Islamic Education
DOI: 10.21070/ijis.v9i0.1629

Application of the Nazariyah Wahdah Approach to Increase Interest in Learning Arabic for High School Students in Sidoarjo Regency


Penerapan Pendekatan Nazariyah Wahdah untuk Meningkatkan Minat Belajar Bahasa Arab Siswa Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Sidoarjo

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Nazariyah Wahdah Approach Classroom Action Research Interest of Learning Arabic Language

Abstract

Problem in this study is, first, how is the application of the Nazariyah Wahdah Approach to learning Arabic in class XI Language at SMA Muhammadiyah 3 Tulangan Sidoarjo?. Second, how much is the increase in students' interest in learning Arabic using the Nazariyah Wahdah approach in class XI Language at SMA Muhammadiyah 3 Tulangan Sidoarjo?. The methodology applied in this research is Classroom Action Research, with the type of participant. The results show that the application of the Nazariyah Wahdah approach is carried out by taking one material that includes all 4 Arabic skills, namely listening skills, speaking skills, reading skills, and writing skills, as well as 3 elements in Arabic, namely Ashwat, Mufradat and Qawaid. While the increase in interest in learning Arabic states that, in the pre-cycle students who are interested are 64.89% in the less interested category. Then after being given action in the first cycle, students who were interested increased by 67.16% with the same category, less interested. In the second cycle there was an increase in interest in learning Arabic as much as 68.01% and it was included in the moderately interested category. In cycle III, there was an increase of 70.63% with the same category, which was quite interested. So, based on the results of the questionnaire from pre-cycle to cycle III, it is evident that the Nazariyah Wahdah approach can increase interest in learning Arabic for class XI students from the category of less interested to moderately interested with an average of 70.63%.

Pendahuluan

Dalam keseluruhan mata pelajaran yang terdapat di suatu lembaga pendidikan, ada sebuah metode pengajaran yang harus diterapkan oleh para pendidik untuk memaksimalkan penyampaian materi dan juga hasil belajar siswa. Sama halnya dalam pembelajaran bahasa Arab yang mempunyai beberapa strategi yang di terapkan saat proses pembelajaran berlangsung. Salah satu strateginya adalah dengan menerapkan suatu pendekatan pembelajaran. Ada beberapa pendekatan dalam pembelajaran bahasa Arab, satu diantaranya adalah pendekatan Nazhariyah Wahdah (All In One System).

Drs. H. Moh. Matsna HS, MA dalam WaMuna, mengatakan bahwa: dalam pengajaran Bahasa Arab dikenal adanya dua teori (sistem) pengajaran yakni Nazhariyatul Wihdah (all in one system), yaitu sistem yang memandang bahwa bahasa adalah satu kesatuan yang utuh tidak terpisah-pisah, dan Nazhariyatul Furu’ yaitu teori yang memandang bahwa bahasa terdiri dari beberapa cabang-cabang.[1]

Abdul Alim Ibrahim menjelaskan dalam kitabnya bahwa Pendekatan Nazariyah Wahdah berpendapat bahwa bahasa merupakan suatu kesatuan yang yang saling berkesinambungan antara satu unsur dengan unsur lainnya bukan terpisah-pisah dalam unsur yang berbeda.[2] Oleh karena itu jika terdapat kekurangan pada salah satu unsurnya maka akan menimbulkan hambatan dan gangguan bagi unsur lainnya.[3] Yang termasuk unsur-unsur dalam hal ini adalah keempat keterampilan yang terdiri dari kemahiran Istima’, kemahiran berbicara, kemahiran membaca dan kemahiran menulis. Serta unsur-unsur bahasa yang tiga, yaitu; Ashwat, Mufradat dan Qawa’id.

