Islamic Education
DOI: 10.21070/ijis.v10i0.1631

The Role of BSO El-Abbasy in Arabic Learning at Universities


Peran BSO El-Abbasy dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Universitas

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

BSO El-Abbasy Arabic Learning

Abstract

This study aims to describe the role of BSO El-Abbasy Umsida in Arabic Learning for PBA Umsida students and to find out the problems faced by BSO El-Abbasy. This research is a qualitative descriptive study, the techniques used to collect data are direct and open observation techniques, unstructured interviews, and documentation. And in this study using data analysis techniques developed by Miles and Huberman, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that, 1) The role of El-Abbasy BSO in Arabic Learning for Umsida PBA Students, including: a). Hold Arabic language course classes, b). Arabic debate training, c). Inform the competition. 2) The problems faced by BSO El-Abbasy in Learning Arabic for Umsida PBA Students are: a). The minimum number of students taking Arabic courses, b). Lack of student motivation in participating in competitions, c). Lack of teaching staff at BSO El-Abbasy d). The debate training only runs when there will be a competition.

Pendahuluan

Dikutip dari Organisasi Kemahasiswaan, pada Desember 2021, bahwa Badan Semi Otonom (BSO) adalah lembaga mahasiswa yang berfungsi mengembangkan keterampilan dan minat khusus yang dimiliki Mahasiswa[1]. Sedangkan El-Abbasy secara etimologi berasal dari Bahasa Arab yang memiliki makna “Rajin Berjuang”. Demikianlah El-Abbasy dipilih sebagai nama untuk BSO (Badan Semi Otonom) agar nantinya Mahasiswa yang terjalin dalam organisasi ini diharapkan menjadi insan yang berjiwa pejuang, selalu belajar dan berjuang dalam membangun kualitas intelektual dan kesadaran sosial.

Berdasarkan skripsi yang ditulis oleh Ahmad Faiz, Lembaga Bahasa Arab merupakan wadah pendidikan sebagai salah satu bentuk pendidikan non formal. Dalam proses penerapan lembaga Bahasa Arab mampu mencapai hasil yang efektif tentunya tidak lepas dari salah satu faktor lingkungan berbahasa arab yang mempunyai daya dukung dalam meningkatkan kefasihan berbahasa Arab. Oleh karena itu sering kita jumpai lembaga-lembaga bahasa asing menerapkan lingkungan berbahasa dalam mencapai keefektifan dalam menguasai kemampuan berbahasa asing[2]. Dikutip dari Pendidikan Formal: Pengertian, Tujuan dan Fungsi, serta Contohnya, pada Januari 2022, bahwa Pendidikan non formal ialah jalur pendidikan yang tujuannya untuk mengganti, menambah dan melengkapi pendidikan formal[3]. Sehingga dengan adanya BSO El-Abbasy ini diharapkan menjadi lembaga pendidikan non formal yang dapat memenuhi tujuannya.

Bahasa adalah sistem simbol fonetik arbitrer yang digunakan anggota komunitas untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan mengidentifikasi oleh mereka sendiri[4]. Sedangkan Bahasa Arab adalah kata-kata yang diungkapkan oleh bangsa Arab dalam menyampaikan maksud dan tujuan mereka. Bahasa Arab merupakan bahasa

Al-Qur’an dan Sunnah dan apa yang diriwayatkan oleh para ulama yang berbudaya dari bagian-bagian Arab yang tersebar cara mereka[5].

Dalam pembelajaran Bahasa Arab terdapat empat keterampilan diantaranya; keterampilan mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis[6]. Dan memiliki tiga unsur belajar, yaitu; Ashwat, Mufrodat dan Qawaid[7]. Semua ini bertujuan agar mahasiswa dapat mencapai kompetensi dasar berbahasa.

