Islamic Education
DOI: 10.21070/ijis.v6i0.1599

Patterns of Islamic Education in Child Care Services in Kejapanan Village, Gempol District, Pasuruan Regency


Pola Pendidikan Islam Pada Jasa Penitipan Anak di Desa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Child Care Services Islamic Education Patterns

Abstract

This research is a descriptive research type, and the type of approach used is qualitative. In the book by Sukmadinata, it explains that "Descriptive research with a qualitative approach is a descriptive qualitative narrative of the situation". A qualitative approach is research which will then produce the results of analytical procedures that do not use statistical analysis studies. The main objective of the research is obtain data, therefore the main step that must be taken in a study is data collection. In Kejapanan village there are several day care centers for children among others, a day care center that is cared for by Mrs. Sriati and a day care center that is cared for by Ms. Safa'ah. In Mrs. Safa'ah's daycare, there were no signs of education for children related to Islamic values, whereas where there is a form of education for children based on Islamic values with the form of teaching daily prayers, singing Islamicsongs.

Pendahuluan

Menurut sebagaimana Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Penitipan Anak menyebutkan bahwa pada umumnya Taman Penitipan Anak (TPA) merupakan bentuk layanan dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Non Formal dalam upaya memenuhi kebutuhan pengasuhan, bimbingan, pembinaan, Pendidikan, dan social anak balita selama anak tidak dalam pengawasan orang tua yang sibuk bekerja[1]. Taman Penitipan Anak sendiri semakin berkembang jumlahnya sesuai dengan kemajuan zaman, termasuk pada zaman sekarang dalam usahanya memfasilitasi para orang tua yang sedang sibuk bekerja. Dengan adanya Taman Penitipan Anak, secara tidak langsung para orang tua merasa begitu terbantu sebab di tempat ini terdapat pendidikan bagi anak - anak yang juga dapat membantu mengembangkan setiap perkembangan serta potensi pada dirianak - anak melalui pembelajaran yang juga disesuaikan dengan usia tiap anak.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dimana prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif yang berupa kalimat atau lisan dari subjek atau perilaku yang diminati[2]. Penelitian kualitatif memiliki beberapa karakter antara lain penelitiannya dilakukan secara alamiah, bersifat artistik (tidak berpola), instrumennya ialah orang atau disebut dengan human instrument dan data dari hasil penelitian lebih condong berkenaan dengan interprestasipada data yang ditemukan dilapangan.

Subjek dari penelitian ini meliputi :

A. Subjek dan Lokasi

Subjek dari penelitian ini meliputi :

Lokasi penelitian, penelitian ini dilakukan di dua tempat yang berada dalam satu wilayah yaitu di Desa Kejapnan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan.

B. Jenis dan Sumber Data

Merujuk dari sumber data penelitian ini, pengumpulan data dapat menggunakan dua sumber yaitu sumber primer serta sumber sekunder. Sumber primer ialah sumber data yang memberikan secara langsung kepada pengumpul data, sedangkan sumber sekunder yakni sumber data yang tidak memberikan secara langsung kepada pengumpul data, seperti halnya melalui dukumen atau dapat melalui orang lain.

1) Sumber Data Primer

a. Pengasuh Jasa Penitipan Anak Desa Kejapanan

b. Orang Tua Anak

2) Sumber Data Sekunder

Peneliti menggunakan sumber data yang sekunder dengan melalui buku – buku yang didalamnya membahas mengenai Pola Pendidikan Islam pada Anak di Jasa Penitipan Anak.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dengan tujuan guna mengumpulkan data – data yang sesuai. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik

1) Observasi

Observasi merupakan upaya atau suatu kegiatan untuk mengumpulkan data lewat pengamatan gejala, fakta empiris dan juga fenomena yang berkaitan dengan masalah yang diperlukan untuk kebutuhan penelitian[4].

2) Wawancara

Menurut pendapat dari Estererg “wawancara adalah sebuah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan juga ide - ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu topik tertentu

3) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumentasi dapat berupa gambar, tulisan atau karya – karya seseorang yang monumental. Misalnya dalam berupa peraturan, kebijakan, biografi,catatan harian atau sejarah kehidupan. Dalam bentuk gambaran beerupa foto, sketsa dan lainsebagainya.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara :

1) Pengumpulan Data (Data Collection)

Data yang telah didapat dari proses obervasi serta wawancara dengan bentuk tulisan atau tidak tertulis digunakan sebagai bahan untuk proses selanjutnya. Informasi tidak tertulis tersebut dapat berupa foto, video, ataupun rekaman suara selama peneliti berada di lapangan[6].

2) Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang terkumpul hasil dari perolehan dilapangan kemudian disusun secara sistematis dalam bentuk laporan atau uraian yang mudahdipahami[7].

