Islamic Education
DOI: 10.21070/ijis.v6i0.1592

Youth Religious Development Nurul Jannah Mosque Perum Tas III Kepuh Kemiri Village, Tulangan District


Pembinaan Keagamaan Remaja Masjid Nurul Jannah Perum Tas III Desa Kepuh Kemiri Kecamatan Tulangan

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia

(*) Corresponding Author

Religious Development Mosque Youth

Abstract

Adolescents are a period of entering puberty, the puberty period experienced by them as the beginning of the emergence of inner turmoil that really needs a mental shelter that is able to provide a positive direction in the development of further life to direct teenagers to positive things. the attitude of youth, for example, youth participation in commemorating major holidays is a good opportunity to activate youth in Islamic activities. The purpose of this study was to determine the religious development of youth at Masjid Nurul Jannah Perum TAS III Kepuh Kemiri Village, Tulangan District. This research includes qualitative research. The subjects in this study were mosque takmir, community leaders, mosque youth. the types of data sources obtained are primary data sources and secondary data sources. Data collection techniques are by means of observation, interviews, and documentation. Data analysis and interpretation techniques are data reduction, data presentation and conclusion drawing or data verification. The results of this study have shown its effectiveness in the success of religious development. This can be proven by the existence of self-awareness in adolescents who are increasingly participating in congregational prayers and participating in other religious activities

Pendahuluan

Pada UU nomor 20 tahun 2003 mengenai system Pendidikan ansional menyatakan bahwa Pendidikan ialah usaha sadar yang bertujuan untuk mewujudkan suasana belajar yang yang memiliki serta dapat mengembangkan potensi peserta didik sehingga mereka dapat memiliki kekuatan spiritual, akhlak, kecerdasan, serta keterampilan.

Sebuah masjid tidak dapat terlepas dari perbincangan dunia Pendidikan islam, karena masjid merupakan titik akurat untuk mensyiarkan Pendidikan islam. Hal tersebut telah berjalan sejak pada zaman nabi Muhammad SAW. Dengan hal tersebut, ummat islam tetap memanfaatkan masjid sebagai sarana prasarana untuk menyebarkan agama islam dan sebagai Lembaga Pendidikan islam seperti TPQ dan kegiatan keagamaan lainnya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di di masjid kebanyakan dilakukan oleh kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak sementara untuk para pemuda jarang sekali ikut serta dalam kegiatan-kegiatan tersebut karena minimnya bekal moral.

Oleh karena itu dilakuk, harus dilakukan proses pembinaan yang ditujukan para generasi muda agar tetap eksis dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan. Maka dalam hal tersebut remaja-remaja perlu diarahkan ke hal-hal yang positif untuk mengarahkan remaja ke hal-hal yang positif peranan pendidikan dan bimbingan agama sangatlah penting pendidikan dan bimbingan agama yang paling ideal bagi remaja adalah dengan memperhatikan remaja sebagai bagian dari keluarga dan masyarakat serta makhluk beragama walaupun sebenarnya pendidikan dan bimbingan agama ini telah dimulai sejak kecil namun pada usia remaja hendaknya mendapat perhatian yang lebih serius untuk mewujudkan hal tersebut selain melalui pendidikan dan bimbingan formal di sekolah salah satu ada yang paling tepat untuk dijadikan pembentukan akhlak remaja adalah melalui remaja masjid. Sebab masjid sebenarnya merupakan tempat mengamalkan ajaran ajaran agama Islam baik yang berhubungan dengan ibadah. Selain sebagai wadah ibadah, masjid juga merupakan wadah untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti dakwah, kegiatan sosial, mengaji, diskusi,musyawarah dan kegiatan yang bersifat akhlak keagamaan lainnya yang dapat mendorong dan mendukung keutamaan dan kemajuan umat.

Pada kehidupan sehari-hari, kearifan ibadah sangat penting untuk dilakukan karena mengingat keagamaan pada lingkungan masyarakat cenderung dipengaruhi oleh banyaknya factor. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa seseorang yang kuat imannya ataupun bagus agamanya akan bergaul dengan orang-orang yang baik imannya, begitu sebaliknya. Maka dari itu dengan adanya kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh remaja masjid dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dengan aktifnya ibadah maupun kegiatan-kegiatan tersebut mampu mencerminkan masyarakat yang memiliki kehidupan beragama secara hakiki sesuai syariat islam.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini yakni penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Penelitian ini memiliki arti mendeskripsikan suatu fakta serta keadaan berdasarkan kenyataan dilapangan. Bogdan and Taylor mengemukakan bahwa metode penelitian kualitatif merupakan suatu perilaku.penelitian kualitatif memiliki sifat dan menghasilkan data berupa deskriptif. Dibawah ini merupakan paparannya yakni:

A. Subjek Dan Lokasi Penelitian

Subjek penelitian ini yaitu takmir masjid, tokoh masyarakat setempat, dan remaja masjid Nurul Jannah. Sedangkan lokasi penelitian yakni di Masjid Nurul Jannah bertempat di Perum TAS III Desa Kepuh Kemiri Kecamatan Tulangan

B. Jenis Dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif dan kuantitatif. Jenis data kualitatif berupa deskriptif, sedangkan jenis data kuantitatif dapat berupa bilangan ataupun angka.