Dalam mempelajari bahasa Arab siswa sangat membutuhkan adanya suatu komitmen. Komitmen jihad dan komitmen niat belajar yang tulus. Komitmen yang dimaksud adalah komitmen berdasarkan nasehat Imam Syafi’i, yaitu : “Saudaraku, anda tidak akan dapat ilmu kecuali atas enam syarat.Kecerdasan,memiliki semangat, kesungguhan, persiapan danabimbingan dari guru (sikap baik kepada guru), waktu yang lama.[4]

Setiap peserta didik yang belajar bahasa Arab harus memiliki minat atau kemauan yang besar dan banyak sehingga target pengajaran dapat dicapai dengan optimal. Para ulama bersepakat bahwa tidak ada pembelajaran tanpa adanya sebuah minat. Para ulama berpendapat bahwa maksud atau arti dari minat adalah sesuatu yang dimiliki seseorang yang condong terhadap suatu hal tertentu yang dapat menggerakkannya.[5] Menurut Slameto minat adalah kehendak yang menetap dalam subjek untuk merasa terpikat pada bidang atau hal tertentu dan merasa nyaman bergerak dalam bidang tersebut. Selanjutnya, menampilkan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memmandang dan mengenang beberapa kegiatan yang diminati seseorang, perhatian terus menerus yang disertai dengan rasa sayang.[6]

Sedangkan menurut Iskandar, minat belajar merupakan suatu daya pendorong dari dalam diri siswa untuk melakukan aktifitas belajar demi meningkatkan pengetahuan dan kompetensi serta keahlian. Minat ini muncul karena adanya kemauan untuk menanggapi dan memahami sesuatu dan mendorong serta membentuk minat belajar peserta didik seihingga lebih sungguh-sungguh dalam menimba ilmu.[7]

Nazariyah wahdah terbukti dapat menumbuhkan minat belajar bahasa Arab peserta didik secara substansial. Hal ini dapat dilihat dari penelitian Ahmad Aufa Syukron yang menunjukkan angka 78.3% pada penerapan di siklus terakhirnya.[8] Oleh karena itu, peneliti terkesan untuk mengangkat fenomena tersebut dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Pendekatan Nazhariyah Wahdah (All In One System) Untuk Meningkatkan Minat Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas XI Bahasa SMA Muhammadiyah 3 Tulangan Sidoarjo”.

Metode Penelitian

Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. dengan jenis PTK Partisipan. Model yang dipakai dalam penelitian ini adalah Model Kurt Lewin yang menguraikan penelitian tindakan sebagai suatu reaksi spiral yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas merupakan kegiatan penelitian dengan mengamati suatu aktifitas belajar yang diberikan tindakan, yang secara terencana ditunjukkan dalam sebuah kelas, yang bermaksud menyelesaikan masalah atau meningkatkan keunggulan dalam pembelajaran di kelas tersebut. Perlakuan yang secara terencana dimunculkan tersebut, diberikan langsung oleh guru atau bersumber dari petunjuk guru yang kemudian dilaksanakan oleh peserta didik.

Model PTK yang digunakan dalam studi ini adalah model Kurt Lewin yang merefleksikan penelitian tindakan sebagai suatu reaksi spiral yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Sasaran dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah untuk menyempurnakan prosedur pembelajaran melalui sebuah analisis yang intens terhadap apa yang berlangsung di dalam kelas. Tindakan yang dilakukan oleh guru ataupun peneliti semata didasari oleh masalah actual dan factual yang meningkat dikelas.[9] Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 3 Tulangan Sidoarjo. Menurut Arikunto dalam Rahmadi, subjek penelitian adalah sumber tempat memperoleh keterangan penelitian atau lebih tepat dimaknai sebagai seseorang atau sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh keterangan.[10] Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, angket, wawancara dan teknik dokumentasi.

Hasil dan Pembahasan

A. Penyajian Hasil Penelitian

Aktifitas belajar bahasa Arab di kelas XI Bahasa SMA Muhammadiyah 3 Sidoarjo menerapkan pendekatan Nazariyah Wahdah dalam pembelajarannya, Yangmana menurut Ibn Mandzur pendekatan Nazariyah Wahdah adalah suatu pendekatan yang menganggap bahwa bahasa itu sebagai kesatuan yang saling terikat, tidak terpisah menjadi bagian-bagian yang berbeda. Untuk mempraktikkan pendekatan Nazariyah Wahdah dalam pembelajaran, diambil suatu tema sebagai materi utama yang memuat seluruh faktor pembelajaran bahasa yaitu : faktor qiro’ah, ta’bir, tazawwuq, hifz, imla’ dan latiha-latihan.

