambilan samplenya peneliti mencampur adanya subjek dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Oleh sebab ini peneliti memberi yag sama kepada emua subjek untuk dipilih menjadi anggota sample.

Hasil dan Pembahasan

A. Implementasi Media Pembelajaran Animasi

Hasil penelitian menganalisis kemampuan penguasaan kosakata Bahasa Arab siswa kelas 3 MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng. Pengambilan data dilakukan dengan observasi tatap muka terbatas dikarenakan pada saat itu jam pembelajaran dibatasi karena Covid-19. Pembelajaran Bahasa Arab pada keadaan normal yaitu menggunakan jam belajar 2 JP dan lama pembelajaran per 1 JP adalah 30 Menit. Dikarenakan keadaan covid maka diberlakukan tatap muka terbatas, tatap muka terbatas pada MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng ini tidak mengurangi siswa dikelas namun dengan cara membatasi jam tatap muka. Jam pembelajaran yang awalnya 2 JP dikurangi menjadi hanya 1JP.

Peneliti melakukan penelitian pada tanggal 15 Februari 2022 sampai 18 februari 2022. Penelitian pada hari pertama yaitu penyampaian izin penelitian.

Pada hari kedua peneliti mulai mengamati proses belajar mengajar, proses pembelajaran yang diamati oleh peneliti adalah dengan tatapmuka terbatas. Pada kegiatan pendahuluan guru menyiapkan siswa untuk siap menerima pelajaran. Diantaranya dengan cara mengajak berdo’a, mengecek ketertiban siswa, mengecek kehadiran siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran menyampaikan proses kegiatan yang akan dilakukan, pembelajaran dilakukan dengan teknik ulang ucap, pada tatap muka yang bukan untuk diskusi juga digunakan guru untuk mengalihkan ke bahasa dengan penekanan dan penggunaan pola-pola kalimat dan pemaknaan kosakata dalam konteks kalimat. Kemudian langkah pembelajaran inti juga berisi tahapan sistematis yang dilalui siswa untuk dapat mendesain ilmu sesuai dengan skema masing-masing. Dilanjutkan dengan melakukan pretest dengan memberikan lembaran pretest untuk dikerjakan. Setelah seluruh kegiatan dilakukan penutup merupakan kegiatan akhir pembelajaran. Guru menutup pelajaran tidak hanya sekedar mengakhiri pelajaran dengan salam, tetapi guru juga melakukan penekanan/penguatan terhadap apa yang telah diperoleh siswa selama mengikuti pembelajaran.

Pada hari ketiga peneliti melakukan penerapan media animasi dan dilanjutkan dengan pretest. Penerapan media pembelajaran animasi dimulai dengan salam dan menyapa peserta didik. Disini peneliti dibantu oleh guru mata pelajaran untuk memulai pembelajaran. Pembelajaran dilanjut dengan tanya jawab tentang mufrodat yang sudah dpelajari di hari sebelumnya, selanjutnya peneliti menampilkan video animasi. Setelah video ditampilkan peneliti mengkaji ulang dengan tanya jawab dan dilanjutkan dengan membagikan lembar posttest. Dihari terakhir peneliti melakukan penutupan penelitian di MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng.

Adapun indicator pembelajaran Bahasa Arab sebagi berikut : a) mengetahui 9 kosakata terkait topik, b) mendegarkan dan menirukan cara pengucapan Kosakata, c) menghubungkan kosakakata dengan kata tanya, d) mengidentifikasi, melengkapi kalimat terkait topik. Di setiap indicator telah ditentukan skor penilaiannya : 1(belum Berkembang), 2(Mulai Berkmbang), 3(Berkembang Sesuai Harapan), 4(Berkembang Sangat Baik).[10]

Penelitian ini menjawab mengenai efektivitas kemampuan penguasaan kosakata Bahasa Arab sebelum dan sesudah menggunakan media animasi. Oleh sebab itu, untuk mengetahui hal tersebut dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, serta untuk mengetahui efektivitas media tersebut dengan membandingkan hasil skor pretest dan posttest.

B. Gambaran Hasil Kemampuan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab Sebelum Dan Sesudah Menggunakan Media Animasi

Data kemampuan penguasaan kosakata anak sebelum menggunakan media animasi, sebagai berikut : Data hasil observasi kemampuan penguasaan kosakata anak sebelum menggunakan media animasi.