Sumber data yang didapatkan yakni sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer yang diperoleh yakni gambaran umum desa kepuh kemiri, visi dan misi, sejarah masjid Nurul Jannah, sejarah remaja masjid Nurul Jannah. Sumber data sekunder yang yang diperoleh pada penelitian ini yakni dari sumber buku maupun jurnal-jurnal sesuai dnegan judul yang telah ditetapkan oleh peneliti.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik observasi yang dilakukan peneliti yakni untuk mendapatkan data tentang berbagai kondisi objektif pada saat penelitian yakni tentang keadaan masjid, sarana dan prasarana yang berkaitan dengan keadaan remaja masjid maupun ta’mir masjid. Teknik wawancara merupakan teknik yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan informasi dari informan. wawancara yang dilakukan oleh peneliti yakni ditujukan kepada Ta’mir masjid Nurul Jannah, remaja masjid Nurul Jannah, serta masyarakat setempat. Sedangkan Teknik dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti yakni untuk mendapatkan informasi yang berupa dokumen yang diperoleh pada lokasi penelitian.dalam Teknik dokumentasi peneliti mendapatkan berbagai informasi yang berupa media, baik foto, video maupun rekaman suara.

D. Teknik Analisis Dan Interpretasi Data

Reduksi data, penyajian data dan verifikasi data ialah Teknik analisis dan interpretasi data yang digunakan dalam penelitian ini dengan mengusung pendapat dari Miles and Huberman. Reduksi data ialah Teknik yang dilakukan dengan cara memilih dan memilah data mana yang hendak digunakan. Penyajian data merupakan Teknik yang dilakukan untuk mendeskripsikan data-data yang telah dipilih oleh peneliti. Sedangkan verifikasi data merupakan data yang telah valid atau akurat yang telah dideskripsikan oleh peneliti dan disesuaikan dengan fakta maupun kenyataan yang ada di lokasi penelitian.

Hasil dan Pembahasan

A. Program Kegiatan Remaja Masjid Nurul Jannah

Dengan terbentuknya suatu organisasi remaja masjid Nurul Jannah terdapat suatu program kegiatan yang telah dijalankan yakni periode 2009-2021 baik itu kegiatan rutin maupun bulanan. Aktifitas kegiatan organisasi remaja masjid Nurul Jannah telah tersusun jadwaal pelaksanaannya secara sistematis dan terorganisisr baik berupa kegiatan harian, mingguan, atau bulanan serta tahunan.karena hal tersebut bertujuan untuk memperhatikan serta menggerakkan serta mengembangkan remaja masjid sebagai generasi muda yang menjunjung nilai-nilai Islam. Adapun rincian program kegiatan remaja masjid Nurul Jannah adalah sebagai berikut:

  1. Bidang Pendidikan. Dalam bidang Pendidikan program kegiatan yang diselenggarakan yakni Latihan banjari yang dilaksanakan seminggu 2 kali. Anggota resmi dalam kegiatan banjari ini beranggotakan 12 orang yang terdiri dari 3 vokal perempuan, 6 orang penabuh terbang dan 4 orang cadangan pengganti.
  2. Bidang dakwah. Kegiatan yang diselenggarakan bidang dakwah yakni khotmil qur’an. Kegiatan ini dilakukan pada tiap ahad kliwon secara rutin. Kemudian kegiatan Jamiyah diba’ putra dan putri yang diselenggarakan pada hari selasa dan rabu . kegiatan ini menjadi sarana edukasi untuk para anggota remaja masjid agar bisa menambah kecintaannya kepada baginda nabi Muhammad SAW serta mendapat syafaat dari Rasulullah SAW. Kegiatan selanjutnya yakni membaca surat Al-Fatihah secara bersama yang dilakukan pada hari pertama menjelang bulan Ramadhan yang bacaan tersebut ditujukan kepada ahli kubur yang bersangkutan.kegiatan selanjutnya yakni pengajian rutin yang terdiri dari mengaji kitab bulughul mahram, fathul qorib, kitab bidhayatul hidayah, dan kitab umul baroghin dan peringatan hari-hari besar Islam.
  3. Bidang social. Dalam bidang social kegiatan yang dilakukan oleh remaja masjid Nurul Jannah yakni santunan kepada anak yatim yang diselenggarakan pada malam ke-27 bulan Ramadhan
  4. Bidang Humas mempunyai tugas membuat surat pengajuan kepada pihakyang dituju.