Opini yang diutarakan oleh Abd al-‘Alim Ibrahim di atas dapat diartikan bahwa pembelajaran bahasa Arab itu harus tematik, yang mana hanya satu subjek pembahasan tapi dalam mekanisme pembelajarannya memenuhi empat keterampilan yang hendak digapai dalam satu kali perjumpaan, yaitu ; keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Selain itu unsur-unsur yang tak kalah penting dalam bahasa Arab yaitu; Ashwat, Mufradat, dan Qawaid yang harus diakarkan bersamaan dengan empat maharah atau keterampilan dalam bahasa Arab.

Pra Siklus

Sebelum melaksanakan penelitian, untuk melihat minat belajar bahasa Arab peserta didik, peneliti mengobservasi pembelajaran bahasa Arab di kelas XI Bahasa pada hari Selasa tanggal 15 Februari 2022. Selain itu untuk peneliti juga memberikan angket kepada murid kelas XI Bahasa, untuk memahami seberapa besar presentase minat belajar bahasa Arab siswa di kelas tersebut.

Maka hasil observasi peneliti saat pra siklus dalam pembelajaran bahasa Arab dikelas XI Bahasa. untuk komponen siswa, peneliti mengobservasi terkait keaktifan siswa, yang masuk kepada kategori tidak baik karena siswa cenderung pasif bertanya dan mengajukan ide. Untuk komponen guru, Permasalahan yang ditemukan adalah terkait penggunaan metode yang kurang tepat, sehingga saat menjelaskan materi banyak dari murid yang kurang antusias terhadap penjelasan guru. Untuk komponen pengelolaan kelas, masuk pada kategori sangat baik dilihat dari segi ruangan dan pengaturan tempat duduk.

Sedangkan untuk hasil angket saat pra siklus menunjukkan angka 64.49%. Peneliti juga mengkategorikan presentase minat belajar bahasa Arab dari masing-masing siswa, dan menunjukkan hanya 5 orang yang berminat dalam bahasa Arab. Hasil ini didapatkan melalui proses hitung perangkat Excel. Kemudian dikategorikan menggunakan skala likert, seperti berikut :

No Nilai Presentasi Kategori
1.2.3.4.5. 90-10079-8968-7857-6746-56 90-100%79-89%68-78%57-67%46-56% Sangat BaikBaikCukupKurangSangat Kurang
Table 1.Kategori Penilaian Skala LikertAhmad Zaenun (2014)

Jika dikategorikan menggunakan tabel di atas, maka hasil minat belajar bahasa Arab siswa masuk pada kategori Kurang Berminat. Karena beberapa permasalahn yang sudah terdeteksi peneliti pada pra siklus, maka peneliti menerapkan pendekatan Nazariyah Wahdah dalam pembelajaran bahasa Arab pada siklus selanjutnya. Target yang ditentukan oleh peneliti melalui penerapan ini adalah angka presentase minat belajar siswa dapat meningkat sampai dengan kategori baik yaitu sekitar 79-89%. Hal ini juga disesuaikan dengan data yang diperoleh peneliti di lapangan.

Pelaksanaan Siklus I

Perencanaan

Untuk langkah perencanaan, peneliti telah merancang perlengkapan pembelajaran yang terdiri dari RPP yang bertemakan Rihlatul Qithar as Shaghir ila al Qamar halaman 107 dan al ‘Adad at Tartibi halaman 109. Selain itu peneliti menyediakan lembar observasi guru dan siswa, angket serta media pembelajaran berupa PDF yang memuat tentang kosakata, yang berkenaan dengan materi yang diajarkan. Selain itu peneliti juga mempersiapkan soal untuk dikerjakan oleh siswa sebagai pekerjaan rumah. Untuk penerapan pendekatan Nazariyah Wahdah ini peneliti berperan sebagai guru dan guru mapel sebagai observer.