Berangkat dari sebuah permasalahan, didapati bahwa beberapa Mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Sidoarjo merasa kesulitan dalam penguatan kebahasaan. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya peran Mahasiswa PBA Umsida dalam membangun lingkungan berbahasa Arab, hal ini tentu menyebabkan minimnya pemahaman Mahasiswa PBA terhadap bahasa Arab. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran BSO El-Abbasy dalam pembelajaran bahasa Arab mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan untuk mengetahui problematika yang dihadapi oleh BSO El-Abbasy dalam menjalankan perannya.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang peneliti gunakan ialah penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Pengurus BSO El-Abbasy, mahasiswa yang menjadi anggota BSO El-Abbasy di Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai metodologi penelitian dalam bidang keilmuan yang berfokus pada deskripsi yang akurat mengenai fenomena dan pemahaman yang dalam, dan berbeda dari penelitian kuantitatif yang berfokus pada eksperimen dan pengungkapan sebab akibat berdasarkan data numerik. Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian kualitatif adalah pertanyaan terbuka yang lebih mementingkan proses dan makna daripada sebab akibat[8].

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Analisis data penelitian kualitatif merupakan langkah reduksi data, pemilahan intepretasi data yang berupaya memberikan makna dari hasil pengumpulan data[9]. Adapun teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah teknik analisis data kualitatif oleh Miles dan Huberman, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan[10].

Hasil dan Pembahasan

A. Peran BSO El-Abbasy dalam pembelajaran bahasa Arab Mahasiswa PBA Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dari beberapa informan yang dilakukan oleh peneliti bahwasannya ada beberapa peran BSO El-Abbasy dalam pembelajaran bahasa Arab mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Yaitu sebagai berikut:

1. Kelas kursus bahasa Arab

Berdasarkan wawancara bersama ketua bidang kursus bahasa Arab, bahwa kelas ini berfokus pada pembelajaran terkait materi-materi bahasa Arab dan targetnya adalah dapat memudahkan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab dalam pembelajaran Bahasa Arab. Kelas ini ditutori oleh para mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab yang mahir dalam berbahasa Arab. Kelas ini dilaksanakan setiap hari rabu dan ada kelas tambahan di hari sabtu bagi mahasiswa yang berhalangan hadir di hari rabu.

Kelas kursus Bahasa Arab adalah kelas yang diperuntukkan untuk mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam Bahasa Arab. dalam kelas kursus Bahasa Arab, mahasiswa mempelajari Ta’bir,Insya’dan Qawaid.Program ini dilaksanakan dan dimaksimalkan dengan zoommeetingatau googlemeet.Kitab yang digunakan adalah kitab silsilat ta’lim dan kitab Al-Fatih. Dalam kursus Bahasa Arab ini, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab di bagi menjadi tiga tingkatan, yaitu kelas Mubtadiin,Mutawasshitindan Mutaqaddimin.

2. Kelas debat bahasa Arab

Wawancara peneliti bersama ketua bidang debat bahasa Arab, dikatakan bahwa kelas ini diperuntukkan untuk mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab yang sudah mahir dalam bahasa Arab. Umumnya, yang masuk kelas ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab yang lulusan pesantren. Di kelas ini juga mempersiapkan mahasiswanya untuk mengikuti lomba debat bahasa Arab. Debat ini menggunakan sistem AsianParliamentaryatau BritishParliamentary.

Tujuan diadakan pelatihan ini, untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dalam bidang debat bahasa Arab, public speaking, dan kepekaan terhadap isu sosial. Kelas ini diadakan jika ada info lomba debat. Setelah pengurus melakukan pendaftaran, selanjutnya mereka akan memilih mahasiswa yang

mengikuti pogram kelas kursus bahasa Arab. Biasanya yang terpilih untuk menjadi anggota debat adalah mahasiswa yang berada di kelas tingkat paling atas yaitu kelas mutaqaddimin,karena mereka sudah mempunyai kemampuan dalam berbahasa Arab. Bukan hanya itu, tapi yang terpilih untuk menjadi anggota debat adalah mahasiswa yang pintar beradu argumen dan beropini. Setelah memilih 10 mahasiswa, selanjutnya para pengurus akan membuat jadwal untuk latihan setiap harinya. Dan latihan ini dilakukan secara online karena dalam masa pandemi covid-19 sehingga latihan debat menggunakan zoom meetingatau googlemeet.