No Nama Indikator Σ Skor
1 2 3 4
1 Anugrah Karunia A 2 2 1 1 6
2 April Hlira Salsabila 1 1 1 1 4
3 Athalia Abdullah 2 1 1 1 5
4 Bintang Talenta A.R 1 1 1 1 4
5 Hisyam Annafi 2 1 2 1 6
6 Marsha Ninditha A 1 1 1 1 4
7 Mirza Afuw Hafidzh 2 2 2 1 7
8 Muhammad Alan Dwi 2 1 1 1 5
9 Muhammad Azam Habibi 1 1 1 1 4
10 Muhammad Faiz Al Farisi 2 1 1 1 5
11 Muhammad Hafizh F 1 1 1 1 4
12 Mutayyidida Fahmi Fitri 2 2 1 1 6
13 Nasya Fitri Rahayu 2 2 1 2 7
14 Naufal Daifulah 2 2 2 1 7
15 Nazhirul Asrofi S 1 1 1 1 4
16 Novi Sulistyawati 1 1 1 1 4
17 Moch Gathanalan Syan 2 1 1 1 5
Jumlah 87
Rata-rata 5,11
Presentase 31%
Table 1.Data Presentase kemampuan kosa kata sebelum media presentasi

Dari hasil presentase kemampuan anak dalam penguasaan kosa kata sebelum mengunakan media animasi, maka hasil presenytase tersebut akan dibandingkan dengan skala presentase sebagai berikut :

Presentase Penafsiran
80%-100% Sangat Baik
60%-79,99% Baik
40%-59,99% Cukup
20%-39,99% Kurang
0%-1,99% Sangat Kurang
Table 2.Konvensi Presentase

Berdasarkan table presentase diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan penguasaan kosakata anak seluruh responden sebelum menggunakan media animasi adalah 31%. kemampuan penguasaan kosakata Bahasa Arab sebelum menggunakan media animasi hanya 31% yang artinya jika dikonversikan ke tabel presentase responden berada pada skala 31% dengan interpretasi kurang.

No Nama Indikator Σ Skor
1 2 3 4
1 Anugrah Karunia A 3 4 2 2 11
2 April Hlira Salsabila 4 2 3 2 11
3 Athalia Abdullah 2 3 2 4 11
4 Bintang Talenta A.R 2 4 3 2 11
5 Hisyam Annafi 4 3 4 2 13
6 Marsha Ninditha A 2 2 4 3 11
7 Mirza Afuw Hafidzh 4 3 3 2 12
8 Muhammad Alan Dwi 3 4 4 3 14
9 Muhammad Azam Habibi 4 3 2 2 11
10 Muhammad Faiz Al Farisi 3 2 4 3 12
11 Muhammad Hafizh F 4 2 2 3 11
12 Mutayyidida Fahmi Fitri 3 2 4 3 12
13 Nasya Fitri Rahayu 4 3 2 4 13
14 Naufal Daifulah 3 4 3 2 12
15 Nazhirul Asrofi S 3 4 2 1 10
16 Novi Sulistyawati 4 4 2 2 12
17 Moch Gathanalan Syan 3 4 3 2 12
Jumlah 199
Rata-rata 11,7
Presentase 73%
Table 3.Data hasil observasi kemampuan penguasaan kosakata anak sesudah menggunakan media animasi

Berdasarkan tabel presentase dapat disimpulkan bahwa kemampuan penguasaan kosakata pada anak seluruh responden sesudah menggunakan media animasi adalah 73%. Kemampuan penguasaan kosakata sesudah menggunakan media animasi sebanyak 73% yang artinya jika dikonversikan ke tabel presentase responden berada pada skala 73% dengan interpretasi baik.

C. Uji Hipotesis

Hipotesis nol (H0) dalam penelitian ini berbunyi tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan penguasaan koskata sebelum dan sesudah menggunakan media animasi. Berdasarkan hasil pretest kemampuan penguasaan Kosakata pada anak hanya 31% yang pada tabel klasifikasi presentase kurang sekali. Lalu jika dilihat dari hasil posttest kemampuan penguasaan kosakata pada anak sebanyak 73% yang jika dilihat dari tabel klasifikasi presentase Baik. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan penguasaan kosakata pada anak sebesar 42% maka H0 ditolak, dan Ha diterima.

Dari hasil data penelitian “Efektivitas Media Pembelajaran Animasi dalam Meningkatkan Penguasaan kosakata Bahasa Arab di MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng Melalui Tatap Muka Terbatas” dapat dilihat adanya peningkatan kemampuan Penguasaan Kosakata pada anak kelas 3 MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng sebelum dan sesudah perlakuan pada hasil pretest dan posttest. Pada hasil pretest kemampuan penguasaan koskata Bahasa Arab 31% yang diartikan pada tabel klasifikasi presentase Kurang.

Data hasil penilaian kemampuan penguasaan kosakata dapat dilihat adanya peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan sebelum digunakan media animasi. Pada data sesudah diberi perlakuan media animasi kosakata hasil posttest mendapai nilai 73% maka adanya peningkatan kemampuan penguasaan kosakata sebesar 42%. Maka dari itu dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa media animasi kosakata mampu meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata Bahasa Arab di MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng.