Pelaksanaan

Kegiatan pada langkah ini peneliti melakukan pembelajaran selaras dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat dan dirumuskan sebelumnya. Setiap siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari 2 perjumpaan. Untuk perjumpaan pertama dilakukan pada tanggal 1 Maret 2022. Sedangkan perjumpaan kedua dilakukan pada tanggal 4 Maret 2022. Materi yang diajarkan dalam dua pertemuan ini adalah teks sederhana Rihlatul Qithar as Shaghir ila al Qamar dan al ‘Adad at Tartibi. Pemilihan dua materi tersebut dengan alasan melanjutkan materi sebelumnya yang diajarkan oleh guru bahasa Arab di kelas XI Bahasa. Langkah-langkah pembelajaran pada siklus I, perjumpaan pertama adalah sebagai berikut :

1. Pembukaan

  1. Mengawali pelajaran dengan bacaan basmalah dan salam
  2. Membaca do’a sebelum belajar
  3. Guru menjelaskan indikator pembelajaran
  4. Guru menerangkan tujuan pembelajaran
  5. Guru menerangkan maksud dan tujuan pelaksanaan pembelajaran. Yangmana pembelajaran dilaksanakan dalam rangka penelitian.

2. Kegiatan Inti

  1. Untuk indikator unsur bahasa Mufradat (kosa kata), guru akan menjelaskan dan menerjemahkan teks sederhana Rihlatul Qithar as Shaghir ila al Qamar
  2. Untuk indikator keterampilan membaca, mendengar, dan berbicara, dan juga unsur bahasa Ashwat. Guru akan memilih satu siswa untuk membacakan teks sederhana Rihlatul Qithar as Shaghir ila al Qamar. Kemudian guru akan menunjuk siswa lainnya untuk melanjutkan bacaan siswa sebelumnya.
  3. Untuk indikator keterampilan menulis dan unsur bahasa Qawaid, guru akan menyerahkan tugas kepada murid untuk menyelesaikan latihan soal atau tamrin 2 halaman 112, sesuai dengan pelajaran pada pertemuan tersebut.

3. Penutup

  1. Guru melakukan simpulan terkait materi pada pertemuan ini
  2. Memberikan PR, yaitu soal-soal yang bersangkutan dengan materi yang diajarkan
  3. Menginformasikan materi pembelajaran berikutnya
  4. Memberikan motivasi
  5. Ditutup dengan salam dan doa kafaratul majlis.

Kemudian kegiatan pembelajaran pada siklus I, perjumpaan kedua seperti berikut :

1. Pembukaan

  1. Mengawali pembelajaran dengan salam dan doa sebelum belajar.
  2. Guru menerangkan Indikator Pembelajaran
  3. Guru menerangkan tujuan pembelajaran
  4. Mengulang pelajaran yang didapat di pertemuan sebelumnya

2. Kegiatan Inti

  1. Untuk indikator unsur bahasa Mufradat, guru akan membagikan file tentang kosa kata yang ada dalam teks sederhana رحلة القطار الصغير إلى القمر di grup Whatsapp kelas. Ketika pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan Google Meet, guru akan berbagi layar agar siswa dapat memahaminya dengan baik.
  2. Untuk indikator keterampilan berbicara, membaca dan unsur bahasa Qawaid, Guru akan memilih 3 siswa untuk menyusun kalimat dengan memakai kosa kata yang sudah disediakan.
  3. Untuk keterampilan mendengar dan menyimak, guru akan menjelaskan tarkib pada table materi الترتيبي العدد dari satu sampai dua puluh.
  4. Untuk indikator keterampilan menulis, guru akan memberikan pekerjaan rumah yaitu mengerjakan tamrin 4, halaman 114, nomor 1-3.