3) Penyajian Data (Data Display)

Data yang telah direduksi kemudian perlu untuk disajikan. Penyajian data disusun dengan beberapa uraian singkat, dapat dengan disajikan dengan bentuk bagan atau sejenisnya[8].

4) Verifikasi(verification)

Kesimpulan yang telah ditemukan diawal penelitian masih bersifat sementara, dan dapat berubah apabila tidak ditemukan bukti – bukti kuat yang mendukung untuk tahap pengumpulan data berikutnya.

Hasil dan Pembahasan

Penelitian yang dilakukan oleh penulis berbicara mengenai beberapa pembahasan diantaranya adakah pendidikan Islam pada jasa penitipan anak di Desa Kejapanan serta bagaimana bentuk dari pendidikan Islam tersebut. Jasa penitipan anak di Desa Kejapanan yang disorot oleh peneliti ada dua tempat yaitu jasa penitipan anak milik Ibu Sriati dan jasa penitipan anak yang di miliki oleh Ibu Safa’ah, masing dari jasa penitipan anak tersebut baru memili satu pengasuh yaitu pemilik jasa penitipan anak tersebut. Dua dari tempat jasa penitipan anak tersebut memiliki cara pengasuhan yang berbeda terutama mengenai pendidikan Islam pada anak[9]. Cara pengasuhan di tempat jasa penitipan anak milik Ibu Safa’ah lebih simpel dibandingkan dengan cara pengasuhan pada jasa penitipan anak milik ibu Sriati yang menerapkan serta mengajarkan beberapa pendidikan dasar Islam kepada anak dalam bentuk mengajak mereka mengenal Rasulullah dengan cara menyanyikan lagu kisah Rasulullah sambil bermain, mengajarkan anak membaca do’a – do’a sehari – hari, menghafal surat – surat pendek dalam Al- Qur’an, dan berakhlak baik kepada sesama contohnya dengan mengajarkan anak untuk terbiasa berbagi dengan teman –temannya[10].

Kesimpulan

Di desa Kejapanan terdapat beberapa tempat penitipan anak diantaranya, tempat penitipan anak yang di asuh oleh Ibu Sriati dan tempat penitipan yang di asuh oleh Ibu Safa’ah. Dua tempat jasa penitipan anak di Desa Kejapanan ini memiliki perbedaan yang signifikan khususnya mengenai pendidikan Islam, di jasa penitipan anak milik Ibu Safa’ah, belum ditemukan tanda – tanda adanya pendidikan kepada anak yang menyangkut nilai – nilai Islami seperti yang diharapkan oleh penulis. Sedangkan dimana tempat penitipan anak milik Ibu Sriati, terdapat adanya bentuk dari pendidikan kepada anak yang berdasarkan nilai – nilai Islami.

References

  1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. [2] Pedoman Norma,Standar Prosedur, Kriteria (NSPK) Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Penitipan Anak (Jakarta : 2015).
  2. Diantifani Rizkita, Pengaruh Standar Kualitas Taman Penitipan Anak (TPA) Terhadap Motivasi dan Kepuasan Orangtua (Pengguna) untuk Memilih Pelayanan TPA yang Tepat, “Early Childhood: Jurnal Pendidikan”, 2017, vol.1.1,1.
  3. Mutiara Media, Intisari Kitab Ihya Ulumuddin Karya Imam Al-Ghazali (Yogyakarta: Tazkiyatum Nafs Mukhtashar Ihya Ulumuddin,2017).
  4. Departemen Agama RI, Al - Qurán dan Terjemahannya ( Semarang: Kumudasmoro Grafindo, 1994).
  5. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (t.p. t.t.)51
  6. Dian Pertiwi, Pola Pengasuhan Anak di Taman Penitipan Anak (TPA) Al-Kautsar Kota Bengkulu. Institut Agama Islam Negeri (IAIN). (Bengkulu :2018)
  7. Zulfiana Herni, M.Ag. Pendidikan Agama Islam pada PAUD (Penerapan Pembelajaran Sains pada PAUD)
  8. Sari Desiyanti, Arkanudin, Endang I., Listiani. Pelayanan Pendidikan Taman Penitipan Anak Dalam Pengasuhan Anak di TPA LKIA. Universitas Tanjungpura Pontianak (Pontianak) t.t.
  9. Binti Maunah, Landasan Pendidikan. (Yogyakarta : TERAS,2009)
  10. M. ‘Athiyah Al-Avrasyi, Dasar – Dasar Pokok Pendidikan Islam. Terj. Bustami A. Gani dan Djohar Bahry, (Jakarta : Bulan Binyang, 1970),14.