B. Kegiatan Pembinaan Keagamaan Remaja Masjid Nurul Jannah

Dalam pembinaan keagamaan remaja masjid Nurul Jannah ada beberapa kegiatan yang dapat membina keagamaan remaja masjid. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Kesadaran beragama

Kesadaran beragama merupakan kegiatan yang menjalankan suatu agama tanpa adanya unsur paksaan, tetapi atas keinginan sendiri. Remaja yang sadar dalam beragama dapat dilihat dari amalan aktifitas beragamanya.untuk menumbuhkan rasa kesadaran dalam beragam, remaja masjid juga harus mengikuti kegiatan yang diadakan oleh pihak takmir masjid. Takmir masjid memiliki peranan yang penting dalam membantu pembinaan keagamaan pada anggota remaja masjid. Karena harus dibimbing dari pihak yang lebih professional.

Kerukunan beragama

Dalam kegiatan pembinaan keagamaan, remaja masjid Nurul Jannah tidak pernah diikuti oleh non muslim, karena mereka telah menghargai kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh remaja masjid yang muslim. Sehingga dalam hal tersebut terjadi suatu saling menghargai antar sesame umat beragama dan menimbulkan rasa kerukunan dalam beragama.

C. Efektifitas Remaja Masjid Nurul Jannah Dalam Pembinaan Keagamaan.

Dari segala kegiatan yang diselenggarakan oleh remaja masjid Nurul Jannah tersebut, telah menunjukkan suatu keefektifitasan dan keberhasilan dalam pembinaan keagamaan. Hal yang dapat diketahui dari keefektifitasan tersebut adalah : adanya kemajuan beribadah , antusias warga sekitar dalam mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan, adanya rasa kesadaran beragama yang dimiliki oleh masyarakat, kegiatan yang diselenggarakan dapat membawa kemajuan bagi masyarakat untuk lebih dekat dengan Allah SWT, memiliki hubungan baik dengan sesamanya,serta tidak adanya kesenjangan beragama

Dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut maka teciptalah kerukunan di masyarakat antarsesama agama, dan kearifan beribadah masyarakat pun menunjukkan kemajuan dan peningkatan.

Kesimpulan

Kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh remaja masjid Nurul Jannah Desa Kepuh Kemiri Kec. Tulangan yakni kesadaran keberagaman yaitu ngaji rutin di hari senin malam, melaksanakan kegiatan santunan kepada anak yatim dibulan Ramadhan, serta tadarus bersama. Memperingati hari-hari besar Islam dengan mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti maulid Nabi Muhammad SAW, peringatan Isro’ Mi’roj kerja bakti, mengadakan pengajian. Mengadakan jamiyah diba’ yang dipimpin dan didatangi oleh masyarakat setempat.

Saat ini remaja masjid Nurul Jannah Desa Kepuh Kemiri Kec. Tulangan telah berhasil dalam menghidupkan kegiatan-kegiatan keagamaan, sehingga dapat menunjukkan efektifitasnya kegiatan dan keberhasilan pembinaan keagamaan remaja masjid nurul Jannah. Hal ini terlihat adanya kesadaran dalam diri remaja yang semakin banyak sholat berjamaah di masjid dan menjadi teladan dalam masyarakat sekitar.

References

  1. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Citra Unbara, 2010.
  2. A. R.P, Ratu Perwiranegara,, Jakarta: Departemen RI, 1980.
  3. Musfiqon, Panduan Lengkap Metodologi Penelitian, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2012.
  4. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2014.
  5. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2012.
  6. F. J. d. F. A., The Group Intervew in Social Research, Newbury Park: C.A: Saga, 2017.
  7. M. B. a. A. H. Milles, Qualitative Data Analysis (terjemahan), Jakarta: UI Press, 2005.
  8. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D,, Jakarta: CV.Alfabeta, 2008.
  9. M. Hadi, Interviewee, Wawancara dengan Bapak Muchson Hadi selaku ketua takmir masjid Nurul Jannah. [Interview]. Rabu Juni 2020.
  10. T. M. N. Jannah, Interviewee, Wawancara dengan Takmir Masjid Nurul Jannah mengenai Kegiatan Pembinaan Untuk Remaja Masjid.