3. Penutup

  1. Guru memberikan kesimpulan dan refleksi terkait pembelajaran pada perjumpaan kali ini.
  2. Memberikan PR, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang belum didiskusikan dikelas.
  3. Menginformasikan materi pada pembelajaran berikutnya.
  4. Memberi motivasi.
  5. Ditutup dengan salam dan doa kafaratul majlis.

c. Pengamatan

1. Hasil Observasi

Perolehan observasi aktifitas guru pada siklus I mendapatkan skor sebesar 44 yang menunjukkan kategori penilaian sangat baik. Sedangkan perolehan observasi aktifitas siswa selama proses pembelajaran diperoleh angka sebesar 13 dengan kategori cukup. Kategori penilaian observasi seperti berikut :

No. Nilai Kategori
1. 10-20 Kurang2. 21-30 Cukup3. 31-40 Baik4. 41-50 Sangat Baik
Table 2.Kategori Penilaian ObservasiIla Esmi, 2014

2. Perolehan angket minat belajar bahasa Arab siswa siklus I

Untuk menghitung rerata presentase minat belajar bahasa Arab dari tiap-tiap murid dengan menerapkan rumus sebagai berikut :

x 100

Maka :

x 100 = 75%

Kemudian jika sudah terhitung seluruh rata-rata presentase minat belajar bahasa Arab dari masing-masing murid dengan menggunakan rumus tersebut, barulah kita menggunakan rumus Average (dengan memasukkan nilai rata-rata presentase kesuluruhan siswa) yang tersedia di perangkat Excel. Hasil angket siklus I menunjukkan hasil sebesar 67.16%. dengan kategori kurang berminat. Jika dibandingkan dengan presentase saat pra siklus, setelah diberikan tindakan di siklus I mengalami peningkatan sebesar 2.27%.

d. Refleksi

Hasil analisis data siswa melalui hasil angket yaitu siswa dengan kategori cukup berminat sampai berminat berjumlah 10 orang dari 22 siswa. Dari yang awalnya hanya 5 orang siswa.

Seperti yang sudah dijelaskan pada poin hasil angket siswa, bahwa presentase keseluruhan siswa siklus I adalah sebesar 67.16%. Yangmana meningkat dari saat pra siklus yang hanya sebesar 64.89%. Dari hasil angket inilah terlihat bahwa ada peningkatan presentase sebesar 2.27% dari pra siklus sampai dengan siklus I. Namun kategori minat belajar murid masih menempati posisi kurang berminat. Karena target yang ditetapkan belum tercapai maka peneliti harus menyempurnakan pembelajaran pada siklus selanjutnya.

Pelaksanaan sikus II

Sebelumnya peneliti telah mengolah hasil observasi dan angket minat belajar bahasa Arab siswa siklus I, kemudian peneliti melakukan pembelajaran pada siklus II sebagai asas penyempurnaan pembelajaran bahasa Arab dengan menerapkan pendekatan Nazariyah Wahdah.

Perencanaan pada siklus II ini kurang lebih sama seperti perencanaan pada siklus I, yaitu menyususn RPP, menyiapkan media pembelajaran, membuat tamrinat atau latihan soal, absensi, menyediakan lembar observasi, menyediakan alat evaluasi (angket), dan yang terakhir adalah lembar hasil angket untuk bahan refleksi. Dengan petunjuk secara umum kepada siswa, agar lebih berperan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan Nazariyah Wahdah.

a. Perencanaan

Pada tahap pelaksanaan sama seperti pada siklus I, yaitu peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum memberikan tindakan. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan pertama siklus II dilakukan pada hari Selasa tanggal 8 Maret 2022, secara pembelajaran jarak jauh (PJJ). Prosedur pembelajaran yang dilaksanakan kurang lebih sama seperti pada siklus I. Hanya kegiatan inti yang berubah, disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Kemudian perjumpaan kedua siklus II di laksanakan pada hari jum’at tanggal 11 Maret 2022 secara tatap muka (PTM).