3. Info lomba

Wawancara Peneliti bersama ketua bidang lomba, dijelaskan bahwa BSO El-Abbasy juga memiliki bidang yang bertugas untuk merekrut mahasiswa yang memiliki bakat dalam perlombaan yang berhubungan dengan bahasa Arab. Bidang ini bertugas untuk menginfokan kepada mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab yang merupakan anggota BSO El-Abbasy tentang perlombaan baik didalam maupun luar kampus. Sedangkan waktu pelaksanaan kegiatan ini kondisional.”

B. Problematika yang dihadapi BSO El-Abbasy dalam pembelajaran bahasa Arab mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Wawancara peneliti bersama para ketua bidang BSO El-Abbasy, dikatakan bahwa problematika yang dihadapai sebagai berikut:

  1. Dikarenakan kursus ini diadakan pada masa pandemi covid-19, sehingga pembelajaran dilaksanakan secara daring, oleh sebab itu mahasiswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran bahasa Arab masih minim jumlahnya.
  2. Kurangnya motivasi mahasiswa dalam mengikuti perlombaan.
  3. Tenaga pengajar dalam pembelajaran bahasa Arab masih kurang, sehingga beberapa program kerja masih sulit untuk dijalankan.
  4. Pelatihan debat hanya diadakan ketika akan ada lomba debat saja.

Kesimpulan

Hasil dari penelitian peran BSO El-Abbasy dalam pembelajaran bahasa Arab bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, bahwa terdapar tiga peran BSO El-Abbasy adalah sebagai berikut: a). Mengadakan kelas kursus bahasa Arab, b). Kelas debat bahasa Arab, c). Info lomba.

Kemudian terdapat empat problematika yang dihadapi BSO El-Abbasy dalam menjalankan perannya, adalah sebagai berikut: a). Minimnya mahasiswa yang mengikuti kelas kursus bahasa Arab, b). Kurangnya motivasi mahasiswa dalam mengikuti perlombaan, c). Kurangnya tenaga pengajar di BSO El-Abbasy d). Pelatihan debat hanya berjalan ketika akan ada lomba saja.

References

  1. ''Organisasi Kemahasiswaan,'' 2021. https://fapet.ugm.ac.id/id/organisasi-kemahasiswaan/ (Diakses Desember, 10 2021).
  2. Ahmad Faiz, Skripsi: “Analisis Efektifitas Lembaga Bahasa Arab IAIM Sinjai Terhadap Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Mahasiswa Prodi PBA Angkatan 2019” (Sinjai: IAIM, 2020).
  3. "Pendidikan Formal: Pengertian, Tujuan dan Fungsi, serta Contohnya," 2022. https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pendidikan-formal.html (Diakses Januari, 13 2022).
  4. Siswanto dkk, Linguistik Umum, Yogyakarta: Media Prakasa, 2012.
  5. صطفى الغلاييني، جامع الدروي العربية ، بيروت: 1994
  6. R. Zainudin, Pembelajaran Bahasa Arab. Jakarta: Pustaka Rihlah Group, 2005.
  7. Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN Malang Press, 2009.
  8. ثائر أحمد غباري, يوسف عبد القادر ابو شندي, & خالد محمد ابو شعيرة. (2015). البحث النوعي في التربية وعلم النفس (١). عمان: مكتبة المجتمع العربي
  9. M. B. U. B. Arifin, Istikomah, A. P. Astutik, K. Hikmah, and F. N. Latifah, Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 1st ed. Sidoarjo: UMSIDA Press, 2020.
  10. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 19th ed. Bandung: Alfabeta, 2013.