Kesimpulan

Dari penelitian yang bertjudul “Efektivitas Media Pembelajaran Animasi dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab di MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng Melalui Tatap Muka Terbatas” dapat disimpulkan :

1. Peneliti melakukan penelitian di MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng 4 hari dan dilaksanakan Pretest dan posttest. Pembelajaran Bahasa Arab pada keadaan normal yaitu menggunakan jam belajar 2 JP lama pembelajaran per 1 JP adalah 30 Menit . Dikarenakan keadaan covid maka diberlakukan tatap muka terbatas dengan mengurangi jam pembelajaran . Pembelajaran dimulai dengan tanya jawab tentang mufrodat yang telah dipelajari sebelunya, selanjutnya peneliti menampilkan video animasi. Pembelajaran dilanjutkan dengan tanya jawab tentang mufrodat yang ada pada video animasi yang ditampilkan . Pembelajaran diakhiri dengan pelaksanaan Posttest. Setelah pembelajaran telah diterapkan media pembelajaran anima s i efektif terhadap kemampuan penguasaan kosakata anak di MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan terhadap hasil pretest dan posttest.

2. Hasil belajar sebelum mengguakan media animasi yang dilakukan pada MI Muhammadiyah 2 Kedungbanteng sebanyak 17 peserta didik untuk mengetahui kemampuan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab pasa anak kelas 3 yakni 31% yang pada tabel klasifikasi presentase Kurang Sekali. Hasil belajar kemampuan penguasaan kosakata sesudah menggunakan media animasi dapat kita lihat adanya peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan data sebelum menggunakan media animasi. Pada data sesudah menggunakan media animasi adanya peningkatan pengguasaan kosakata sebesar 73% yang pada tabel klasifikasi Baik. Jadi adanya peningkatan sebesar 42%.

References

  1. U. Ridho, “Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab,” An Nabighoh J. Pendidik. dan Pembelajaran Bhs. Arab, vol. 20, no. 01, hal. 19, 2018, doi: 10.32332/an-nabighoh.v20i01.1124.
  2. Mutmainnah1, M. Maannahali2, dan dan susiawati, “EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KARTUN TERHADAP PEMBELAJARAN ISIM BAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTS NEGERI PINRANG,” 2020.
  3. M. Mukhlishoh dan I. Khisbiyah, “Pengaruh Media Film Animasi Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA(Studi Penelitian di MI AN-NUR Kota Cirebon),” Al Ibtida J. Pendidik. Guru MI, vol. 2, no. 2, 2015, doi: 10.24235/al.ibtida.snj.v2i2.125.
  4. H. Salahuddin, “EFEKTIVITAS VIDEO ANIMASI BERBASIS KINEMASTER UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA KELAS VIII DI MTS. NURUL HUDA KETAMBUL, TUBAN,” Ef. VIDEO ANIMASI Berbas. KINEMASTER UNTUK Meningkat. PENGUASAAN KOSAKATA Bhs. Arab SISWA KELAS VIII DI MTS. NURUL HUDA KETAMBUL, TUBAN, hal. 35–42, 2020, [Daring]. Tersedia pada: http://eprints.umm.ac.id/id/eprint/68519.
  5. Teni Nurrita, “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA,” myskat, vol. 1321, no. 2, hal. 171–187, 2018, doi: 10.1088/1742-6596/1321/2/022099.
  6. K. Sukiyasa dan S. Sukoco, “Pengaruh media animasi terhadap hasil belajar dan motivasi belajar siswa materi sistem kelistrikan otomotif,” J. Pendidik. Vokasi, vol. 3, no. 1, hal. 126–137, 2013, doi: 10.21831/jpv.v3i1.1588.
  7. R. Idris, S. Fatimah, A. Ilmullah, A. Alamsyah, dan U. N. Makassar, “AL-FASHAHAH : JOURNAL OF ARABIC EDUCATION , LINGUISTICS , AND LITERATURE,” vol. 2, no. 1, hal. 81–91.
  8. Z. Fajriah, “PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ARAB ( MUFRADAT ) MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR ( Penelitian Tindakan Pada Siswa kelas I MI Nurul HakimKediri Lombok Barat Tahun 2015),” J. Pendidik. Usia Dini, vol. 9, hal. 107–126, 2015.
  9. sugiyono, Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. intro .pdf. 2010.
  10. M. Ahmad, I. Akzam, dan Y. Yunita, “Pengaruh Program Kelas Bahasa Arab pada Lembaga CELAD terhadap Penguasaan Mufrodat (Kosa Kata) Mahasiswa,” Al-Hikmah J. Agama dan Ilmu Pengetah., vol. 16, no. 1, hal. 58–77, 2019, doi: 10.25299/jaip.2019.vol16(1).2853.