b. Pelaksanaan

Dengan pengawasan guru siswa di tuntut untuk lebih aktif dalam kerja kelompoknya. Melalui pengawasan ini guru membenarkan bacaan siswa yang kurang tepat saat membacakan jawaban latihan soal 5 dari masing-masing kelompok

c. Pengamatan

Hasil Observasi

Dapat diketahui bahwa perolehan observasi aktifitas guru pada siklus II menunjukkan skor sebesar 33 yang menunjukkan kategori penilaian baik. Sedangkan perolehan observasi aktifitas siswa selama proses pembelajaran diperoleh skor sebesar 20 dengan kategori penilaian baik

Hasil angket minat belajar bahasa Arab siswa

Untuk menghitung rerata presentase minat belajar bahasa Arab dari tiap-tiap murid dengan menerapkan rumus berikut :

x 100

Maka :

x 100 = 72.5%

Kemudian jika sudah terhitung seluruh rata-rata presentase minat belajar bahasa Arab dari masing-masing siswa dengan menggunakan rumus tersebut, barulah kita menggunakan rumus Average (dengan memasukkan nilai rata-rata presentase kesuluruhan siswa) yang tersedia di perangkat Excel. Hasil angket siklus II menunjukkan hasil sebesar 68.01%. dengan kategori cukup berminat. Jika dibandingkan dengan presentase saat siklus I, maka terdapat peningkatan minat pada pembelajaran siklus II sebesar 0.85%.

d. Tahap refleksi

Siswa dengan kategori cukup berminat sampai berminat berjumlah 11 orang dari 22 siswa. Dari yang awalnya hanya 10 orang siswa dengan kategori cukup berminat sampai dengan berminat. Seperti yang sudah dijelaskan pada poin hasil angket siklus II, bahwa persentase minat belajar bahasa Arab siswa keseluruhan siklus II adalah sebesar 68.01%. yangmana meningkat dari saat siklus I yang hanya sebesar 67.16%. dari hasil angket inilah terlihat bahwa ada peningkatan presentase sebesar 0.85% dari saat siklus I sampai dengan siklus II. Kategori minat belajar siswa pun mengalami peningkatan, dari yang kurang berminat menjadi cukup berminat. Karena target yang ditetapkan belum tercapai maka peneliti harus menyempurnakan pembelajaran pada siklus berikutnya.

Pelaksanaan sikus III

Sebelumnya peneliti telah menggarap hasil observasi dan angket minat belajar bahasa Arab siswa siklus II, lalu peneliti melakukan pembelajaran siklus III sebagai dasar penyempurnaan pembelajaran bahasa Arab dengan menerapkan pendekatan Nazariyah Wahdah.

Perencanaan

Perencanaan pada siklus III ini kurang lebih sama seperti perencanaan pada siklus II, yaitu menyususn RPP, menyiapkan media pembelajaran, membuat tamrinat atau latihan soal, absensi, membuat lembar observasi, membuat alat evaluasi (angket), dan yang terakhir adalah lembar hasil angket untuk bahan refleksi. Dengan pengarahan secara umum kepada guru untuk lebih kreatif dan inovatif agar minat belajar bahasa Arab siswa kelas XI Bahasa dapat meningkat dengan baik.

Perencanaan

Pada tahap pelaksanaan sama seperti pada siklus II, yaitu peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum memberikan tindakan. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan pertama siklus III dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 Maret 2022, secara tatap muka (PTM). Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan kurang lebih sama seperti pada siklus II. Hanya kegiatan inti yang berubah disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Kemudian pertemuan kedua siklus III di laksanakan pada hari Selasa tanggal 05 April 2022 secara tatap muka (PTM).

Hasil Observasi

perolehan observasi aktifitas guru pada siklus III memperoleh skor sebesar 37 yang menunjukkan kategori penilaian baik. Yangmana skor ini mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya yaitu 33. Sedangkan perolehan observasi aktifitas siswa selama proses pembelajaran memperoleh skor sebesar 23 dengan kategori penilaian baik. Yang mena perolehan skor juga meningkat dari siklus sebelumnya, yaitu 20.

Hasil angket minat belajar siswa

Untuk menentukan rata-rata presentase minat belajar bahasa Arab dari masing-masing murid menggunakan rumus sebagai berikut :

x 100

Maka :

x 100 = 73,75%

Kemudian jika sudah terhitung seluruh rata-rata presentase minat belajar bahasa Arab dari masing-masing siswa dengan menggunakan rumus tersebut, barulah kita menggunakan rumus Average (dengan memasukkan nilai rata-rata presentase kesuluruhan siswa) yang tersedia di perangkat Excel. Hasil angket siklus III menunjukkan hasil sebesar 70.63%, dengan kategori yang sama yaitu cukup berminat. Jika dibandingkan dengan presentase saat siklus II, maka pembelajaran pada siklus III mengalami peningkatan sebesar 2.62%.

Terkait penerapan pendekatan Nazariyah Wahdah, peneliti mempraktekkan sesuai dengan arahan dalam buku Al Muwajjah al Fanni li Mudarrisi Lughoh al Arabiyah, karya Abdul Alim Ibrahim, yangmana dikatakan bahwa untuk mempraktikkan pendekatan ini dalam pembelajaran, diambil satu tema sebagai materi inti yang memuat seluruh bidang dalam pembelajaran bahasa yaitu ; qira’ah, ta’bir, tazawwuq, hifz, imla’ dan latihan-latihan. Dengan ini peneliti mengambil satu materi dan memasukkan semua aspek keterampilan dan unsur-unsur dalam bahasa Arab yang melingkupi : keterampilan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Serta unsur bahasa Ashwat, Mufradat dan juga Qawaid. Berdasarkan data yang telah dideskripsikan sebelumnya, maka grafik peningkatan presentase pada setiap siklusnya adalah sebagai berikut :

Grafik 1. Persentase Ketuntasan Minat Belajar Siswa

Sumber : Hasil hitung perangkat Excel, Senin 18 April 2022

Grafik 2.Persentase Minat Belajar Siswa

Sumber : Hasil hitung perangkat Excel, Senin 18 April 2022

Kesimpulan

Berdasarkan bahasan yang sudah di tampilkan diatas maka dapat dirumuskan bahwa, pertama, peneliti menerapkan pendekatan Nazariyah Wahdah dengan cara mengambil satu materi dan memasukkan semua aspek keterampilan dan unsur-unsur dalam bahasa Arab. Kedua, dari hasil penelitian menyatakan bahwa pada pra siklus, siswa kurang berminat sebanyak 64.89%. kemudian setelah diberikan perlakuan pada siklus I mengalami keajegan dengan kategori kurang berminat nemun presentase meningkat sebanyak 67.16% (naik 2.27%). Kemudian pada siklus II mengalami peningkatan menjadi cukup berminat sebanyak 68.01% (naik 0.85), dan pada siklus III mengalami keajegan dengan kategori cukup berminat namun presentase bertambah menjadi 70.63% (naik 2.62%).

References

  1. W. Muna. (2011). Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi. 18.
  2. A. A. Ibrahim. (2008). Al-Muwajjah al-Fanni li Mudarris al-‘Arabiyyah. 50.
  3. A. Izzan. (2009). Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. 81.
  4. A. Arsyad. (2004), Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. 139.
  5. N. I. Ismail. (1990). al Asas an Nafsiyah li Ta’allumil Lughoh al Arabiyah lighairi Nathiqin biha. 12.
  6. Slameto. (2015). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. 57.
  7. Iskandar. (2012). Psikologi Pendidikan. 181.
  8. A. A. Syukron. (2019). Implementasi Pendekatan Integrated System Dalam Meningkatkan Minat dan Presentasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas XI di MA NU Miftahul Ulum Margasari Tegal. El-Tsaqafah, Jurnal Jurusan PBA, VOL. 18, No. 2). Diakses pada tanggal 25 September 2021 dari, https://www.researchgate.net/publication/341284512. [Diakses pada: 25 Desember 2021]
  9. Mu’allimin, R. Arofah. (2014). Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik. 15-16.
  10. Rahmadi. (2011). Pengantar Metodologi Penelitian. 61.